"Puasa Senin-Kamis" adalah jenis "puasa" yang sering diamalkan Nabi Muhammad SAW., para sahabatnya, dan tentu menjadi tradisi bagi umatnya".
Namun, tidak semua orang tahu akan jenis amalan sunah ini. Meskipun tahu, tapi tidak semua menyadari keajaiban-keajaiban yang ada di balik "puasa Senin-Kamis". Dalam salah satu haditsnya, Nabi Muhammad SAW. selalu menunggu-nunggu kehadiran hari "Senin" dan "Kamis", untuk melaksanakan "puasa".
“Rasulullah saw sering berpuasa pada setiap bulannya (minggu pertama) pada hari "Kamis" dan hari "Senin". Pada minggu kedua ber"puasa" hari "Senin".” (HR An-Nasa`I dari Hafsah ra)
Diakui atau tidak, realitas membuktikan bahwa "puasa Senin-Kamis" telah sukses "mengubah" kondisi-kondisi manusia dari ketidakbaikan kepada kebaikan yang diharapkan. "Puasa Senin-Kamis" telah mengubah kepribadian yang "kumuh" menjadi kepribadian yang "cantik dan menawan."
Semua ini tentu berawal dari segala keistimewaan serta kelebihan, maupun manfaat yang begitu dahsyat yang terkandung dalam "puasa Senin-Kamis" bagi kehidupan manusia.
Supaya lebih yakin melaksanakan "puasa Senin-Kamis", berikut ini ada beberapa hadits shohih yang menjadi dasar atau dalil melakukan "puasa Senin-Kamis".
1. Dari Abu Qotadah Al Anshori ra., Rasulullah SAW., pernah ditanya mengenai "puasa" pada hari "Senin", lantas beliau menjawab,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya :
Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rosululullah SAW ditanya tentang "puasa Senin". Maka beliau menjawab : "Hari "Senin" adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu". (HR Muslim)
2. Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW., bersabda,
Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rosululullah SAW ditanya tentang "puasa Senin". Maka beliau menjawab : "Hari "Senin" adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu". (HR Muslim)
2. Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW., bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya :
Dari Abi Hurairoh r.a, dari Rosululullah SAW. bersabda : "Seluruh amal disetor pada hari "Senin" dan "Kamis", maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan ber"puasa" (HR Turmuudzi).
Dari Abi Hurairoh r.a, dari Rosululullah SAW. bersabda : "Seluruh amal disetor pada hari "Senin" dan "Kamis", maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan ber"puasa" (HR Turmuudzi).
3. Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya :
Dari 'Aisyah r.a berkata, Rasulullah SAW. biasa menaruh pilihan ber"puasa" pada hari "Senin" dan "Kamis". (HR Turmudzi).
Dari 'Aisyah r.a berkata, Rasulullah SAW. biasa menaruh pilihan ber"puasa" pada hari "Senin" dan "Kamis". (HR Turmudzi).
Dengan ber"puasa" di hari "Senin" dan "Kamis", secara tidak langsung kita melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani.
Lalu, apakah keutamaan "puasa" yang berkelanjutan seperti "puasa Senin-Kamis" ini ? Keutamaan yang pertama ialah karena "puasa Senin-Kamis" melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada latihan efektif untuk 'anger management' atau latihan kesabaran, maka itulah "puasa".
Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa "puasa" adalah zakat jiwa, dimana pada saat "puasa", kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah "puasa", emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih.
''Segala sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat jiwa itu adalah ber"puasa". Dan "puasa" itu separuh kesabaran''.(HR. Ibnu Majah).
Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ''Puasa" adalah benteng yang membentengi seseorang dari api neraka yang membara''.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.
Keutamaan yang kedua ialah karena "puasa Senin-Kamis" bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. "Puasa" menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang ber"puasa" juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, "puasa" dapat melembutkan hati. Ini karena dengan "puasa", kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita. Karena itu, "puasa" dapat menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa. Tidaklah salah kalau dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa "puasa" diperintahkan pada kita dan orang-orang sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al-Baqarah 183).
Lalu, apakah keutamaan "puasa" yang berkelanjutan seperti "puasa Senin-Kamis" ini ? Keutamaan yang pertama ialah karena "puasa Senin-Kamis" melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada latihan efektif untuk 'anger management' atau latihan kesabaran, maka itulah "puasa".
Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa "puasa" adalah zakat jiwa, dimana pada saat "puasa", kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah "puasa", emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih.
''Segala sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat jiwa itu adalah ber"puasa". Dan "puasa" itu separuh kesabaran''.(HR. Ibnu Majah).
Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ''Puasa" adalah benteng yang membentengi seseorang dari api neraka yang membara''.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.
Keutamaan yang kedua ialah karena "puasa Senin-Kamis" bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. "Puasa" menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang ber"puasa" juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, "puasa" dapat melembutkan hati. Ini karena dengan "puasa", kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita. Karena itu, "puasa" dapat menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa. Tidaklah salah kalau dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa "puasa" diperintahkan pada kita dan orang-orang sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al-Baqarah 183).
Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, "puasa" juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa "puasa" yang teratur itu baik untuk kesehatan. Manfaat kesehatan dari "puasa" yang paling populer adalah "puasa" dapat dikatakan sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang makanannya berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya. Dengan "puasa Senin-Kamis", paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita.
Manfaat lain dari "puasa" ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem pencernaan kita selama ber"puasa", maka memungkinkan sistem-sistem lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas bekerja keras saat kita ber"puasa". Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal yang kira-kira nanti dapat membuat kita sakit atau hal-hal abnormal, seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita ber"puasa", mereka bisa memberantasnya.
Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita dapat membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi-tubi. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal.
Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita "puasa" karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita ber"puasa". Karena itu tidaklah mengherankan jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang ber"puasa" bisa hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak ber"puasa".
Kalau ada obat anti aging yang ampuh, itulah "puasa". Bisa jadi "puasa Senin-Kamis" secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas penyakit di hari tua. Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak dapat bekerja karena kelaparan dan lemas pada saat "puasa" seperti yang terlihat jelas di Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat ber"puasa"? Apabila hal ini terjadi, bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja dengan baik atau kurang konsentrasi.
Yang jelas, "puasa" tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa "puasa" malah meningkatkan daya pikir kita.
Masih banyak lagi manfaat kesehatan dari "puasa", misalnya "puasa" dapat menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti jantung.
Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita dapat membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi-tubi. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal.
Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita "puasa" karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita ber"puasa". Karena itu tidaklah mengherankan jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang ber"puasa" bisa hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak ber"puasa".
Kalau ada obat anti aging yang ampuh, itulah "puasa". Bisa jadi "puasa Senin-Kamis" secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas penyakit di hari tua. Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak dapat bekerja karena kelaparan dan lemas pada saat "puasa" seperti yang terlihat jelas di Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat ber"puasa"? Apabila hal ini terjadi, bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja dengan baik atau kurang konsentrasi.
Yang jelas, "puasa" tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa "puasa" malah meningkatkan daya pikir kita.
Masih banyak lagi manfaat kesehatan dari "puasa", misalnya "puasa" dapat menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti jantung.
Yang jelas, kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita "puasa" minimum setahun sekali selama Ramadhan , Dia tahu bahwa "puasa" itu baik bagi kita.
Bayangkan dahsyatnya "puasa" kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal tergantung niat. Jika niat "puasa" kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah yang kita dapat. Namun kala niat "puasa" kita adalah dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridha Allah dan keselamatan dunia akhirat.
Bayangkan dahsyatnya "puasa" kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal tergantung niat. Jika niat "puasa" kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah yang kita dapat. Namun kala niat "puasa" kita adalah dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridha Allah dan keselamatan dunia akhirat.
Referensi:
1. 10107369.blog.unikom.ac.id/keistimewaan-puasa.1t7
2. yugaz.mywapblog.com/keistimewaan-dari-puasa-senin-kamis.xhtml
0 komentar:
Posting Komentar