"Propolis" atau Lem Lebah adalah suatu zat yang
dihasilkan oleh lebah madu".
Tahukah anda kalau sebenarnya lebah menghasilkan 4 macam produk.
Orang-orang awam hanya tahu madu sebagai produk lebah. Namun selain madu,
lebah juga menghasilkan royal jelly, bee polen, dan "Propolis". Untuk menjaga kesehatan biasanya orang minum madu, namun untuk mengobati
penyakit, "Propolis" lebih manjur, kalau menggunakan madu dibutuhkan waktu
yang lama dan kurang mujarab dibanding "Propolis".
"Propolis" dikumpulkan oleh lebah dari
pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian dicampur dengan air liurnya,
digunakan untuk menambal dan mensterilkan sarang. "Propolis" bersifat disinfektan
(anti bakteri) yang membunuh semua kuman yang
masuk ke sarang lebah. Lebah
meliputi sarangnya dengan "Propolis" untuk melindungi semua yang ada di
dalam sarang tersebut dari serbuan kuman, virus, bakteri dan jamur,
misal: ratu lebah, telur, bayi lebah, dan madu. Sifat disinfektan alami
yang terkandung dalam "Propolis" sangat ampuh dalam membunuh kuman,
terbukti dengan ditemukannya seekor tikus dalam sarang lebah yang telah
mati selama kurang lebih 5 tahun dalam keadaan tidak membusuk
"Propolis" yang berbahan dasar air liur lebah ini, ternyata merupakan obat
alami yang bisa dipakai untuk menaklukkan hampir semua jenis penyakit. "Manfaat Propolis" bagi kesehatan manusia sudah sangat dikenal baik oleh masyarakat
Indonesia saat ini setelah Majalah Trubus Edisi Januari 2010 menampilkan
topik utama berjudul: "Propolis":
– Atasi 30 Penyakit – Terbukti Secara Ilmiah”. Dalam edisi tersebut
majalah Trubus mengulas "khasiat" dan "manfaat Propolis" secara panjang
lebar.
Sebelum diulas di majalah tersebut, pada umumnya masyarakat
mengetahui "manfaat Propolis" dari hasil penyampaian yang diberikan oleh
para pelaku bisnis yang memasarkan produk "Propolis" dan pihak-pihak yang terkait.
Sebagai makanan tambahan "Propolis" memiliki kandungan komponen nutrisi
yang lengkap, kaya akan zat-zat yang dibutuhkan untuk membangun tubuh
dan mengaktifkan kelenjar thymus, mengandung lebih dari 300 unsur, diantaranya: Flavanoids, Chalcones,
dehydrocalcones, asam alipatik dan ester lainnya, asam alipatik rantai
panjang, minyak volatil rantai pendek, asam aromatik dan ester lainnya,
asam benzoik dan turunannya, aldehida, senyawa alkohol, asam sinamat dan
turunannya, ketine, phenol, sama amino, vitamin, mineral. Sehingga "Propolis" memberi "khasiat" dan "manfaat" yang besar sekali
untuk kesehatan kita, dan sebagai alternatif pengobatan, antara lain:
- "Propolis" mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang menjalankan sistem imunitas tubuh (John Diamond MD).
- "Propolis" sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping (Ray Kupinsel).
- "Propolis" mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur (Profesor Arnold Becket, Ahli Pengobatan Kimia).
- "Propolis" berfungsi sebagai zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan (Russia Research Team – Tim Riset Rusia).
- "Propolis" berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung (Dr. Fang Chu – dokter di Lien Yu Kang Hospital Tiongkok).
- Zat CAPE yang terdapat dalam "Propolis" berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50% (Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991).
- "Propolis" sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluwarsa (Majalah antibiotik VP Kivalkina).
- "Propolis" bersifat antibiotic:
- Benzoic acid : efek bakteriostatik dan baktericide (Janes and Bumba 1978) - "Propolis" bersifat anti jamur:
- Ermanin : anti Mycrosporum Lanosum dan Trycophyton (Popravko 1971, Metzner 1975, Scheidewind 1975)
- Pinocembrin : anti candida albicans (metzner, 1979) - "Propolis" bersifat antiseptic:
- Benzoicacid (vanhaelen and vanhaelen Fastre,1992). - "Propolis" bersifat lokal Anastetik:
- Pinocembrin, pinostrobin, Caffeic acid esters (Paintz and Metzner, 1979) - "Propolis" bersifat Anti hyperlipidemic:
- Dihydroflavonoids (Choi, 1991) - "Propolis" bersifat menguatkan pembuluh darah kapiler:
- Quercetin (Budavari, 1989) - "Propolis" bersifat Anti perdarahan:
- Ferulic acid : efek pembekuan darah (Cizmarik and Matel 1971, 1978) - "Propolis" bersifat Anti Inflamasi:
- Mempunyai efek yang hampir sama dengan yg ditimbulkan obat indometacine
- Caffeic acid, acacetine (Bankova, 1983)
- Flavonoids, Bisabolol (Marinescu, 1982) - "Propolis" bersifat Tumor cytotoxicity or inhibitor:
- Caffeic acid phenethyl ester (Grunberger 1988, Inayama 1984) : Kanker payudara, Kanker rahim, melanoma, Kanker usus besar
- Quercetin (Matsuno Tetsuya, 1991)
- Artepillin C (Kimoto Tetsuno, 1995) : Kanker gastric, Kanker paru, Leukimia
- Chrysin (Hladon, 1987) - "Propolis" bersifat Anti Oksidan:
- Flavonoids (Vanhaelen and Vanhaelen Fastre, 1992)
- Kemampuan untuk menetralisir radikal bebas (yg dapat merusak sel dan jaringan tubuh), dgn cara melindungi sel dgn mencegah teroksidasinya vit C (Popeskovic, 1980) - "Propolis" bersifat Meregenerasi sel epitel dan meminimalisir jaringan parut:
- Cinnamic acid derifat (Marinescu, 1982) - "Propolis" bersifat Menyembuhkan luka:
- Phenolic acid, Flavonoids (Arvouet and Grand, 1994) - Propolis bersifat Menstimulir pembelahan
sel dan Memperkuat biosintesa protein:
- Arginin (Gabrys, 1986) - Propolis bersifat Meningkatkan perbaikan
kolagen dan elastin:
- Proline (Gabrys, 1986)
- Ferulic acid (Cizmarik and Matel 1971, 1978) - "Propolis" bersifat Penyembuh ulcus Gastroduodenal:
- Pinocembrin, galangin dan chrysin : anti Helicobacter pylor (Itoh, 1994) - "Propolis" bersifat Membantu pulmonary insuffency:
- Eriodictyol (Aviado, 1974) - "Propolis" bersifat Spasmolytic:
- Quercetin
- Kaempferide
- Pectolinaringeni (The Hive and the Honey Bee, 1992) - "Propolis" bersifat Anti diabetic:
- Pterostilbene (Ghisasberti, 1979)
- Menstimulir kelenjar pankreas dan berefek mempertahankan glukosa serum (Kedzia, 1988) - "Propolis" bersifat Anti Alergi:
- Prenyl caffeate (Hausen 1987, Wollen weber 1987, Greenaway 1988, Hashimoto 1988) - "Propolis" bersifat Efek Sedative:
- Kedzia, 1988 - "Propolis" bersifat Menstimulir sistem kekebalan tubuh:
- Menstimulir kelenjar thymus yang mengandung sel limfosit (Manolova 1987, Scheller 1988,Karandashov 1977)
- Memperkuat kerja macrophage (Moriyasu, 1993)
Secara singkat dan garis besar, "Propolis" ber"manfaat" sebagai:
- · penetral racun dalam tubuh dan sekaligus Anti Oksidan kuat
- · meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- · antibiotik alami
- · anti inflamasi/peradangan
- memperkuat sel dan mempercepat regenerasi sel
"Propolis" adalah 100 % zat alami yang di dalamnya terdapat antibiotik
alami bebas racun yang efektif untuk melawan bakteri, jamur dan virus
tanpa efek samping.
"Propolis" direkomendasikan oleh para dokter untuk penyakit-penyakit sebagai
berikut:
Kanker, Patah tulang, Gangguan jantung, Sembelit, Diabetes Mellitus, Bronkhitis, Sakit gigi, Gangguan liver, Tumor, Masalah
kulit, Gangguan pencernaan, Wasir / Ambeien, Gangguan ginjal, Lemak
tinggi dalam darah, Masalah gusi, Sclerosis, Influenza dan batuk,
Herpes, Sakit maag, Arthritis, Bengkak, Asam urat / Rhematik, Demam
berdarah, Parkinson, Asthma, Jerawat, Masalah kewanitaan, Penyakit
akibat radiasi, Luka bakar, Demam / sakit kepala, Demam typhoid,
TBC, Alergi, Hepatitis, dan lain-lain.
Sumber:
1. manfaatpropolisliquid.com/
2. id.wikipedia.org/wiki/Propolis
3. www.apakabardunia.com/.../propolis-air-liur-lebah-yang-mampu.html
4. propolisobatalami.com/
5. koleksifelisa.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar