"Pada dasarnya, "Sosiologi" dapat dibedakan menjadi dua, yaitu "Sosiologi"
umum dan "Sosiologi" khusus".
"Sosiologi" umum menyelidiki gejala
sosio-kultural secara umum. Sedangkan "Sosiologi" khusus, yaitu
pengkhususan dari "Sosiologi" umum, yaitu menyelidiki suatu aspek
kehidupan sosio kultural secara mendalam. Misalnya: "Sosiologi"
masayarakat desa, "Sosiologi" masyarakat kota, "Sosiologi" agama, "Sosiologi"
hukum, "Sosiologi Pendidikan" dan sebagainya.Jadi "Sosiologi Pendidikan"
merupakan salah satu "Sosiologi" khusus.
PENGERTIAN "SOSIOLOGI PENDIDIKAN".
Beberapa defenisi "Sosiologi Pendidikan" menurut beberapa ahli:
1. Menurut F.G. Robbins, "Sosiologi Pendidikan" adalah "Sosiologi" khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses "pendidikan". Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat "pendidikan", sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengan tata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses "pendidikan".
PENGERTIAN "SOSIOLOGI PENDIDIKAN".
Beberapa defenisi "Sosiologi Pendidikan" menurut beberapa ahli:
1. Menurut F.G. Robbins, "Sosiologi Pendidikan" adalah "Sosiologi" khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses "pendidikan". Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat "pendidikan", sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengan tata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses "pendidikan".
2. Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of "Sociology” dikatakan bahwa "Sosiologi Pendidikan" adalah "Sosiologi" yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah "pendidikan" yang fundamental. Jadi ia tergolong applied "Sociology".
3. Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., "Sosiologi Pendidikan" adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses "pendidikan" untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
4. Menurut F.G Robbins dan Brown, "Sosiologi Pendidikan" ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. "Sosiologi Pendidikan" mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
5. Menurut E.G Payne, "Sosiologi Pendidikan" ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek "pendidikan" dari segi ilmu "Sosiologi" yang diterapkan.
6. Menurut Drs. Ary H. Gunawan, "Sosiologi Pendidikan"
ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah
"pendidikan" dengan analisis atau pendekatan "sosiologis".
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa "Sosiologi Pendidikan" adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek "pendidikan", baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah "pendidikan", ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan "sosiologis".
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa "Sosiologi Pendidikan" adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek "pendidikan", baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah "pendidikan", ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan "sosiologis".
PERAN "SOSIOLOGI PENDIDIKAN".
1. "Sosiologi Pendidikan" berfungsi menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak, Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang religius, setelah dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius pula. Anak yang terdidik dalam keluarga intelektual akan cendrung memilih/mengutamakan jalur intlektual pula, dan sebagainya.
2. "Sosiologi Pendidikan" berfungsi menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial. berfungsi menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial.
Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa "pendidikan" memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas serta kreativitas social.
3. "Sosiologi Pendidikan" berfungsi menganalisis status "pendidikan" dalam masyarakat.
Berdirinya suatu lembaga "pendidikan" dalam masyarakat sering disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga "pendidikan" itu berada. Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal kabupaten yang cukup animo mahasiswanya serta tersedianya dosen yang bonafid.
Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa "pendidikan" memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas serta kreativitas social.
3. "Sosiologi Pendidikan" berfungsi menganalisis status "pendidikan" dalam masyarakat.
Berdirinya suatu lembaga "pendidikan" dalam masyarakat sering disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga "pendidikan" itu berada. Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal kabupaten yang cukup animo mahasiswanya serta tersedianya dosen yang bonafid.
4. "Sosiologi Pendidikan" berfungsi menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan sosial.
Peranan/aktivitas warga yang ber"pendidikan"/intelektual sering menjadi ukuran tentang maju dan
berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang ber"pendidikan" tidak segan-segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, terutama dalam memajukan kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup sosial.
berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang ber"pendidikan" tidak segan-segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, terutama dalam memajukan kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup sosial.
5. "Sosiologi Pendidikan" berfungsi membantu
menentukan tujuan "pendidikan".
Sejumlah pakar berpendapat bahwa fungsi "pendidikan" nasional harus bertolak dan dapat dipulangkan kepada filsafat hidup bangsa tersebut.
6. Menurut E. G Payne, "Sosiologi Pendidikan" berfungsi utama memberi kepada guru-guru (termasuk para peneliti dan siapa pun yang terkait dalam bidang "pendidikan") latihan – latihan yang efektif dalam bidang "Sosiologi" sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah "pendidikan". Menurut pendapatnya, "Sosiologi Pendidikan" tidak hanya berkenaan dengan proses belajar dan sosialisasi yang terkait dengan "Sosiologi" saja, tetapi juga segala sesuatu dalam bidang "pendidikan" yang dapat dianalis "Sosiologi". Seperti "Sosiologi" yang digunakan untuk meningkatkan teknik mengajar yaitu metode sosiodrama, bermain peranan (role playing) dan sebagainya.
Dengan demikian "Sosiologi Pendidikan" bermanfaat besar bagi para"pendidik", selain berharga untuk mengalisis "pendidikan", juga bermanfaat untuk memahami hubungan antara manusia di sekolah serta struktur masyarakat. "Sosiologi Pendidikan" tidak hanya mempelajari masalah – masalah sosial dalam "pendidikan" saja, melainkan juga hal – hal pokok lain, seperti tujuan "pendidikan", bahan kurikulum, strategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya. "Sosiologi Pendidikan" ialah analisis ilmiah atas proses sosial dan pola- pola sosial yang terdapat dalam sistem "pendidikan'. Dari analisis inilah , sebuah "pendidikan" bisa lebih tepat sasaran karena berasal dari pembacaan yang tepat tentang kondisi seluruh aspek yang berhubungan dengannya.
TUJUAN "SOSIOLOGI PENDIDIKAN".
Ilmu "Sosiologi Pendidikan" itu sendiri merupakan ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara dalam pengendalian proses "pendidikan" agar nantinya memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Berikut ini beberapa tujuan dari "Sosiologi Pendidikan".
1. Sebagai Analisis Proses Sosialisasi.
Francis Brown mengemukakan bahwa "Sosiologi Pendidikan" memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya".
2. Sebagai Analisis Kedudukan "Pendidikan" Dalam Masyarakat.
L.A. Cook mengutamakan fungsi lembaga "pendidikan" dalam masyarakat dan menganalisis hubungan sosial antara sekolah dengan berbagai aspek masyarakat, misalnya: penyelidikan tentang hubungan antara masyarakat pedesaan dengan sekolah rendah dan menengah atau meneliti fungsi sekolah berhubungan dengan struktur sosial dalam lingkungan masyarakat tertentu.
3. Sebagai Analisis Sosial di Sekolah Dan Antara Sekolah Dengan Masyarakat.
Disini diusahakan menganalisis pola-pola interaksi sosial dan peranan sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang didalam sekolah dengan kelompok-kelompok diluar sekolah.
4. Sebagai Alat Kemajuan dan Perkembangan Sosial.
"Pendidikan" dianggap sebagai badan yang sanggup memperbaiki masyarakat dimana "pendidikan" sebagai alat untuk mencapai kemajuan sosial. Sekolah dapat dijadikan alat kontrol sosial yang membawa kebudayaan ke puncak yang setinggi-tingginya.
5. Sebagai Dasar Menentukan Tujuan "Pendidikan".
Sejumlah ahli memandang bahwa "Sosiologi Pendidikan" sebagai alat untuk menganalisis tujuan "pendidikan" secara objektif dimana mencoba mencapai suatu filsafat "pendidikan" berdasarkan analisis masyarakat dan kebutuhan manusia.
6. Sebagai "Sosiologi" Terapan.
Para ahli "Sosiologi Pendidikan" menggunakan segala sesuatu yang diketahui dalam bidang"Sosiologi" dan "pendidikan" lalu memadukannya kedalam suatu ilmu baru dengan menerapkan prinsip-prinsip "osiologi" kepada seluruh proses "pendidikan".
7. Sebagai Latihan Petugas "Pendidikan".
"Sosiologi" dapat memberikan sumbangan yang berharga dalam menganalisis "pendidikan", untuk memahami hubungan antar manusia didalam sekolah dan struktur masyarakat tempat sekolah itu beroperasi. "Sosiologi Pendidikan" tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam "pendidikan" melainkan juga tujuan "pendidikan", bahan kurikulum, pokok-pokok praktis, etis dan sebagainya.
Sumber:
1. salbima.blogspot.com/2012/02/sosiologi-pendidikan.html - Cache
2. pii-mesir.blogspot.com/.../sosiologi-dan-perannya-dalam-pendidikan.html - Cache
3. pendidikan-sosiologi.blogspot.com
4. fis.uny.ac.id
5. zhalabe.blogspot.com/2011/11/tujuan-sosiologi-pendidikan.html - Cache
0 komentar:
Posting Komentar