"Indahnya "Pantai Losari" yang berlokasi di 
sebelah barat Makassar ini memang sungguh mempesona, apalagi saat 
matahari terbenam di senja hari". 
"Pantai Losari"  ini memang pantai yang 
sangat menawan untuk menyaksikan matahari tenggelam di ufuk barat. Sungguh agung kebesaran Illahi Rabbi. Di senja hari sangat banyak pengunjung yang menunggu matahari terbenam. Keindahan alam yang sangat mempesona para wisatawan.
Semburat merah jingga dari mentari yang 
akan rebah di kaki cakrawala memantul pada laut di hadapan "Pantai Losari", membawa nuansa dan pesona tersendiri bagi para wisatawan menyaksikannya. 
Beberapa perahu nelayan kecil nampak di kejauhan, kian memperkaya warna 
senja yang sangat mempesona ini. Gemuruh ombak yang menerpa tanggul "Pantai Losari"  bagaikan simphoni syahdu yang membawa suasana terasa kian 
sentimental diiringi hembusan angin sepoi-sepoi dari arah laut. Para wisatawan banyak yang mengabadikan peristiwa ini untuk menyimpan kenangan yang sangat indah di "Pantai Losari", dan barangkali juga merupakan  
tempat idola para muda mudi dan tempat refreshing bagi keluarga.
"Pantai Losari" ini merupakan landmark Kota
 Makassar yang menawarkan keindahan yang sangat eksotis, terutama 
saat menyaksikan pemandangan matahari terbenam ketika petang menjelang. Menurut keterangan Guide kami, jaman dulu , sejumlah pedagang makanan 
bertenda berderet sepanjang kurang lebih satu kilometer di pesisir "Pantai Losari". Bahkan ada yang sempat menjuluki sebagai “meja 
makan terpanjang di dunia”. Hidangan yang disajikan pun sangat beragam, 
namun mayoritas didominasi oleh makanan laut, misalnya ikan bakar. Sekarang ini warung-warung tenda yang 
menjajakan makanan laut tersebut telah dipindahkan ke sebuah tempat di 
depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar "Pantai Losari".
Salah satu hidangan khas dan unik di "Pantai Losari" ini  adalah Pisang Epe’. Jenis makanan ini berupa pisang mentah
 dibakar, kemudian dipipihkan lalu diberi kuah air gula merah. Untuk 
menambah aroma dan kenikmatan Pisang Epe', biasanya sang penjual menambahkan  rasa durian 
pada campuran kuah gula merah tadi. Makanan ini merupakan makanan andalan bagi penjual di pinggiran "Pantai Losari" ini. Teman kami memesan Pisang Epe'  sambil menunggu tergelincirnya matahari di kala senja (lingsir wengi). 
Menurut penjelasan Guide kami, setiap minggu pagi, di sepanjang jalan di pinggir  "Pantai Losari" ini, ramai oleh orang berolahraga, mulai dari 
jogging, senam, bersepeda atau hanya sekadar jalan-jalan menikmati 
segarnya udara pagi. Aneka jajanan dan makanan tradisional 
tersedia di sepanjang jalan pinggir "Pantai Losari", seperti bubur ayam, bubur kacang ijo, empek-empek Palembang, 
es pallu butung, es pisang ijo, soto ayam, gado-gado atau lontong sayur. Katanya harganya sangat murah sekali. 
Untuk mencapai 
"Pantai Losari" tidak terlalu sulit, karena tempat ini termasuk berada di pusat Kota Makassar. 
Sejumlah angkutan umum melintasi jalur Jalan Penghibur yang berada di 
pinggiran "Pantai Losari". Sejak direnovasi pada tahun 2006, "Pantai Losari" semakin bersih dan indah, karena termasuk sebagai salah satu ikon andalan 
pariwisata Kota Makassar.
Rasanya tidak akan lengkap, apabila anda berwisata ke Makassar tanpa  mengunjungi "Pantai 
Losari" yang sangat indah ini.
Setelah puas menikmati terbenamnya matahari di kala senja di "Pantai Losari", rombongan kami menuju Rumah Makan "Istana Laut" untuk mengisi perut yang lapar. Perjalanan menuju Rumah Makan "Istana Laut" ini hanya memakan waktu sekitar 15 menit dari "Pantai Losari".
Setelah puas menikmati terbenamnya matahari di kala senja di "Pantai Losari", rombongan kami menuju Rumah Makan "Istana Laut" untuk mengisi perut yang lapar. Perjalanan menuju Rumah Makan "Istana Laut" ini hanya memakan waktu sekitar 15 menit dari "Pantai Losari".

0 komentar:
Posting Komentar