"Surat At Tabaarak" adalah nama lain dari "Surat" Al-Mulk (Surat ke-67 dari Al-Qur'an), yang berarti kerajaan."
Dinamakan "Surat At Tabaarak" diambil dari kata "Tabaarak" yang terdapat pada ayat pertama "Surat" ini yang berarti Maha Suci. "Surat" ini tergolong "Surat" Makkiyah, terdiri atas 30 ayat.
Berkata Imam Ahmad: Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Muhammad dan Ibnu Ja'far, keduanya berkata: Telah menceritakan kepadaku Syu'bah dari Qatadah dari 'Abbas al Jusyami dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW., beliau bersabda:
"Sesungguhnya ada satu "Surat" yang berjumlah tiga puluh ayat yang memberikan syafa'at kepada yang menghafalkannya sampai ia diampuni, itu adalah Surat "At Tabaarak" (Al Mulk)."
Hadits di atas diriwayatkan oleh penyusun kitab Sunan yang empat dari hadits Syu'bah. Dan Imam at Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih."(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya, kitab ash Shalah bab Ayat AyatAl Qur'an (II/57, no. 1400); at Tirmidzi dalam Sunannya, kitab Keutamaan Al Qur'an bab Keutamaan "Surat" Al Mulk (V/151, no. 2890); an Nasa-i dalam Sunannya, kitab 'Amalul Yaum wal Lailah bab Keutamaan Membaca Surat at Tabaarak (al Mulk), hal. 433, no. 310; Ibnu Majah dalam Sunannya kitab Adab, bab Pahala al Qur'an (II/1244, no. 3786), Ahmad dalam Musnad (II/299), al Hakim dalam al Mustadrak (II/398), dan beliau berkata, "Hadits ini sanadnya shahih hanya saja Imam al Bukhari dan Imam Muslim tidak meriwayatkannya."Dan disepakati oleh Imam adz Dzahabi).
Imam ath Thabrani dan al Hafizh adh Dhiya' al Maqdisi meriwayatkan dari jalan Salam bin Miskin dari Tsabit dari Anas, ia berkata, "Rasulullah SAW., bersabda,
"Ada satu "Surat" dalam Al Qur'an yang akan berdebat membela yang menghafalkannya sehingga akan bisa memasukkannya ke dalam Surga, yaitu "Surat At Tabaarak" (al Mulk)."
Imam ath Thabrani dan al Hafizh adh Dhiya' al Maqdisi meriwayatkan dari jalan Salam bin Miskin dari Tsabit dari Anas, ia berkata, "Rasulullah SAW., bersabda,
"Ada satu "Surat" dalam Al Qur'an yang akan berdebat membela yang menghafalkannya sehingga akan bisa memasukkannya ke dalam Surga, yaitu "Surat At Tabaarak" (al Mulk)."
Hadits ini disebutkan oleh Imam as Suyuthi dalam ad Durrul Mantsur (VI/246), al Haitsami dalam Majma'uz Zawaa-id (VII/1231) dari Anas bin Malik. Beliau berkata, "Diriwayatkan oleh Imam ath Thabrani dalam al Mu'jamush Shaghiir dan al Mu'jamul Ausath dan para perawinya adalah para perawi shahih.").
Dari Ibnu Mas'ud ra. berkata: Rasulullah SAW. bersabda, "Surat Tabaarak" (Al Mulk) adalah penjaga dari azab kubur." (Diriwayatkan oleh Hakim dan Abu Na'im, Hadis di atas sahih).
Dari Ibnu Abbas r.a berkata : Seorang laki-laki mendirikan kemah diatas kuburan yang tidak disadarinya. Lalu ia mendengar suara manusia tengah membaca "Surat" Al-Mulk / "At-Tabaarak" hingga selesai. Lalu ia mendatangi Rasulullah SAW. dan menceritakan kejadiannya “Wahai Rasulullah saya mendirikan kemah di atas sebuah kuburan, tapi saya tidak menyadari kalau itu adalah kuburan. Lalu saya mendengar suara seseorang tengah membaca "Surat" Al-Mulk hingga selesai. Rasulullah saw. bersabda “Itu adalah penghalang yang akan menyelamatkan pemiliknya dari azab kubur.”
Salah satu hadist dalam kitab Riyadlus Shalihin:
”Barang siapa membaca tiga puluh ayat "Surat At-Tabaarak", maka ia akan mendapatkan syafaat, sehingga diampunilah dosa-dosanya.”
Salah satu keterangan dalam Kitab Ruhul Ma’ani menceritakan, satu hari Rasulullah bersama para sahabat melakukan ziarah di makam para syuhada. Di tengah-tengah ziarah, Umar bin Khathab mendengar suara seseorang yang sedang membaca sebuah "Surat". Sahabat Umar pun berusaha mencermati bacaan itu. Beberapa saat kemudian, ia menyadari bahwa "Surat" yang didengarnya adalah "Surat At-Tabaarak". Beliau lantas mencari asal suara itu. Alangkah terkejutnya beliau saat tahu bahwa suara itu ternyata berasal dari balik makam seorang sahabat yang telah lama meninggal. Sungguh, ini hal yang aneh bagi sahabat Umar. Bagaimana mungkin seseorang yang telah mati dan dikubur sekian lama masih bisa melantunkan ayat-ayat al-Qur’an di liang kuburnya? Umar bin Khathab pun menemui Rasulullah, menyampaikan keanehan yang baru saja dialaminya. Mendengar penuturan sahabat Umar, Rasulullah SAW. tersenyum. Beliau menerangkan, semasa hidupnya sahabat tersebut selalu istiqomah membaca "At-Tabaarak" setiap hari. Allah pun meridhai dan memberinya kemurahan untuk terus istiqamah hingga di alam kubur.
Referensi:
1. id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Mulk
2. saga-islamicnet.blogspot.com › kajian
3. id.shvoong.com/.../1967070-keutamaan-beberapa-surat-dan-ayat/
4. tarisya-tarisya.blogspot.com/p/keutamaan-surat-al-mulk.html
5. ulfatkhan.wordpress.com/2009/11/21/motivator-2/
0 komentar:
Posting Komentar