"Istana Balla Lompoa", adalah salah satu "istana"
Kerajaan Gowa - Makassar yang baru direvitalisasi menjadi Museum".
Menurut Guide kami, "Istana Balla Lompoa"
dibangun pada tahun 1936 oleh Raja Gowa. "Istana Balla Lompoa" ini terletak di kota
Sungguminasa, Gowa, kurang lebih 30 menit perjalanan dari kota Makassar.
Rombongan kami semua turun dan memasuki "Istana Balla Lompoa". Kami berfoto ria di lokasi "Istana Balla Lompoa" ini mulai dari depan, dalam sampai tidak ada tempat yang tersisa.
Pada jaman dahulu "Istana Balla Lompoa" ini berfungsi sebagai
tempat kediaman dan pertemuan para pemangku adat kerajaan Gowa namun saat ini dialih-fungsikan sebagai museum untuk mengenang perjalanan
sejarah Kerajaan Gowa.
Dari luar terlihat bahwa bangunannya didominasi dengan kayu ulin atau kayu besi dengan bentuk rumah panggung seperti rumah khas etnis Makassar. Di ujung atapnya tergantung kepala kerbau sebagai pertanda derajat kebangsawanan pemilik rumah dan akses tangga setinggi hampir 2 meter menuju ruang teras (ruang penerima tamu). Di depan "Istana Balla Lompoa" ini terpasang dengan huruf fiber besar “BALLA LOMPOA” sama dengan yang tertulis di pantai Losari.
Dari luar terlihat bahwa bangunannya didominasi dengan kayu ulin atau kayu besi dengan bentuk rumah panggung seperti rumah khas etnis Makassar. Di ujung atapnya tergantung kepala kerbau sebagai pertanda derajat kebangsawanan pemilik rumah dan akses tangga setinggi hampir 2 meter menuju ruang teras (ruang penerima tamu). Di depan "Istana Balla Lompoa" ini terpasang dengan huruf fiber besar “BALLA LOMPOA” sama dengan yang tertulis di pantai Losari.
Di dalam "Istana Balla Lompoa" ini tersimpan berbagai
perangkat kerajaan serta catatan aktivitas kerajaan Gowa di masa lalu.
Semua benda disusun berdasarkan
kronologis tertentu. Tata ruang dalam "Istana Balla Lompoa" ini diatur sedemikian rupa menyerupai
fungsinya seperti jaman dahulu. Begitu juga tata letak perabotan, baju-baju
adat dan benda-benda kebesaran lainnya seperti mahkota kerajaan,
berbagai manuskrip, senjata , berbagai koleksi alat-alat dan
perlengkapan upacara adat kerajaan semuanya diletakkan sesuai alur dan
terawat dengan baik. Pada saat masuk ke dalam "Istana Balla Lompoa" ini kita serasa dibawa
kembali ke masa-masa lampau saat "Istana Balla Lompoa" ini masih berfungsi dengan baik.
Sejak tahun 2009, "Istana Balla Lompoa" ini
terus dibenahi, mulai dari mengangkat bangunan setinggi 3 meter dari
permukaan tanah (pengangkatannya dilakukan secara manual sampai masuk
rekor MURI) sampai membangun pelataran yang luas. Rencananya renovasi "Istana Balla Lompoa" ini akan berlangsung terus, kawasan "Istana Balla Lompoa" ini akan diperluas sampai
makam Sultan Hasanudin dan "Istana" Temalate (salah satu "istana" terbesar juga di
Kerajaan Gowa). Masih menurut keterangan Guide kami, kedua "istana" ini akan disambung dengan selasar
sehingga akan menjadi rumah kayu terbesar di dunia. Untuk mempercantik
museum, katanya juga akan dilengkapi dengan 36 patung Raja Gowa yang
pernah memimpin salah satu kerajaan terbesar dan paling sukses di
Sulawesi Selatan ini.
Setelah rombongan kami puas berfoto ria di "Istana Balla Lompoa" ini, perjalanan wisata kami lanjutkan ke Makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin.
Bagi anda yang belum pernah berwisata ke "Istana Balla Lompoa", sebaiknya anda agendakan untuk berwisata bersama keluarga anda untuk menambah wawasan budaya Nusantara kita - Indonesia. Bhineka Tunggal Ika - tercermin dalam budaya Indonesia yang beraneka ragam.
0 komentar:
Posting Komentar