"Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: 'amba', yang bermakna 'menulis' dan 'titik' yang bermakna 'titik'."
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran "batik" di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik "batik" ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi "batik" adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat "batik".
Dalam literatur Eropa, teknik "batik" ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar "batik" yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah "batik" mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, "batik" Indonesia memukau publik dan seniman.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, "batik" jenis baru muncul, dikenal sebagai "batik" cap dan "batik" cetak, sementara "batik" tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut "batik" tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa "batik" bersama mereka.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, "batik" jenis baru muncul, dikenal sebagai "batik" cap dan "batik" cetak, sementara "batik" tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut "batik" tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa "batik" bersama mereka.
" Batik" adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu "batik" bisa mengacu pada dua hal.
Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. "Batik" Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
(Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Berikut ini beberapa koleksi "batik" cantik, baik "batik" untuk wanita maupun pria yang dapat dijadikan model untuk anda pakai sehari-hari:
"BATIK" 1
"BATIK" 2
"BATIK" 3
"BATIK" 4
"BATIK" 5
"BATIK" 6
"BATIK" 7
"BATIK" 8
"BATIK" 9
"BATIK" 10
"BATIK" 11
"BATIK" 12
"BATIK" 13
"BATIK" 14
"BATIK" 15
"BATIK" 16
"BATIK" 17
"BATIK" 18
"BATIK" 19
"BATIK" 20
"BATIK" 21
"BATIK" 22
"BATIK" 23
"BATIK" 24
"BATIK" 25
"BATIK" 26
"BATIK" 27
"BATIK" 28
"BATIK" 29
"BATIK" 30
"BATIK" 31
"BATIK" 32
"BATIK" 33
"BATIK" 34
"BATIK" 35
"BATIK" 36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar