"Isra' Mi'raj" ini dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. 1 1/2 (satu setengah) tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah."
"Isra'" merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsha (Palestina). Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Israa' Ayat 1 : "Maha Suci Allah yang memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tanda-tranda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
Sedangkan "Mi'raj" adalah kenaikan Nabi Muhammad SAW dari alam bawah (dimulai dari Masjidil Aqsha) ke alam atas (langit) sampai ketujuh petala langit dan seterusnya ke Sidratil Muntaha. Hal ini dikisahkan dalam Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 1 sampai dengan 18.
Dari "Isra' dan Mi'raj " itu Nabi Muhammad memperoleh Wahyu tentang kewajiban "shalat 5 (lima) waktu" dalam sehari semalam yang wajib dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dan ummatnya sampai akhir jaman. "Isra' Mi'raj" ini dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. 1 1/2 (satu setengah) tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Wahyu yang diterima Nabi pada saat "Isra' Mi'raj" ini adalah Wahyu yang istimewa, karena wahyu tentang "shalat" ini disampaikan oleh Allah SWT. secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW. tanpa melalui perantara Malaikat Jibril.
Nilai utama "shalat 5 (lima) waktu" ini antara lain adalah :
1. Batas antara orang kafir dengan orang mukmin. Pembeda yang utama antara orang kafir dengan orang mukmin adalah "shalat 5 (lima) waktu". Orang yang meninggalkan "shalat 5 (lima) waktu" adalah termasuk orang yang kufur.
2. Rukun Islam. "Shalat" merupakan Rukun Islam yang kedua. Rukun Islam merupakan pilar penyangga Islam. Orang Islam wajib melaksanakan ke 5 (lima) Rukun Islam yang ada. Tanpa melaksanakan Rukun Islam, Islam tidak akan bisa berdiri dengan kokoh.
3. Tiang Agama. "Shalat" ini merupakan tiang agama, maka dari itu harus selalu ditegakkan. Orang yang meninggalkan "shalat" berarti orang tersebut termasuk orang yang menghancurkan agama.
Hal penting dalam "shalat" ini adalah merupakan sarana yang sangat efektif untuk berhubungan antara manusia dengan Allah SWT., karena dalam "shalat" ini terkandung :
1. Dzikir. Dalam ibadah "shalat" ada bacaan-bacaan yang mengagungkan Allah, mensucikan Allah dan memuliakan Allah SWT.
2. Do'a. Dalam "shalat" mengandung do'a-do'a mohon pengampunan, mohon diberi kesehatan, mohon perlindungan, mohon rezki, mohon dijauhkan dari siksa api neraka dan mohon dimasukkan dalam surga dan sebagainya. Semua item kegiatan dalam kehidupan ini ada dalam bacaan "shalat". Dalam bacaan "shalat" ini kita mohon dikaruniai kebahagiaan dunia maupun akhirat. Karena shalat ini kita dalam keadaan memohon, maka sudah seharusnya kalau kita dalam keadaan yang khusyuk, supaya permohonan kita dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
3. Tilawatil Qur'an. Dalam ibadah "shalat", kita membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Ada bacaan Surat Al-Fatihah dan setelah membaca Al-Fatihah kita membaca Surat-Surat lain yang ada dalam Al-Qur'an. Kitab Al-Qur'an adalah kitab yang berisi hal-hal yang fundamental, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Al-Qur'an adalah merupakan "way of life" bagi semua umat Islam di dunia ini. Di dalam Al-Qur'an tercantum apa-apa yang harus dilakukan dan apa-apa yang harus ditinggalkan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang khusyuk melaksanakan "shalat", karena salah satu ciri orang yang beriman adalah orang yang menjalankan ibadah "shalat" dengan khusyuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar