"Tanda-tanda" orang yang men"cinta"i (Allah dan Rasulullah):
1. Selalu ingat sama Allah dan Rasul-Nya.
2. Suka menyebut Asma Allah dan Rasul-Nya.
3. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
4. Sanggup berkorban demi Allah dan Rasul-Nya.
Ya Allah..........
Aku men"cinta"i-Mu dalam nafasku, senyumku, air mataku, dan dalam semua kehidupanku.....
Ya Allah.....
Semoga hatiku selalu menjadi kompas yang jujur,
yang selalu mengarah kepada-Mu........
Ya Allah.....
Aku men"cinta"i-Mu, aku hanya men"cinta"i-Mu.
Dengan "cinta" yang tidak akan padam sampai matahari menjadi beku,
dan bintang menjadi renta,
dan halaman Buku Pengadilan Terakhir terbuka.....
Aku hanya men"cinta"i-Mu.....
Sabtu, 18 Juli 2009
"KESUKARAN - KEMUDAHAN"
"Kesukaran" tidak selalu "kesukaran" !. "Kesukaran" seringkali merupakan jalan Allah untuk membuat kita berlutut, diam, berdo'a, bekerja lebih keras atau mulai dari awal lagi."
Islam mengajarkan kita, apabila mendapat kenikmatan/"kemudahan" kita harus selalu bersyukur, dan apabila mendapat "kesukaran" hendaknya kita bersabar. Bagi orang yang beriman dan bertaqwa, apakah kita berada di bawah atau di atas, tidak ada bedanya. Di dunia ini, kebanyakan orang lebih siap berada di atas dari pada di bawah. Padahal berada dalam "kemudahan" ataupun "kesukaran", itu sama-sama merupakan ajang untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Ada beberapa piranti yang harus kita siapkan dalam rangka menghadapi "kesukaran" (Sumber : Renungan Fajar Radio Suara Surabaya), antara lain :
1. Kekuatan Aqidah. Kita harus yakin bahwa Allah akan selalu membantu hamba-Nya yang mengalami "kesukaran", karena sesungguhnya dibalik "kesukaran" pasti ada "kemudahan". Dan hal ini merupakan janji Allah seperti yang difirmankan-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Insyiraah Ayat 5 dan kalimat ini diulangi-Nya lagi dalam ayat 6. Allah akan menguji umatnya yang beriman, baik itu berupa "kesukaran" maupun "kemudahan". Allah akan menguji kesetiaan umat-Nya. Allah akan makin cinta terhadap umat-Nya apabila umat-Nya mau bersyukur apabila mendapat kenikmatan/"kemudahan" dan bersabar apabila mendapat "kesukaran". Maka dari itu kita harus selalu mengasah kekuatan aqidah kita, supaya kita selalu siap dalam menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah SWT., baik itu ujian berupa "kesukaran" maupun ujian berupa "kemudahan".
2. Kesinambungan Ibadah. Kita harus semakin memperbanyak ibadah kita, baik ibadah wajib maupun sunnah. Baik pada saat mengalami "kesukaran" maupun "kemudahan" (kebahagiaan), kita harus selalu dekat dengan Allah. Kita harus selalu menghubungkan diri kita dengan Allah pada setiap aspek kehidupan kita. Sesulit apapun permasalahan kita, pasti Allah akan memberi "kemudahan" kepada hamba-Nya yang mau berusaha dan berdo'a kepada-Nya., karena hanya kepada Allah lah tempat kita selalu berharap, seperti dalam firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Insyiraah Ayat 8 : "dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap". Kita semua membutuhkan bantuan pada suatu saat, maka jangan terlalu sombong untuk memintanya jika saat itu tiba. Kekuatan ibadah ini sangat penting, karena untuk menjaga kita supaya selalu berada pada jalan yang lurus yang diridhai oleh Allah SWT.
3. Kekuatan Moral. Kekuatan moral ini penting, karena dengan menjaga moral, kita akan memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan diri kita. Kita akan yakin bahwa dibalik "kesukaran" pasti akan ada "kemudahan". Orang yang sukses, biasanya orang yang banyak ditempa "kesukaran" dan mereka selalu mencari celah-celah "kemudahan"nya. Kita harus selalu siap menerima "kemudahan" juga harus siap menerima "kesukaran". Orang sukses akan menjadi tahan banting dan tahan uji.
Apabila kita mau mendekatkan diri kita kepada Allah SWT pasti Allah akan meringankan beban kita yang memberatkan, seperti firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Insyiraah ayat 2 dan 3: "dan Kami meringankan bebanmu yang berat. Yang memberatkan punggungmu".
"Kesukaran" tidak selalu "kesukaran" ! "Kesukaran" seringkali merupakan jalan Allah untuk membuat kita berlutut, diam, berdo'a, bekerja lebih keras atau mulai dari awal lagi.
Hari ini mengalami "kesukaran"? Jangan mengutukinya, jangan merawatnya, tapi sebarkanlah, dan balikkan yang negatif menjadi positif. "Kesukaran" hanyalah berkah tersembunyi, maka bersyukurlah kepada Allah --- walaupun anda menghadapi "kesukaran". Hapuskan hal yang negatif ---- lalu sambutlah hal yang positif.
Waktu yang "sukar" tidak pernah berkesudahan, tapi orang yang tegar akan terus maju !
Kita semua membutuhkan bantuan pada suatu saat, maka jangan terlalu sombong untuk memintanya jika saatnya tiba.
Kesabaran dan ketekunan mempunyai efek yang ajaib sebelum "kesukaran" hilang dan rintangan musnah. (John Quincy Adams).
"Kesukaran"-"kesukaran" itu ada supaya manusia dapat bangkit, bukan patah semangat. Jiwa manusia tumbuh kuat oleh karena "kesukaran". (William Ellery Channing).
"LEDAKAN BOM 17-O7-07.47"
Pada saat bertepatan dengan orang-orang sedang menikmati sarapan pagi di Hotel J W Marriott dan Hotel Ritz Carlton Jakarta, booooom...... "Ledakan bom", yang lagi-lagi menewaskan 9 orang, dan juga puluhan korban lainnya mengalami luka, baik luka ringan maupun berat......
.....
Ternyata memang benar apa yang dikisahkan dalam Al-Qur'an, bahwa dunia ini rusak karena ulah manusia itu sendiri.
Hidup ini sangat indah, kenapa banyak orang ingin merusaknya ?
Kenapa orang lain dengan susah payah membangun dunia ini, namun banyak pula orang yang justru ingin merusaknya.
Semoga Allah menyadarkan hati orang-orang yang senang mengadakan kerusakan di dunia ini dan bersama-sama membangun dan melestarikan keindahan dunia ciptaan Illahi Robbi....... Sehingga peristiwa "17-07-07.47" pada tahun 2009 ini tidak sampai terulang kembali
.....