"Kayu Manis" selain digunakan untuk bumbu makanan dan pembalsaman mumi, minyak atsiri "Kayu Manis" juga ber"khasiat" sebagai antiseptik."
Ini disebabkan minyak atsiri pada "Kayu Manis" memiliki daya bunuh terhadap mikroorganisme. Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa minyak "Kayu Manis"dapat membunuh baksil tipus hanya dalam waktu 12 menit, berbeda dengan minyak cengkih yang waktunya mencapai 25 menit.
Minyak atsiri "Kayu Manis"juga dipakai sebagai komponen dalam obat tradisional. Kloppenburg Verstegh menganjurkan bahwa "Kayu Manis" dapat dijadikan jamu untuk disentri dan singkir angin. Bianchini, Corbetta, dan Kiangsiu mengatakan bahwa minyak "Kayu Manis" sudah ratusan tahun dikenal di belahan dunia Barat dan Timur yang ber"khasiat" sebagai penyembuh reumatik, mencret, pilek, sakit usus. jantung. pinggang dan darah tinggi. Sementara Sumaryo Syu dalam buku Resep Jamu Jawa mengemukakan bahwa untuk kesuburan wanita, "Kayu Manis" dijadikan komponen jamu besama dengan tanaman lain seperti bawang putih, kencur, dan jungrahap.
"Khasiat" lain minyak "Kayu Manis" adalah memiliki efek untuk mengeluarkan angin (karminatif) dan membangkitkan selera atau menguatkan lambung (stomakik). Selain itu minyaknya dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta, penyegar bau sabun, deterjen, lotion, parfum dan cream.
Untuk pengolahan makanan dan minuman, minyak "Kayu Manis" sudah lama dimanfaatkan sebagai pewangi atau peningkat cita rasa, diantaranya untuk minuman keras, minuman ringan (softdrink). agar-agar, kue, kembang gula, bumbu gulai dan sup.
(Sumber: "Kayu Manis" - Budi Daya & Pengolahan, Oleh: Rismunandar dan Farry B. Paimin).
0 komentar:
Posting Komentar