"Allah SWT telah memberitahukan tentang tiga macam "jiwa": Pertama, "jiwa" yang mengajak kepada keburukan. Kedua, "jiwa" yang tenang. Ketiga, "jiwa" yang tercela."
Namun, hal ini tidak berarti bahwa setiap manusia pasti memiliki ketiga jenis "jiwa" ini, melainkan maksudnya adalah bahwa ini merupakan sifat-sifat dan kondisi yang berbeda dalam diri setiap orang.
Setelah menyebutkan jenis-jenis "jiwa" di atas, pensyarah (penjelas) kitab Ath-Thahawiyah berkata, "Adapun maksudnya yaitu "jiwa" yang satu, tetapi memiliki berbagai sifat. Yakni, sifat yang mendorong kepada keburukan. Apabila sifat tersebut menentang keimanan, maka dikategorikan sebagai sifat tercela, melakukan dosa kemudian mencela orang yang melakukannya, dan mencela antara mengerjakan dan meninggalkannya. Tetapi, jika keimananlah yang menguat maka "jiwa"nya menjadi tenang (muthmainnah)."
(Sumber: Tamasya Ke Negeri "Akhirat", oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar