" Sabtu yang indah (14 Januari 2012), saya dan rombongan menikmati "wisata" religi ke "Sunan Drajat - Lamongan".
Jam menunjukkan pukul 07.26 WIB, saya masih malas-malasan sambil menikmati hari Sabtu, HP berbunyi. Ternyata sudah ada miss call sebanyak enam kali. Teman-teman telepon, katanya mau menjemput untuk diajak bepergian. Kemana? Sudah pokoknya harus ikut! Sampai di rumah, ternyata teman-teman berombongan mau pergi "wisata" ke "Lamongan".... Tujuannya kemana saja? Sudah pokoknya jalan saja.....
Sampai di "Lamongan", perut terasa lapar, memang saya belum sarapan, karena memang tidak berencana bepergian. Mulailah teman-teman menikmati "wisata" kuliner. Rombongan mampir ke sebuah rumah makan, dan kami menikmati soto ayam "Lamongan" yang memang sudah terkenal kelezatannya; sebagian ada yang menikmati rawon yang katanya juga enak.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan "wisata". Sudah terdengar suara adzan, rombongan langsung belok ke masjid yang letaknya di depan lokasi Makam "Sunan Drajat". Kami menunaikan salat jamak dhuhur dan ashar. Setelah itu baru berziarah ke Makam "Sunan Drajat" yang letaknya berseberangan jalan dengan masjid dimana kami menunaikan salat tadi.
Untuk menuju ke Makam "Sunan Drajat", ada tangga naik yang jumlahnya ada tujuh sap. Konon critanya itu adalah filosofi "Sunan Drajat" dalam pengentasan kemiskinan yang terabadikan dalam sap tangga ke tujuh dari tataran komplek Makam "Sunan Drajat". Secara lengkap makna filosofis ke tujuh sap tangga tersebut sebagai berikut :
- Memangun resep teyasing Sasomo (kita selalu membuat senang hati orang lain)
- Jroning suko kudu eling Ian waspodo (di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)
- Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita - cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
- Meper Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu)
- Heneng - Hening - Henung (dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita - cita luhur).
- Mulyo guno Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan salat lima waktu)
- Menehono teken marang wong kang wuto, Menehono mangan marang wong kang luwe, Menehono busono marang wong kang wudo, Menehono ngiyup marang wongkang kodanan(Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)(Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).Di Makam "Sunan Drajat" sudah ramai para pengunjung. Kami disitu mendo'akan arwah beliau ("Sunan Drajat"), semoga arwah beliau diterima di Sisi-Nya, dan semua amal perbuatannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT., serta perjuangan beliau diteruskan oleh generasi penerusnya.Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju "Wisata" Bahari "Lamongan"(WBL). Disana kami menikmati berbagai macam "wisata" bahari yang ada. Tidak lupa juga menikmati "wisata" belanja yang ada di lokasi "Wisata" Bahari "Lamongan".Setelah kami puas ber"wisata" di WBL, kami melanjutkan perjalanan "wisata" ke Pantai Delegan. Pantai Delegan atau yang terkenal dengan nama WISID alias "Wisata" Segoro Indah Delegan ini terletak di Desa Delegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Pantai Delegan juga bisa menjadi alternatif tujuan wisata tambahan sebelum atau setelah anda ber"wisata" ke "Wisata" Bahari "Lamongan" (WBL) atau Goa Maharani. Pantai Delegan terletak di perbatasan antara Gresik dan "Lamongan". Jarak dengan "Wisata" Bahari "Lamongan" (WBL) pun cukup dekat kurang lebih 10 km. Sesuai dengan namanya, "Wisata" Pantai Delegan ini menyuguhkan pemandangan khas pantai di pesisir utara Pulau Jawa. Dengan bermodal uang Rp 4.500,- untuk tiket masuk dewasa dan Rp 3.000,- untuk tiket masuk anak-anak, pengunjung bisa menikmati pemandangan eksotis dari laut yang berwarna biru serta butiran pasir putih yang terhampar luas di sepanjang bibir pantai. Yang lebih berkesan lagi, rombongan kami menikmati buah durian yang sengaja saya bawa dari rumah yang jumlahnya juga cuma dua buah dimakan ramai-ramai.
Setelah kami puas menikmati indahnya Pantai Delegan, kami melanjutkan perjalanan pulang. Tidak lupa kami membeli oleh-oleh khas "Lamongan", yaitu wingko dan lain-lainnya. Setelah membeli oleh-oleh, kami mampir ke rumah teman (Mas Antok). Di rumah Mas Antok, rombongan kami disambut oleh keluarga Mas Antok. Banyak aneka kue dan buah dihidangkan, dan Mas Antok menyediakan makan malam (nasi goreng) yang lezat untuk kami. Terimakasih atas semua hidangan yang nikmat dan sambutan yang hangat dari keluarga Mas Antok.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan pulang. Hujan deras menyertai perjalanan kami. Rombongan kami sampai di Sidoarjo sekitar pukul 09.00 WIB. Terimakasih kepada teman-teman yang telah mengajak saya ber"wisata" secara mendadak, sehingga tidak ada persiapan sama sekali. Namun karena kami sangat menikmati "wisata" ini, sehingga "wisata" ini jadi sangat indah dan sangat berkesan.
0 komentar:
Posting Komentar