"Setiap orang pasti ingin "sukses" dalam usaha, karir, studi, rumah tangga, kehidupan sosialnya, dan seterusnya".
Sebaliknya, pasti setiap orang tidak ada yang ingin gagal dalam karir, usaha, studi, rumah tangga, hubungan sosial, dan seterusnya. Setiap orang menginginkan ke"sukses"an. Setiap orang ingin terhindar dari hal-hal yang bukan keinginannya.
Meskipun semua orang ingin "sukses", namun hanya sedikit orang yang mengisi ruang "pikiran"nya dengan muatan-muatan yang mendukung ke"sukses"annya(muatan "positif"). Meskipun tidak ada satupun orang ingin gagal, namun dalam prakteknya, sebagian besar orang justru mengisi ruang "pikiran"nya dengan muatan-muatan yang mendukung kegagalannya.
Sebuah hasil telaah menunjukkan bahwa orang yang berprestasi, mulai dari pelajar, pengajar, pengusaha, seniman, profesional atau karyawan ternyata mereka mempunyai muatan "pikiran" yang "positif". Dalam hal keinginan, mereka tidak berbeda dengan mayoritas orang. Mereka ingin "sukses" dan mereka tidak ingin gagal. Bedanya adalah, mereka memperkuat keinginannya dengan muatan "pikiran" yang "positif". Diantara bentuk-bentuk muatan "pikiran positif" yang mereka miliki antara lain: (Sumber: Kedahsyatan Ber"pikir Positif", Oleh: A.N. Ubaedy):
1. Mereka punya "pikiran positif" terhadap dirinya, potensinya atau kekuatannya.
2. Mereka punya "pikiran positif" terhadap orang lain sehingga mereka lebih mudah membangun, mempertahankan dan memberdayakan hubungan kemanusiaan dengan orang lain.
3. Mereka punya "pikiran positif" terhadap keadaan eksternal yang melingkupi dirinya sehingga mereka lebih mudah menemukan solusi yang "positif" terhadap persoalannya.
4. Mereka punya "pikiran positif" terhadap Tuhan sehingga langkahnya lebih banyak digerakkan oleh energi "positif" dari dalam dirinya.
Ber"pikir positif" mengandung pengertian sebagai berilut:
1. Muatan "pikiran". Ber"pikir positif" adalah upaya kita untuk mengisi ruang-ruang di dalam "pikiran" dengan muatan yang "positif". Yang dimaksud muatan "positif" disini adalah berbagai bentuk pemikiran (thought) yang kriterianya adalah:
a. Benar (tidak melanggar nilai-nilai yang benar);
b. Baik (bagi kita, orang lain dan lingkungan);
c. Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
Jadi, ketika kita sudah berhasil memasukkan muatan "positif" pada ruang-ruang di atas, maka kita telah menjalankan proses yang disebut ber"pikir positif".
2. Penggunaan "pikiran". Ber"pikir positif" tidak cukup dengan hanya memasukkan muatan "positif" pada ruang-ruang "pikiran" itu.Orang yang ber"pikir positif" adalah orang yang menggunakan muatan "positif" di dalam "pikiran"nya untuk melakukan hal-hal "positif" yang antara lain dalam bentuk:
a. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan "positif"/target-target "positif";
b. Untuk mengembangkan berbagai potensi yang kita miliki (bakat, pengetahuan, pengalaman, karakter, dan sebagainya);
c. Untuk menyelesaikan masalah/persoalan yang muncul dengan cara yang "positif", kreatif dan konstruktif.
3. Pengawasan "pikiran" (monitoring and controlling). Ber"pikir positif" juga terkaiy dengan kemampuan kita dalam mengontrol "pikiran". Kontrol disini adalah kita berusaha mengetahui muatan apa yang kita masukkan ke ruang "pikiran" itu, berusaha mengetahui bagaimana "pikiran" kita bekerja, dan mengetahui bentuk-bentuk "pikiran" negatif yang masuk ke ruang "pikiran" untuk kita hilangkan atau hapuskan. Mengontrol "pikiran" itu artinya kita menjalankan 3C dalam proses ber"pikir". Formula 3C itu adalah:
a. Catch (menangkap). Berusaha mengetahui muatan "pikiran positif" dan negatif.
b. Change (mengubah). Berusaha mengubah yang negatif ke yang "positif".
c. Create (menciptakan). Berusaha menciptakan pemikiran baru yang "positif" untuk menggantikan "pikiran" lama yang negatif.
Melaksanakan formula 3C tadi sangat penting. Hal ini karena tidak ada orang di dunia ini yang muatan "pikiran"nya selalu "positif" sepanjang masa. Begitu juga sebaliknya. Tidak ada orang yang muatan "pikiran"nya negatif sepanjang masa. Ada "pikiran positif" pada orang yang negatif dan ada "pikiran" negatif pada orang yang "positif".
Yang paling menentukan dalam hidup kita bukanlah "pikiran" (otak), melainkan apa yang membimbing "pikiran" itu.
Ber"pikir positif" mengandung pengertian sebagai berilut:
1. Muatan "pikiran". Ber"pikir positif" adalah upaya kita untuk mengisi ruang-ruang di dalam "pikiran" dengan muatan yang "positif". Yang dimaksud muatan "positif" disini adalah berbagai bentuk pemikiran (thought) yang kriterianya adalah:
a. Benar (tidak melanggar nilai-nilai yang benar);
b. Baik (bagi kita, orang lain dan lingkungan);
c. Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
Jadi, ketika kita sudah berhasil memasukkan muatan "positif" pada ruang-ruang di atas, maka kita telah menjalankan proses yang disebut ber"pikir positif".
2. Penggunaan "pikiran". Ber"pikir positif" tidak cukup dengan hanya memasukkan muatan "positif" pada ruang-ruang "pikiran" itu.Orang yang ber"pikir positif" adalah orang yang menggunakan muatan "positif" di dalam "pikiran"nya untuk melakukan hal-hal "positif" yang antara lain dalam bentuk:
a. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan "positif"/target-target "positif";
b. Untuk mengembangkan berbagai potensi yang kita miliki (bakat, pengetahuan, pengalaman, karakter, dan sebagainya);
c. Untuk menyelesaikan masalah/persoalan yang muncul dengan cara yang "positif", kreatif dan konstruktif.
3. Pengawasan "pikiran" (monitoring and controlling). Ber"pikir positif" juga terkaiy dengan kemampuan kita dalam mengontrol "pikiran". Kontrol disini adalah kita berusaha mengetahui muatan apa yang kita masukkan ke ruang "pikiran" itu, berusaha mengetahui bagaimana "pikiran" kita bekerja, dan mengetahui bentuk-bentuk "pikiran" negatif yang masuk ke ruang "pikiran" untuk kita hilangkan atau hapuskan. Mengontrol "pikiran" itu artinya kita menjalankan 3C dalam proses ber"pikir". Formula 3C itu adalah:
a. Catch (menangkap). Berusaha mengetahui muatan "pikiran positif" dan negatif.
b. Change (mengubah). Berusaha mengubah yang negatif ke yang "positif".
c. Create (menciptakan). Berusaha menciptakan pemikiran baru yang "positif" untuk menggantikan "pikiran" lama yang negatif.
Melaksanakan formula 3C tadi sangat penting. Hal ini karena tidak ada orang di dunia ini yang muatan "pikiran"nya selalu "positif" sepanjang masa. Begitu juga sebaliknya. Tidak ada orang yang muatan "pikiran"nya negatif sepanjang masa. Ada "pikiran positif" pada orang yang negatif dan ada "pikiran" negatif pada orang yang "positif".
Yang paling menentukan dalam hidup kita bukanlah "pikiran" (otak), melainkan apa yang membimbing "pikiran" itu.
Apabila kita lihat dari teori Kepribadian, ber"pikir positif" adalah faktor "sukses" yang paling kunci. Faktor "sukses" ini dimiliki oleh semua insan yang lahir ke dunia ini. Faktor "sukses" ini adalah berbagai faktor yang dapat membuat hidup kita "sukses" apabila kita faktor ini kita gunakan atau kita aktifkan. Pengertian "sukses" disini adalah tercapainya keinginan-keinginan "positif" secara berkelanjutan. "Sukses" disini adalah proses bukan hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar