"Antropologi Budaya" adalah cabang "Antropologi"
yang berfokus pada penelitian variasi ke"budaya"an di antara kelompok manusia".
"Antropologi Budaya" mengumpulkan data mengenai dampak proses ekonomi dan
politik global terhadap realitas "budaya" lokal. Para "Antropolog Budaya" menggunakan berbagai metode,
diantaranya pengamatan partisipatif (participant observation), wawancara
dan survai.
Penelitian "Antropologi Budaya" sering dikategorikan sebagai penelitian
lapangan karena seorang "Antropolog" harus menetap dalam kurun waktu yang
cukup lama di lokasi penelitiannya.
"Antropologi" ke"budaya"an atau lebih sering kita dengar sebagai "Antropologi Budaya" (terjemahan dari "Cultural Anthropogy"), merupakan salah satu
cabang dari studi "Antropologi" yang mengambil ke"budaya"an sebagai objek
studinya. Ilmu "Antropologi", tidak seperti beberapa ilmu lain (misalnya,
geografi) mempunyai kejelasan posisi dalam dikotomi bidang-bidang ilmu
pengetahuan, apakah termasuk bidang eksakta atau noneksata, ilmu
pengetahuan alam atau sosial. Ilmu "Antropologi" adalah salah satu ilmu
yang termasuk ke dalam kategori ilmu sosial.
Secara garis besar ilmu "Antroplogi" dapat dipilah menjadi dua bagian, yaitu "Antropologi" Biologi dan "Antropologi Budaya". "Antropologi" Biologi merupakan kelompok studi "Antropologi" yang mempelajari manusia beserta proses biologis yang menyertainya sehingga terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya. Ilmu ini meliputi ilmu paleo"antropologi" dan "antropologi" fisik. Ilmu pengetahuan penunjang dalam "antropologi" biologi meliputi kedokteran, arkeologi, biologi, dan sebagainya. "Antropologi Budaya" merupakan studi "antropologi" yang bidang studinya mengambil ke"budaya"an sebagai objeknya. Aspek-aspeknya antara lain meliputi masalah sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran aneka warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia; masalah perkembangan, penyebaran dan terjadinya aneka warna ke"budaya"an di seluruh dunia; dan masalah azas-azas dari ke"budaya"an manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi (Koentjaraningrat, 1990: 25).
Sesuai dengan aspek-aspek yang dipelajari
terdapat cabang "Antropologi Budaya", yaitu prehistori, etnolinguistik,
etnologi (Descriptive integration/etnology dan generalizing
aproach/social "anthropology"), etnopsikologi, "antropologi" spesialisasi
("antropologi" ekonomi, "antropologi" politik, "antropologi" kependudukan,
"antropologi" kesehatan, "antropologi" kesehatan jiwa, "antropologi"
pendidikan, "antropologi" perkotaan dan "antropologi" perdesaan), dan
"antropologi" terapan. Selain itu ada pula dua aspek lain yang menjadi
kajian ilmu "antropologi", selain kajian "Antropologi Budaya", yaitu masalah
sejarah asal dan perkembangan manusia (atau evolusinya) secara biologi
(termasuk dalam studi paleo"antropologi"); dan masalah sejarah terjadinya
aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya
("antropologi" fisik). Kedua aspek ini dicakup dalam studi "Antropologi"
Fisik dalam arti luas.
Saat ini, ilmu "Antropologi Budaya" mempunyai peranan penting dalam pembangunan bangsa di Indonesia dan telah cukup mendapat perhatian oleh pemerintah. Hal ini tampak dengan adanya pengembangan ilmu ini di beberapa universitas negeri, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Sumatra Utara, Universitas Andalas, Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin, Universitas Cendrawasih.
Untuk keperluan penelitian dalam studi "Antropologi Budaya", tujuh unsur
ke"budaya"an universal dapat dijadikan acuan untuk orientasi dalam memilih
tema penelitian. Selanjutnya, untuk menentukan topik-topiknya dapat
dimulai dari memilih salah satu unsur pokok sebagai tema penelitian,
kemudian turun hingga culture traits bahkan dapat juga hingga ke item.
Dalam ruang lingkup penelitian "antropologi" ke"budaya"an sudah tentu harus
mengikuti kaidah-kaidah "antropologi".
"Antropologi budaya" sangat
berkaitan erat dengan penelaahan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
ke"budaya"an seperti ilmu pengetahuan, bahasa, kepercayaan, hokum,
agama, kebiasaan, musik, dan larangan-larangan. Ke"budaya"an
ini merupakan konsep yang sangat penting untuk memahami "antropologi".
Secara umum, subdisiplin "antropologi" yang berhubungan dengan
ke"budaya"an manusia ini antara lain arkeologi, "antropologi" linguistic dan
etnologi.
Sumber:
1. id.wikipedia.org/wiki/Antropologi_budaya
2. laely.widjajati.photos.facebook.com/Pembangunan-GAZEBO-RAKSASA......./
3. agusbwaceh.blogspot.com/2009/02/antropologi-budaya.html
4. wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/atropologi-budaya.html
5. laely.widjajati.photos.facebook.com/NARSIS-dulu-sm-
MBAKKU....../
0 komentar:
Posting Komentar