"Orangtua kita dulu meng"obat"i "batuk" dengan "jeruk nipis" dan "kecap". Sebenarnya apa khasiat "jeruk nipis" dan "kecap"?
"Jeruk nipis" tidak diragukan lagi memang terbukti memiliki banyak khasiat, termasuk meredakan "batuk". Sari "jeruk nipis" banyak digunakan di dalam "obat"-"obat" tradisional, termasuk di dalam OB ("Obat""Batuk") Herbal. Tapi "kecap"? Kita tidak pernah menjumpai "kecap" masuk dalam formula "obat" "batuk" buatan pabrik. Banyak "obat" "batuk" sirup berwarna cokelat seperti "kecap", namun jelas isinya bukan "kecap".
Guru Besar Farmasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, mengatakan bahwa: "kecap" bukan "obat" utamanya, ia hanya sebagi pembawa. Yang utama adalah "jeruk nipis". Lalu mengapa orangtua kita memilih "kecap", bukan yang lain? Menurut Sumali, itu hanya perkara ketersediaan di dapur. Mungkin pada saat orang-orangtua kita mencoba-coba resep tradisional ini, mereka merasa sari "jeruk nipis" terlalu asam. Lalu mereka mencampurya dengan bahan-bahan yang ada di dapur. Dari hasil coba-coba itu, mereka menemukan bahwa hasil kombinasi sari "jeruk nips" dan "kecap" paling manjur meredakan "batuk". 'Sebetulnya tidak harus "kecap". Bisa pakai madu atau air gula', kata Prof. Sumali.
Sekarang kita punya lebih banyak pilihan dari pada orang-orangtua kita. Kini di apotek tersedia banyak "obat" "batuk" tradisional yang lebih praktis dan lebih berkhasiat karena berisi lebih banyak herbal. "Obat" "Batuk" Herbal, misalnya tidak hanya berisi sari "jeruk nipis", tapi juga kencur, jahe, timi, mint dan akar manis. Semua bahan herbal ini sudah diteliti dan terbukti dapat meredakan "batuk".
(Sumber: Majalah Intisari. Edisi Juli 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar