"Ibuku" adalah "wanita" yang sangat kukagumi di dunia ini. "Ibuku" adalah "wanita" yang sangat kaya dengan "kasih sayang".
Kata paling indah yang terucap oleh bibir manusia adalah "Ibu", panggilan yang paling indah adalah "Ibuku". Kata yang penuh dengan harapan dan cinta, kata manis dan indah yang datang dari kedalaman lubuk hati. "Ibu" adalah segala-galanya. "Ibu" adalah penghibur dalam kesedihan, harapan dalam kesusahan dan sandaran tatkala kita lemah. "Ibu" adalah sumber cinta, kebaikan, simpati dan maaf. Kehilangan "Ibu", seperti juga kita kehilangan sebuah jiwa murni yang selalu menjaga dan memberkati.
Kata paling indah yang terucap oleh bibir manusia adalah "Ibu", panggilan yang paling indah adalah "Ibuku". Kata yang penuh dengan harapan dan cinta, kata manis dan indah yang datang dari kedalaman lubuk hati. "Ibu" adalah segala-galanya. "Ibu" adalah penghibur dalam kesedihan, harapan dalam kesusahan dan sandaran tatkala kita lemah. "Ibu" adalah sumber cinta, kebaikan, simpati dan maaf. Kehilangan "Ibu", seperti juga kita kehilangan sebuah jiwa murni yang selalu menjaga dan memberkati.
"Ibuku" adalah "wanita" yang penuh "kasih sayang", "wanita" yang sangat menyayangi keluarganya. "Ibuku" sangat menyayangi suaminya dan keluarga suaminya. Dalam keluarga suaminya, "ibuku" sangat menyayangi mertuanya. Bahkan yang saya tahu "ibuku" adalah menantu yang sangat di"sayang"i oleh mertuanya, bahkan "kasih sayang" nenek terhadap "ibuku" melebihi "kasih sayang" nenek terhadap anak-anaknya sendiri.Saudara-saudara ipar "ibuku"pun samgat menyayangi "ibuku".
"Ibuku" juga sangat menyayangi suaminya. "Ibuku" dan Bapakku membina rumah tangga dengan segala suka dan dukanya. "Ibuku" adalah "wanita" yang sangat penyabar dalam menghadapi Bapakku yang sangat keras. "Ibuku" hanya diam dan kadang menangis dalam menghadapi permasalahan dengan Bapakku yang kadang juga menyakitkan hati. "Ibuku" sangat mencintai suaminya sampai beliau pulang ke Rahmatullah. Sebelum meninggal "Ibuku" sakit dan opname di sebuah Rumah Sakit Swasta di Sidoarjo, Setelah "Ibuku" dipanggil oleh Sang Kholiq untuk menghadap, di dalam tas pakaian yang dibawa ke Rumah Sakit ditemukan sebuah dompet yang isinya foto berdua "Ibuku" yang bersanding dengan Bapakku. Hal itu menunjukkan bahwa "Ibuku" sangat mencintai Bapakku sampai beliau dipanggil untuk menghadap Sang Kholiq. Semoga amalan beliau diterima oleh Allah SWT dan arwahnya diterima di sisi-Nya. Amin......
"Ibuku" adalah "wanita" yang sangat menyayangi anak-anaknya. "Ibuku" mempunyai 6 (enam) orang anak, 2 (dua) orang putri dan 4 (empat) orang putra. Saya salah satu putrinya yang ke 4 (empat), dan putri satunya lagi adalah kakakku yang pertama. Sedangkan putranya adalah kakak saya yang kedua dan ketiga serta kedua adik saya. "Ibuku" selalu membimbing anak-anaknya agar menjadi orang-orang yang sabar, ikhlas dan menjalani hidup ini dengan selalu membantu orang lain dengan Ridha Allah semata. "Kasih sayang" yang dicurahkan "Ibuku" kepada anak-anaknya sangat besar dan tiada ternilai di dunia ini.
"Ibuku" adalah anak tertua dari 4 (empat) orang bersaudara. Sebagai anak tertua, "Ibuku" sangat menyayangi adik-adiknya. Bahkan ada seorang adiknya yang tidak dapat mempunyai keturunan, karena rasa "kasih sayang"nya semata, "Ibuku" memberikan salah satu anak perempuannya (yakni aku sendiri) untuk diangkat sebagai anaknya. Namun walaupun sudah diberikan kepada adiknya, "Ibuku" masih tetap menyayangi aku sebagai anak kandungnya dan memberikan "kasih sayang" kepadaku seperti kepada saudara-saudaraku yang lain. Alhamdulillah.... Saya mendapat tugas dari "Ibuku" untuk membahagiakan saudaranya. Saya diberi tugas supaya saya melaksanakan tugas sebagai anak dari adiknya. Tugas yang sangat berat memang, karena saya harus hidup terpisah dengan "Ibuku", Bapakku dan saudara-saudaraku. Saya harus selalu menyadari hal itu. Saya tetap bahagia karena "Ibuku" selalu memberikan ketenangan pada saat saya bermasalah. Sampai sekarangpun, walau "Ibuku" sudah dipanggil Sang Khaliq, "Ibuku" masih sering hadir dalam mimpi-mimpiku pada saat-saat hati saya sedang gundah........... "Ibuku" sangat menyayangi ketiga adiknya, walaupun kadang adik-adiknya bersikap menyakitkan hati. "Ibuku" selalu menyayangi adik-adiknya dengan sabar dan ikhlas. "Ibuku" akan merasa bahagia apabila adik-adiknya bahagia. "Ibuku" begitu banyak berkorban demi kebahagiaan adik-adiknya. "Ibuku" tidak pernah menuntut balas apa-apa dari adik-adiknya. "Kasih sayang" yang diberikan "Ibuku" kepada adik-adiknya begitu tulus dan ikhlas.
"Ibuku" juga termasuk anak yang sangat di"sayang"i oleh orang tuanya (Mbah saya). Sejak masih muda "Ibuku" tinggal dengan Mbah saya. Mbah saya tidak pernah mau tinggal bersama dengan adik-adik dari "Ibuku". Mbah saya merasa tenang dan nyaman apabila tinggal dengan "Ibuku", karena "Ibuku" sangat sabar dan ikhlas merawat kedua orang tuanya. Walaupun kadang Mbah saya cerewet, tapi "Ibuku" selalu menghadapinya dengan ikhlas dan sabar. Pada saat "Ibuku" dipanggil oleh Sang Khaliq, Mbah saya meratapi sambil menangis meraung-raung seolah dunia ini mau kiamat karena ditinggal oleh "Ibuku". Mbah saya merasa sendirian tanpa "Ibuku". Allahu Akbar.... Begitu "sayang"nya Mbah saya kepada "Ibuku" sampai terkuras air matanya.
"Ibuku"..... "Ibuku"..... Engkau "wanita" idolaku yang sangat saya "sayang"i..... "Kasih sayang" "Ibuku" takkan pernah pudar sampai kapanpun. Saya sering merindukan kehadiran "Ibuku"..... Maklum.... Karena selama hidupku , lebih banyak tinggal berjauhan dengan "Ibuku" semenjak saya kecil. bahkan sejak dalam kandungan saya sudah diberi tugas oleh "Ibuku" untuk menjadi anak adiknya..... "Ibuku" "wanita" yang paling saya "sayang" sampai kapanpun.....
Semoga "Ibuku" tenang dan damai di sisi-Nya.... Dan semoga semua amalan "Ibuku" mendapat Ridha Allah SWT dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.........
"Ibuku" adalah "wanita" yang sangat menyayangi anak-anaknya. "Ibuku" mempunyai 6 (enam) orang anak, 2 (dua) orang putri dan 4 (empat) orang putra. Saya salah satu putrinya yang ke 4 (empat), dan putri satunya lagi adalah kakakku yang pertama. Sedangkan putranya adalah kakak saya yang kedua dan ketiga serta kedua adik saya. "Ibuku" selalu membimbing anak-anaknya agar menjadi orang-orang yang sabar, ikhlas dan menjalani hidup ini dengan selalu membantu orang lain dengan Ridha Allah semata. "Kasih sayang" yang dicurahkan "Ibuku" kepada anak-anaknya sangat besar dan tiada ternilai di dunia ini.
"Ibuku" adalah anak tertua dari 4 (empat) orang bersaudara. Sebagai anak tertua, "Ibuku" sangat menyayangi adik-adiknya. Bahkan ada seorang adiknya yang tidak dapat mempunyai keturunan, karena rasa "kasih sayang"nya semata, "Ibuku" memberikan salah satu anak perempuannya (yakni aku sendiri) untuk diangkat sebagai anaknya. Namun walaupun sudah diberikan kepada adiknya, "Ibuku" masih tetap menyayangi aku sebagai anak kandungnya dan memberikan "kasih sayang" kepadaku seperti kepada saudara-saudaraku yang lain. Alhamdulillah.... Saya mendapat tugas dari "Ibuku" untuk membahagiakan saudaranya. Saya diberi tugas supaya saya melaksanakan tugas sebagai anak dari adiknya. Tugas yang sangat berat memang, karena saya harus hidup terpisah dengan "Ibuku", Bapakku dan saudara-saudaraku. Saya harus selalu menyadari hal itu. Saya tetap bahagia karena "Ibuku" selalu memberikan ketenangan pada saat saya bermasalah. Sampai sekarangpun, walau "Ibuku" sudah dipanggil Sang Khaliq, "Ibuku" masih sering hadir dalam mimpi-mimpiku pada saat-saat hati saya sedang gundah........... "Ibuku" sangat menyayangi ketiga adiknya, walaupun kadang adik-adiknya bersikap menyakitkan hati. "Ibuku" selalu menyayangi adik-adiknya dengan sabar dan ikhlas. "Ibuku" akan merasa bahagia apabila adik-adiknya bahagia. "Ibuku" begitu banyak berkorban demi kebahagiaan adik-adiknya. "Ibuku" tidak pernah menuntut balas apa-apa dari adik-adiknya. "Kasih sayang" yang diberikan "Ibuku" kepada adik-adiknya begitu tulus dan ikhlas.
"Ibuku" juga termasuk anak yang sangat di"sayang"i oleh orang tuanya (Mbah saya). Sejak masih muda "Ibuku" tinggal dengan Mbah saya. Mbah saya tidak pernah mau tinggal bersama dengan adik-adik dari "Ibuku". Mbah saya merasa tenang dan nyaman apabila tinggal dengan "Ibuku", karena "Ibuku" sangat sabar dan ikhlas merawat kedua orang tuanya. Walaupun kadang Mbah saya cerewet, tapi "Ibuku" selalu menghadapinya dengan ikhlas dan sabar. Pada saat "Ibuku" dipanggil oleh Sang Khaliq, Mbah saya meratapi sambil menangis meraung-raung seolah dunia ini mau kiamat karena ditinggal oleh "Ibuku". Mbah saya merasa sendirian tanpa "Ibuku". Allahu Akbar.... Begitu "sayang"nya Mbah saya kepada "Ibuku" sampai terkuras air matanya.
"Ibuku"..... "Ibuku"..... Engkau "wanita" idolaku yang sangat saya "sayang"i..... "Kasih sayang" "Ibuku" takkan pernah pudar sampai kapanpun. Saya sering merindukan kehadiran "Ibuku"..... Maklum.... Karena selama hidupku , lebih banyak tinggal berjauhan dengan "Ibuku" semenjak saya kecil. bahkan sejak dalam kandungan saya sudah diberi tugas oleh "Ibuku" untuk menjadi anak adiknya..... "Ibuku" "wanita" yang paling saya "sayang" sampai kapanpun.....
Semoga "Ibuku" tenang dan damai di sisi-Nya.... Dan semoga semua amalan "Ibuku" mendapat Ridha Allah SWT dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.........