Senin, 15 Maret 2010

"CARA MENANAM PACE/MENGKUDU YANG BENAR"

"Mengkudu"/pace (Morenda Citrifolia) merupakan tanaman yang mempunyai banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia."


Kulit batang dan kulit akar "mengkudu" dapat dimanfaatkan sebagai cat celup untuk mewarnai kain bagan-bagan, anyaman mendong (tikar), pandan dan lain-lain hasil kerajinan tangan. Daun-daun "mengkudu" yang lebar dapat dimanfaatkan sebagai semacam koyo (setelah diolesi dengan minyak kelapa kemudian dipanggang sebentar) untuk dibalutkan ke bagian badan kita yang pegel-pegel linu masuk angin, kita tidak perlu membeli salonpas lagi apabila kita mau menggunakan koyo Indonesia asli cap mengkudu ini. Daun-daun yang muda sudah tentu dapat dimanfaatkan sebagai lalapan seperti daun-daun muda lain yang biasa dgunakan lalap. Tapi daun "mengkudu" ini memiliki khasiat istimewa untuk mengobati perut yang mual. Disamping itu juga enak sekali apabila digunakan untuk membungkus pepesan ikan. Hasilnya ditanggung empuk.


Sari buah "mengkudu" yang sudah masak apabila diminum dengan dibubuhi dengan kapur sedikit...... Dapat melancarkan jalannya pembuangan air kecil, air besar juga bisa. Buah "mengkudu" juga disukai sebagai desent, walaupun aromanya jelas sekali tidak dapat dibanggakan. Buah "mengkudu" matang dapat memberantas Diabetes Melitus. Sari buah "mengkudu" boleh diminum sebagai pembersih darah, penangkal sakit ginjal, sedang apabila diminum dengan gula dapat menghentikan batuk-batuk masuk angin. Pendek kata, banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari "mengkudu" ini.


PERSEMAIAN BIBIT "MENGKUDU".

Apabila anda ingin menanam "mengkudu", sebaiknya menyemaikan biji-bijinya terlebih dahulu, yang dapat diperoleh dengan jalan menyimpan buah-buah "mengkudu" yang sudah benar-benar matang dalam lubang selama kira-kira satu bulan supaya membusuk dalam tanah tanpa menyiarkan baunya yang sangat spesifik.


Namun, "mengkudu" ini hanya memuaskan apabila ditanam di daerah-daerah dataran rendah sampai setinggi kira-kira 500 meter di atas permukaan laut saja. Di daerah pegunungan yang lebih tinggi dari pada itu, "mengkudu" pertumbuhannya sangat memuaskan. Biji-biji yang akan disemaikan akan berkecambah setelah 30 - 60 hari.


PEMINDAHAN BIBIT "MENGKUDU" KE TEMPAT PENANAMAN.

Setelah berumur 1 1/2 bulan (sejak berkecambah di persemaian tadi), baru bibit-bibit itu dipindahkan ke tempat penanamannya yang tetap. Walaupun "mengkudu" tidak pilih-pilih tanah, sebetulnya...... Namun apabila ditanam di atas tanah yang gembur setelah dicangkul tiga kali dan diberi pupuk kandang atau kompos sebagai penambah humus (sebanyak 1/2 atau 1 kaleng minyak tanah, perlu lubang tanaman 1 x 1 x 1 m) akan lebih bagus dari pada "mengkudu" yang hanya dilempar diatas tanah keras begitu saja.


Bibit-bibit harus ditanam dua batang-dua batang sekaligus per lubang tanaman..... Sebab ada kemungkinan yang tidak berhasil nantinya. Setelah satu bulan dipindahkan demikian, maka sudah tidak akan kaget lagi, dan anda boleh pilih salah satu diantaranya yang paling bagus tumbuhnya. Yang bagus dipertahankan, sedang yang jelek dicabut saja.






PENGAMBILAN HASIL "MENGKUDU".

Apabila tujuan menanam "mengkudu" untuk mengambil kulit batang dan akarnya (untuk cat celup perindustrian Batik), maka setelah tumbuh setinggi 1 1/2 m boleh dicabut sama sekali dengan akarnya. Di perusahaan-perusahaan perkebunan "mengkudu", hasil itu baru dicabut apabila sudah berumur dua tahun.



Namun, apabila tujuan menanam "mengkudu" untuk mendapatkan pohon yang dapat dipakai sebagai pusat perbendaharaan jamu dan koyo, biarkan "mengkudu" itu tumbuh terus sampai bertahun-tahun lamanya.


Pohon "mengkudu" dapat mencapai tinggi 5 - 8 meter, yang dapat terus menerus diteteli. Masalah gangguan dan penyakit, sebetulnya tidak ada yang begitu penting kecuali gangguan kutu-kutu sebagaimana halnya dengan tanaman Rubiaccae. Kutu-kutu perisai dapat diberantas dengan semprotan emulsi medol sekuat 1 - 2 % dicampur dengan 0,4 % tepunt derris atau 0,4 % Arkotin, D 25 dan 0,1 % teepal. Namun mesti disemprot paling sedikit tiga kali berturut-turut dengan selang satu minggu.... Baru terlihat hasilnya.

Karena ada jenis kutu-kutu yang diternakan oleh semut-semut, maka dimana ada semut disitu ada kutu piaraannya. Semut-semut boleh diberantas dengan semprotan 2 % Dieldrin 50 % W.P. yang dicampur dengan 0,5 % Shell Tenae Sticker yang disemprot sebaiknya pangkal batang pohon, setinggi 20 cm dari tanah berikut tanah sekitar batang tersebut.
Cegahlah jangan sampai Dieldrin yang juga berbahaya bagi manusia ini mengenai daun-daun atau buah yang akan kita makan.


Apabila pohon "mengkudu" itu sudah terlanjur ada sarang-sarang semut Ngangrang (Occophy Hasmaragdina) di bagian atasnya, sarang itu harus digerak-gerakan saja dengan bambu runcing yang ujungnya sudah diberi sejumlah tepung Dieldrin 50 % W, tadi sebanyak kira-kira satu jumput.....

Selamat bercocok tanam "mengkudu"........

Semoga sukses........

"CARA MENANAM TOMAT YANG BENAR"

"Tanaman "tomat" tidak tahan hujan dan sinar matahari terik suhu panas. Jadi sediakanlah atap rumbia secukupnya sebagai atap payung sebelum hujan dan panas."


"Tomat" lebih memuaskan hasilnya apabila ditanam di daerah yang kering dan sejuk pegunungan.



PERSEMAIAN BIBIT "TOMAT".


Apabila akan menanam biji-biji "tomat", diperiksa dulu barangkali ada kotoran-kotoran atau biji-biji yang keriput. Biji-biji "tomat" dijemur di sinar matahari sebentar di atas secarik kertas.

Sementara menjemur, disiapkan persemaiannya, berupa tanah bersih yang sudah diayak dan dicampur dengan pasir bersih pula (separuh separuh) dalam peti bekas atau kotak. Biji-biji "tomat" yang sudah kering, kemudian disebar rata, dan ditutup dengan tanah yang dilewatkan melalui ayakan pula di atasnya. Tidak perlu tebal-tebal asal tertutup saja. Setelah itu, jangan lupa menekan seluruh permukaan tanah dengan botol bir supaya biji-biji "tomat" tadi benar-benar menempel pada gumpalan tanah dan bukannya melayang di sela-selanya. Tapi botol itu jangan digelindingkan seperti sepur tumbuk. Tekanlah biasa saja, supaya tidak ada biji-biji yang menempel pada botol dan ikut menggelinding ke tetangganya.

Supaya dapat menyiram persemaian ini dengan aman, sebaiknya menggunakan penyemprot obat nyamuk saja, yang sudah diisi dengan air bersih jadi tidak mengaduk-aduk tanah. Dan untuk melindungi biji-biji "tomat" terhadap serangan semut, tutuplah seluruhnya dengan kertas koran, sampai saat mereka berkecambah, namun jangan smpai terlambat membuka tutupnya, supaya tidak sampai kena cendawan. Apabila kecambah-kecambah itu sudah berdaun, pilihlah yang bagus-bagus saja untuk dipindah ke dalam pot-pot kecil (satu pot satu tanaman) yang kemudian diletakkan di tempat yang teduh, supaya dapat menghela napas sebentar, setelah kaget direnggut dari tempatnya semula tadi. Baru keesokan harinya, pot-pot itu diletakkan di luar di atas bedengan-bedengan yang tinggi, untuk menikmati sinar matahari pagi. Namun semuanya harus dilindungi juga dengan atap rumbia, supaya tidak terlalu kepanasan, dan supaya tanah dalam pot itu sendiri tidak kering. Benamkanlah pot-pot itu dalam tanah bedengan sampai sedalam lehernya. Kemudian disiram tiap pagi.


PEMINDAHAN TANAMAN KE TEMPAT PENANAMAN.

Setelah tiga minggu berada dalam pot-pot yang ditanam tadi, pilihlah sekali lagi individu-individu yang bagus-bagus saja, kemudian dipindah ke tempat penanaman yang tetap, yaitu bedengan-bedengan yang sudah digemburkan tanahnya sedalam 60 cm dan dipupuk dengan pupuk kandang kering yang sudah dingin sebanyak 1/4 blek minyak tanah per M2.

Jangan menggunakan pupuk kandang basah, karena dapat menularkan penyakit-penyakit (cendawan).

Jarak tanamnya harus 50 X 60 - 75 cm. Namun apabila halamannya terbatas boleh juga menanam jarak antara batang "tomat" yang satu dengan yanglain tetap harus 50 cm.

Untuk menjaga supaya waktu dipindahkan tidak rusak, ketok-ketoklah pot itu dulu sambil memutar-mutar, sehingga gumpalan tanah yang meliputi akar-akar terlepas dari dinding pot. Kemudian sambil menahan tanah di sekitar batang "tomat" dengan tangan sendiri (jangan menyentuh barang itu). Jungkir balik-kanlah pot itu dan ketroklah pantatnya dengan tangan kanan. Hal ini supaya mudah untuk mengeluarkan tanaman berikut gumpalan tanah yang meliputi akar-akarnya tadi.


PEMELIHARAAN TANAMAN "TOMAT".

Supaya mendapat hasil yang memuaskan, tanaman "tomat" tumbuhnya harus teratur. Tanaman "tomat" harus dirambatkan ke tambang kambing yang panjang dikaitkan kepada para-para setinggi paling sedikit 1 1/2 M. Ujung tambang yang berada di bawah diikatkan pada sebatang kayu pendek yang ditancapkan dalam tanah, di dekat batang "tomat".

Batang yang dirambatkan ke atas ini harus bebas dari cabang-cabang, begitu ada cabang terbentuk, harus segera dipotong, kecuali cabang yang paling atas. Cabang-cabang bawah yang dipotong ini akan mencoba menumbuhkan cabang-cabang baru lagi nantinya, di ketiak-ketiak daun. Namun semuanya harus dipotong lagi, kelak.... dengan hanya meninggalkan sisa sepanjang beberapa cm saja, yang masih mengandung satu helai daun.

Setelah batang itu sendiri setinggi 1 - 1 1/4 meter, potonglah pucuknya, yaitu diatas dompolan bunga yang ke lima atau ke enam (dihitung dari bawah). Pertumbuhannya lantas diteruskan oleh cabang yang paling atas tadi. Dengan begitu kita hanya akan mendapat lima sampai enam dompolan buah saja per batang, namun buah-buahnya akan tumbuh leluasa besarnya. Untuk mendapat jumlah "tomat" yang banyak, perbanyak saja jumlah batang-batang yang ditanam. Hal ini supaya ruangan di sekitar batang itu akan bebas leluasa menerima sinar matahari dan hawa segar secukupnya, sedang buah-buah "tomat" tidak akan ada yang kotor kena tanah.

Tugas berikutnya adalah memotongi semua pencoleng kuncup yang timbul di ketiak-ketiak daun. Begitu pada kuncup yang mau tumbuh, ambil saja dengan ibu jari dan jari telunjuk. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa semua sari-sari makanan dan hasil asimilasi daun "tomat" akan digunakan juga dengan cukup, untuk membesarkan buah-buahnya.

Namun apabila sudah tumbuh sebesar kelereng, buah-buah inipun harus ditertibkan. Dalam satu kelompok dompolan hanya boleh ada paling banyak lima buah saja. Apabila dibiarkan lebih dari itu, tumbuhnya akan berdesak-desakan, sehingga nanti buahnya tidak sama rata besarnya. Lebih baik, dipilih saja, yang bagus-bagus dibiarkan, dan yang kerdil jelek dipetik secepatnya.

Pada saat menunggu buah "tomat" masak, "tomat-tomat" tadi tidak boleh kena hujan..... Lindungilah "tomat" anda dengan atap rumbia yang diletakkan miring di atas para-para tempat mengikatkan tambang rambatan tadi. Air hujan yang menempel pada buah-buah "tomat" , apabila tidak segera dibersihkan..... dapat mengakibatkan buah "tomat" tersebut tidak dapat licin halus. Atap pelindung harus diambil kembali dan disimpan baik-baik. Apabila cuaca sudah bagus lagi, untuk dipergunakan menutup lagi apabila matahari panas terik udaranya, setelah pukul 10.00 pagi.

Untuk memperoleh bibit sendiri yang bagus nantinya, tandailah pohon-pohon yang paling bagus menghasilkan buah, besar-besar rata-rata, manis-manis. Buah-buah yang bagus-bagus tadi disisihkan dan jangan dimakan, tapi diambil biji-bijinya, yang setelah dikeringkan disimpan dalam botol-botol bersih yang tertutup rapi. Tiap kali menanam (dan panen), sebaiknya meneliti..... Batang-batang "tomat" yang mana yang paling bagus untuk diambil bibitnya. Dengan demikian anda menyeleksi sendiri sehingga apabila akan menanam lagi sudah memiliki bibit unggul sendiri.

Apabila buah-buah sudah besar, maka daun-daun paling ujung pada tiap-tiap cabang yang dibiarkan pendek tempo hari, harus dipotong juga, bersama-sama dengan semua kuncup yang muncul pada pangkal tangkai dapat didorong lebih cepat lagi masaknya, sehingga cepat pula berubah warna dari hijau ke jingga.

Disamping hal-hal tadi, jangan lupa pula menggemburkan tanah dan menyiangi rumput-rumputan yang tumbuh. "Tomat-tomat" peka sekali terhadap gangguan rumput. Apabila tanah bersih, gembur dan subur, maka dalam waktu tiga bulan saja, sudah dapat memungut hasil yang besar-besar memuaskan.


WAKTU MEMANEN BUAH "TOMAT".

Apabila memetik buah, jangan menunggu sampai berwarna merah betul-betul, sebab buah yang dipetik sesudah merah semuanya akan meledak kalau disimpan lebih lanjut. Sebaliknya kalau memetik sudah berwarna kuning jingga sebagian saja kalau disimpan akan masak sendiri, walaupun di luar batang. Namun jangan sampai memetik buah "tomat" yang masih hijau, karena tidak mungkin bisa masak, tapi malah akan busuk.

Apabila anda memetik buah "tomat" tepat pada waktunya, dan tidak terburu-buru atau terlalu lama menunggu sampai merah rata, maka tanaman itu lantas dapat berbuah lagi yang masih terbelakang tumbuhnya. Lumayan untuk menambah produksi......

Selamat mencoba bercocok tanam "tomat"......

Semoga anda sukses.......


MusicPlaylistView Profile