"Umbi "singkong" mengandung banyak nutrisi antara lain : Kalori, Zat besi,
vitamin B, C, kalium, fosfor, alium dan protein".
Selain umbi, daun "singkong"
juga mengandung hidrat arang, vitamin A, B1, C, zat besi, kalium, lemak
dan kalori. Menurut seorang pakar tanaman obat, Prof. Hembing Wijayakusuma
manfaat "singkong" untuk menjaga kesehatan adalah sebagai antitumor, antioksidan, antikanker
dan menambah nafsu makan.
Dalam penelitian lain, zat yang terkandung pada daun "singkong"
terdapat zat cuprofilin yang berguna untuk membantu menurunkan
kolesterol dalam darah. serta mencegah penyakit aterosklerois yaitu
terjadinya timbunan lemak di pembuluh darah.
Kandungan gizi dalam "singkong":
- Vitamin B1 ( thiamin)
- Vitamin B2 ( riboflavin )
- Vitamin B3 ( niacin )
- Vitamin B5 ( pantothenic acid )
- Vitamin B6 ( pyridoxine )
- Vitamin B9 ( folat dan asam folat
- Vitamin C, mencegah sel dari kerusakan, meningkatkan kesehatan gusi, meningkatkan kesehatan gigi, meningkatkan penyembuhan luka, meningkatkan kekebalan tubuh, melindungi radikal bebas, menghambat penuaan, menurunkan resiko kanker, meningkatkan zat besi, meningkatkan kesehatan paru dan mencegah pilek.
- Vitamin E, A, dan K
- Karbohidrat
- Protein
- Kalori
- Tembaga
- Gula alam
- Lemak alami
- Omega 3
- Asam lemak
- Kalsium dan zat besi
- Magnesium, fosfor, kalium, nutrium dan seng.
Jadi, jangan sepelekan "singkong" biarpun banyak orang bilang "singkong" makanan orang desa ” ternyata kaya akan vitamin. Syukuri apa
yang kita makan hari ini biarpun "singkong" rebus itu adalah suatu rezeki
dari Tuhan.
Saya punya pengalaman yang sangat menarik tentang "singkong" rebus ini. Pada saat saya melaksanakan tugas Pemeriksaan Reguler di salah satu desa di Sidoarjo, yaitu di desa "Mergobener" Kecamatan Tarik, disuguhi "singkong" rebus. Kalau makan "singkong" rebus, saya sudah sering. Namun "singkong" rebus "Mergobener" yang ini punya tampilan yang berbeda. Yakni cara memasaknya yang berbeda.
Cara memasaknya: "Singkong" yang masih mentah bersama kulitnya tanpa dikupas
dicuci bersih. Setelah dicuci bersih kemudian dipotong-potong tanpa dikupas. Setelah itu "Singkong" dibungkus daun pisang, kemudian diikat. Setelah itu dikukus pakai dandang. Bungkus daun pisang dimaksudkan supaya "singkong"nya tidak terkena uap air yang mengakibatkan "singkong" jadi basah. Setelah masak, "singkong" dapat dihidangkan di piring dengan melepas daun pisang pembungkusnya.
Memang "Singkong Mergobener" rasanya jadi enak "bener". "Singkong" nya empuk dan rasanya jadi enak karena aroma daun pisang dan kita makannya jadi enak, kita pegangnya kena kulit "singkong", jadi lebih higienis.
Pengalaman yang tidak terlupakan. Bisa dicoba tuh cara masak "singkong" yang lebih higienis.
Sumber:
1. batangkidul.wordpress.com/2012/06/06/manfaat-singkong-rebus/
2. laely.widjajati.photos.facebook/SINGKONG-MERGOBENER............
3. erythrofkuns.blogspot.com/Gelar-daun-pisang-cegah-kematian-karena-luka-bakar/
4. dheryudi.wordpress.com/siapa-tak-kenal-singkong?.../
Singkong itu indah kalao di bikin keterampilan,tp bukan berarti anak singkong itu indah dalam mejalani roda kehidupan., perjuangan belum tentu diraih oleh singkong, asal perjuangan itu hadir dlm kesempatan anak singkong, maka perjuangan tidak hanya satu sisi melainkan semua sisi (kebersamaan). By : anak singkong
BalasHapus