"Komposisi "penduduk" dalam arti "demografi" adalah komposisi "penduduk" menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan "penduduk" di masa mendatang."
"Demografi" adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan "penduduk" atau dengan kata lain segala hal ikhwal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi "penduduk" menurut umur dan jenis kelamin tertentu.
Tujuan pokok "demografi" :
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi "penduduk " dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan "penduduk" dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan "penduduk" di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
DINAMIKA "PENDUDUK"
Pertumbuhan "penduduk" adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah "penduduk". Secara terus-menerus "penduduk" akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah "penduduk"), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan: Imigran (pendatang) akan menambah dan Emigran akan mengurangi jumlah "penduduk".
Jadi pertumbuhan "penduduk" diakibatkan oleh 4 (empat) komponen, yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk) dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif) atau natural increase (pertumbuhan alamiah). Selisih antara in-migration dan out-migration disebut net-migration atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan "penduduk" hanya dipengaruhi oleh 2 (dua) cara yaitu : melalui perubahan reproduksi dan migrasi neto.
PERTAMBAHAN "PENDUDUK" DAN PEMBANGUNAN EKONOMI.
Studi tentang ke"penduduk"an telah menjadi subyek yang menarik di antara para ahli ilmu-ilmu sosial juga diantara mereka yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia.
Pada tahun-tahun terakhir ini, masalah sosial dan ekonomi telah membawa arah ke makin dekatnya perhatian diberikan kepada hubungan antara demograsi, sosio-ekonomi dan faktor-faktor lainnya ke dalam dua pendekatan, yaitu :
1. Besar (size), komposisi dan distribusi "penduduk" akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.
2. Keadaan ekonomi dan lingkungan akan menentukan tingkat dan pola kelahiran, mortalitas dan migrasi.
1. Besar, komposisi dan distribusi "penduduk".
Jumlah "penduduk" atau besarnya biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan income per capita negara tersebut, yang secara kasar mencerminkan kemajuan perekonomian negara tersebut.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa jumlah "penduduk" yang kasar adalah sangat menguntungkan bagi pembangunan ekonomi. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa justru penduduk yang sedikitlah yang dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik.
Disamping kedua pendapat tersebut ada pendapat yang mengatakan bahwa jumlah "penduduk" suatu negara harus seimbang dengan jumlah sumber-sumber ekonominya, baru dapat diperoleh kenaikan pendapatan nasionalnya. Jumlah "penduduk" tidak boleh terlampau banyak. Inilah yang dikemukakan dalam teori "penduduk" optimum.
Komposisi "penduduk" dalam arti "demografi" adalah komposisi "penduduk" menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan "penduduk" di masa mendatang. Misalnya dalam suatu negara terdapat "penduduk" umur tua (45 tahun lebih) lebih banyak, maka dapat diharapkan nedara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah dan angka kematian yang tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan "penduduk" yang rendah. Demikian pula ketidak-seimbangan jumlah "penduduk" laki-laki dan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhannya. Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan keluarga.
Komposisi umur "penduduk" biasanya digambarkan dalam piramida "penduduk" yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri "penduduk" tua atau muda.
Ciri komposisi dan distribusi umur ini dapat pula dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan, yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan umur diatas 65 tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk produktif secara ekonomi (15-64 tahun).
2. Keadaan Ekonomi dan Lingkungan akan mempengaruhi tingkat dan pola fertilitas, mortalitas maupun migrasi.
Pembangunan ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi tingkat fertilitas maupun mortalitas suatu negara. Pendapat ini sesuai dengan apa yang disebut dengan teori transisi demografi, yaitu teori yang menerangkan perubahan "penduduk" dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (tingkat kelahiran dan kematian rendah).
Teori ini tidak berlaku umum. Pembangunan ekonomi dapat merupakan faktor yang cukup untuk membawa tingkat kelahiran dan kematian ke tingkat yang lebih rendah, tetapi bukan merupakan faktor yang harus ada.
0 komentar:
Posting Komentar