"Apakah anda ingin "tercegah" dari "siksa kubur"? Bacalah Surat Tabarak atau yang disebut Surat Al-Mulk".
Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Ibn Mardawayh), bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
"Surat Tabarak dapat men"cegah" "siksa kubur".
Hadits yang lain menjelaskan tentang "siksa kubur", bahwa Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang  mempunyai saudara perempuan di ujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian  mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa ke"kubur", kemudian setelah  selesai menguburkan dan kembali pulang ke rumah, ia teringat pada kantongan yang  dibawa dan tertinggal dalam "kubur", maka ia minta bantuan orang untuk menggali  "kubur" itu kembali, dan sesudah digali "kubur" itu maka bertemulah dia akan  kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ke tepi  sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya "kubur" itu menyala api, maka  segera ia meratakan "kubur" itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya:  "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu  diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya,  juga cuai dalam kesucian dan di waktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga  untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga  mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya "siksa kubur". Karena itu siapa  yang ingin selamat dari "siksa"an "kubur" haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat  dari "siksa"an "kubur" dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar  Nakier.
Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin  Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata:  Nabi Muhammad SAW. bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengar oleh semua binatang kecuali manusia, dan  andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila diantar ke"kubur", maka jika salih  (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, niscaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak  baik maka berkata: "Jangan keburu, andaikata kamu mengetahui apa yang didepan  aku daripada bahaya, niscaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah  ditanam dalam "kubur", didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang  dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari  arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur karena takut dari saat yang  seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada  kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, karena ia biasa berjalan tegak karena  ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka  ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, karena ia pernah sedekah  karena ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak  oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, karena ia biasa lapar dan haus  kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur,  lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran  kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad SAW.? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan  mati juga mukmin. Lalu diluaskan "kubur"nya, dan dibukakan baginya segala kehormatan  yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari  hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari "siksa kubur" karena Nabi Muhammad SAW. juga berlindung kepada Allah  dari "siksa kubur"."
                        
Hadits Riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah SAW. pernah melewati dua buah "kubur"an, lalu beliau  bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang di"siksa", namun bukan  karena dosa besar. Yang satu di"siksa" karena ia dahulu suka mengadu  domba, sedang yang lainnya di"siksa" karena tidak membersihkan dirinya  dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan  dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya  pada sebuah "kubur"an dan yang satunya lagi pada "kubur"an yang lain seraya  bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan "siksa"nya, selama belum  kering. (Shahih Muslim No.439)
Nabi Muhammad SAW. bersabda: "Innallahha  ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang artinya) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu  empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan Al-Qur'an  dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam "kubur"."
Muhammad bin Assammaak ketika melihat "kubur" berkata: "Kamu jangan  tertipu karena tenangnya dan diamnya "kubur"-"kubur" ini, maka alangkah banyaknya  orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu karena ratanya "kubur" ini,  maka alangkah jauh berbeda antara yang satu dengan yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada "kubur" sebelum  masuk kedalamnya."
Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) mengingat "kubur", maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun surga, dan siapa  yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api  neraka."
Sesungguhnya  banyak "siksa kubur" dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari  (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi).
Sebagai orang mukmin, kita hendaknya meyakini  bahwa sejak jasad diletakan di liang lahad, maka bermulalah proses  pembalasan amal baik dan amal buruk yang akan kita alami. Oleh karena itu, Abul-Laits as-Samarqandhy berpesan  kepada kita dengan satu untaian kata yang sangat wajar kita hayati dan  amalkan bersama. Beliau berkata:
"Barang  siapa yang ingin selamat dari "siksa"an "kubur", maka hendaklah dia selalu  membiasakan empat perkara dan menjauhi empat perkara pula."
Adapun empat perkara yang harus dibiasakan tersebut  adalah:
- Memelihara Shalat
- Mengulurkan sedekah
- Membaca Al-Qur'an setiap hari
- Memperbanyak bacaan tasbih
Adapun empat perkara yang perlu ditinggalkan dan dijauhi  adalah:
- Berbohong
- Khianat
- Mengadu domba / berbuat fitnah
- Kencing sambil berdiri (tidak menjaga kebersihan bersuci ketika selesai kencing-red).
1. Amalan-Amalan Berbuah Surga. Oleh: Ibnu Ahmad 'Alimi.
2. tanbihul_ghafilin.tripod.com/"siksa"alam"kubur".htm
3. hfdv4pq9ry.wordpress.tal.ki/.../tahukah-anda-akan-bahaya-kencing-s...
4. pesonamuslim.multiply.com/journal/item/.../Tahukah_Anta.... - Filipina
2. tanbihul_ghafilin.tripod.com/"siksa"alam"kubur".htm
3. hfdv4pq9ry.wordpress.tal.ki/.../tahukah-anda-akan-bahaya-kencing-s...
4. pesonamuslim.multiply.com/journal/item/.../Tahukah_Anta.... - Filipina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar