"Antropologi Terapan" merupakan 
cabang "Antropologi" yang muncul untuk menjawab tantangan zaman". 
"Antropologi Terapan" merupakan cabang "Antropologi" yang belum lama dikenal yang muncul
 untuk menjawab tantangan zaman. "Antropologi 
Terapan" ini diadakan untuk 
langsung diaplikasikan sesuai situasi dan kondisi. Misalnya; pasukan 
militer yang di tugaskan ke daerah konflik, mereka perlu dibekali dengan
 "Antropologi" yang langsung bisa diaplikasikan di daerah konflik, 
sehingga misi yang mereka emban dapat tercapai. 
Sejarah mencatat bahwa kekerasan tidak dapat dikalahkan dengan 
kekerasan. Dengan mengenal dan mengetahui, bagaimana masyarakat dan 
budaya di daerah konflik, maka perdamaian akan dapat terwujud. Secara umum, "Antropologi 
Terapan" adalah satu bidang dalam ilmu 
"antropologi" tempat pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan 
sudut-pandang (perspective) ilmu "antropologi" digunakan untuk menolong 
mencari solusi bagi masalah-masalah praktis kemanusiaan dan 
memfasilitasi pembangunan. 
Secara strategis, dalam kajian-kajian "Antropologi 
Terapan", 
mahasiswa harus memperlihatkan bagaimana konsep teoretis di"terap"kan 
secara empiris ke dalam kenyataan sosiokultural, dan pada gilirannya 
bagaimana analisis empiris ini berguna untuk keperluan praktis dan 
sekaligus memberikan umpan-balik bagi pengembangan teori dan konsep 
"antropologi". 
Pola kerja dari "Antropologi 
Terapan" hampir sama dengan ilmu-ilmu 
terapan lain. Laura Thomson, menyamakan "Antropologi 
Terapan" 
dengan "antropologi" ‘kedokteran’, dalam pengertian bagaimana ilmu 
kedokteran bekerja pada masa awal perkembangannya. Bahwa seorang "Antropolog 
Terapan" tidak hanya dituntut untuk mendiagnosis 
masalah-masalah sosiokultural dalam sebuah masyarakat (diagnosis the 
problem) dan memberikan rekomendasi pengobatannya (recommend treatment),
 tetapi juga harus mengembangkan instrumen untuk mendiagnosis (develop 
the instruments of diagnosis), melakukan penyelidikan untuk menemukan 
obat bagi masalah sosiokultural tersebut (discover the remedy), dan 
menyelia pengobatan (superintend treatment).
"Antropologi 
Terapan" mengkaji atau berhubungan dengan 
budaya-budaya dan kelompok sosial yang hidup pada masa kini (living 
cultures and contemporary peoples. Studi "Antropologi 
Terapan" adalah 
berkenaan dengan kebutuhan dan masalah nyata yang dihadapi kelompok 
sosial tersebut pada masa kini, seperti masalah konflik etnis, 
pengangguran, gangguan mental masyarakat yang tertimpa banjir, 
penyalahgunaan obat, HIV/AIDS, kemiskinan struktural, ethnic cleansing, 
dan sebagainya. 
Contoh : Melakukan penelitian mengenai banyaknya pengangguran yang terjadi saat ini. Yang pembahasannya meliputi latar belakang terjadinya pengangguran, keadaan masyarakat akibat adanya pengangguran, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran pada masa kini.
Contoh : Melakukan penelitian mengenai banyaknya pengangguran yang terjadi saat ini. Yang pembahasannya meliputi latar belakang terjadinya pengangguran, keadaan masyarakat akibat adanya pengangguran, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran pada masa kini.
"Antropologi Terapan" ini diadakan untuk langsung diaplikasikan sesuai 
situasi dan kondisi. Dan "Antropologi Terapan"  adalah
 bagian dari "antropologi" budaya. "Antropologi" budaya itu sendiri adalah 
ilmu yang mempelajari tentang manusia dan hasil cipta, rasa, dan karsa 
manusia.
1.      LATAR BELAKANG MUNCULNYA "ANTROPOLOGI TERAPAN".
Secara umum, "Antropologi Terapan" adalah satu bidang 
dalam ilmu "antropologi" tempat pengetahuan (knowledge), ketrampilan 
(skills), dan sudut-pandang (perspective). Ilmu "antropologi" digunakan 
untuk menolong mencari solusi bagi masalah-masalah praktis kemanusiaan 
dan memfasilitasi pembangunan. Secara strategis, dalam kajian-kajian "Antropologi Terapan", mahasiswa harus memperlihatkan bagaimana konsep 
teoretis diterapkan secara empiris ke dalam kenyataan sosiokultural, dan
 pada gilirannya bagaimana analisis empiris ini berguna untuk keperluan 
praktis dan sekaligus memberikan umpan-balik bagi pengembangan teori dan
 konsep "antropologi". 
"Antropologi Terapan" merupakan cabang "Antropologi" yang belum lama dikenal yang 
muncul untuk menjawab tantangan zaman. "Antropologi Terapan" ini diadakan 
untuk langsung diaplikasikan sesuai situasi dan kondisi. Misalnya; 
pasukan militer yang ditugaskan ke daerah konflik, mereka perlu dibekali
 dengan "Antropologi" yang langsung bisa diaplikasikan di daerah konflik 
sehingga misi yang mereka emban dapat tercapai. Sejarah mencatat bahwa 
kekerasan tidak dapat dikalahkan dengan kekerasan. Dengan mengenal dan 
mengetahui bagaimana masyarakat dan budaya daerah konflik, maka 
perdamaian akan terwujud.
"Antropologi Terapan" mengkaji  atau berhubungan dengan 
budaya-budaya dan kelompok sosial yang hidup pada masa kini (living 
cultures and contemporary peoples). Studi "Antropologi Terapan" adalah 
berkenaan dengan kebutuhan dan masalah nyata yang dihadapi kelompok 
sosial tersebut pada masa kini, seperti masalah konflik etnis, 
pengangguran, bencana alam, penyalahgunaan obat, HIV/AIDS, kemiskinan 
struktural, ethnic cleansing, dan sebagainya. Ilmu terapan berbeda 
dengan ilmu murni. Perbedaannya yaitu, ilmu terapan dipelajari, 
diketahui, dan diterapkan (diaplikasikan)  ditempat
 yang bersangkutan sesuai denagn situasi, kajiannya untuk dimanfaatkan 
masyarakat. Sedangkan ilmu murni merupakan ilmu yang benar-benar sekedar
 untuk diketahui, manafaatnya untuk ilmu itu sendiri.
Contoh : Melakukan penelitian mengenai banyaknya 
pengangguran yang terjadi saat ini. Yang pembahasannya meliputi latar 
belakang terjadinya pengangguran, keadaan masyarakat akibat adanya 
pengangguran, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran 
pada masa kini. 
2.      POSISI "ANTROPOLOGI TERAPAN" DALAM "ANTROPOLOGI" BUDAYA.
Menurut
 Koentjaraningrat (1981)  ruang lingkup 
"antropologi" dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      "Antropolgi" Fisik dibagi menjadi 2, 
yaitu:
a.       Paleo"antropologi" : Bagian dari 
"antropologi" fisik yang menelaah tentang asal usul atau terjadinya dan 
perkembangan mahkluk manusia. Obyek penelitiannya adalah fosil manusia 
(sisa-sisa tubuh manusia yang telah membatu) yang terdapat dalam 
lapisan-lapisan bumi.
b.      Somatologi : Adalah bagian dari 
"antropologi" fisik yang menelaah tentang variasi atau keanekaragaman ras 
manusia melalui ciri-ciri tubuh manusia secara keseluruhan ( ciri-ciri 
genotipe dan fenotipe )
2.      "Antropologi" Budaya 
"Antropologi"
 budaya menyelidiki manusia sebagai makhluk sosio-budaya dan seluruh 
cara hidup manusia dengan menggunakan bahan mengenai deskripsi 
kebudayaan. Fokus penyelidikan "antropologi" budaya adalah kebudayaan. 
Kebudayaan merupakan gambaran essensial manusia dan dalam mewujudkan 
kebudayaan akan tergantung pada kondisi-kondisi bio-psikologinya, 
lingkungan alam, sosial, serta sejarahnya dalam satu proses yang 
dinamis. Tokoh yang mengemukakan definisi dan uraian tentang kebudayaan 
adalah E.B Tylor yang dikenal sebagai bapak "antropologi" Modern. Bagi 
Tylor, kebudayaan adalah keseluruan komplek yang mencakup pengetahuan, 
kepercayaan, seni, hukum, moral,adat, dan tindakan serta kebiasaan 
lainnya yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat. "Antropologi" 
Budaya dibagi
 menjadi 8, yaitu:
a.       Arkeologi Prehistori (Prasejarah)
Bagian dari "antropologi" budaya yang mempelajari 
tentang sejarah manusia dan penyebarannya melalui obyek penelitian 
artefak (benda-benda peninggalan).
b.      Etnolinguistik
Bagian dari "antropologi" budaya yang mempelajari 
Timbulnya bahasa, bagaimana terjadinya variasi dalam bahasa serta 
penyebaran bahasa umat manusia di dunia.
c.       Etnologi 
Bagian dari "antropologi" budaya yang mencoba 
menelusuri asas-asas manusia dengan meneliti seperangkat pola kebudayaan
 suatu suku bangsa yang menyebar di seluruh dunia. Obyek penelitiannya 
adalah pola kelakuan masyarakat ( adat istiadat, kekerabatan, kesenian, 
dsb) serta dinamika kebudayaan ( perubahan, pelembagaan dan interaksi). 
d.      Etnopsikologi
Adalah suatu ilmu yang praktis, yang tujuannya 
adalah mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar 
Eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat pengertian 
tentang masyarakat modern yang bersifat kompleks.
e.       "Antropologi" Spesialisasi
1)      "Antropologi" Perkotaan
2)      "Antropologi" Ekonomi
3)      "Antropologi" Politik
4)      "Antropologi" Pendidikan
5)      "Antropologi" Kesehatan
6)      "Antropologi" Kesehatan Jiwa
7)      "Antropologi" Kependudukan
f.       "Antropologi" Sosial Budaya
mengkaji tentang masyarakat manusia. "Antropologi" 
sosial sering kali disebut "Antropologi"  sosial 
budaya karena masyarakat dan budaya merupakan satu kesatuan system yang 
tidak terpisahkan.
g.      "Antropologi Terapan"
Dalam perkembangan selanjutnya, "Antropologi" sosial 
budaya bergerak pula di bidang kependudukan, pendidikan, Kesehatan, 
hukum, politik, dan lain-lain.  Sehingga 
berkembanglah "Antropologi" Spesialisasi yang pada aplikasinya memunculkan "Antropologi Terapan". "Antropologi Terapan" adalah "antropologi" yang 
langsung diaplikasikan karena dibutuhkan untuk keperluan tertentu.
3.      PERKEMBANGAN "ANTROPOLOGI TERAPAN".
Perkembangan
 "Antropologi terapan" di Amerika
"Antropologi terapan" pertama kali dipergunakan dalam 
upaya memperbaiki suku bangsa Indian. Hal ini ditandai oleh adanya 
beberapa perkumpulan dan organisasi swasta yang dibiayai oleh beberapa 
orang kaya, yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang 
Indian Amerika.
Perkembangan "Antropologi 
Terapan" di Eropa Barat
Negara seperti Inggris, Perancis, Belanda, Belgia, Spanyol, 
Jerman, Itali yang merupakan negara penjajah bangsa di Asia-Afrika. Hal 
ini ditandai dengan adanya perubahan sikap dalam kebijaksanaan mereka 
terhadap negara yang mereka jajah.
Perkembangan "Antropologi 
Terapan" di Indonesia
Ditandai dengan adanya etische
 polite. "Antropologi terapan"  di Indonesia merupakan pengetahuan 
mengenai manusia, masyarakat dan kebudayaan rakyat Indonesia yang 
terdiri dari beberapa suku bangsa yang perlu ditingkatkan.
            Maka ilmu "antropologi" di Indonesia disebut Etnologi/Volkenkunde
 (ilmu bangsa-bangsa), yaitu ilmu yang memegang peranan penting dan 
bersifat terapan, sebagai ilmu yang mempelajari cara berfikir bangsa 
Indonesia.
       Sifat "terapan"nya, bahwa pengertian 
tersebut diperlukan oleh pemerintah Belanda untuk memperbaiki taraf 
ekonomi rakyat,  tetapi juga untuk mempermudahkan 
mereka dalam menjalankan pemerintahan di negara-negara jajahan mereka 
tanpa perlu menggunakan paksaan dan kekerasan terlalu banyak. Contoh: 
"antropologi" sebagai ilmu terapan dipergunakan Belanda dalam menguasai 
aceh. 
"Antropologi terapan" mengkaji  atau berhubungan dengan 
budaya-budaya dan kelompok sosial yang hidup pada masa kini (living 
cultures and contemporary peoples). Studi "Antropologi terapan" adalah 
berkenaan dengan kebutuhan dan masalah nyata yang dihadapi kelompok 
sosial tersebut pada masa kini, "Antropologi terapan" merupakan 
cabang "Antropologi" yang muncul untuk menjawab tantangan zaman. "Antropologi terapan" ini diadakan untuk langsung diaplikasikan sesuai 
situasi dan kondisi. Dan "Antropologi terapan"  adalah
 bagian dari "antropologi" budaya. "Antropologi" budaya itu sendiri adalah 
ilmu yang mempelajari tentang manusia dan hasil cipta, rasa, dan karsa 
manusia.
Sumber:
1. davinnurfaiz.blogspot.com/2012/01/antropologi-terapan.html
2. smart-pustaka.blogspot.com/2011/03/antropologi-terapan.html
3. laely.widjajati.photos.facebook.com/Habis-Libur,-Ayoooo-Bekerja-Semangaaaaaaat............/
4. laely.widjajati.photos.facebook.com/Pantai-Dream-Land-Bali/
5. laely.widjajati.photos.facebook.com/NICE-THURSDAY................../
6. Hepi.Say.photos.facebook.com/Foto-ini-waktu-
lamaran-e-sopo-yoo-???/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar