"Keridhaan"
akan menciptakan ketenangan, hati yang dingin, ketenangan dalam
menghadapi syubuhat, ketenangan dalam menghadapi berbagai masalah
tumpang-tindih dan muncul secara tiba-tiba".
Satu hal yang harus disadari dalah bahwa "Keridhaan" seorang hamba kepada
"Allah" dalam segala hal akan membuat Rabb "ridha" kepadanya. Ketika seorang
hamba "ridha" dengan rejeki yang sedikit, maka "Allah" akan "ridha" kepadanya
dengan amal sedikit yang dia persembahkan.
Ketika seorang hamba "ridha" terhadap semua keadaan yang melingkupinya, dan tetap mempertahankan kualitas "Keridhaan"nya itu, maka "Allah" akan cepat me"ridha"inya ketika dia meminta "Keridhaan"-Nya.
Dengan kacamata itu, lihatlah orang-orang yang ikhlas. Walaupun ilmunya sedikit, tapi "Allah" me"ridha"i semua usaha mereka, karena memang mereka "ridha" kepada "Allah".
Berbeda dengan orang-orang munafik yang selalu ditolak amalan mereka.Mereka tidak menerima apa yang telah "Allah" turunkan dan tidak suka terhadap "Keridhaan"-Nya, maka "Allah" pun menyia-nyiakan amalan-amalan mereka,
"Keridhaan" memiliki buah yang melimpah berupa keimanan.Orang yang "ridha" hatinya akan terangkat hingga ke tempat yang paling tinggi, yang kemudian mempengaruhi keyakinannya; semakin mendalam dan kuat mengakar. Pengaruhnya kemudian adalah kejujuran dalam berucap dan berbuat serta berperilaku.
"Allah" SWT. berfirman : "Allah ridha" kepada mereka, dan mereka pun "ridha" kepadaNya". (QS. Al-Bayyinah : 8).
"Keridhaan"akan menciptakan ketenangan, hati yang dingin, ketegaran dalam menghadapi syubhat, ketegaran dalam menghadapi syubhat, ketegaran dalam menghadapi berbagai rintangan permasalahan-permasalahan yang tumpang tindih dan muncul deras sekali.
Hati yang "ridha" akan yakin sepenuhnya kepada janji "Allah" dan Rasul-Nya. Hati orang seperti ini seakan dibisikkan suara :
" Inilah yang dijanjikan "Allah" dan Rasul-Nya kepada kita ". Dan, benarlah "Allah" dan Rasul-Nya. Dan yang demikian tidaklah menambah kepada mereka, kecuali iman dan ketundukan ". (QS. Al-Ahzab : 22).
Sebaliknya, tidak menerima akan membuat hati tidak tenang, ragu, dan cemas, tidak tegar, sakit hati, dan bergejolak.Hati menjadi bergejolak dan terganggu, seakan di dalamnya ada suara yang membisikkan :
"Allah" dan RasulNya tidak menjanjikan pada kami, melainkan tipu daya ". (QS. Al-Ahzab : 12).
Orang-orang yang memiliki hati seperti ini akan mengakui kebenaran jika datang kebenaran, dan akan berpaling jika mereka dituntut untuk memenuhi tugasnya.Ketika diberi kebaikan, maka mereka akan merasa tenang.Tetapi ketika diuji, maka mereka akan berubah menjadi buruk.Mereka akan merugi di dunia dan akherat.
" Yang demikian itu adalah kerugiaan yang nyata ". (QS. Al-Hajj : 11).
Dan, "Keridhaan" akan memberikan ketenangan, sesuatu yang paling berharga. Karena ketenangan akan membuat hati menjadi tegar dan keadaan terkendali. Dan, sikap tidak menerima (tidak "ridha") hanya akan menjauhkannya dari ketenangan itu.Jauh dekatnya tergantung pada besar kecilnya ketidak puasan terhadap keadaan.
Ketika ketenangan itu hilang, maka dengan serta merta kegembiraan, rasa aman, dan kedamaian hidup, juga akan lenyap. Itu berarti bahwa nikmat terbesar yang "Allah" berikan kepada hamba-Nya adalah ketenangan di hati. Dan, bagaimana itu bisa didapatkan? Tentunya, dengan "Keridhaan" kepada "Allah" bagaimana pun keadaan yang melingkupinya.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan bagi para sesama.
Kami beristighfar kepada "Allah". Semoga "Allah" SWT. melimpahkan shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga dan para shahabatnya serta seluruh pengikut beliau.
Ketika seorang hamba "ridha" terhadap semua keadaan yang melingkupinya, dan tetap mempertahankan kualitas "Keridhaan"nya itu, maka "Allah" akan cepat me"ridha"inya ketika dia meminta "Keridhaan"-Nya.
Dengan kacamata itu, lihatlah orang-orang yang ikhlas. Walaupun ilmunya sedikit, tapi "Allah" me"ridha"i semua usaha mereka, karena memang mereka "ridha" kepada "Allah".
Berbeda dengan orang-orang munafik yang selalu ditolak amalan mereka.Mereka tidak menerima apa yang telah "Allah" turunkan dan tidak suka terhadap "Keridhaan"-Nya, maka "Allah" pun menyia-nyiakan amalan-amalan mereka,
"Keridhaan" memiliki buah yang melimpah berupa keimanan.Orang yang "ridha" hatinya akan terangkat hingga ke tempat yang paling tinggi, yang kemudian mempengaruhi keyakinannya; semakin mendalam dan kuat mengakar. Pengaruhnya kemudian adalah kejujuran dalam berucap dan berbuat serta berperilaku.
"Allah" SWT. berfirman : "Allah ridha" kepada mereka, dan mereka pun "ridha" kepadaNya". (QS. Al-Bayyinah : 8).
"Keridhaan"akan menciptakan ketenangan, hati yang dingin, ketegaran dalam menghadapi syubhat, ketegaran dalam menghadapi syubhat, ketegaran dalam menghadapi berbagai rintangan permasalahan-permasalahan yang tumpang tindih dan muncul deras sekali.
Hati yang "ridha" akan yakin sepenuhnya kepada janji "Allah" dan Rasul-Nya. Hati orang seperti ini seakan dibisikkan suara :
" Inilah yang dijanjikan "Allah" dan Rasul-Nya kepada kita ". Dan, benarlah "Allah" dan Rasul-Nya. Dan yang demikian tidaklah menambah kepada mereka, kecuali iman dan ketundukan ". (QS. Al-Ahzab : 22).
Sebaliknya, tidak menerima akan membuat hati tidak tenang, ragu, dan cemas, tidak tegar, sakit hati, dan bergejolak.Hati menjadi bergejolak dan terganggu, seakan di dalamnya ada suara yang membisikkan :
"Allah" dan RasulNya tidak menjanjikan pada kami, melainkan tipu daya ". (QS. Al-Ahzab : 12).
Orang-orang yang memiliki hati seperti ini akan mengakui kebenaran jika datang kebenaran, dan akan berpaling jika mereka dituntut untuk memenuhi tugasnya.Ketika diberi kebaikan, maka mereka akan merasa tenang.Tetapi ketika diuji, maka mereka akan berubah menjadi buruk.Mereka akan merugi di dunia dan akherat.
" Yang demikian itu adalah kerugiaan yang nyata ". (QS. Al-Hajj : 11).
Dan, "Keridhaan" akan memberikan ketenangan, sesuatu yang paling berharga. Karena ketenangan akan membuat hati menjadi tegar dan keadaan terkendali. Dan, sikap tidak menerima (tidak "ridha") hanya akan menjauhkannya dari ketenangan itu.Jauh dekatnya tergantung pada besar kecilnya ketidak puasan terhadap keadaan.
Ketika ketenangan itu hilang, maka dengan serta merta kegembiraan, rasa aman, dan kedamaian hidup, juga akan lenyap. Itu berarti bahwa nikmat terbesar yang "Allah" berikan kepada hamba-Nya adalah ketenangan di hati. Dan, bagaimana itu bisa didapatkan? Tentunya, dengan "Keridhaan" kepada "Allah" bagaimana pun keadaan yang melingkupinya.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan bagi para sesama.
Kami beristighfar kepada "Allah". Semoga "Allah" SWT. melimpahkan shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga dan para shahabatnya serta seluruh pengikut beliau.
Sumber:
1. mengajakdanmenebarkebaikan.blogspot.com/.../faeda...
2. https://www.facebook.com/.../Berpegang-Teguh-pada-Al-Quran...Sunna...
3. keridhaan-ind.blogspot.com/.../faedah-dari-keridhaan....
4. laely.widjajati.photos.facebook/jagoanku......
5. laely.widjajati.photos.facebook/ALHAMDULILLAH....Atas-Limpahan-NikmatMU.........
0 komentar:
Posting Komentar