Minggu, 30 Oktober 2011

"Efek Stres, Jangka Pendek - Jangka Panjang"

"Kota besar memang punya sejuta daya tarik. Tapi sebenarnya banyak tekanan yang dapat mengakibatkan "stres" pada tubuh kita."


Efek "stres" terhadap tubuh kita dalam "jangka pendek" dan "jangka panjang":

1. Otot dan tulang akan melepaskan kandungan asam amino untuk menyiapkan energi "jangka pendek" yang diperlukan oleh tubuh. Dalam "jangka panjang", otot dan tulang mudah patah, tanpa bisa digantikan dengan sempurna.

2. Glukosa yang disimpan dalam tubuh berupa glikogen, akan diubah jadi glukosa darah untuk menghasilkan energi "jangka pendek". Dalam "jangka panjang", keseimbangan glukosa darah terganggu, akibatnya kelenjanr adrenal dan pankreas mendapat tekanan untuk bekerja lebih keras.

3. Dalam "jangka pendek", darah akan menahan sodium supaya tekanan darah naik sesaat. Dengan demikian, gizi dan oksigen dapat disalurkan dengan lebih efisien dan optimal ke otot, serta mempercepat pembuangan karbon dioksida dan zat tak berguna dari dalamtubuh. Dalam "jangka panjang", tekanan darah yang meningkat membuat otot jantung bekerja lebih keras; kadar sodium yang meningkat akan mempengaruhi aliran gii ke dalam dan keluar sel tubuh, hingga akibatnya ritme jantung jadi terganggu.
4. Dalam "jangka pendek", ketika "stres", maka tubuh akan melepas kortisol (sejenis hormon steroid), yang mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi pada tubuh. Dalam "jangka panjang", produksi kortisol berlebihan lama-kelamaan akan menekan respons dya tahan tubuh, sehingga kemungkinan tubuh terkena infeksi juga meningkat.

5. Dalam "jangka pendek", meningkatnya kadar kortisol akan menjadi senjata untuk melawan peradangan yang mungkin timbul akibat cidera tubuh. Dalam "jangka panjang", kortisol membuat glukosa darah meningkat, hal ini memicu diproduksinya hormon insulin. "Stres" berke"panjang"an akan membuat tubuh jadi lelah dan sel-sel penghasil insulin tak dapat bekerja dengan baik.

6. Dalam "jangka pendek", kandungan lemak akan dilepaskan dari jaringan tubuh untuk menghasilkan energi ekstra yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini pada beberapa kasus akan membuat kolesterol dan lemak dalam darah meningkat. Dalam "jangka panjang", meningkatnya lemak dalam darah akan membuat kadar trigliserida dalam tubuh naik. Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan untuk terkena penyakit-penyakit kardiovaskuler.

(Sumber: Cosmopolitan. You & The City, Edisi Oktober 2002).

"Aneka Herbal Tea Untuk Kesehatan"

"Suka minum "teh" kental manis? Hmm.... rasanya memang enak! Tapi, jadi tak enak efeknya bagi tubuh bila anda minum "teh" terlampau banyak."
Meminum secangkir "teh" tiap hari, tetap aman bagi tubuh asal tidak pakai gula! Tapi, bila anda membatasi diri atau bahkan tidak meminumnya sama sekali, dijamin tubuh jadi lebih "sehat"! Ada beberapa herbal "tea" yang perlu anda ketahui yang berkhasiat untuk "kesehatan".

1. Apple dan ginger "tea", berkhasiat menyembuhkan sakit perut.

2. Camomile "tea", berkhasiat menenangkan dan menyegarkan tubuh.

3. Chicory coffee, minuman pengganti kopi karena tidak mengandung kafein. Terbuat dari esens tanaman chicory.

4. Cinnamon "tea", berkhasiat mengurangi kelelahan; sangat baik diminum ketika tubuh terasa lesu.

5. Ginger "tea", berkhasiat mendinginkan perut yang sedang panas, dan sangat baik diminum ketika sakit kepala.

6. Green "tea", dipercaya dapat melawan kanker dan menghancurkan lemak.

7. Lemon balm-"tea", berkhasiat dapat membuat tidur nyenyak; dan menenangkan kegugupan.

8. Peppermint "tea", membantu penyerapan makanan; sangat baik diminum setelah makan.

(Sumber: Cosmopolitan, You & The City, Edisi Oktober 2002).

"Tingkat Desibel Kebisingan Di Sekitar Kita"

"Suara di sekitar kita ternyata punya tingkat "desibel" yang berbeda-beda. Kata mencegah mungkin tak tepat, karena suara yang dihasilkan dari benda apapun di sekitar kita telah jadi bagian dari kehidupan manusia."


Jadi, yang dapat kita lakukan adalah beradaptasi dan mencari cara untuk menetralisir polusi tersebut. Seberapa jauh tingkat kebisingan dapat merusak pendengaran kita, sebenarnya juga sangat tergantung pada kerasnya suara dan lamanya kita mendengar suara tersebut. Misalnya, pada tingkat 80 "desibel", dalam 16 jam kebisingan akan merusak pendengaran kita. Sedangkan pada tingkat 115 "desibel", pendengaran kita akan rusak hanya dalam hitungan 10 menit saja. Agar lebih mudah dibayangkan, bar atau cafe rata-rata memasang musiknya pada tingkat 100 "desibel" atau lebih, begitu juga dengan sebuah pesawat boeing 747 yang sedang lepas landas.

Ada baiknya anda mengetahui tingkat kebisingan di sekitar anda:

a. Suara roket: 180 "desibel".
b. Gemuruh tepuk tangan; Klab malam atau bar (1 meter dari loud speaker): 120 "desibel".
c. Mesin bor pada jarak 5 meter; Pesawat boeing 747-100 lepas landas dari dalam bandara: 100 "desibel".
d. Suara mesin-mesin berat seperti traktor: 90 "desibel".
e. Sirine polisi: 85 "desibel".
f. Pesawat boeing 747-400 yang akan mendarat; Musik dari perangkat stereo pada volume yang dipasang hampir maksimum; Deru mesin cuci: 80 "desibel".
g. Penghisap debu dari jarak 3 meter; Dering telepon dari jarak 2 meter: 70 "desibel".
h. Percakapan normal: 60 "desibel".
i. Arus lalu lintas yang tidak padat; Bunyi peluit ketel pada jarak 0,5 meter: 50 "desibel".
j. Lemari es pada jarak 2 meter: 40 "desibel".
k. Bisikan perlahan, misalnya di perpustakaan: 30 "desibel".
l. Gemerisik daun tertiup angin: 10 "desibel".
m. Tidak ada suara sama sekali: 0 "desibel".

(Sumber: Cosmopolitan, You & The City, Edisi Oktober 2002). 


MusicPlaylistView Profile