- Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna terutama warna-warna yang berada dari merah ke kuning.
- Warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru
- Warna tegas : warna biru, merah, kuning, putih, hitam
- Warna tua/gelap : warna-warna tua yang mendekati warna hitam (coklat tua, biru tua, dsb).
- Warna muda/terang : warna-warna yang mendekati warna putih.
- Warna tenggelam : semua warna yang diberi campuran abu-abu.
Sabtu, 25 Desember 2010
"KAMAR TIDUR YANG NYAMAN"
Diposting oleh Laely Widjajati di 19.41 0 komentar
Label: PSYKHOLOGY
"PIDATO ATAU PRESENTASI YANG EFEKTIF"
Pada saatnya nanti, semakin baik usaha kita dalam berbicara di depan umum, semakin tinggi kita akan menaiki jenjang itu. Berikut ini beberapa pedoman untuk melakukan "pidato" atau "presentasi" yang efektif:
Diposting oleh Laely Widjajati di 04.59 0 komentar
Label: PSYKHOLOGY
Selasa, 07 Desember 2010
"PIKIRAN POSITIF DAN KESUKSESAN"
Ber"pikir positif" mengandung pengertian sebagai berilut:
1. Muatan "pikiran". Ber"pikir positif" adalah upaya kita untuk mengisi ruang-ruang di dalam "pikiran" dengan muatan yang "positif". Yang dimaksud muatan "positif" disini adalah berbagai bentuk pemikiran (thought) yang kriterianya adalah:
a. Benar (tidak melanggar nilai-nilai yang benar);
b. Baik (bagi kita, orang lain dan lingkungan);
c. Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
Jadi, ketika kita sudah berhasil memasukkan muatan "positif" pada ruang-ruang di atas, maka kita telah menjalankan proses yang disebut ber"pikir positif".
2. Penggunaan "pikiran". Ber"pikir positif" tidak cukup dengan hanya memasukkan muatan "positif" pada ruang-ruang "pikiran" itu.Orang yang ber"pikir positif" adalah orang yang menggunakan muatan "positif" di dalam "pikiran"nya untuk melakukan hal-hal "positif" yang antara lain dalam bentuk:
a. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan "positif"/target-target "positif";
b. Untuk mengembangkan berbagai potensi yang kita miliki (bakat, pengetahuan, pengalaman, karakter, dan sebagainya);
c. Untuk menyelesaikan masalah/persoalan yang muncul dengan cara yang "positif", kreatif dan konstruktif.
3. Pengawasan "pikiran" (monitoring and controlling). Ber"pikir positif" juga terkaiy dengan kemampuan kita dalam mengontrol "pikiran". Kontrol disini adalah kita berusaha mengetahui muatan apa yang kita masukkan ke ruang "pikiran" itu, berusaha mengetahui bagaimana "pikiran" kita bekerja, dan mengetahui bentuk-bentuk "pikiran" negatif yang masuk ke ruang "pikiran" untuk kita hilangkan atau hapuskan. Mengontrol "pikiran" itu artinya kita menjalankan 3C dalam proses ber"pikir". Formula 3C itu adalah:
a. Catch (menangkap). Berusaha mengetahui muatan "pikiran positif" dan negatif.
b. Change (mengubah). Berusaha mengubah yang negatif ke yang "positif".
c. Create (menciptakan). Berusaha menciptakan pemikiran baru yang "positif" untuk menggantikan "pikiran" lama yang negatif.
Melaksanakan formula 3C tadi sangat penting. Hal ini karena tidak ada orang di dunia ini yang muatan "pikiran"nya selalu "positif" sepanjang masa. Begitu juga sebaliknya. Tidak ada orang yang muatan "pikiran"nya negatif sepanjang masa. Ada "pikiran positif" pada orang yang negatif dan ada "pikiran" negatif pada orang yang "positif".
Yang paling menentukan dalam hidup kita bukanlah "pikiran" (otak), melainkan apa yang membimbing "pikiran" itu.
Diposting oleh Laely Widjajati di 01.41 0 komentar
Label: PSYKHOLOGY
Minggu, 05 Desember 2010
"BUNGA KAMBOJA -- CANTIK NAN MISTIS"
Penyebaran "kamboja" ke Indonesia, tidak ada data yang pasti. Menurut beberapa sumber, tanaman "kamboja" menyebar ke Indonesia melalui Belanda. Satu hal yang pasti, Indonesia juga memiliki varietas "kamboja" asli: jenis "kamboja" berbunga putih dengan bagian dalam berwarna kuning. Bunganya berukuran kecil dengan kelopak yang tidak terbuka penuh saat mekar. "Kamboja" jenis ini banyak ditemukan di Jawa dan tempat-tempat peribadatan di Bali. Pakar botanis menemukan empat jenis (spesies) "kamboja": plumeria obtusa, plumeria pudica, plumeria rubra dan plumeria acutifolia. Selain empat jenis di atas, ada pula Rubra Tricolor atau Rubra Hybrid yang merupakan hasil silangan. Jenis silangan ini biasanya memiliki tanda berupa warna bunga yang bervariasi dan berkelopak besar. Varietas plumeria rubra, misalnya, ditandai ujung daun dan kelopak bunga runcing. Sedangkan plumeria obtuse ditandai dengan ujung daun dan kelopak membulat.
Bunga "kamboja" tidak pernah absen di setiap ruang kerja dan ruang pribadi saya. Aroma harum semerbak bunga "kamboja" bagus untuk aroma terapi........
Diposting oleh Laely Widjajati di 00.10 0 komentar
Label: WISATA
Jumat, 03 Desember 2010
"DAHSYATNYA SEBUAH AMANAH"
Diposting oleh Laely Widjajati di 22.31 0 komentar
"PERBEDAAN ITU INDAH"
Diposting oleh Laely Widjajati di 20.07 0 komentar
Label: PSYKHOLOGY
Rabu, 01 Desember 2010
"MENCUCI PAKAIAN DENGAN BIJAK"
Diposting oleh Laely Widjajati di 02.40 0 komentar
Label: A L A M
Senin, 29 November 2010
"MENGELOLA DAN MENGURANGI SAMPAH"
"Sampah" merupakan masalah kita bersama. Tentunya kita masih ingat dengan kasus "sampah" di seputar Kota Bandung dan Cimahi yang tidak terangkut dan menumpuk di beberapa sudut kota. Tumpukan "sampah" yang terlihat menunjukkan volume "sampah" yang dihasilkan oleh warga tidaklah sedikit.
Banyak hal yang dapat kita lakukan supaya "sampah" yang dibuang ke TPA tidak terlalu banyak. Salah satunya adalah dengan peduli daur ulang. Sepintas terdengar mudah namun terkadang sulit dilakukan. Apabila dicermati, sebenarnya lebih banyak membutuhkan energi untuk menghasilkan produk daur ulang dari pada membeli produk baru yang sama.
Apabila kita membeli produk daur ulang, harga produk ini akan menjadi lebih murah. Kita sudah menciptakan pasar tersendiri bagi produk-produk daur ulang sekaligus mendukung gaya hidup yang ramah lingkungan.
Ada baiknya, sebelum membeli cek apakah produk yang hendak dibeli terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari logo atau gambar yang ada kemasannya. Hal ini disebabkan tidak semua produk daur ulang mencantumkan tanda daur ulang.
Sebagai informasi, aluminium, kaleng, gelas kaca dan karton kertas adalah produk-produk yang dapat didaur ulang.
Selain memilih produk yang dapat didaur ulang, untuk mengurangi "sampah" kita juga dapat berhemat kertas. Tanpa sadar, saat kita berjalan-jalan pun kita terbiasa membuang begitu banyak kertas. Pada saat mengunjungi pameran misalnya. Berapa lembar brosur yang diambil dari stan pameran lalu dibuang begitu saja? Tidak hanya 2 atau 3 lembar yang dibuang. Hal kecil yang terlihat sepele seperti ini harus diperhatikan supaya volume "sampah" yang dihasilkan tidak terlalu banyak.
Pernyataan klasik ini memang harus diterapkan. "Sampah" yang dibuang sembarangan - terutama "sampah" non organik, biasanya akan lepas dari proses daur ulang dan akhirnya mencemari lingkungan karena lama atau sulit terurai secara alami. Dapat juga masuk ke aliran air seperti selokan dan sungai lalu menyumbatnya. Bayangkan saat hujan turun dan saluran air tertutup timbunan sampah, bencana banjir pun siap melanda kita.
"SAMPAH" PERMEN KARET.
Mengunyah permen karet memang menyenangkan. Namun.... gunakan kertas kemasan sebagai pembungkus pada saat membuangnya. Hal ini supaya permen tak lengket dan menempel di sembarang tempat. Perlu diketahui, bahwa meskipun berukuran kecil ternyata dibutuhkan waktu 5 tahun agar permen karet terurai dalam tanah.
PILAH PILIH "SAMPAH".
Melenyapkan "sampah" rumah tangga dengan membakarnya bukan solusi terbaik. Asap hasil pembakaran dapat memperparah polusi udara. Volume "sampah"pun tidak musnah sepenuhnya, hanya berkurang sekitar 90%. Cara terbaik adalah dengan memilah "sampah" berdasarkan jenisnya. Tindakan ini akan mempermudah pemulung saat menyortir "sampah" yang nantinya akan didaur ulang. "Sampah" organik rumah tangga yang telah disortir dan tidak digunakan untuk bahan kompos (tulang, makanan basi, kulit buah yang keras dan lain-lain) dapat dibuang dengan plastik bio bag.
"SAMPAH" ORGANIK DAN ANORGANIK.
Untuk mempermudah pengelolaan "sampah" nantinya, tidak ada salahnya apabila kita telah memisahkan "sampah" rumah tangga sejak awal. Saiapkan saja dua tempat "sampah" di dapur, untuk "sampah" organik dan anorganik. Selanjutnya, "sampah" organik (sisa sayuran, buah, daging dan tulang) merupakan "sampah" yang mudah diurai dan dapat diolah menjadi kompos. Supaya proses pembusukan lebih cepat, cacah tumpukan "sampah" hingga potongan terkecil. Hasil pengomposan ini nantinya digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman di kebun. Sedangkan "sampah" an organik seeperti kertas, kardus, botol, kaleng dan plastik dapat diberikan atau dijual ke pemulung. Lingkungan terjaga, uang dapur pun bertambah. Asyiiiiik kan?
Pemilahan "sampah" menurut jenisnya:
a. "Sampah" Organik:
- Untuk dibuang: makanan basi atau bersantan, tulang, produk turunan susu.
b. "Sampah" Anorganik:
- Plastik: Sedotan, kantung plastik, botol plastik, kantung kemasan.
- Kertas: Kardus, koran, majalah, kertas kemasan.
- Kaca: Botol, gelas, piring, toples kaca.
- Logam: Kaleng, paku, kawat.
"SAMPAH" PERANGKAP HEWAN.
Jangan buang begitu saja "sampah" botol dan kaleng minuman, terutama di halaman. Alasannya, akan banyak serangga dan mamalia kecil yang tanpa sengaja terjebak masuk ke dalam botol dan tidak dapat keluar lagi. Akhirnya, binatang tersebut akan mati kelaparan di dalam botol. Begitu juga dengan kaleng bergigi tajam dapat melukai hewan liar yang kebetulan menginjaknya. Apabila tidak ditimbun atau dibuang di tempat "sampah", kaleng dan botol bekas dapat juga menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit.
Diposting oleh Laely Widjajati di 05.50 0 komentar
Label: A L A M
Sabtu, 27 November 2010
"TAMAN ATAP - ROOF GARDEN"
Ternyata banyak sekali manfaat dari "taman atap" ini untuk pelestarian lingkungan hidup sehingga bumi dapat terselamatkan dari pemanasan global (global warming).
Diposting oleh Laely Widjajati di 05.53 0 komentar
Label: A L A M