"Zaman sekarang banyak wanita lebih memilih oral "kontrasepsi" atau lebih dikenal sebagai pil KB. Kenapa begitu? Selain paling efektif, aman dan efek sampingnya relatif rendah, penggunaannya juga praktis."
Ada bermacam-macam alasan pribadi mengapa kita membutuhkan "kontrasepsi": Untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan, mencegah kehamilan di luar nikah dan mengurangi resiko terjangkit penyakit hubungan seksual. Secara internasional, "kontrasepsi " dibutuhkan untuk membatasi jumlah penduduk dunia dan menjamin ketersediaan sumber daya alam sehingga menjaga kualitas hidup manusia.
Mengambil keputusan yang tepat untuk sebuah keluarga yang terencana bukanlah hal yang mudah. Seyogyanya, pasangan harus mengetahui fakta dan informasi yang benar seputar "kontrasepsi", termasuk plus minusnya supaya semakin mantap membuat keputusan yang tepat.
Pil "Kontrasepsi" yang banyak beredar di pasaran umumnya tersedia dalam bentuk calendar pack. Setiap kemasan berisi 21 buah pil aktif yang harus diminum setiap hari selama 21 hari. Menstruasi akan terjadi saat minum plasebo atau pada interval 7 hari bebas minum pil.
Pil "Kontrasepsi" kombinasi mengandung estrogen dan progestin / progesteron. Ada pula pil "kontrasepsi" dengan efektivitas lebih rendah karena hanya mengandung progesteron (POP = progestin-only-pill), biasanya digunakan pada masa menyusui.
MACAM-MACAM "KONTRASEPSI".
Supaya dapat memutuskan pilihan yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kondisi anda, kenalilah berbagai jenis alat "kontrasepsi" dan cari tahu mana yang sesuai untuk anda.
Efektivitas suatu metode "kontrasepsi" biasanya dinyatakan dengan angka z (PI/Pearl Index). Angka ini menunjukkan jumlah kehamilan yang terjadi pada 100 wanita bila menggunakan metode "kontrasepsi" tersebut selama 1 tahun. Angka PI yang semakin kecil menandakan semakin efektifnya metode"kontrasepsi" tersebut.
A. "Kontrasepsi" Sterilisasi.
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bila anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.
B. "Kontrasepsi" Teknik.
1. Coitus interruptus (senggama terputus): Ejakulasi dilakukan diluar vagina. Efektivitasnya 75-80 %. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): Tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami-istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80 %. Faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga penghitungan tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis anda tidak akan hamil. Tapi begitu ibu hanya menyusui < style="font-weight: bold; font-style: italic;">C. Kontrasepsi Mekanik.
1. Kondom: Efektif 75-85 %. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / bomer sperma. Kegagalan umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
Kekurangan metode ini :
- Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain.
- Membutuhkan waktu untuk pemasangan.
- Mengurangi sensasi seksual.
2. Spermatisida: Bahan kimia aktif untuk membunuh sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70 %. Sayangnya dapat menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://ictjogja.net/kesehatan/B1_8/iud2.gif">ce) atau spiral. Terbuat dari bahan polyyethylene yang diberi lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94 %. Kelemahan alat ini yaitu dapat menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk "kontrasepsi" terbaru yang menggunakan hormon progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus:
- Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil.
- Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.
D. 'Kontrasepsi' Hormonal.
Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), "kontrasepsi" ini juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidak-seimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal, yaitu:
- Kontraindikasi mutlak (sama sekali tidak boleh diberikan): kehamilan, gejala thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.
- Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.
"Kontrasepsi" hormonal dapat berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB atau spiral berhormon.
1. PIL "KONTRASEPSI" KOMBINASI (OC / ORAL "CONTRACEPTION").
Berupa lombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus, yaitu :
- Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur).
- Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma.
- Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan.
Bila pasien disiplin minum OC-nya, dapat dipastikan perlindungan "kontrasepsi" hampir 100 %. Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil dapat langsung berhenti minum pil dan biasanya langsung hamil dalam 3 bulan.
Manfaat Tambahan OC.
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak langsung berhubungan dengan efek "kontrasepsi" (non-contraceptive benefits) yaitu menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu, seperti :
1. Menyembuhkan Kelainan Menstruasi.
Pil "kontrasepsi" dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain :
- Siklus menstruasi yang tidak teratur (iregular cycle).
- Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore).
- Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS).
- Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore) Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko terkena anemia dan defisiensi besi akan berkurang s/d 50 %.
2. Mengatasi Masalah Hiper-androgenisme.
Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron dan androgen. Hormon androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita dalam jumlah sangat sedikit (kurang lebih 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah seksual (libido).
Wanita usia reproduktif (kurang lebih 15-40 tahun) sering mengalami ketidak-seimbangan hormonal, dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang dapat menyebabkan :
- Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang dapat menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada wanita yang menyerupai pria / male hair pattern).
- Masalah ginekologis : gangguan siklus haid., PCOS (Poly-Cystic-Ovarian-Syndrome) yang dapat menyebabkan sulit punya anak. kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen (dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan ketombe bahkan jerawat.
Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati infeksi di permukaan kulit. CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam tubuh untuk menormalkan kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru dapat dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.
Manfaat Pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena :
- Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50 %.
- Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40 %.
- Benjolan jinak payudara, s/d 40 %.
- Kista ovarium, s/d 80 %.
- Infertilitas primer, s/d 40 %.
- Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90 %.
Cara Minum OC :
OC harus diminum setiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di blisternya. Untuk memulai blister pertama anda, mulailah minum pil pada hari pertama hsid, misalnya: anda mendapat haid hari Rabu maka ambil pil yang di bawahnya anda tanda Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi. Jadi untuk blister kedua dan seterusnya, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil + 7 hari bebas tablet.
2. SUNTIK.
Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.
3. SUSUK KB (IMPLAN).
Depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan operasi kecil.
4. KOYO KB (PATCH).
Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering menimbulkan reaksi alergi.
TIPS MEMILIH ALAT "KONTRASEPSI".
Tidak ada metode "kontrasepsi" yang efektif 100 % atau dapat cocok untuk semua orang, jadi jangan mendasarkan pemilihan "kontrasepsi" anda pada situasi orang lain. Konsultasikan dengan ginekolog mengenai kelebihan dan kekurangan setiap metode untuk kondisi anda.
Tentukan berapa lama anda ingin menunda kehamilan : temporer atau permanen. Bila anda membutuhkan "kontrasepsi" dalam jangka waktu tidak terlalu lama (< style="font-weight: bold; font-style: italic;">"kontrasepsi" yang mengandung estrogen karena dikhawatirkan akan mengurangi produksi ASI.
Bila anda ingin menggunakan "kontrasepsi" hormonal, perhatikan sejarah kesehatan anda, misalnya riwayat penyakit diabetes kronis, jantung, ginjal, thromboemboli dan hormone-dependent-cancer.
Lakukan pemeriksaan pap smear, mamografi dan tekanan darah secara teratur (misalnya 1 x per tahun) selama menggunakan alat "kontrasepsi".
Gunakan OC berfungsi ganda dengan kandungan CPA (anti-androgen), sehingga anda mendapatkan manfaat ganda : ber-KB sambil mendapatkan kulit wajah halus bebas minyak dan jerawat sekaligus berbagai manfaat "non-contraceptive".
0 komentar:
Posting Komentar