"Cincin" adalah salah satu aksesoris yang
lumrah dipakai oleh semua kalangan, baik pria maupun wanita, tua maupun
muda".
Tidak ada peraturan yang membatasi pemakaian "Cincin" sebagai
perhiasan bagi pria seperti perhiasan lain(ex: anting, gelang
ataupun kalung), hanya bahan asalnya saja yang dibatasi. Tidak boleh
berasal dari emas, mutiara, berlian, sedangkan yang berasal dari emas
putih alias perak boleh.
"Cincin" merupakan aksesoris yang juga
dipakai oleh Nabi kita, Muhammad SAW.. Menurut
kisah, Rasulullah SAW. memakai "Cincin" di jari manis tangan kanan beliau. Sebuah
hadits menjelaskan:
"Pakailah, meskipun hanya "Cincin" dari
besi". Dalam suatu kisah, "Cincin" Rasulullah SAW. tersebut terlepas dan
hilang di kolam yang ada di depan Masjid Quba, dan menurut kisah lagi,"Cincin" tersebut ditemukan dan disimpan oleh masyarakat di alam Jin.
Intinya, memakai "Cincin" (bagi kaum pria) adalah sunnah.
Selain aksesoris dan sunnah Rasul,
ternyata ada "makna" lain dari "Cincin". Selain sebagai aksesoris, sebuah"Cincin" terkadang menggambarkan kepribadian pemakainya. Seorang pria
atau wanita yang memakai "Cincin" di jari manis tangan kanan (katanya)
menandakan bahwa dia sudah berumah tangga. Sedangkan jika di jari yang
lain, maka hanya dianggap sebagai hiasan belaka. Lain lagi jika yang
dipakai adalah "Cincin" dari jenis Akik (umumnya hanya untuk kalangankaum pria namun sekarang kaum wanita pun juga banyak yang memakainya). Pemakainya biasanya identik dengan kesan magis, penuh aura,
dan sebagainya. Namun tak jarang akik tersebut hanyalah perhiasan belaka, seperti "Cincin" akik yang saya pakai ini. ini merupakan pemberian Ade' saya di Batuampar Pamekasan Madura, yang konon menurut perasaan saya umur "Cincin" ini pada saat diberikan kepada saya sekitar 198 tahun. Perhiasan turun temurun. He3 he......
"Cincin" merupakan perhiasan yang kadang bagi si pemakai dijadikan simbol pengikat sebuah hubungan. maka "Cincin" ini sangat berharga dan sangat mempunyai arti dalam sebuah hubungan. karena dari sebuah "Cincin" kita dapat menunjukkan keseriusan sebuah hubungan kedepannya. dan letak "Cincin" yang melingkar di jari dapat diartikan cinta yang mengikat yang melingkar yang akan terus berputar seperti lingkaran yang tidak ada habisnya juga karena jari adalah bagian tangan dimana sebagian besar pergerakan sehari-hari menggunakan tangan.
Para peneliti purbakala menduga bahwa "Cincin" berasal dari gelang yang
dikenakan para wanita yang ditawan di zaman primitif. Lingkaran gelang
di kaki dan lengan para wanita itu, perlahan-lahan dianggap sebagai
pengikat yang menunjukkan bahwa wanita itu menjadi milik seorang pria
dalam suku yang menawannya. Karena perkembangan aktivitas mereka,
gelang-gelang tersebut kemudian diubah menjadi sebuah "Cincin". Tidak ada
tahun yang pasti mengenai penggunaan "Cincin" sebagai pengikat hubungan
dua insan yang saling mengasihi. Berdasarkan penelusuran sejarah
purbakala, bangsa Mesir merupakan orang pertama yang mengenakan "Cincin"
kawin dalam pernikahan. Baru pada Tahun 900-an, para penganut Kristiani
menggunakan "Cincin" sebagai ikatan suci pernikahan.
MENGAPA "CINCIN" BERBENTUK LINGKARAN?
Dalam tulisan hieroglif, lingkaran berarti keabadian. "Cincin" kawin
dianggap sebagai lambang pernikahan yang abadi. Selanjutnya, "Cincin" juga
dianggap akan mengabadikan hubungan dua orang yang saling mencintai.
Secara filosofis, lingkaran merupakan lambang kelengkapan. Allah SWT
menciptakan bumi ini seperti lingkaran, bulat dan berputar. Semua telah
Dia sketsa dengan sempurna agar hamba-Nya mau memutar pikirannya untuk
membaca, menggerakkan lidahnya untuk berbicara, melangkahkan kakinya
untuk mencari, mengayunkan tanganya untuk mencoba-berusaha dan
menyandarkan hatinya pada do’a yang tiada henti. Telah dicipta sebuah
wacana Yang Maha Sempurna bahwa hidup tak selalu sama. Hubungan
antar manusia tak pernah berdiam di satu titik yang pasti. Kebahagiaan,
kedukaan dan kematian, selalu berputar mengitari lingkaran hidup.
Manusia hanya bisa memprediksi, menjalani dan berharap keabadian
pertalian itu, tanpa bisa menentukan akhir cerita yang diperankannya.
Lingkaran itu tak pernah berujung, dan sebuah "Cincin" adalah harapan
untuk selalu melingkari hati yang dikasihi.
"Cincin" juga identik dengan keindahan, terutama bagi jari pemakainya.
Jari manis seorang perempuan merupakan pasangan serasi sebuah "Cincin"
untuk mengikatkan ketulusan. Bagi orang Yunani Kuno, mengenakan "Cincin"
di jari manis dipercaya akan mengalirkan energi positif pada vena yang
melewati jari tersebut ke jantung. Pantesan, banyak perempuan yang
berdebar-debar jantungnya dan akhirnya luluh perasaannya ketika
dipasangkan "Cincin" di jari manisnya. Mitos apa fakta ya? Yang realistis
sih gini. Jari manis lebih sedikit digunakan dari pada jari-jari yang
lain, sehingga lebih nyaman mengenakan "Cincin" atau hiasan lain di jari
manis itu. Ya, langgeng tidaknya sebuah hubungan tidak bergantung kepada
sebuah "Cincin". Sebuah benda mati tidak akan mengalahkan kekuatan hati,
hanya ketulusan dan pengertian yang bisa menjaga keutuhan dua hati.
Keabadian sejati hanya milik Yang Maha
Abadi.
MAKNA "CINCIN" PERNIKAHAN ATAU "CINCIN" KAWIN.
Cincin pernikahan atau cincin kawin
tidak cuma populer di kalangan calon pengantin yang akan menikah, tapi
juga penuh dengan arti dan makna simbolik. Cincin pernikahan bukan
sekedar cincin perhiasan biasa, tapi merupakan simbol ungkapan cinta dan
janji setia diantara mereka berdua.
Menurut hikayat, tradisi cincin pernikahan sudah ada sejak jaman Mesir kuno. Masyarakat Mesir kuno memanfaatkan tanaman yang tumbuh di sepanjang sungai Nil seperti alang-alang dan papyrus untuk kemudian dianyam atau ditenun membentuk sebuah lingkaran cincin. Selanjutnya tradisi ini lalu masuk dalam upacara perkawinan Yahudi dan Kristen. Ketika itu sudah lazim pengantin wanita diberikan sebuah cincin pada saat ia menikah. Dalam perkembangannya cincin kawin atau wedding ring bukan hanya dipakai oleh mempelai wanita, melainkan juga oleh mempelai pria. - See more at: http://media-hamil.blogspot.com/2014/05/makna-dan-arti-cincin-pernikahan.html#sthash.BVJjTB9o.dpuf
Menurut hikayat, tradisi cincin pernikahan sudah ada sejak jaman Mesir kuno. Masyarakat Mesir kuno memanfaatkan tanaman yang tumbuh di sepanjang sungai Nil seperti alang-alang dan papyrus untuk kemudian dianyam atau ditenun membentuk sebuah lingkaran cincin. Selanjutnya tradisi ini lalu masuk dalam upacara perkawinan Yahudi dan Kristen. Ketika itu sudah lazim pengantin wanita diberikan sebuah cincin pada saat ia menikah. Dalam perkembangannya cincin kawin atau wedding ring bukan hanya dipakai oleh mempelai wanita, melainkan juga oleh mempelai pria. - See more at: http://media-hamil.blogspot.com/2014/05/makna-dan-arti-cincin-pernikahan.html#sthash.BVJjTB9o.dpuf
Cincin pernikahan atau cincin kawin
tidak cuma populer di kalangan calon pengantin yang akan menikah, tapi
juga penuh dengan arti dan makna simbolik. Cincin pernikahan bukan
sekedar cincin perhiasan biasa, tapi merupakan simbol ungkapan cinta dan
janji setia diantara mereka berdua.
Menurut hikayat, tradisi cincin pernikahan sudah ada sejak jaman Mesir kuno. Masyarakat Mesir kuno memanfaatkan tanaman yang tumbuh di sepanjang sungai Nil seperti alang-alang dan papyrus untuk kemudian dianyam atau ditenun membentuk sebuah lingkaran cincin. Selanjutnya tradisi ini lalu masuk dalam upacara perkawinan Yahudi dan Kristen. Ketika itu sudah lazim pengantin wanita diberikan sebuah cincin pada saat ia menikah. Dalam perkembangannya cincin kawin atau wedding ring bukan hanya dipakai oleh mempelai wanita, melainkan juga oleh mempelai pria. - See more at: http://media-hamil.blogspot.com/2014/05/makna-dan-arti-cincin-pernikahan.html#sthash.BVJjTB9o.dpuf
Menurut hikayat, tradisi cincin pernikahan sudah ada sejak jaman Mesir kuno. Masyarakat Mesir kuno memanfaatkan tanaman yang tumbuh di sepanjang sungai Nil seperti alang-alang dan papyrus untuk kemudian dianyam atau ditenun membentuk sebuah lingkaran cincin. Selanjutnya tradisi ini lalu masuk dalam upacara perkawinan Yahudi dan Kristen. Ketika itu sudah lazim pengantin wanita diberikan sebuah cincin pada saat ia menikah. Dalam perkembangannya cincin kawin atau wedding ring bukan hanya dipakai oleh mempelai wanita, melainkan juga oleh mempelai pria. - See more at: http://media-hamil.blogspot.com/2014/05/makna-dan-arti-cincin-pernikahan.html#sthash.BVJjTB9o.dpuf
"Cincin" Pernikahan atau "Cincin" Kawin tidak hanya populer di kalangan calon pengantin yang akan menikah, namun juga penuh dengan arti dan "makna" simbolik. "Cincin" pernikahan bukan sekedar "Cincin" perhiasan biasa, namun merupakan simbol ungkapan cinta dan janji setia diantara mereka berdua.
Menurut hikayat, tradisi "Cincin" pernikahan sudah ada sejak jaman Mesir Kuno. Masyarakat Mesir Kuno memanfaatkan tanaman yang tumbuh di sepanjang Sungai Nil seperti alang-alang dan papyrus untuk kemudian dianyam atau ditenun membentuk sebuah lingkaran "Cincin". Selanjutnya tradisi ini lalu masuk dalam upacara perkawinan Yahudi dan Kristen. Ketika itu sudah lazim pengantin wanita diberikan sebuah "Cincin" pada saat ia menikah. Dalam perkembangannya "Cincin" Kawin atau Wedding Ring bukan hanya dipakai oleh mempelai wanita, melainkan juga oleh mempelai pria.
Bentuk lingkaran pada cincin pernikahan punya makna keabadian (eternity). Selain itu karena bentuk lingkaran tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir, maka cincin kawin juga punya arti tak terhingga atau tak terbatas (infinity).
Jadi bentuk lingkaran cincin pernikahan berarti ikatan cinta dan
kesetiaan yang abadi dan tidak terbatas diantara kedua calon mempelai.
Biasanya cincin perkawinan dikenakan pada jari manis atau jari keempat tangan kiri. Konon, menurut kepercayaan hal itu karena pembuluh darah (vena) jari keempat tangan kiri tertuju langsung ke jantung pemakainya. Tidak ada alasan keagamaan ataupun sejarah tertentu yang menjadi dasar kenapa cincin pernikahan biasa dikenakan di jari manis tangan kiri. Karena, beberapa bangsa Eropa jaman dulu ada yang mengenakan cincin kawin di jari tangan kanan.
Bangsa Cina punya argumen tersendiri mengapa cincin kawin dikenakan di jari manis atau jari keempat. Berikut ini adalah video dari YouTube yang menjelaskan mengapa cincin kawin dikenakan di jari manis atau jari keempat tangan kita tersebut. - See more at: http://media-hamil.blogspot.com/2014/05/makna-dan-arti-cincin-pernikahan.html#sthash.BVJjTB9o.dpuf
Biasanya cincin perkawinan dikenakan pada jari manis atau jari keempat tangan kiri. Konon, menurut kepercayaan hal itu karena pembuluh darah (vena) jari keempat tangan kiri tertuju langsung ke jantung pemakainya. Tidak ada alasan keagamaan ataupun sejarah tertentu yang menjadi dasar kenapa cincin pernikahan biasa dikenakan di jari manis tangan kiri. Karena, beberapa bangsa Eropa jaman dulu ada yang mengenakan cincin kawin di jari tangan kanan.
Bangsa Cina punya argumen tersendiri mengapa cincin kawin dikenakan di jari manis atau jari keempat. Berikut ini adalah video dari YouTube yang menjelaskan mengapa cincin kawin dikenakan di jari manis atau jari keempat tangan kita tersebut. - See more at: http://media-hamil.blogspot.com/2014/05/makna-dan-arti-cincin-pernikahan.html#sthash.BVJjTB9o.dpuf
Bentuk lingkaran pada "Cincin" pernikahan punya "makna" keabadian (eternity). Selain itu karena bentuk lingkaran tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir, maka "Cincin" kawin juga punya "makna" tak terhingga atau tak terbatas (infinity). Jadi bentuk lingkaran "Cincin" pernikahan berarti ikatan cinta dan kesetiaan yang abadi dan tidak terbatas diantara kedua calon mempelai.
Biasanya "Cincin" perkawinan dikenakan pada jari manis atau jari keempat tangan kiri. Konon, menurut kepercayaan karena hal itu pembuluh darah (vena) jari keempat tangan kiri tertuju langsung ke jantung pemakainya. Tidak ada alasan keagamaan ataupun sejarah tertentu yang menjadi dasar mengapa "Cincin" pernikahan biasa dikenakan di jari manis tangan kiri. Karena beberapa Bangsa Eropa jaman dulu ada yang mengenakan "Cincin" kawin di jari tangan kanan. Sedangkan Bangsa Cina punya argumen tersendiri mengenai "Cincin" kawin dikenakan di jari manis atau jari keempat.
Namun "makna Cincin" secara khusus atau personel, tentu masing-masing pasanganlah yang lebih mengerti dan memahami. Tapi apapun arti dan "makna"nya tentu tidak akan jauh-jauh dari cinta dan kesetiaan.
Sumber:
1. ulil-albab.info/?key=articles&slg=makna-sebuah-cincin&id=18
2. www.niahidayati.net/mengurai-makna-cincin-pada-sebuah-pertalian-hati..
3. laely.widjajati.facebook/Makna-Sebuah-#Cincin-.... (01052015 = 198 Th)
4. https://id-id.facebook.com/Furania/posts/557213867629568
5. laely.widjajati.facebook/Add-a-description.....
6. media-hamil.blogspot.com/2014/.../makna-dan-arti-cincin-pernikahan.ht...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar