"Antropologi
 Politik"
"Antropologi Politik" adalah suatu cabang studi tentang "politik" 
sebagaimana ditinjau dari sudut pandang "Antropologi", khususnya 
"Antropologi"  Budaya.  Di sini akan dibahas dan dipelajari 
kejadian-kejadian dan gejala-gejala "politik", kekuatan-kekuatan "politik", 
kerjasama "politik" dan aspek kehidupan "politik" lainnya, dengan melihatnya
 secara khusus dari ihwal latar belakang kebudayaan serta sistem norma 
pelaku-pelakunya.  Fokus perhatian mata kuliah ini akan tertuju ke 
aspek-aspek kehidupan "politik" yang terjadi di Indonesia, dengan 
mengingat relevansi yang besar dari studi ini pada 
permasalahan-permasalahan "politik" di negara-negara yang sedang 
berkembang.  
Pembahasan meliputi 
teori-teori mengenai perwujudan "politik" dalam kehidupan manusia serta 
sistem "politik" pada masyarakat sederhana dan modern.
Kaitan antara Ilmu "Antropologi" dengan ilmu "politik" yaitu ilmu "antropologi" memberikan pengertian-pengertian dan teori-teori tentang kedudukan serta peranan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana. Mula-mula "Antropologi" lebih banyak memusatkan perhatian pada kehidupan masyarakat dan kebudayaan di desa-desa dan dipedalaman.
"Antropologi" telah pula berpengaruh dalam
 bidang metodologi penelitian ilmu "politik". Salah satu pengaruh yang 
amat berguna dan terkenal serta kini sering dipakai dalam ilmu "politik" 
ialah metode peserta pengamat. penelitian semacam ini memksa sarjana 
ilmu "politik" untuk meniliti gejala-gejala kehidupan sosial “dari dalam” 
masyarakat yang menjadi obyek penelitiannya. 
 
"Antropologi
 Politik"berkembang sesudah tahun 
1940, ditandai dengan terbitnya buku African Political 
System dari  M. Fortos dan E.E. Evan Pitchard.
 Redcliffe Brown, penulis kata pengantar dalam buku tersebut menganggap 
bahwa: "organisasi "politik" adalah organisasi yang 
melaksanakan aktifitas sosial yang menyangkut penjagaan keteraturan dan
 stabilitas masyarakat dalam suatu wilayah tertentu, dengan menggunakan 
kekuasaan dan kalau perlu kekerasan secara absah".
Berdasarkan
 definisi tersebut, 
topik-topik yang termasuk dalam "Antropologi
 Politik" meliputi:
1.     
 masalah-masalah
 hukum adat
2.     
 organisasi
 kenegaraan
3.     
 organisasi
 perang
4.     
 organisasi
 kepemimpinan
5.     
 pemerintahan
6.     
 kekuasaan
Ahli "antropologi" akan membatasi diri pada
 masalah-masalah:
a.  Organisasi
 kenegaraan: tentang evolusi terjadinya organisasi negara
b.  Organisasi
 perang, tentang sebab 
timbulnya perang dan akibat timbulnya perangnya.
c.  Organisasi
 kepemimpinan, pemerintahan, kekuasaan.
Pembahasan tentang "Antropologi Politik" di lndonesia secara teoritis 
masih jarang dilakukan. Kurangnya pembahasan tersebut karena belum 
adanya kesepakatan bersama di antara para ahli "Antropologi" itu sendiri 
tentang ruang lingkup kajiannya. 
Sumber:
1. duniapolitiku.blogspot.com/2010/02/antropologi-politik.html
2. laely-widjajati-facebook-photos/3.
3. repository.unand.ac.id/3864/
4. politik.fisip.unair.ac.id/index.php?...antropologi-politik...
5. madib.blog.unair.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar