Sabtu, 17 Oktober 2009

"KONSEP K E M I S K I N A N DAN PENDEKATANNYA"

"Konsep "kemiskinan" yang kedua adalah "kemiskinan" relatif yang dirumuskan dengan memperhatikan dimensi tempat dan waktu."


Masalah "
kemiskinan", sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri dan implikasi permasalahannya dapat melibatkan keseluruhan aspek kehidupan manusia; walaupun, seringkali tidak disadari kehadirannya sebagai masalah oleh manusia yang bersangkutan.


"Kemiskinan" merupakan masalah kesejahteraan sosial. Langkah yang perlu kita lakukan dalam membicarakan masalah ini, pertama adalah mengidentifikasi apa sebenarnya pengertian miskin atau "kemiskinan" itu dan bagaimana mengukurnya. Setelah itu baru dicari faktor-faktor yang dominan penyebab "kemiskinan". Langkah berikutnya adalah mencari solusi yang relevan untuk memecahkan masalah itu (problem solving).


Menurut Dr. Sunyoto Usman, paling tidak ada tiga macam konsep kemiskinan, yaitu : "kemiskinan" absolut, "kemiskinan" relatif dan "kemiskinan" subyektif. "Kemiskinan" absolut dirumuskan dengan membuat tolok ukur tertentu yang konkrit. Ukuran itu berorientasi kepada kebutuhan hidup dasar minimum anggota masyarakat (sandang, pangan dan papan). Masing-masing negara mempunyai batasan "kemiskinan" absolut yang berlainan, karena kebutuhan hidup dasar masyarakat yang dipergunakan sebagai acuan memang berbeda. Konsep ini mengenal garis batas "kemiskinan". Ada juga gagasan yang ingin memasukkan tidak hanya kebutuhan fisik (sandang, pangan dan papan), melainkan juga basic cultural needs (seperti pendidikan, keamanan, rekreasi dan sebagainya). Konsep "kemiskinan" yang pertama ini telah banyak memperoleh banyak kritik, antara lain adalah hampir tidak mungkin membuat satu ukuran untuk semua anggota masyarakat. Kebutuhan sandang, pangan dan papan masyarakat pada masing-masing daerah berbeda-beda (pedesaan berbeda dengan perkotaan, desa pertanian berbeda dengan desa nelayan). Namun demikian konsep ini sangat populer terutama dianggap strategis bagi program-program pengentasan "kemiskinan".


Konsep "kemiskinan" yang kedua adalah "kemiskinan" relatif yang dirumuskan dengan memperhatikan dimensi tempat dan waktu. Dasar asumsinya adalah "kemiskinan" pada suatu daerah tertentu berbeda dengan daerah lainnya; dan "kemiskinan" pada waktu tertentu berbeda pula dengan waktu yang lain. Konsep ini diukur berdasarkan pertimbangan dari anggota masyarakat tertentu, dengan berorientasi pada derajat kelayakan hidup. Konsep ini juga telah banyak memperoleh kritik, terutama karena sangat sulit sekali menentukan bagaimana hidup yang layak itu. Ukuran layak ternyata juga terus berubah-ubah.


Konsep yang ketiga yaitu "kemiskinan" subyektif, dirumuskan berdasarkan perasaan kelompok miskin itu sendiri. Konsep ini tidak mengenal ukuran tertentu yang konkrit, juga tidak memperhitungkan dimensi tempat dan waktu. Kelompok yang menurut kita di bawah garis "kemiskinan" berdasarkan ukuran kita, boleh jadi tidak menganggap dirinya sendiri miskin (dan demikian pula sebaliknya). Kemudian, kelompok yang menurut kita mereka hidup dalam kondisi tidak layak, boleh jadi tidak menganggap dirinya sendiri tidak layak (dan demikian pula sebaliknya).


Untuk mendekati masalah "kemiskinan", sedikitnya ada dua macam perspektif yang lazim dipergunakan, yaitu "kemiskinan" dalam perspektif kultural dan dalam perspektif struktural atau situasional. Perspektif kultural mendekati masalah "kemiskinan" pada tiga level analisis : individual, keluarga dan masyarakat.


Pada level individual, ditandai sifat yang lazim disebut a strong feeling of marginality, seperti : sikap parohial, apatisme, fatalisme atau pasrah pada nasib, boros, tergantung dan inferior.

Pada level keluarga, ditandai oleh jumlah anggota keluarga yang besar dan free union or consensual marriages.

Pada level masyarakat, terutama ditandai oleh tidak terintegrasi secara efektif dengan institusi-institusi masyarakat. Mereka seringkali memperoleh perlakuan sebagai obyek yang perlu digarap dari pada sebagai subyek yang perlu diberi peluang berkembang.


Perspektif struktural atau perspektif situasional, masalah "kemiskinan" merupakan dampak dari sistem ekonomi yang mengutamakan akumulasi kapital dan produk-produk teknologi modern, Penetrasi kapital antara lain mengejawantah dalam program-program pembangunan yang dinilai lebih mengutamakan pertubuhan (growth) dan kurang memperhatikan pemerataan hasil pembangunan (development). Program-program itu antara lain berbentuk intensifikasi, ekstensifikasi dan komersialisasi pertanian untuk menghasilkan pangan sebesar-besarnya guna memenuhi kebutuhan nasional dan eksport. Program-program pembangunan semacam itu memang telah berhasil meningkatkan hasil produksi besar-besaran, tetapi kenyataannya hanya kelompok kaya yang dapat memanfaatkan surplus semacam itu.


Hal ini disebabkan:

Pertam
a, berkaitan dengan akumulasi modal. Kelompok kaya memperoleh kesempatan yang lebih banyak mendapatkan aset-aset tambahan yang datang bersamaan dengan teknologi modern; Sehingga mereka lebih cepat berkembang.

Kedua
, berkaitan dengan fungsi lembaga. Dalam rangka menunjang introduksi teknologi baru dibentuk lembaga-lembaga ekonomi. Lembaga-lembaga ini sangat dibutuhkan karena dengan adanya perubahan teknologi, fungsi produksi, struktur pasar serta preferensi konsumen ikut berubah. Kenyataannya lembaga-lembaga semacam ini tidak dapat secara optimal memberi fasilitas kepada semua lapisan masyarakat. Hanya kelompok kaya yang bisa menikmati. Kedua hal tersebut dituduh menciptakan "kolonialisme internal" dalam kehidupan masyarakat kita.


Sebenarnya keinginan menanggulangi "kemiskinan" bukan suatu hal yang baru. Kita bisa melihat program-program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah selama ini. Namun upaya-upaya penanggulangan "kemiskinan" sampai saat ini masih dinilai belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Program "kemiskinan" belum berhasil menghilangkan ketimpangan yang ada, "kemiskinan" malah semakin deras mencuat di permukaan. Sejumlah pakar ada yang menyatakan bahwa apabila dibandingkan dengan keadaan beberapa negara di Asia, Indonesia sudah memasuki kategori moderate inequality artinya perbedaan tingkat kemakmuran antara berbagai golongan dalam masyarakat mulai mendekat. Namun dalam kenyataannya jumlah golongan miskin masih besar, bahkan terus membengkak. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa program-program pembangunan ekonomi yang selama ini dicanangkan pemerintah tidak efektif? Mengapa bantuan-bantuan yang dikucurkan pemerintah tidak menyentuh kelompok miskin? Tidak mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Permasalahan ini memaksakan kita untuk lebih menelaah kembali dimensi struktural "kemiskinan" itu sendiri.


Secara sosiologis dimensi struktural "kemiskinan" dapat ditelusuri melalui institutional arrangements yang hidup dan berkembang dalam masyarakat kita. Asumsi dasarnya adalah bahwa "kemiskinan" tidak semata-mata berakar pada "kelemahan diri". Tetapi "kemiskinan" itu terutama sebagai konsekwensi dari pilihan-pilihan strategi pembangunan ekonomi yang selama ini dicanangkan, serta pengambilan posisi pemerintah dalam perencanaan dan implementasi pembangunan ekonomi itu sendiri.


PENDEKATAN PROGRAM PENGENTASAN "KEMISKINAN".

Propinsi Jawa Timur mulai tahun ini menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan data riil by name by addres sesuai kondisi di lapangan. Dengan pendekatan ini, maka data "kemiskinan" masyarakat dapat benar-benar menggambarkan kondisi yang sebenarnya.


Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Propinsi Jawa Timur melakukan update data Biro Pusat Statistik per 30 Oktober 2009; Data masyarakat "miskin" di Jawa Timur diketahui berjumlah 3.079.822 Rumah Tangga "Miskin" (RTM), dengan rincian:

a. 1.330.696 RTM termasuk kategori mendekati "miskin".

b. 1.256.122 RTM termasuk kategori "miskin".

c. 493.004 RTM termasuk kategori sangat "miskin".


Pendataan tidak hanya sekedar mendata masyarakat "miskin" melalui RTM sebagai sasaran. Namun juga profil desanya sehingga program yang dilakukan benar-benar tepat sasaran dan tepat program.


Bapemas Jawa Timur tahun ini akan memberikan dana hibah kepada 474 desa dengan jumlah kelompok masyarakat (Pokmas) sebanyak 3.792 Pokmas. Dari jumlah itu jumlah Rumah Tangga "Miskin" (RTM) sasaran sebanyak 36.995 RTM. Dana yang akan dihibahkan totalnya mencapai Rp. 35 milyar yang langsung diberikan ke 3.792 Pokmas dan untuk pendampingan jumlahnya mencapai Rp. 7,5 milyar.


Dana hibah tersebut tidak begitu saja diberikan. Selama ini ada anggapan bahwa bantuan hibah tersebut hanya berupa bantuan dana atau modal. Padahal bantuan hibah itu ada yang berwujud sosial dan bantuan program. Semua itu memiliki pertanggungjawaban yang sama yaitu terletak pada nilai guna atau manfaat dari dana yang diberikan ke RTM.


Usaha yang dikembangkan oleh Pokmas harus memiliki orientasi :

a. Pro poor untuk meningkatkan kesejahteraan;

b. Pro job untuk membuka peluang kerja;

c. Pro group dilakukan secara berkelompok dalam bentuk usaha mikro.


Masyarakat harus diajari kerja keras, disiplin dan responsibility (tanggung jawab), supaya bantuan hibah yang diberikan benar-benar bermanfaat dan berhasil guna.


Dalam rangka memotivasi percepatan perekonomian masyarakat, Bapemas akan mendidik kader-kader pemberdayaan masyarakat. Kemampuan mereka akan terus diupdate supaya di kemudian hari mereka menjadi tokoh di daerahnya. (Sumber: Harian Bhirawa, 9 April 2010).

Jumat, 16 Oktober 2009

"HEMAT AIR - ANTISIPASI KRISIS AIR GLOBAL"

"Persediaan "air" bersih di bumi semakin menipis dan "air" laut pun belum dapat diolah secara massal menjadi "air" siap konsumsi."


Apalagi volume "air" bersih yang hanya sedikit itu harus dibagi bersama seluruh penduduk bumi.

Persediaan "air" di permukaan bumi terdiri dari 97 % "air" laut dan 3 % "air" tawar. Dari 3 % ini hanya 1 % yang tersedia untuk dikonsumsi. Dari prosentase 3 % "air" tawar tersebut, sejumlah 69 % "air" ini tersimpan di gletser di kutub. Sedangkan 30 % merupakan "air" tanah, dan sisanya (1 %) berupa "air" permukaan (sungai, danau dan rawa). Persediaan "air" tawar yang sedikit itu harus dibagi dengan 6 milyard penduduk bumi dan makhluk hidup lainnya. Jadi, bijaksanalah mengkonsumsi "air".


Prediksi UNESCO Tahun 2020 dunia akan mengalami "krisis air global".



Indonesia merupakan negara ke 5 dari 9 negara terkaya yang memiliki cadangan"air" di dunia mengalami kelangkaan "air" terutama saat musim kemarau.




Kebutuhan "air" manusia 60-200 liter/orang/hari. Luas Pulau Jawa 7 % dari total luas daratan Indonesia. Penduduknya 65 % prnduduk Indonesia. "Air' tawar Pulau
Jawa 4,5 % total potensi "air" tawar nasional. Sehingga kelangkaan "air" akan terjadi.



Melihat kondisi sekarang yang sudah diambang krisis "air" ini, maka perlu ada budaya untuk menggunakan "air" secara bijak.



Untuk mengantisipasi krisis "air" ini telah dicanangkan Program 3P, yaitu:

1. Penghematan "air"


2. Pendayagunaan ulang "air" bekas pakai.


3. Pelestarian "air".


Untuk mendukung program di atas, maka perlu adanya Perubahan Perilaku dalam kehidupan sehari-hari kita, yaitu antara lain:

1. Tidak bergaya hidup boros "air", menggunakan "air" secukupnya saat mandi, gosok gigi, mencuci, masak, cuci mobil dan menyiram tanaman.


2. Jangan biasakan "air" terus mengalir saat anda sedang menggosok gigi. Dengan membiasakan diri menutup kran "air" selama menggosok gigi, pemakaian "air" dapat diirit 5 - 10 liter setiap waktunya.


3. Dapat memanfaatkan "air" bekas cucian sayur/daging/beras, "air" AC, menampung "air" hujan dari talang untuk menyiram tanaman.


4. Mematikan kran saat bak penuh dan saat meninggalkan rumah.


5. Tidak sesukanya menghambur-hamburkan "air" di fasilitas umum meskipun kita membayar.


6. Mematikan kran saat bak penuh dimanapun kita berada.


7. Mematikan kran "air" di wastafel saat menyabun tangan dan atau membersihkan muka.


8. Tidak membuang sia-sia sisa "air" mineral dalam kemasan.

Kamis, 15 Oktober 2009

"PROGRAM KTP DAN AKTA KELAHIRAN GRATIS DI KABUPATEN SIDOARJO"

"Program KTP dan Akta Kelahiran Gratis" merupakan Hadiah Ulang Tahun Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kepada masyarakat Sidoarjo.


"ProgramKTP dan Akta Kelahiran Gratis"
mulai dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2008. Program ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2008, tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Kabupaten Sidoarjo, yang telah ditetapkan sejak tanggal 23 Januari Tahun 2008.

"Program KTP dan Akta Kelahiran Gratis" itu sendiri diluncurkan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Sidoarjo yang ke 149 yang bertema "Dengan Semangat Hari Jadi ke 149 Kabupaten Sidoarjo kita jadikan Tonggak Kebangkitan Sidoarjo









Pepatah lama mengatakan : “Janganlah Kura-Kura Dalam Perahu, Jangan Ada Yang Pura-Pura Tidak Tahu


Membangun Masa Depan"; Program "KTP" dan "Akta Kelahiran" Gratis ini merupakan Hadiah Ulang Tahun Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kepada masyarakat Sidoarjo.

Sudah hampir dua tahun Peraturan Daerah ini

diberlakukan, namun sepertinya masih banyak masyarakat Sidoarjo yang belum mengetahui kalau pengurusan "KTP" (WNI) dan "Akta Kelahiran" ini gratis (tanpa dipungut retribusi), walaupun sebenarnya sudah dilakukan kegiatan sosialisasi di kecamatan-kecamatan.

Ketidak-tahuan masyarakat ini yang kadang justru dimanfaatkan oleh para penjual jasa layanan untuk pengurusan dokumen-dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Sehingga di masyarakat masih ditemukan warga yang mengurus "KTP" dan "Akta Kelahiran" membayar dengan harga yang mahal.

Sebenarnya kalau warga mau mengurus sendiri "KTP" atau "Akta Kelahiran", akan bisa mengetahui kalau pengurusan kedua dokumen tersebut gratis retribusi. Namun lain lagi kalau warga memanfaatkan jasa penjual jasa layanan untuk menguruskannya -- Namanya saja penjual jasa, tarifnya -- ya -- tergantung kesepakatan kedua belah pihak, sehingga tidak akan sama antara orang satu dengan yang lainnya.

Saran -- bagi warga Kabupaten Sidoarjo yang akan mengurus "KTP" atau "Akta Kelahiran" -- Urus sendiri saja biar bisa menikmati "Program KTP dan Akta Kelahiran Gratis" (tanpa dipungut retribusi).


HAMBATAN

Hujan deras disertai petir yang terjadi pada hari Senin tanggal 5 April 2010 di daerah Sidoarjo mengakibatkan sedikit kendala terhadap proses pelayanan pengurusan Administrasi Kependudukan. Hal ini diakibatkan karena Server SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) yang ada di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo, tersambar petir, sehingga perangkat komputernya mengalami kerusakan.

Untuk kepengurusan Administrasi Kependudukan (Kartu Keluarga, "KTP", Surat Keterangan Pindah dan lain-lain) mengalami gangguan sampai perangkatnya selesai diperbaiki dan dapat berfungsi kembali.

Minggu, 11 Oktober 2009

"BAHAYANYA KURANG MINUM AIR"

"Kurang minum", merupakan urutan pertama penyebab orang menderita penyakit."




Namun hal ini yang paling sering dilalaikan oleh banyak orang setiap hari, sehingga tanpa disadari penyakit-penyakit dengan mudah dapat menyerang.


Apabila tubuh kita "kekurangan air", sebagai akibatnya akan terjadi dua pekerjaan penting yang tidak dapat terlaksana dalam tubuh; yaitu pengangkutan sampah-sampah dan sel-sel mati dari seluruh bagian tubuh juga akan terganggu.


Ini berarti bahwa bangkai sel-sel yang sudah mati, tidak dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga sel-sel hidup baru tidak dapat masuk menggantikannya, dan hal seperti inilah yang akan mengakibatkan timbulnya banyak penyakit dengan segala jenisnya di dalam tubuh manusia.


Dalam sehari seseorang membutuhkan "air minum" sebanyak 2 (dua) liter "air". Kalau kurang dari dua liter dapat mengakibatkan bermacam-macam penyakit misalnya ginjal, strouk dan lain-lain.


"Minum"lah" air" putih bersih, jangan dikotori dengan zat pewarna - penyedap aroma atau sesuatu yang tidak sehat.


Apabila tubuh menjadi segar dengan tidur nyenyak semalam dan meditssi pada pagi hari, sempurnakanlah dengan "minum air". "Air" merupakan unsur yang sangat penting untuk kehidupan. Lebih dari lima puluh persen komposisi tubuh manusia adalah "air". Apabila tubuh kekurangan "air" satu atau dua persen saja, energi akan berkurang, dan akan merasa lemas. "Air" bermanfaat untuk membuang racun tubuh, membantu proses penyembuhan penyakit, mengangkut makanan, serta mengatur suhu tubuh. Jadi, orang yang kehabisan c"air"an akan berakibat fatal.


"Air" akan keluar dari tubuh setiap harinya dalam bentuk urine, keringat, dan uap "air" melalui pernapasan, jumlahnya sampai dua setengah liter. Untuk keseimbangan "air" tubuh, manusia membutuhkan sekitar dua liter "air" untuk di"minum", karena dua puluh persen dari kebutuhan dua setengah liter (500 cc) sudah diperoleh dari makanan. Jumlah dua liter ini sama dengan kurang lebih delapan sampai sepuluh gelas "air". Oleh karena itu, anda harus "minum" minimal delapan gelas "air" setiap hari.


Jangan hanya "minum" kalau merasa haus saja. Apabila "minum" hanya karena haus, itu hanya memulihkan kebutuhan sekitar lima puluh sampai tujuh lima persen dari "air" yang hilang. Menurut para peneliti, orang yang sudah tua umumnya rasa hausnya sudah berkurang.


Ada orang yang takut banyak "minum air", apalagi "air" es, dikira dapat mengakibatkan tubuh semakin gemuk. Ini salah!...... Selama ginjal berfungsi dengan baik, "air" yang berlebihan akan disaring dan keluar melalui kencing.


Namun ada beberapa kondisi yang mengharuskan kita membatasi "minum" banyak "air". Misalnya pada penderita gagal ginjal, ada bengkak. karena penyakit hati yang kronis, atau gagal jantung.


"Air" dingin atau "air" panas? Jawabannya adalah sama saja.... Namun, dilaporkan "air" dingin sangat membantu menghilangkan rasa haus dengan cepat, jarena "air" dingin menyerap kalori dari bagian tubuh yang dilewati, setrta lebih cepat melewati lambung dan masuk ke usus untuk diserap tubuh.


Kemudian.... Pilih "air" putih atau jus? Jus mengandung karbohidrat dan memberi rasa kenyang. Tubuh butuh vitamin B untuk memecah karbohidrat yang masuk. "Minum"an bir dapat merangsang untuk lebih banyak kencing. Kopi dan teh sering dikonsumsi dengan tambahan gula. Kopi dan teh dapat menyebabkan banyak kencing, serta merangsang kerja saraf dan mengiritasi lambung.

Sabtu, 03 Oktober 2009

"ASMA'UL HUSNA" (NAMA NAMA ALLAH YANG BAGUS"

Dalam agama Islam, "Asma'ul husna" adalah "nama"-"nama" "Allah" yang indah dan baik.


"Asma" berarti "nama" dan "husna" berarti yang baik atau yang indah, jadi "Asma'ul_husna‎" adalah "nama"-"nama" milik "Allah" yang baik lagi indah. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan "nama"-"nama" ini, karena "nama"-"nama" "Allah" adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut "nama"-"nama" "Allah" ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu "nama" terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat "Allah" SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW.

"Asma'ul_husna" secara harfiah adalah "nama"-"nama", sebutan, gelar "Allah" yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. "Nama"-"nama" "Allah" yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik "Allah".

Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah" adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan "Allah", akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keteranga Al-Qur'an tentang "Allah" ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada "Allah" harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. "Allah" itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
"Katakanlah: "Dia-lah "Allah", Yang Maha Esa. "Allah" adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas : 1-4)

Para ulama menekankan bahwa "Allah" adalah sebuah "nama" kepada Dzat yang pasti ada "nama"nya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, "Allah" Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga "Allah" Yang Memiliki Maha Dekat. "Allah" Memiliki Maha Kuasa dan juga "Allah" Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat "Allah" dijelaskan dengan istilah "Asma'ul Husna", yaitu "nama"-"nama", sebutan atau gelar yang baik.




























































































NoNamaArtiAntara lain
terdapat dalam
1 ar-Rahmaan Yang Maha Pemurah Al-Faatihah: 3
2 ar-Rahiim Yang Maha Pengasih Al-Faatihah: 3
3 al-Malik Maha Raja Al-Mu'minuun: 11
4 al-Qudduus Maha Suci Al-Jumu'ah: 1
5 as-Salaam Maha Sejahtera Al-Hasyr: 23
6 al-Mu'min Yang Maha Terpercaya Al-Hasyr: 23
7 al-Muhaimin Yang Maha Memelihara Al-Hasyr: 23
8 al-'Aziiz Yang Maha Perkasa Aali 'Imran: 62
9 al-Jabbaar Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari Al-Hasyr: 23
10 al-Mutakabbir Yang Memiliki Kebesaran Al-Hasyr: 23
11 al-Khaaliq Yang Maha Pencipta Ar-Ra'd: 16
12 al-Baari' Yang Mengadakan dari Tiada Al-Hasyr: 24
13 al-Mushawwir Yang Membuat Bentuk Al-Hasyr: 24
14 al-Ghaffaar Yang Maha Pengampun Al-Baqarah: 235
15 al-Qahhaar Yang Maha Perkasa Ar-Ra'd: 16
16 al-Wahhaab Yang Maha Pemberi Aali 'Imran: 8
17 ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rezki Adz-Dzaariyaat: 58
18 al-Fattaah Yang Maha Membuka (Hati) Sabaa': 26
19 al-'Aliim Yang Maha Mengetahui Al-Baqarah: 29
20 al-Qaabidh Yang Maha Pengendali Al-Baqarah: 245
21 al-Baasith Yang Maha Melapangkan Ar-Ra'd: 26
22 al-Khaafidh Yang Merendahkan Hadits at-Tirmizi
23 ar-Raafi' Yang Meninggikan Al-An'aam: 83
24 al-Mu'izz Yang Maha Terhormat Aali 'Imran: 26
25 al-Mudzdzill Yang Maha Menghinakan Aali 'Imran: 26
26 as-Samii' Yang Maha Mendengar Al-Israa': 1
27 al-Bashiir Yang Maha Melihat Al-Hadiid: 4
28 al-Hakam Yang Memutuskan Hukum Al-Mu'min: 48
29 al-'Adl Yang Maha Adil Al-An'aam: 115
30 al-Lathiif Yang Maha Lembut Al-Mulk: 14
31 al-Khabiir Yang Maha Mengetahui Al-An'aam: 18
32 al-Haliim Yang Maha Penyantun Al-Baqarah: 235
33 al-'Azhiim Yang Maha Agung Asy-Syuura: 4
34 al-Ghafuur Yang Maha Pengampun Aali 'Imran: 89
35 asy-Syakuur Yang Menerima Syukur Faathir: 30
36 al-'Aliyy Yang Maha Tinggi An-Nisaa': 34
37 al-Kabiir Yang Maha Besar Ar-Ra'd: 9
38 al-Hafiizh Yang Maha Penjaga Huud: 57
39 al-Muqiit Yang Maha Pemelihara An-Nisaa': 85
40 al-Hasiib Yang Maha Pembuat Perhitungan An-Nisaa': 6
41 al-Jaliil Yang Maha Luhur Ar-Rahmaan: 27
42 al-Kariim Yang Maha Mulia An-Naml: 40
43 ar-Raqiib Yang Maha Mengawasi Al-Ahzaab: 52
44 al-Mujiib Yang Maha Mengabulkan Huud: 61
45 al-Waasi' Yang Maha Luas Al-Baqarah: 268
46 al-Hakiim Yang Maha Bijaksana Al-An'aam: 18
47 al-Waduud Yang Maha Mengasihi Al-Buruuj: 14
48 al-Majiid Yang Maha Mulia Al-Buruuj: 15
49 al-Baa'its Yang Membangkitkan Yaasiin: 52
50 asy-Syahiid Yang Maha Menyaksikan Al-Maaidah: 117
51 al-Haqq Yang Maha Benar Thaahaa: 114
52 al-Wakiil Yang Maha Pemelihara Al-An'aam: 102
53 al-Qawiyy Yang Maha Kuat Al-Anfaal: 52
54 al-Matiin Yang Maha Kokoh Adz-Dzaariyaat: 58
55 al-Waliyy Yang Maha Melindungi An-Nisaa': 45
56 al-Hamiid Yang Maha Terpuji An-Nisaa': 131
57 al-Muhshi Yang Maha Menghitung Maryam: 94
58 al-Mubdi' Yang Maha Memulai Al-Buruuj: 13
59 al-Mu'id Yang Maha Mengembalikan Ar-Ruum: 27
60 al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan Ar-Ruum: 50
61 al-Mumiit Yang Maha Mematikan Al-Mu'min: 68
62 al-Hayy Yang Maha Hidup Thaahaa: 111
63 al-Qayyuum Yang Maha Mandiri Thaahaa: 11
64 al-Waajid Yang Maha Menemukan Adh-Dhuhaa: 6-8
65 al-Maajid Yang Maha Mulia Huud: 73
66 al-Waahid Yang Maha Tunggal Al-Baqarah: 133
67 al-Ahad Yang Maha Esa Al-Ikhlaas: 1
68 ash-Shamad Yang Maha Dibutuhkan Al-Ikhlaas: 2
69 al-Qaadir Yang Maha Kuat Al-Baqarah: 20
70 al-Muqtadir Yang Maha Berkuasa Al-Qamar: 42
71 al-Muqqadim Yang Maha Mendahulukan Qaaf: 28
72 al-Mu'akhkhir Yang Maha Mengakhirkan Ibraahiim: 42
73 al-Awwal Yang Maha Permulaan Al-Hadiid: 3
74 al-Aakhir Yang Maha Akhir Al-Hadiid: 3
75 azh-Zhaahir Yang Maha Nyata Al-Hadiid: 3
76 al-Baathin Yang Maha Gaib Al-Hadiid: 3
77 al-Waalii Yang Maha Memerintah Ar-Ra'd: 11
78 al-Muta'aalii Yang Maha Tinggi Ar-Ra'd: 9
79 al-Barr Yang Maha Dermawan Ath-Thuur: 28
80 at-Tawwaab Yang Maha Penerima Taubat An-Nisaa': 16
81 al-Muntaqim Yang Maha Penyiksa As-Sajdah: 22
82 al-'Afuww Yang Maha Pemaaf An-Nisaa': 99
83 ar-Ra'uuf Yang Maha Pengasih Al-Baqarah: 207
84 Maalik al-Mulk Yang Mempunyai Kerajaan Aali 'Imran: 26
85 Zuljalaal wa al-'Ikraam Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan Ar-Rahmaan: 27
86 al-Muqsith Yang Maha Adil An-Nuur: 47
87 al-Jaami' Yang Maha Pengumpul Sabaa': 26
88 al-Ghaniyy Yang Maha Kaya Al-Baqarah: 267
89 al-Mughnii Yang Maha Mencukupi An-Najm: 48
90 al-Maani' Yang Maha Mencegah Hadits at-Tirmizi
91 adh-Dhaarr Yang Maha Pemberi Derita Al-An'aam: 17
92 an-Naafi' Yang Maha Pemberi Manfaat Al-Fath: 11
93 an-Nuur Yang Maha Bercahaya An-Nuur: 35
94 al-Haadii Yang Maha Pemberi Petunjuk Al-Hajj: 54
95 al-Badii' Yang Maha Pencipta Al-Baqarah: 117
96 al-Baaqii Yang Maha Kekal Thaahaa: 73
97 al-Waarits Yang Maha Mewarisi Al-Hijr: 23
98 ar-Rasyiid Yang Maha Pandai Al-Jin: 10
99 ash-Shabuur Yang Maha Sabar Hadits at-Tirmizi


































































































"Allah" yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya mempunyai "nama"-"nama" yang banyak, dan yang terpenting "nama"-"nama" itu bukan hanya sekedar "nama", tetapi ""nama"-"nama" yang bagus dan indah yang sesuai dengan kenyataan, "nama" itu lazim disebut "Asma'ul Husna", Jumlahnya ada 99. "nama"-"nama" "Allah" yang bagus itu hanya dimiliki oleh "Allah". Karena hanya "Allah"-lah yang mempunyai sifat yang sesuai dengan "nama"-"nama" yang terangkum dalam "Asma'ul Husna". Misalnya saja "Allah" itu mempunyai nama (AL)GHONIYYU (Yang Maha Kaya), Ia benar-benar Kaya, (AR)RAHMAN (Yang Maha Pengasih), Ia benar-benar Pengasih, dan seterusnya.

"NAma-nama" itu adalah yang disebut oleh "Allah" dalam firman-Nya dalam Surat Al-Israa' Ayat 110 : "Katakanlah : Serulah "Allah" atau Rahman, mana saja "nama" Tuhan yang kamu seru, Dia adalah mempunyai "nama"-"nama" yang baik."

Dengan "nama"-"nama" itulah yang kita semua diperintahkan untuk menyerunya, "Allah" Ta'ala berfirman dalam Surat Al-A'raaf Ayat 180 : ""Allah" mempunyai "Asma'ul Husna" ("nama"-"nama" yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat "Allah"), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut "Asma'ul Husna" itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) "nama"-"nama"-Nya". Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang tidak mereka kerjakan."

Hadits Riwayat Imam Baihaqi : "Sesungguhnya "Allah" mempunyai "99 nama", yaitu seratus kecuali satu. Barang siapa yang menghafalkannya dia akan masuk surga, sesungguhnya itu witr (tidak genap). Dia menyukai akan witr itu (yang ganjil)."

Kita umat Islam dianjurkan untuk berdo'a dengan "Asma'ul Husna" bukan hanya sekedar berdo'a dengan menghafal lafal-lafalnya saja. Tetapi do'a itu harus diserapkan dalam hati dengan menghayati makna-makna yang terkandung dalam "Asma'ul Husna" itu. Hendaknya kita ucapkan dengan penuh tawakkal, merendahkan diri serendah-rendahnya disertai hati yang khusyuk di hadapan Allah SWT.

Sudah jelas "Allah" SWT mempunyai sebutannya, dan tinggi-tinggi artinya; maka sudah barang tentu "Allah" sebutkan "nama" banyak sekali dan bagus-bagus "nama"-"nama" yang bagus dalam kitab suci-Nya Al-Qur'an, tidak lain maksudnya adalah agar kita mendapat manfaatnya dengan menyebut "nama"-"nama" itu.

"Allah" menciptakan makhluk manusia, supaya mengenal kepada yang menciptakannya, kenal akan perbuatan-Nya, kenal akan sifat-Nya, dan kenal akan "nama-nama"-Nya, maka diantara "nama"-"nama" "Allah" ada "99 yang termashur".


l
Rasulullah SAW telah bersabda : Siapa yang menghafal "Asma'ul Husna", orang itu akan masuk surga, yang secara relatif artinya adalah surga dunia dan surga akhirat. Maksud dari kalimat ini dapat diartikan bahwa barangsiapa yang betul-betul suka meyakinkan mengamalkan, orang itu akan selamat dunia dan akhirat.

Allah sendiri sudah menerangkan secara gamblang dan jelas di dalam Surat Al-Ikhlas dari ayat pertama sampai pada ayat yang terakhir, singkat, padat dan berisi :

1. Katakan Muhammad, "Allah" itu Tunggal.
2. "Allah" itu tempat meminta.
3. "Allah" tidak beranak dan tidak diperanakkan.
4. Dan "Allah" tidak dapat dibandingkan dengan sesuatu apapun.


Maka jelaslah bagi kita! Bahwa "Allah" memberitahukan kepada kita semua, bahwa Dia itu tempat kita memohon, "Allah" tempat kita mengadu. Cuma sayang kita sebagai ciptaan Tuhan, masih ada yang tidak sudi mengenal kepada yang menciptakannya. Oleh karena itu "Allah" menerangkan demikian, supaya manusia suka berkenalan kepada Tuhannya. Kenal akan perbuatan-Nya, kenal akan sifat-Nya, dan kenal akan "nama"-"nama"-Nya, yaitu yang disebut "Asma'ul Husna".

Kesungguhan dalam mengamalkan "Asma-Ul Husna" merupakan syarat yang mutlak diterimanya suatu permohonan, selain itu dibutuhkan juga keyakinan dan kesabaran yang penuh. Waktu terbaik untuk mengamalkan "Asma-Ul Husna" adalah tengah malam. Saat sebagian besar manusia telah tidur terlelap, merupakan waktu terbaik dan mustajab untuk memohon kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.
 

Sumber:
1. id.wikipedia.org/wiki/Asma'ul_husna
2. laely..widjajati.facebook/ALHAMDULILLAH..Limpahan-RahmatMU pd saat...
3. laely..widjajati.facebook/HAVE-A-NICE-SUNDAY...... FOR-ALL....
4. laely.widjajati..facebook/MANFAAT/KHASIAT-BUNGA-KAMBOJA
5. laely.widjajati..facebook/MET-MALAM-SMUAX-ANGGREK-HIJAU-PENGHANTAR-KE..
6. laely.widjajati.photos.facebook/MET-MALAM-SMUAX.......MET-ISTIRAHAT.......
7. laely.widjajati.photos.facebook/MELATI-SBG-OBAT-INFLUENZA
 
















































































































































































































































































































































































































































































































































































































MusicPlaylistView Profile