"Nur" ketuhanan ini merupakan ilmu yang
datang secara langsung dari Allah SWT."
"Nur" inilah yang menjadikan hati
seseorang tenang, lapang dan bersihnya hati manusia. "Nur" inilah yang boleh dan
mampu membedakan antara yang baik dengan buruk, pahala dengan dosa, bersih
dengan kotor dan sebagainya. Hilang dan perginya cahaya "IIlahi" ini akan
melindung dan menghalang seseorang dari menerima kebenaran dan segala
kebaikan yang datang dari Allah. Hati
yang bersih dari segala dosa dan maksiat dzahir dan batin akan
mendapat "Cahaya IIlahi". Datangnya "Cahaya IIlahi" juga perlu dilakukan melalui
latihan dan kesungguhan untuk tidak mengikuti hawa nafsu dan syahwat. Setelah penyakit batin ini telah diobati
maka hati kita akan bersedia untuk menerima "Nur IIlahi".
"Nur IIlahi" adalah suatu "cahaya" yang dilimpahkan
oleh Allah ke dalam hati manusia yang menjadi jalan untuk mendekatkan diri
kepada Allah. Ini bermakna "Nur IIlahi" adalah suatu anugerah Allah kepada
hambaNya yang diletakkan di dalam hati. Dengan adanya "cahaya" inilah kita akan
dapat melihat hakikat kebesaran dan keagungan Allah dan akan menolak segala
pandangan selain dari Allah. Hasilnya kita tidak lagi hidup dengan
mengharap kepada manusia, atau bergantung hidup kepada manusia. Tidak ada kuasa
yang lain selain Allah dan tidak ada yang boleh ditakuti selainNya. Di saat ini
akan datang ketenangan dan kebahagian hidup yang hakiki apabila setiap waktu,
saat dan ketika Allah berada dalam diri kita.
Peranan "Nur Ilahi"
"Nur" atau "cahaya IIlahi" ini berperanan menguatkan semangat kepada hati dan
melemahkan nafsu yang bersarang di hati. Kemantapan tauhid dan keyakinan yang
kuat adalah hasil dari bantuan
"cahaya" Allah yang menolong hambaNya dari dorongan nafsu dan syahwat. Hasil
dari itu juga hati tidak akan berbelah bagi dalam mengikuti ajaran-ajaran
yang diperintah oleh Allah SWT. Maka jelas bahwa jika kita cenderung untuk
mengerjakan ajaran agama, bererti kita telah mendapat bantuan Allah. Apabila
telah ada kecenderungan ini, maka segala perintah Allah yang diperintah itu
dilakukan dengan rasa gembira dan senang sekalipun ia pahit untuk dilaksanakan.
Apabila "Nur" ini terjatuh ke dalam hati seseorang maka berlaku dorongan yang
kuat untuk taat kepada Allah dan urusan agamaNya.
Apabila Pergi dan Hilangnya "Nur IIlahi"
Apabila manusia terputus dengan "Nur IIlahi",
maka nafsu akan berperanan untuk mengerjakan sesuatu yang dilarang oleh agama
dan hukum syarak. Maka seseorang itu akan merasai kelezatan akibat dari
melakukan dosa dan maksiat. Dosa dan maksiat akan menjadi sahabat dalam dirinya
dan terlalu sukar untuk dijauhi dari kedua-duanya. Hati akan terpaut dan
menyintai dan akan senantiasa berangan-angan untuk melakukan kejahatan dosa sekalipun
mengetahui bahaya dosa tersebut.
Hati
yang gelap dipengaruhi oleh nafsu yang diimamkan oleh syaitan dan iblis. Hati
tidak akan mampu untuk mencapai kepada kehendaknya, yaitu mendekatkan diri
kepada Allah tanpa bantuan dari Allah. Ini bermakna "Nur IIlahi" adalah
tentara yang diutus Allah untuk membantu kehendak hati manusia yang senantiasa
berada di atas dua persimpangan. Manakala nafsu pula akan sampai kepada
kehendaknya. Antaranya tugas kehendaknya ialah memperoleh syahwat dan keinginan
dunia yang tidak berlandaskan kepada kehendak agama, melampaiau batas sempadan
kemanusian dan menolak segala sifat mahmudah (kebaikan).
"Nur IIlahi": Berfikir dengan Matahati
Anugerah kemenangan hati adalah al-Basyirah yang menjadi "cahaya" atau
penglihatan kepada hati yang dikenali sebagai matahati. Keadaan ini sebagaimana
juga mata dzahir tidak boleh melihat tanpa bantuan "cahaya" yang menerangi
jalan yang ingin dilalui. Hal yang sama juga berlaku kepada matahati, ia tidak
akan dapat melihat dan mengenali sesuatu hakikat kebenaran yang datang dari
Allah. Matahati perlu "cahaya" yang akan menerangi dalam kegelapan. Allah
SWT berfirman:
Artinya: Maka Barangsiapa yang Allah kehendaki
untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya niscaya ia melapangkan dadanya (membuka
hatinya) untuk menerima Islam; dan Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk
menyesatkannya, niscaya ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya,
seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya).
Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak beriman.
Apabila "Nur IIlahi" sudah membuka tutupan dan cahaya terang telah
bersinar maka mata hati dapat memandang kebenaran dan keaslian yang
selama ini disembunyikan oleh alam nyata. Bertambah terang "cahaya Nur
IIlahi" yang diterima oleh hati bertambah jelas kebenaran yang dapat
dilihatnya. Pengetahuan yang diperolehi melalui pandangan mata hati yang
bersuluhkan "Nur IIlahi" dinamakan ilmu laduni atau ilmu yang diterima
dari Allah SWT. secara langsung. Kekuatan ilmu yang diperolehi
bergantung kepada kekuatan hati menerima "cahaya Nur Illahi".
Kesimpulannya, "Nur IIlahi" tidak akan datang secara
percuma. Hasil ketekunan ibadat, sabar dan bersih dari segala dosa besar
dan kecil dan menjauh dari penyakit hati maka Allah pasti akan melimpahkan
"Nur IIlahi"Nya kepada kita.
Sumber:
1. drafendi.blogspot.com/.../tanda-tanda-menda...drafendi.blogspot.com/.../tanda-tanda-menda...
2. religi.wordpress.com/2007/02/01/hakikat-2/
3. laely.widjajati.facebook.photos/ALHAMDULILLAH....Atas-Limpahan-NikmatMU.........
4. laely.widjajati.facebook.photos/ASSALAMU'ALAIKUM-WR-WB.-Met-Pagi-Smuax.....
5. laely.widjajati.facebook.photos/MET-PAGI-SMUANYA......
0 komentar:
Posting Komentar