"Anak" adalah anugerah terindah yang 
diberikan oleh Sang Pencipta kepada setiap pasangan suami isteri". 
Keberadaan mereka di tengah-tengah kehidupan rumah tangga sangat 
didambakan. Rumah terasa sepi jika tidak ada "anak" yang bisa diajak 
bercanda dan bermain. Uang yang dicari dengan susah payah terasa tidak 
ada artinya. 
Kehadiran "anak" dalam rumah tangga muslim merupakan nikmat yang besar dari Allah Ta’ala.
 Namun, sebagian orang ada yang lebih mendambakan kehadiran "anak" 
laki-laki dari pada "anak perempuan". 
"Anak" laki-laki dianggap lebih mulia 
dari pada "anak perempuan". Mereka bangga dan bergembira tatakala 
dikaruniai "anak" laki-laki. Sebaliknya, bagi sebagian orang kehadiran "anak perempuan" merupakan aib dan dianggap bencana. Mereka sedih dan 
kecewa jika dikaruniai "anak perempuan". Padahal kehadiran "anak perempuan" 
juga termasuk nikmat dari Allah. Bahkan "Islam" secara khusus menjelaskan 
tentang "Keutamaan anak perempuan" dan ganjaran bagi orangtua yang 
memelihara dan mendidik "anak"-"anak perempuan" mereka.
Al Imam Muslim rahimahullah membuat sebuah bab dalam kitab shahihnya dengan judul (باب فَضْلِ الإِحْسَانِ إِلَى الْبَنَاتِ) “Keutamaan" Berbuat Baik kepada "Anak"-"anak perempuan". Beliau membawakan tiga hadits sebagai berikut :
Pertama. Hadits dari  ‘Aisyah ra., beliau berkata, 
جَاءَتْنِى 
امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى
 شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا 
فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا 
شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ عَلَىَّ 
النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ 
النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ 
بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »
“Ada seorang "wanita" yang datang 
menemuiku dengan membawa dua "anak perempuan"nya. Dia meminta-minta 
kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu
 aku berikan sebuah kurma tersebut untuknya. "Wanita" itu menerima kurma 
tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua "anak"nya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian "wanita" 
itu bangkit dan keluar bersama "anak"nya. Setelah itu Nabi SAW. datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau,
 maka Nabi SAW. bersabda, “Barangsiapa yang diuji
 dengan "anak"-"anak perempuan", kemudian dia berbuat baik kepada mereka, 
maka "anak"-"anak perempuan" tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api
 neraka” (H.R Muslim 2629)
Kedua. Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah ra., beliau berkata,
جَاءَتْنِى 
مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ
 فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا 
تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ 
التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا 
فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ 
-صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا 
الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ »
 “Seorang "wanita" miskin datang 
kepadaku dengan membawa dua "anak perempuan"nya, lalu  aku memberinya tiga
 buah kurma. Kemudian dia memberi untuk "anak"nya masing-masing satu buah 
kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan 
sendiri. Namun kedua "anak"nya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun 
membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada 
kedua "anak"nya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan 
perbuatan "wanita" tadi kepada Rasulullah SAW. 
Maka Nabi SAW. bersabda, : Sesungguhnya Allah 
telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka” (H.R Muslim 2630)
“Seorang "wanita" miskin datang 
kepadaku dengan membawa dua "anak perempuan"nya, lalu  aku memberinya tiga
 buah kurma. Kemudian dia memberi untuk "anak"nya masing-masing satu buah 
kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan 
sendiri. Namun kedua "anak"nya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun 
membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada 
kedua "anak"nya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan 
perbuatan "wanita" tadi kepada Rasulullah SAW. 
Maka Nabi SAW. bersabda, : Sesungguhnya Allah 
telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka” (H.R Muslim 2630)
Ketiga. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik ra., dia berkata  bahwa Rasulullah SAW. bersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Barangsiapa yang mengayomi dua "anak perempuan" hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
Masih banyak lagi hadist yang meriwayatkan "keutamaan" mempunyai "anak perempuan", diantaranya sebagai berikut: 
1. Hadist Abu Said al-Khudri r.a. Rasulullah SAW. bersabda 
"Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang "anak" gadis atau tiga 
orang saudari "perempuan" kemudian berbuat baik kepada mereka, niscaya 
akan masuk surga" (H.R. Tirmidzi, beliau meragukan sanadnya karena ada 
rawi lain yang dimasukkan). 
2. Dari Uqbah bin Amir r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa 
diantara kalian mempunyai tiga orang "anak" gadis lalu ia sabar 
merawatnya, memberi makan, memberi minum dan pakaian dari jerih payahnya,
 maka mereka akan menjadi pelindung dari api di hari kiamat" (H.R. Abnu 
Majah). 
3. Dari Abu Harairah r.a. Rasulullah SAW. bersabda ""Barangsiapa 
diantara kalian mempunyai tiga orang "anak" gadis lalu ia sabar merawatnya
 dalam keadaan susah dan senang, maka Allah akan memasukkan dia surga 
berkat kasih sayang orang itu kepada ketiganya", lalu seseorang 
bertanya:"Bagaimana dengan dua wahai Rasulullah?", beliau menjawab 
"Demikian juga dengan dua", lalu orang itu bertanya lagi: "Bagaimana 
dengan satu wahai Rasulullah?" beliau menjawab "Demikian juga dengan 
satu" (H.R. Ahmad). 
4. Dari Anas bin Malik r.a., "Barangsiapa diantara kalian merawat dan 
mendidik mempunyai dua atau tiga "anak perempuan", saudari "perempuan" hingga
 mereka meninggal dunia atau dia meninggal dunia, maka aku dan dia 
(orang tersebut) seperti dua jari ini", beliau menunjukkan jari telunjuk
 dan jari tengah" (H.R. Ahmad). 
 5. Hadist Abu Said al-Khudri r.a. Rasulullah SAW. bersabda 
"Barangsiapa diantara kalian merawat dan mendidik dua atau tiga orang"anak perempuan"  lalu menikahkannya dan berbuat baik kepada mereka, 
niscaya akan masuk surga" (H.R. ABu Dawud).
5. Hadist Abu Said al-Khudri r.a. Rasulullah SAW. bersabda 
"Barangsiapa diantara kalian merawat dan mendidik dua atau tiga orang"anak perempuan"  lalu menikahkannya dan berbuat baik kepada mereka, 
niscaya akan masuk surga" (H.R. ABu Dawud).
Jadi menurut pandangan "Islam", "anak perempuan" 
mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan orang tuanya kelak di 
akhirat, tanpa mengecilkan arti seorang anak laki-laki. Sebagaimana yang
 diungkapkan dalam Hadist-hadits di atas. Maha Besar Allah yang memberikan 
derajat yang tinggi bagi para muslimah. Mungkin ini merupakan “hadiah” 
bagi kita para orang tua yang mempunyai "anak perempuan", karena Allah 
tahu bahwa tantangan dan cobaan membesarkan dan mendidik "anak perempuan" 
itu lebih berat dibandingkan dengan "anak" laki-laki. "Anak perempuan" yang 
dididik dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan Ajaran "Islam", akan 
tumbuh menjadi serang "wanita" yang berakhlak mulia dan shalihah, yang 
kemudian juga akan menghasilkan generasi2 mulia. Aamiin YRA.....
Sumber:
1. www.pesantrenvirtual.com/index.php?...keutamaan...a...
2. muslim.or.id/.../ganjaran-memelihara-dan-mendidik-a...
3. inspiring-renianggraini.blogspot.com/.../keutamaan-an...
4. yeni.muly.yana.photos.facebook/keutamaan-anak-perempuan.....
5. muji.kusrini.photos.facebook/mekarsari.....
6. ida.amy.photos.facebook/Buah-n-sayur-menu-malam-nanti..


0 komentar:
Posting Komentar