"Buah "semangka" yang terkenal lezat menyegarkan itu, hanya mau tumbuh dengan bagus di tanah-tanah beranjangan gembur yang mengandung kadar kapur tinggi."
PENYIAPAN TANAH UNTUK MENANAM "SEMANGKA".
Di tanah lempung yang agak padat atau di tanah pasir yang mawur juga boleh. Apabila terpaksa benar dan memang mau nekat nyerempet-nyerempet bahaya, tapi tanah yang demikian juga harus diberi humus berupa pupuk kandang atau kompos yang cukup lumayan banyak, supaya struktur tanahnya menjadi agak gembur dan mampu memegang air yang agak lama. Pada umumnya sekitar 5 kg per meter persegi. Di daerah Tulung Agung, orang menanam "semangka" di tanah lempung. Namun yang benar-benar banyak mengandung kapur. Buahnya lantas dapat istimewa renyah dan harum.....
Namun..... tanah yang demikian itu harus dibajak dan dicangkul dengan seksama dulu, dengan tenaga kerja yang ekstra lebih banyak dari pada di tanah-tanah yang lain. Minimal dua kali. Dan biji-biji "semangka" yang akan disebarkan juga harus dilunakkan kulitnya dengan cara direndam dalam air terlebih dahulu..... selama dua hari. Kemudian dilumasi dengan minyak kesambi, supaya tidak kering lagi dan diricci-ricci serangga nakal.
"Semangka" lebih cocok ditanam di dataran rendah mulai dari satu meter di atas permukaan laut sampai kira-kira seribu meter. Walaupun tanah yang dikehendaki harus cukup lembab, namun tanaman "semangka" tidak tahan menghadapi hujan. Karena itu, "semangka" hanya diusahakan di musim kemarau saja. Susahnya kalau kemarau, tanahnya terpaksa harus diairi. Tapi tanamannya sendiri tidak boleh kecipratan air..... Apalagi basah kuyub...... Melihat syarat-syaratnya yang susah ini, maka hanya orang-orang yang mempunyai tanah kering di daerah kering sajalah yang dapat mengairi dengan air irigasi atau sumur saja.
Tanah kering yang sudah diolah tadi, cukup diolah satu kali saja kalau tanah beranjangan.... Dan dua kali kalau tanah lempung. Hanya perlu dileb sebentar saja supaya basah. Kemudian tidak perlu disusun menjadi bedengan-bedengan namun cukup diratakan saja. Barulah biji-biji "semangka" tadi boleh ditanam dengan ditunggalkan (ditanam di tanah yang dilubangi dengan tunggal) dengan jarak tanam 1 1/2 x 1 1/2 meter.
PENANAMAN BIBIT "SEMANGKA".
Tiap lubang diisi dengan 2 - 3 biji, supaya kalau satu tidak jadi yang lain masih bisa jadi. Baru 2 - 3 minggu kemudianlah mulai nampak jelas.... Apakah mereka berkecambah menjadi tanaman-tanaman yang jadi ataukah tidak.... Kalau jadi Alhamdulillah.... Kalau tidak jadi, harus segera diganti....
Satu bulan setelah ditanam, tanah itu harus disiangi lagi untuk kedua kalinya. Penyiangan yang kedua jangan sampai terlambat, supaya tidak keburu berbunga. Karena, apabila tanaman sudah berbunga dan kita baru menyiang, banyak sekali bunga-bunga yang akan rusak.... dan buah-buah juga tidak akan muncul.....
Setiap kali setelah disiangi, harus selalu membumbun tanaman, supaya akar-akar dapat menancap kukuh dalam tanah. Umur antara 3 minggu sampai sebelum membentuk bunga (kira-kira umur 2 bulan), tanah tempat "semangka" hidup harus betul-betul dibersihkan. Jangan sampai ada rumput, jangan ada sarang hama, dan pokoknya jangan sampai ada sesuatu yang dapat mengakibatkan pembusukan.....
Seharusnya tanaman yang sementara ini sudah menjalar kemana-mana itu harus dirambatkan ke atas, supaya buah-buah "semangka" tidak kotor terkena tanah dan busuk. Namun, biasanya prakteknya dibiarkan menjalar di atas tanah begitu saja juga tidak apa-apa. Tapi harus dijaga, pada waktu seperti ini, supaya tanah tidak becek.
Apabila buah "semangka" sudah mulai besar, perlu sekali agak diputar, kemudian diberi alas jerami atau apa sajalah yang dikeringkan di bawahnya, supaya buah "semangka"nya tidak busuk. Apabila daerah itu memang sering ada gangguan tikus, tempat sekitar buah "semangka" itu perlu dilindungi dengan duri-duri yang merupakan borikade yang cukup seram.
WAKTU MEMANEN BUAH "SEMANGKA".
Biasanya 2 1/2 - 3 bulan setelah ditanam, barulah boleh dipetik hasilnya. Namun sebelum itu jangan lupa memberi pupuk kandang ayam atau pupuk guano, dari pada pupuk kandang kuda atau sapi. Tidak perlu terlalu banyak. Cukup satu kg saja per batang tanaman. Memberikannya setelah tanaman berkecambah dan harus dibenamkan kira-kira lima cm dalam tanah sekitar batang (sejauh 29 cm dari batang) yang sekaligus waktu itu disiangi pula tanahnya untuk pertama kalinya, kemudian didangir supaya gembur.
Buah "semangka" yang kita kenal (Citrullus Vulgaris) ada dua varietas, yaitu "semangka" geringsing (atau "semangka" beureum) yang daging buahnya merah dan bulat panjang bentuknya.... Dan "semangka" penasan (atau "semangka" Bodas) yang putih atau agak muda warna daging buahnya dan yang lebih bulat bentuknya. Kira-kira bulat seperti kepala orang.
Biji-biji "semangka" juga dapat dimakan sebagai kwaci. Biji-biji "semangka" yang sudah dijemur di sinar matahari atau digarang di wajan, kemudian setelah didinginkan diasin dengan air garam selama satu hari satu malam, dan akhirnya dijemur di sinar matahari lagi. Kadar protein kwaci sangat tinggi yaitu 30,6 %, sedangkan kadar lemaknya 42,1 %. Walaupun vitamin-vitamin praktis tidak ada, namun kadar fosfornya sangat tinggi yaitu 312 mg dan kalorinya 515 mg.
Menurut penelitian, nilai gizinya cukup tinggi. Namun buah "semangka" 21 % terdiri dari air..... Namun buah "semangka" juga terkenal sangat segar...................
Selamat mencoba bercocok tanam "semangka"...........
Semoga berhasil.............
0 komentar:
Posting Komentar