"Perangkap kemiskinan" mempunyai pengertian yang jauh lebih kompleks dari pada "kemiskinan" itu sendiri."
" Kemiskinan" hanya merupakan salah satu dimensi dari "perangkap kemiskinan". Menurut Robert Chambers, selain "kemiskinan" itu sendiri, unsur-unsur yang terkandung dalam "perangkap kemiskinan" adalah kerentanan, kelemahan jasmani, ketidak-berdayaan dan derajad isolasi.
"Kemiskinan", merupakan faktor yang paling menentukan dibandingkan faktor-faktor lainnya. "Kemiskinan" mengakibatkan kelemahan jasmani karena kekurangan makan, yang pada gilirannya menghasilkan ukuran tubuh yang lebih kecil, kekurangan gizi menjadikan daya tahan tubuh rendah dan mudah terserang penyakit, padahal tidak ada uang untuk berobat; orangpun tersisih, karena tidak mampu membiayai sekolah, membeli pesawat radio atau sepeda, menyediakan ongkos untuk mencari kerja; orang menjadi rentan terhadap keadaan darurat atau kebutuhan mendesak karena tidak mempunyai kekayaan; dan menjadi tidak berdaya karena kehilangan kesejahteraan dan mempunyai kedudukan yang rendah; orang miskin, tidak mempunyai suara.
Kelemahan jasmani suatu rumah tangga mendorong orang ke arah "kemiskinan"; tingkat produktivitas rendah; tidak mampu bekerja lebih lama; dan sebagainya. Tubuh yang lemah juga sering membuat seseorang tersisih karena tidak ada waktu atau tidak kuat mengikuti pertemuan-pertemuan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan baru yang bermanfaat. Jasmani yang lemah memperpanjang kerentanan seseorang karena terbatasnya kemampuan untuk mengatasi krisis. Tubuh yang lemah menjadikan orang merasa tidak berdaya, karena kekurangan tenaga dan waktu untuk berorganisasi dan berpolitik; orang yang kelaparan dan sakit-sakitan tidak akan berani berbuat macam-macam.
Isolasi (karena tidak berpendidikan, tempat tinggal yang jauh terpencil atau di luar jangkauan komunikasi), menopang "kemiskinan". Bantuan sulit menjangkau mereka; orang yang buta huruf menjauhkan mereka dari informasi yang mempunyai nilai ekonomi serta menutup kemungkinan masuk dalam daftar penerima kredit. Isolasi bergandengan dengan kelemahan jasmani; rumah tangga yang hidup jauh terpencil mungkin ditinggal pergi oleh anggota keluarga dewasa untuk mencari kerja ke kota atau desa lain. Isolasi memperkuat kerentanan. Isolasi berarti kurang hubungan dengan para pemimpin politik atau bantuan hukum, serta tidak tahu apa yang dilakukan penguasa.
Kerentanan adalah salah satu mata rantai yang paling banyak mempunyai jalinan. Faktor ini berkaitan dengan "kemiskinan" karena orang terpaksa menjual atau menggadaikan kekayaan; berkaitan dengan kelemahan jasmani untuk menangani keadaan darurat; waktu dan tenaga ditukarkan dengan uang; kaitannya dengan isolasi berupa sikap menyingkirkan diri baik secara fisik (menyingkir ke tempat yang jauh) maupun secara sosial (menjauhi pergaulan), serta ketergantungan terhadap majikan atau orang yang dijadikan gantungan hidupnya.
Ketidakberdayaan mendorong proses pemiskinan dalam berbagai bentuk, antara lain yang terpenting adalah pemerasan oleh kaum yang lebih kuat. Orang yang tidak berdaya menempatkan dirinya selalu pada pihak yang dirugikan. Faktor inipun mendorong kelemahan jasmani, karena waktu dan tenaga dicurahkan untuk memperoleh akses. Isolasi berkaitan dengan ketidakberdayaan melalui ketidakmampuan mereka menarik bantuan pemerintah. Orang yang tidak berdaya juga membuat orang miskin lebih rentan terhadap tuntutan untuk membayar hutang, terhadap ancaman hukuman atau denda, atau terhadap penyalah-gunaan wewenang yang merugikan dirinya.
Kelima mata rantai di atas oleh Robert Chambers disebut lingkaran setan, sindrom "kemiskinan" atau "perangkap kemiskinan". Antara unsur yang satu dengan unsur yang lain saling mempengaruhi.
0 komentar:
Posting Komentar