"Banyak para ahli yang berusaha 
mengungkapkan "faktor" - "faktor pembentuk kepribadian" sejak zaman dahulu". 
Berdasarkan hasil penelitian lahirlah beberapa aliran tentang 
"kepribadian", antara lain sebagai berikut :
- NATIVISME: "Kepribadian" 
ditentukan oleh faktor pembawaan seperti bakat, kemauan dan kecerdasan. 
Tokoh aliran nativisme yaitu yaitu Thomas Hobbes dan J.J.Rousseau
 
 
- EMPIRISME: "Kepribadian" 
ditentukan oleh pengalaman atau lingkungannya. Tokoh aliran ini adalah  John
 Locke. Pada tahun 1690, John Locke mengemukakan Teori Tabula Rasa dalam 
bukunya yang berjudul " An Essay Concerning Human Understanding." 
Menurut teori ini, 
 manusia yang baru lahir seperti buku tulis yang bersih dan akan menjadi
 seperti apa "kepribadian" seseorang ditentukan oleh pengalaman yang 
didapatkannya. Teori ini mengandaikan bahwa semua individu pada 
waktu lahir mempunyai potensi "kepribadian" yang sama. "Kepribadian" 
seseorang setelah itu semata-mata hasil pengalaman-pengalaman sesudah 
lahir (Haviland, 1989:398). Perbedaan pengalaman yang dialami seseorang 
itulah yang menyebabkan adanya bermacam-macam "kepribadian" dan adanya 
perbedaan "kepribadian" antara individu yang satu dengan individu yang 
lain.
 Teori tersebut tidak dapat diterima seluruhnya. Kita tahu bahwa setiap orang memiliki kecenderungan khas sebagai warisan yang dibawanya sejak lahir yang akan memengaruhi "kepribadian"nya pada waktu dewasa. Akan tetapi juga harus diingat bahwa warisan genetik hanya menentukan potensi "kepribadian" setiap orang. Tumbuh dan berkembangnya potensi itu tidak seperti garis lurus, namun ada kemungkinan terjadi penyimpangan. "Kepribadian" seseorang tidak selalu berkembang sesuai dengan potensi yang diwarisinya.
 Warisan genetik itu memang memengaruhi "kepribadian", tetapi tidak mutlak menentukan sifat "kepribadian" seseorang. Pengalaman hidup, khususnya pengalaman-pengalaman yang diperoleh pada usia dini, sangat menentukan "kepribadian" individu.
 
- KONVERGENSI: Aliran ini merupakam perpaduan dari kedua aliran diatas yang menyatakan bahwa "Kepribadian" merupakan hasil perpaduan antara pembawaan dan pengalaman
"Kepribadian" umum (modal personality) 
adalah "Kepribadian" yang ada pada  sebagian besar warga suatu masyarakat,
 yang disebut juga dengan istilah  watak umum. 
"Pembentukan Kepribadian" seseorang 
berlangsung dalam suatu proses yang  disebut dengan sosialisasi, yaitu 
suatu proses dengan mana seseorang  menghayati 
(mendarah-dagingkan-internalize) norma-norma kelompok dimana  ia hidup 
sehingga muncullah dirinya yang “unik”. 
1. Faktor biologis.
2. Faktor  Geografis.
3. Kebudayaan.
4. Pengalaman kelompok.
5. pengalaman unik. 
1. FAKTOR BIOLOGIS
Seorang ahli bernama Mendel 
mengemukakan bahwa ada sifat menurun yang dibawa oleh "faktor" penentu 
(gen) yang berasal dari orang tua kepada anaknya, seperti mempunyai 
dua tangan, panca indera, kelenjar seks, golongan darah, bentuk mata dan
  otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa 
 persamaan dalam "kepribadian" dan perilaku semua orang. 
Setiap warisan biologis seseorang juga 
bersifat unik, yang berarti,  bahwa tidak seorang pun (kecuali anak 
kembar) yang mempunyai  karakteristik fisik yang hampir sama.
2. FAKTOR GEOGRAFIS
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau
 topografi setempat, serta  sumber-sumber alam, "Faktor" lingkungan fisik 
(geografis) ini mempengaruhi  lahirnya budaya yang berbeda pada 
masing-masing masyarakat. 
3. KEBUDAYAAN
Setiap kebudayaan memiliki ciri khas 
masing - masing. Perbedaan ciri khas kebudayaan tersebut dapat 
memengaruhi "kepribadian" seseorang, misalnya antara masyarakat desa dan 
masyarakat kota tentu akan memiliki banyak perbedaan
4. PENGALAMAN KELOMPOK
Sangat jelas sekali bahwa 
anggota kelompok yang lain mempunyai pengaruh yang  penting bagi 
"kepribadian" individu. Adapun kelompok tersebut dapat  dibedakan menjadi 2
 yaitu:
a. Kelompok acuan (Reference Group) 
Merupakan  kelompok yang diterima sebagai 
panutan atau model untuk penilaian atau  tindakan seseorang. "Pembentukan
 kepribadian" seseorang sangat ditentukan  oleh pola hubungan dengan 
kelompok referensinya di tahun-tahun pertama  yaitu dalam lingkungan 
keluarga. Dan seiring perkembangannya maka  kelompok referensinya juga 
berkembang dan berpencar sesuai dengan  keinginannya. 
b. Kelompok Majemuk
Hal ini 
timbul karena mengingat kompleksnya sebuah masyarakat. Sesuatu yang 
harus  ditegakkan  dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota 
masyarakat lainnya. Dalam  keadaan seperti ini maka seseorang harus 
berusaha dengan keras untuk  mempertahankan haknya untuk menentukan 
sendiri apa yang dianggapnya baik  dan bermanfaat bagi diri dan 
"kepribadian"nya sehingga tidak terhanyut  dalam arus perbedaan dalam 
kelompok majemuk tempat tinggalnya. 
5. PENGALAMAN YANG UNIK 
Dalam hidupnya seorang individu akan 
mempunyai pengalaman sendiri-sendiri. Pengalaman tersebut sebagai 
hasil interaksinya dengan lingkungan baik dengan lingkungan keluarga, 
masyarakat, sekolah, kantor dan lain-lain. Antara individu yang satu dengan yang 
lainnya memiliki pengalaman yang tidak sama. Dengan demikian, pengalaman 
tersebut akan membentuk sebuah "kepribadian" unik seseorang.
Sumber:
1. sukma-stc.blogspot.com/.../faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
2. Facebook.Photos.Laely.Widjajati.in.Profile.Pictures/Astana-Timur-Batuampar/
3. id.shvoong.com/.../2308449-teori-teori-perkembangan-kepribadian/
4. Facebook.Photos.Laely.Widjajati/NARSIS-dulu-sm-MBAKKU....../
5. Facebook.Photos.Laely.Widjajati/Astana-Timur-Batuampar/ 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar