Senin, 01 Maret 2010

"TIDUR SESUAI TUNTUNAN ISLAM"

"Tidur" merupakan nikmat yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya. Karena dengan "tidur" tubuh kita dapat beristirahat".


Allah berfirman dalam Surat Al-Qasas Ayat 73: "Dan karena rahmat-Nya. Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya".


Allah juga berfirman dalam Surat An-Naba' Ayat 9: "Dan Kami jadikan "tidur"mu untuk istirahat". Beristirahat di waktu malam hari setelah bekerja pada siang hari merupakan sesuatu yang sangat membantu kelangsungan hidup jasmaniah dan menjaga pertumbuhan dan kesegarannya, supaya dapat menunaikan tugas yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya. Maka cara mensyukuri nikmat tersebut, hendaklah setiap Muslim memperhatikan adab-adab "tidur" sebagai berikut:


1. Janganlah melambatkan "tidur" setelah salat Isya, kecuali untuk belajar, bercakap-cakap dengan tamu atau berbincang-bincang dengan keluarga. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Barzah bahwa Rasulullah SAW membenci "tidur" sebelum Isya dan bercakap-cakap sesudahnya. (Muttafaq 'alaih).


2. Hendaklah diusahakan berwudlu bila hendak "tidur". Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah kepada Barra bin Azib: "Apabila engkau hendak "tidur" maka berwudlulah seperti kamu berwudlu untuk salat." (Muttafaq 'alaih).


3. Pada permulaan "tidur" hendaklah berbaring ke sebelah kanan dan meletakkan kepalanya sebelah kanan di atas bantal. Dan sesudah itu boleh saja berbalik ke sebelah kiri. Rasulullah bersabda kepada Barra: "Apabila kamu hendak "tidur", maka hendaklah berwudlu seperti wudlu untuk salat kemudian berbaringlah ke sebelah kanan." Juga sabda Rasulullah SAW: "Apabila kamu "tidur" di tempat "tidur"mu dalam keadaan suci (punya wudlu) maka letakkanlah kepalamu sebelah kanan di atas bantal."


4. Janganlah "tidur" tengkurap malam atau siang hari, karena Nabi SAW bersabda: "Tidur" tengkurap itu "tidur"nya ahli neraka." Dan sabda Rasulullah: "Tidur" tengkurap itu tidak disenangi Allah."


5. Hendaklah berdzikir di waktu Subuh sebagai berikut:

a. Apabila ia bangun sebelum beranjak dari tempat "tidur"nya, membaca do'a yang artinya: "Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami sesudah mati dan kepada-Nya kami kembali."


b. Hendaklah memandang ke atas lalu membaca: Sepuluh ayat dari akhir Surat Ali 'Imran, yaitu Innafi khalqissamawati wal ard dan seterusnya, apabila ia hendak salat tahajud. Hal ini dikemukakan oleh Ibn Abbas: "Tatkala aku menginap di rumah bibiku Maimunah, istri Rasulullah, Nabi SAW "tidur" hingga tengah malam. Kemudian ia bangun lalu mengusap wajahnya dengan tangannya, dan membaca sepuluh ayat terakhir Surat Ali "Imran. Kemudian berdiri menuju tempat air. Sesudah itu berwudlu dengan baik. Kemudian berdiri lalu salat." (Bukhari).


BACAAN APABILA HENDAK "TIDUR".

1. Hendaklah membaca: "Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Allah Maha besar." Lalu membaca: "Tidak ada Tuhan selain Allah, tak ada sekutu baginya. Kepunyaan-Nya kerajaan dan kenyaan-Nya segala puji. Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu."
Rasulullah bersabda kepada Ali dan Fatimah waktu mereka minta kepada Nabi SAW seseorang untuk membantu bekerja di rumah, lalu beliau bersabda: "Maukah aku ajarkan kepadamu berdua sesuatu yang lebih baik dari pada yang engkau minta. Apabila hendak "tidur" bacalah tasbih tiga puluh tiga, tahmid tiga puluh tiga dan takbir tiga puluh empat. Itu lebih baik bagimu dari seorang pembantu." (Muslim).


2. Hendaklah membaca Al-Fatihah dan awal Surat Al-Baqarah sampai dengan al-Muflihun dan akhir Surat Al-Baqarah yaitu lillahi ma fissamawati sampai akhir Surat, sebagaimana dianjurkan untuk membacanya.


3. Hendaklah mengucapkan do'a yang warid dari Nabi SAW waktu terakhir mau "tidur", yang artinya: "Dengan nama-Mu aku berbaring dan dengan nama-Mu aku bangkit. Ya Allah, bila Engkau tahan jiwaku, maka ampunilah dia. Dan bila Engkau lepas dia, maka jagalah dia sebagaimana Engkau jaga hamba-hamba-Mu yang saleh. Ya Allah, aku serahkan jiwaku kepada-Mu dan aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku mohon perlindungan punggungku kepada-Mu. Aku mohon ampunan-Mu dan aku bertobat kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus. Ampunilah dosa yang terdahulu dan dosa yang akan datang, dosa yang aku sembunyikan dan dosa yang aku lahirkan dan dosa yang lebih Engkau ketahui. Engkaulah yang awal dan yang akhir. Tak ada Tuhan selain Engkau. Tuhanku, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan." (Abu Daud dan lainnya dengan sanad sahih).


4. Apabila ia terbangun dari "tidur", hendaklah membaca:
"Tidak ada Tuhan selain Allah. Dia Maha Esa, tak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nya kerajaan dan kepunyaan-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha suci Allah, segala puji bagi Allah. Dan tak ada Tuhan selain Allah. Allah Maha besar. Dan tak ada daya serta kekuatan kecuali atas pertolongan-Nya."
Kemudian berdo'alah menurut keinginanmu, karena do'anya akan dikabulkan Allah.
Rasullah SAW bersabda: "Barang siapa terbangun di malam hari lalu ia baca bacaan tersebut waktu bangun, kemudian berdo'a, maka do'anya akan dikabulkan." (Bukhari).
Apabila ia bangkit, lalu berwudlu dan salat, maka akan diterima salatnya. Atau hendaklah ia membaca:
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau ya Allah, ampunilah dosaku. Ya Allah tambahlah ilmuku. Jangan Engkau belokkan hatiku setelah Engkau tunjuki aku. Berikanlah padaku rahmat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar