Senin, 28 Januari 2013

"Kedamaian Di BATU AMPAR - Pamekasan - Madura"

"Sudah berapa lama saya tidak berkunjung ke "Batu Ampar". Menurut hitungan saya kurang lebih 1 1/2 (satu setengah) tahun".


Hari Sabtu (26 Januari 2013), mbak Sutji menelepon mengajak ke "Batu Ampar" hari Minggu. Biasanya saya kalau pergi ke "Batu Ampar" memilih hari Jum'at malam, tapi gak apalah yang punya acara kan mbak Sutji. Minggu (27 Januari 2013) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, berangkat menuju "Batu Ampar". Kami mampir sarapan ke Bebek Sinjay di Bangkalan. Setelah itu baru meneruskan perjalanan ke "Batu Ampar".

Alhamdulillah.... Cuaca hari ini, di Madura terang benderang tidak turun hujan sedikitpun. Perjalanan lancar, namun ada kemacetan di Pasar Blegah dan Pasar Omben. Setelah itu perjalanan lancar, namun ada kemacetan lagi di dekat lokasi Astana Timur "Batu Ampar", karena harus bersimpangan dengan rombongan Bus yang baru berziarah dari Makam Mbah Abu Syamsudin. Terpaksa harus mundur karena jalan terlalu sempit untuk bersimpangan. Setelah itu lancar sampai di Astana Timur "Batu Ampar". Alhamdulillah sampai di Astana Timur pukul 12.30 WIB.

Ade' sudah menunggu di Astana Timur "Batu Ampar". Senyum "kedamaian" telah menunggu kedatanganku. Ini juga yang membuat saya pingin kembali ke "Batu Ampar". Saya merasa begitu "damai" di tempat ini, perasaan yang tidak saya dapatkan di tempat lain. Obrolan-obrolan ringan membuat suasana jadi semakin akrab. Walaupun kami jarang bertemu, suasana tetap hangat penuh "kedamaian".

Saya sering merindukan tempat ini, terutama pada saat-saat hati saya  sedang galau. Barangkali pada hari ini saya bisa melepaskan kegalauan hati saya yang selama 1 (satu) tahun ini terpendam dalam hati. Sementara Mbak Sutji menyelesaikan urusan dengan Ade'. Saya, di tempat yang menurut saya aman, nyaman dan "damai", mencurahkan isi hati, kegundahan hati saya hanya kepada Allah. Semoga Allah mendengarkan pengaduan saya. Galau tingkat tinggi yang saya rasakan sebelum saya sampai di tempat ini. Saya ingin melepaskan kegalauan hati saya. Kerudung yang basah air mata dan ingus, seolah menjadi saksi kegalauan hati ini. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mbah-mbah kami dan dosa-dosa saya. Saya mohon Allah melimpahkan "kedamaian" dalam hati saya.

Setelah saya merasa "damai" dalam diri saya, baru saya bisa menceriterakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Ade'.  Dan sayapun bertanya, 'Egoiskah saya?' Pertanyaan yang dijawab dengan tertawa oleh Ade'. Kenapa baru sekarang pertanyaan itu muncul??? Ya sayapun akhirnya menertawakan diri saya sendiri. Lucu juga ternyata hidup ini..... Ternyata permasalahan hidup ini bisa juga diselesaikan hanya dengan tertawa, menertawakan diri sendiri. Kenapa suatu permasalahan hidup ini bisa terjadi. 

Ini yang barangkali membuat saya selalu merindukan untuk datang ke Astana Timur "Batu Ampar". Ternyata di tempat ini saya bisa membayangkan dan merasakan, betapa sengsaranya Buju' Kosambi dulu bertapa di tempat ini selama kurang lebih 41 tahun. Apabila saya bandingkan dengan kegundahan hati yang saya  alami,  ternyata tidak sebanding dengan kesengsaraan yang telah dialami Buju' Kosambi. Kesengsaraan Buju' Kosambi mampu menguatkan hati saya. Allahu Akbar.... Lahaula wala quwwata illa billah..... Saya merasa ada suntikan kekuatan di tempat ini. Ya Allah.... saya selalu mendapatkan energi positif di tempat ini. Ini kah yang dinamakan karomah.... Ya Allah saya mohon perlindunganMu dari segala hal yang membuat diri saya syirik....

Pada saat saya di tempat ini sendirian, karena mbak Sutji bersama anak-anaknya ke Makam Mbah Abu Syamsudin yang kemudian disusul oleh Ade'.... Saya merasa mendapatkan kembali "kedamaian" di hati saya yang beberapa bulan ini terasa hilang. Alhamdulillah.....  Allah telah melimpahkan "kedamaian" di hati ini, semoga "kedamaan" ini terjaga.... Barangkali ini salah satu Karomah yang dimiliki oleh Astana Timur "Batu Ampar". Alhamdulillah ya Allah atas segala RahmatMu.....

Setelah Ade' dan mbak Sutji datang dari makam Mbah Abu Syamsudin, kami ngobrol sebentar. Dan saya menyelesaikan urusan saya dengan Ade' dengan hati yang penuh "kedamaian" tentunya. Saya baru menyadari bahwa sebenarnya saya datang ke Astana Timur ini adalah dalam rangka mendapat suntikan energi positif. Ya Allah semoga Engkau meridhai semua langkahku.

Pukul 15.00 WIB, kami pamit pulang.... Dengan berat hati sebenarnya, tapi saya harus segera pulang meninggalkan Astana Timur "Batu Ampar" ini, karena Senin pagi harus melaksanakan kegiatan rutin. Tepat pukul 19.00 WIB, kami sampai di rumah dengan selamat. Alhamdulillah...... Semoga Allah selalu meridhai perjalanan hidupku. Aamiin YRA......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar