"Kopi" telah menjadi salah satu bagian hidup masyarakat urban yang cenderung memiliki gaya hidup serba praktis dan serba cepat."
Dengan mengkonsumsi "kopi" setiap hari, sebagian dari mereka merasa lebih percaya diri menjalani aktivitas sehari-hari karena khasiat "kopi" dikenal mampu membangkitkan tenaga yang sangat diperlukan para pekerja untuk menghadapi beragam situasi dan kondisi.
Sejak zaman dahulu hingga kini, "kopi" dalam bentuk apa pun tetap dicari dan diminati karena aroma khasnya mampu 'membius' indra penciuman yang akhirnya merangsang otak untuk memproduksi suatu zat yang menenangkan saraf.
Tanaman "kopi" ditemukan pertama kali oleh seorang penggembala di Etiopia sekitar lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Tanaman "kopi" merupakan salah satu genus dari famili Rubiaceae. Genus "kopi" memiliki sekitar 100 species. Akan tetapi dari 100 species ini hanya 2 jenis yang memiliki nilai ekonomis, yaitu Robusta dan Arabica.
Bagi penggemar "kopi", secangkir "kopi" hangat dapat menjadi sumber inspirasi. Memang tak heran, saat diseduh, aroma "kopi" yang merangsang menggugah selera. "Kopi" dapat menjadi teman penghangat pagi atau pengusir dingginnya udara di waktu malam hari. Tidak hanya sampai disitu.... "Kopi" sudah menjadi ajang gaul. Dapat kita lihat saat ini, di mal-mal tersedia cafe yang menyajikan minuman "kopi" yang khas. Bahkan di beberapa negara, minum "kopi" sudah menjadi tradisi.
Pada saat ini, beragam sajian "kopi" tubruk yang original ataupun yang sudah dikemas dengan tambahan gula dan krim hingga "kopi" racik dengan tambahan bahan khusus seperti ginseng, jahe dan sebagainya. Di seluruh dunia, orang menyukai "kopi".
KHASIAT "KOPI".
Minum "kopi" kental memang memberikan kenikmatan tersendiri bagi penggemarnya. Namun kalau membuat tidak sehat, barangkali kita akan berpikir dua kali untuk meminumnya. Apabila diminum dalam ukuran sewajarnya, minum "kopi" malah banyak berkhasiat bagi tubuh kita.
Pada dosis moderate 300 mg (sekitar 5 cangkir "kopi" instant), "kopi" (kafein) memberikan efek yang bagus untuk tubuh kita, misalnya menurunkan kelelahan, memperbaiki mood, reaksi dan ketekunan. Selain itu "kopi" (kafein) juga dapat memperbaiki performance fisik. "Kopi" (kafein) juga diketahui mampu meningkatkan produksi adrenalin, suatu signal fight or flight, yaitu kondisi siap tempur.
Meningkatnya hormon adrenalin akan meningkatkan denyut nadi, meningkatkan tekanan darah, dan melebarkan saluran napas. Hormon ini juga mengakibatkan hilangnya nafsu makan, karena makan bukan merupakan hal yang prioritas pada proses bertempur.
Selain adrenalin, "kopi" (kafein) meningkatkan pula kadar dopamin. Dopamin merupakan suatu neorotransmiter pengontrol emosi dan peningkatan dalam jumlah besar di lokasi otak tertentu memberi rasa nyaman/senang.
"Kopi" (kafein) juga memiliki efek menghilangkan rasa kantuk, meningkatkan kewaspadaan, mengurangi rasa sakit kepala karena pelebaran pembuluh darah dan memberi rasa segar dan nyaman. Untuk efek ergo-genik (efek memperbaiki kerja otot karena konsentrasi "kopi"/kafein tertinggi terdapat di otot) yaitu menurunkan kelelahan otot, menurunkan produksi laktat yang merupakan sisa metabolisme energi otot yang menimbulkan rasa pegal-pegal dan meningkatkan kontraktilitas otot karena "kopi"/kafein meningkatkan efektivitas pertukaran ion kalsium.
"Kopi"/kafein dapat pula meningkatkan penggunaan asam lemak bebas sebagai sumber energi olah raga jenis endurance. "Kopi" juga tidak mengakibatkan dehidrasi, tidak menyebabkan osteoporosis, apabila ditambahkan 2 (dua) sendok makan susu per hari. Selain itu, terjadinya peningkatan tekanan darah akibat "kopi" hanya sesaat. Sementara itu, untuk mencegah ketergantungan atau kecanduan, sebaiknya meminum "kopi" tidak lebih dari 5 (lima) cangkir per hari dan tidak meminum "kopi" setelah jam 4 (empat) sore.
Meminum secangkir "kopi" setiap hari dapat membantu melindungi kanker hati. Seseorang yang minum satu atau dua cangkir "kopi" kecil kemungkinan terkena resiko penyakit kanker hati. Seseorang yang minum "kopi" sedikitnya lima cangkir per hari berkurang resiko kanker hati sampai 3/4.
Anti oksidan yang terkandung dalam "kopi", diyakini bertanggung jawab memiliki dampak protektif. Anti oksidan adalah kimiawi yang menyerang penyakit akibat radikal bebas yang menyebabkan kerusakan jaringan. Sebenarnya tidak hanya "kopi" yang mengandung kafein, beberapa jenis makanan lain pun mengandung kafein dalam kadar yang berbeda. Bagi mereka yang meminum "kopi" moderat (sekitar lima cangkir per hari), disarankan untuk meminum segelas susu per hari. (Sumber: Majalah "d'Medivo" Media Komunikasi & Informasi RSUD Sidoarjo, Edisi 2 ! Juli 2009).
BAHAYA "KOPI".
Meminum "kopi" yang melebihi dosis, yaitu lebih dari 5 (lima) cangkir per hari, justru dapat membahayakan kesehatan kita. Kita harus lebih waspada, karena sebuah penelitian memperlihatkan bahwa "kopi" mungkin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah kita.
Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland, telah menganalisa 14 penelitian yang telah dipublikasikan sebelumnya. Mereka mencari kaitan antara konsumsi "kopi" dan meningkatnya kadar kolesterol.
Hasil penelitian ini, menemukan bahwa dengan rata-rata meminum enam cangkir "kopi" sehari, akan meningkatkan kadar kolesterol total secara bermakna, yaitu kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida, tetapi bukan kolelterol HDL (baik).
Namun, bagi orang-orang yang meminum "kopi" yang telah disaring dapat sedikit berlega hati, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak "kopi" pada "kopi" yang kental merupakan pencetus utama meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.
Dari percobaan terlihat bahwa "kopi" yang telah direbus atau yang tidak disaring memberikan efek meningkatnya kolesterol yang lebih tinggi dibanding dengan "kopi" yang telah disaring sebelumnya.
Jadi, apabila "kopi" dikonsumsi tidak berlebihan akan banyak berkhasiat untuk kesehatan tubuh kita. Namun sebaliknya, apabila kita mengkonsumsi "kopi" secara berlebihan, justru akan membahayakan kesehatan kita. Semua yang kekurangan atau kelebihan, memang tidak baik. Dalam hal apapun kita harus seimbang. Termasuk konsumsi "kopi" kita dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar