"Hari "Air" Sedunia adalah perayaan yang  ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya "air" bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber  "air" bersih yang berkelanjutan."
"Air" dalam tiga wujudnya, cairan  di laut, es yang  mengambang, dan awan di udara yang merupakan uap "air". "Air" adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua  bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi,[1][2][3] tetapi  tidak di planet lain.[4] "Air"  menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330  juta mil³) tersedia di bumi.[5] "Air"  sebagian besar terdapat di laut  ("air" asin) dan pada  lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi  juga dapat hadir sebagai awan,  hujan, sungai, muka "air"  tawar, danau, uap "air", dan lautan es.  "Air" dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus "air", yaitu:  melalui penguapan, hujan, dan aliran "air" di  atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata "air", sungai, muara) menuju laut. "Air" bersih penting  bagi kehidupan manusia.  Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan "air". Selain di  bumi, sejumlah besar "air" juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan  planet Mars, serta pada  bulan-bulan Europa dan  Enceladus. "Air"  dapat berwujud padatan (es), cairan ("air") dan gas (uap "air"). "Air" mekan  satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam   ketiga wujudnya tersebut.[6]  Pengrupaelolaan sumber daya "air" yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan  "air", monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7]  Indonesia telah memiliki undang- undang yang mengatur sumber daya "air"  sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber  Daya "Air". (Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
undang yang mengatur sumber daya "air"  sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber  Daya "Air". (Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
 Tema peringatan Hari "Air" Sedunia selalu berbeda setiap  tahunnya. Pada Tahun 2009 tema peringatan adalah "Air" Bersama, Peluang  Bersama" (Shared water, shared opportunities) dan pada Tahun 2010  peringatan difokuskan pada upaya perbaikan mutu "air" (water quality) dengan  Tema Peringatan: Pengelolaan "Air" di Perkotaan, Berbagai Isu Kunci dan  Tindakan Prioritas (Urban Water Management: Key Issues and Priorities  for Action).    
Sesuai dengan tujuan peringatan Hari "Air" Sedunia pada tahun 2011 ini, yang mengambil tema  pengelolaan "air" di perkotaan, maka isu sentral yang nampaknya relevan  dijadikan topik diskusi adalah bagaimana pentingnya pengelolaan "air"  mulai dari sumbernya hingga dapat digunakan sebagai "air" kelas I ("air"  baku "air" minum). Dalam publikasi singkat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang  dikeluarkan pada tahun 2010 (Water and Cities: Media Brief),  dikatakan bahwa kurang lebih separuh dari penduduk dunia bermukim di  perkotaan dan meningkat sebanyak 2 orang setiap menit. Kurang lebih 141  juta di antaranya tidak memiliki akses kepada "air" minum yang aman bagi kesehatan (safe drinking  waters).  (Sumber: "Air" Berkualitas: Syarat Kehidupan Berkelanjutan?                                      Refleksi  Peringatan Hari "Air" Sedunia (World Water Day)                                 , Oleh: Haeruddin  (Konsultan Lingkungan dan Pakar  Pencemaran Perairan).
"Air" merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Akses kepada  "air" bersih yang mudah akan menciptakan taraf kesehatan dan kehidupan  yang lebih baik. "Air" adalah kehidupan. Namun "air" juga merupakan pembunuh utama apabila kita tidak mengelolanya dengan baik. Masyarakat perlu merubah cara penanganan "air" di perkotaan dengan segera dan radikal guna mencegah kota kekurangan "air" dan tenggelam karena banjir.

0 komentar:
Posting Komentar