"Kupang Lontong", merupakan makanan khas kota "Sidoarjo" yang sudah mendunia". 
"Kupang" adalah hewan laut semacam kerang jenis tiram. Bentuknya kecil, 
berukuran sekitar tiga sampai lima milimeter, dengan warna tubuh cokelat 
agak pucat. Hewan kerang yang biasa disebut kerang putih atau corbula
 faba (latin) ini biasanya dapat ditemukan di pinggir pantai atau 
lumpur air asin.
Untuk menangkap "kupang", para nelayan menggunakan peralatan yang sederhana. Mereka cukup menyabit rerumputan dan tetumbuhan laut di mana "kupang" menempel. Habitat hidup "kupang" punya karakteristik tenang, ombak yang tidak terlalu besar, dan pada saat air laut surut. Dalam kondisi itulah gerombolan "kupang" diambil oleh para nelayan.
Untuk menangkap "kupang", para nelayan menggunakan peralatan yang sederhana. Mereka cukup menyabit rerumputan dan tetumbuhan laut di mana "kupang" menempel. Habitat hidup "kupang" punya karakteristik tenang, ombak yang tidak terlalu besar, dan pada saat air laut surut. Dalam kondisi itulah gerombolan "kupang" diambil oleh para nelayan.
Di Jawa Timur ada dua daerah yang terkenal dengan makanan khas "Kupang Lontong", yakni "Sidoarjo" dan Surabaya, ada sedikit 
perbedaan pada ukuran "kupang". "Kupang Sidoarjo" lebih besar dari "kupang"
 di Surabaya . Meski demikian, kelezatannya hampir tiada beda. "Kupang" 
rasanya manis dan gurih. Konon, "kupang" mengandung protein dan zat besi 
yang cukup tinggi. Hanya saja, penggunaan "kupang" untuk bawah lima tahun 
(balita) harus lebih berhati-hati karena mungkin dapat menyebabkan 
alergi. 
"Kupang", sebagaimana udang, memang dapat menyebabkan alergi pada pemakannya yang sensitif. Alergi tersebut bisa berupa gatal-gatal, mual-mual, atau murus alias sakit perut dan buang-buang air. Kalau mengolahnya bersih maka dijamin tidak akan menimbulkan efek samping seperti diare dan penyakit sejenisnya. Namun untuk mereka yang rentan terkena alergi, para penjual "kupang" biasanya menyediakan es degan atau kelapa muda sebagai peneman utama "Kupang Lontong". Selain menuntaskan haus, es degan dipercaya dapat menetralisir alergi.
 

Untuk membuat "Kupang Lontong" bukanlah perkara sukar. "Kupang" cukup direbus sehingga isi kerang kecil ini akan keluar dan terpisah dari cangkangnya. Setelah dipisah, "kupang" sudah siap untuk diolah dengan tambahan bumbu, seperti bawang putih, gula, irisan jahe, dan irisan daun bawang merah. Dalam kondisi sudah dimasak, bagian kepala "kupang" akan berwarna hitam.
Proses selanjutnya adalah menggerusnya dengan petis "kupang" yang berwarna kecokelatan dan berasa gurih manis (bukan petis ikan/Madura yang rasanya asin). Tak lupa untuk mencampurkan cabai iris, gula, dan jeruk nipis campur, lalu tambahkan sedikit kuah "kupang". Setelah itu, potongan "lontong" yang sudah disiapkan disiram dengan "kupang" dan kuahnya.
"Kupang", sebagaimana udang, memang dapat menyebabkan alergi pada pemakannya yang sensitif. Alergi tersebut bisa berupa gatal-gatal, mual-mual, atau murus alias sakit perut dan buang-buang air. Kalau mengolahnya bersih maka dijamin tidak akan menimbulkan efek samping seperti diare dan penyakit sejenisnya. Namun untuk mereka yang rentan terkena alergi, para penjual "kupang" biasanya menyediakan es degan atau kelapa muda sebagai peneman utama "Kupang Lontong". Selain menuntaskan haus, es degan dipercaya dapat menetralisir alergi.
Untuk membuat "Kupang Lontong" bukanlah perkara sukar. "Kupang" cukup direbus sehingga isi kerang kecil ini akan keluar dan terpisah dari cangkangnya. Setelah dipisah, "kupang" sudah siap untuk diolah dengan tambahan bumbu, seperti bawang putih, gula, irisan jahe, dan irisan daun bawang merah. Dalam kondisi sudah dimasak, bagian kepala "kupang" akan berwarna hitam.
Proses selanjutnya adalah menggerusnya dengan petis "kupang" yang berwarna kecokelatan dan berasa gurih manis (bukan petis ikan/Madura yang rasanya asin). Tak lupa untuk mencampurkan cabai iris, gula, dan jeruk nipis campur, lalu tambahkan sedikit kuah "kupang". Setelah itu, potongan "lontong" yang sudah disiapkan disiram dengan "kupang" dan kuahnya.
Sebagai pelengkap, "Kupang Lontong" ini biasanya disajikan bersama dengan:
1. Lento, yakni makanan ini terbuat dari ketela yang diserut dan biasanya dikasih kacang polong , kacang hijau 
(sebelumnya kacang-kacang ini direndam dan direbus agar empuk), kelapa 
parut, garam, dan ketumbar. Semua bahan ini digerus dan dicampur menjadi
 satu. Lalu bentuk bulatan berukuran sedang dan digoreng hingga 
kekuningan.
2. Petis, merupakan komponen dalam masakan Indonesia yang dibuat dari produk sampingan 
pengolahan makanan berkuah (biasanya dari pindang,
 "kupang" atau udang) yang dipanasi hingga cairan kuah menjadi kental 
seperti saus yang lebih padat. Dalam pengolahan selanjutnya, petis 
ditambah karamel gula batok. Ini menyebabkan 
warnanya menjadi coklat pekat dan rasanya manis.
3. Sate kerang, yaitu makanan khas Indonesia terutama dari kota Surabaya.
 Sate kerang dibuat dari daging kerang. Unik bagi sate ini adalah bahwa 
daging kerang yang digunakan tidak dibakar atau dipanggang seperti 
layaknya sate lainnya, melainkan direbus dan dicampur dengan bumbu, 
gerusan bawang putih, dan garam. Sate kerang biasanya disantap dengan 
sambal yang terbuat dari campuran petis udang dan gula merah.. Sate ini biasanya juga disajikan 
bersama dengan "lontong" balap, kecap dan sambal.
Makanan laut yang dipadukan sama petis, "lontong", lento, 
sate kerang tak lupa es kelapa muda 
yang siap membuat anda terlena. "Kupang Lontong" memang 
terkenal di Jawa Timur khususnya "Sidoarjo". Banyak sekali
 orang berjualan "Kupang Lontong" di daerah "Sidoarjo"
 ada 2 tempat yang mungkin bisa kita pertimbangkan untuk mencicipi 
"kupang" ini, yaitu "Kupang Lontong" Pak 
Slamet Suko dan  "Kupang Lontong" Pujasera Gedangan. Di Pujasera Gedangan ini memang pusat makanan "Kupang Lontong" ada sekitar 8 sampai 10 
pedagang "Kupang Lontong" yang siap melayani anda semua.
Sumber:
1. sepung.blogdetik.com/2010/12/26/kupang-lontong/
2. www.okefood.com/.../lontong-kupang-antara-surabaya-dan-sidoarjo
3. gudangkuliner.blogspot.com/2011/02/kupang-lontong-sidoarjo.html
4. bpras.com
5. tourismnews.co.id
6. indonesianculinary.tumblr.com 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar