Kebijaksanaan orang lain sulit dipelajari, namun pengetahuan orang lain bisa untuk kita pelajari. Puasa Ramadhan, itu seperti cinta pertama, pada hari pertama
rasanya gelisah, tetapi pada hari-hari akhir akan memberi kita
kenyamanan.
Pada suatu hari, Umar bin Khatab bertanya kepada gurunya: "Apakah cinta sejati itu?" Sang guru menjawab : "Berjalanlah lurus di taman bunga yang luas, petiklah satu bunga yang terindah menurutmu & jangan pernah berbalik kebelakang." Kemudian Umar melaksanakannya & kembali lagi dengan tangan hampa. Gurunya bertanya, "Lho, mana bunganya?" tanya yang guru. Umar menjawab, "Aku tak bisa mendapatkannya guru, sebenarnya aku telah menemukannya, tapi aku berpikir lagi pasti ada yang lebih bagus didepan sana, dan ketika aku telah sampai diujung taman. Aku tersadar bahwa yang aku temui di awal tadi itulah yang terbaik! Tetapi aku tidak boleh menoleh kebelakang kembali, bukan? Sang guru berkata, "Seperti itulah CINTA, semakin kita mencari yang terbaik, maka tidak akan pernah sekalipun kita menemukannya. Maka jangan pernah sia-siakan cinta yang pernah tumbuh di hati kita, karena waktu takkan pernah kembali".
Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi...
Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...
"Bismillahirahmanirrahim...renungan malam. Jangan sampai iman pudar lalu hawa nafsu yang menang. Ketika itu terjadi, maka cinta Allah yang agung tidak akan pernah bisa diindera dan dirasa. Cinta akan antar manusia pun hanya akan berubah menjadi malapetaka dan keinginan kita menuju surga (Jannatullah) akan sirna. Riwayat Sahabat Ali Bin Abi Tholib dalam Hadist Riyadusholihin"
"Dunia yang kita pijak sekarang ni hanyalah tempat tinggal sementara. Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa mengingatkan kepada diri kita masing-masing tujuan hidup kita di dunia ini"
"Apabila kita hidup hanya untuk hidup kita, niscaya hidup akan terasa singkat. Berawal dari lahirnyakita dan berakhirnya hidup kita yang terbatas. Tetapi jika kita hidup karena hal lain, yaitu hidup karena perjuangan maka sesungguhnya hidup ini akan terasa panjang dan mendalam. Berawal dari munculnya manusia dan berakhirnya dengan hilangnya manusia dibumi ini"
"Dunia adalah setitik air ditengah lautan. Dunia adalah penjara mukmin dan surga bagi kaum kafir. Hiduplah didunia laksana musafir, menatap orang yang berada di bawah dan siapkan bekal untuk kematian"
"Bahagianya hidup dengan manisnya iman dan menjadikan Allah sebagai tujuan hidup. Hidup diatas keyakinan dan ketergantungan. Merendahkan diri serta bertawakal, sungguh segala seusatu pasti kembali kepadaNya"
"Nikmat sehat akan terasa jika kita pernah sakit. Nikmat harta akan terasa jika kita pernah susah, dan nikmat hidup akan terasa jika kita pernah mendapatkan musibah. Musibah adalah awal dari kenikmatan hidup"
"Sebuah ujian dan cobaan adalah suatu kesulitan. Dimana kesulitan harus kita hadapi dengan senyuman yang layak untuk disanjung dunia, senyuman optimis menembus telaga air mata"
"Akankah kuat kaki ini melangkah? bila disapa duri yang menanti...Akan kaburkah mata yang menatap?pada debu yang pasti hinggap...
"Sinar terang berada pada ufuk... sambaran petir memeluk lapisan bumi. Setangkai bunga diantaranya... menyembunyikan diri pada kekuatan. Manusia akan merasa bahwa ia adalah makhluk apabila mengerti bagaimana dan apa arti kehidupan. Bukan hanya sekedar membuka mata dan bersandar pada kursi bergoyang. Berjalan melewati duri menjadi pengharum antara sakit dan sabar. Berpegang tangan melingkari setangkai bunga mawan menjadikan sebuah kekuatan baru"
“Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”
"Jika kamu mendengar berjangkitnya wabah penyakit menular di suatu negeri, janganlah kamu memasuki negeri itu, dan apabila wabah berjangkit sedang kamu ada di negeri itu, janganlah kamu keluar dari negeri itu" (HR. Bukhari)
Read more at: http://www.rio-chikara.com/2012/04/kata-mutiara-islam-menyentuh-kalbu.html Copyright by www.rio-chikara.com Terima kasih telah mencatumkan link anda pada artikel kami
0 komentar:
Posting Komentar