Sabtu, 01 Agustus 2009

"B E N C A N A"

Ada beberapa perilaku yang dapat terhindar dari"bencana", antara lain :


1. DO'A.

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo'a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah dari pada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do'a bermanfaat bagi sesuatu yang telah terjadi dan yang masih belum terjadi. Dan tidak ada yabg bisa menolak takdir kecuali do'a, maka berpeganglah, wahai hamba Allah, pada do'a." (Hadits yang diriwayatkan dari Abdullah ibn Umar).


Hadits ini merupakan salah satu di antara pelita kemilau yang sangat indah, karena disini Nabi SAW menjelaskan bahwa do'a dapat menghilangkan "bencana" yang telah jatuh dan dapat menggagalkan "bencana" yang akan turun. Maka bersiagalah wahai hamba Allah, untuk selalu berdo'a dan jangan sekali-kali meninggalkannya.


Allah akan menyambut permohonan hamba-Nya, seperti yang difirmankan-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Mukmin Ayat 60 : "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku akan menyambut permohonanmu."


Hadts Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Hakim juga menjelaskan, Rasulullah bersabda : "Maukah kalian kuberitahu suatu do'a yang jika kalian memanjatkan do'a itu ketika ditimpa kesedihan atau "bencana", maka Allah akan menghilangkan "bencana" itu?" Para sahabat menjawab: "Ya, wahai Rasulullah," Rasul bersabda: "Yaitu, do'a Dzun Nun : La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazhzhalimin (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk diantara orang-orang yang dzalim)."


2.SEDEKAH.

Rasulullah SAW bersabda : "Sedekah dapat merubah takdir yang mubram (pasti)." (Hadits yang diriwayatkan dari Ali). Hadits yang lain juga menyebutkan, sabda Rasulullah SAW : "Setiap hari ada waktu sialnya. Tolaklah kesialan hari tersebut dengan bersedekah." Hadits Riwayat Ath-Thabrani juga menjelaskan, Rasulullah SAW bersabda :"Lindungilah harta kekayaanmu dengan zakat. Obatilah orang yang sakit di antara kamu dengan sedekah. Dan persiapkanlah do'a sebelum datang "bencana"."


3.TASBIH.









Hadits yang diriwayatkan Ibn Ka'ab, Rasulullah bersabda : "Subhanallah dapat mencegah turunnya azab". Hal ini juga difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surat Ash Shaaffaat Ayat 143-144 : "Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat
Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan."


4. Memperbanyak Bacaan SHALAWAT untuk Nabi SAW.

Sebagian orang shaleh mengatakan bahwa sesungguhnya diantara sebab terbesar yang dapat menolak takdir dan melenyapkan keruwetan hidup adalah banyak membaca shalawat untuk Nabi SAW. Karena sesungguhnya membaca shalawat untuk beliau termasuk perantara yang berguna untuk keamanan dari segala ketakutan dan mendapat penghargaan dari Allah dengan ketinggian derajat di surga. Dalil yang memperkuat argumentasi ini adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Ubay ibn Ka'ab, bahwa seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala shalawatnya untuk Rasulullah SAW, maka Nabi SAW berkata kepada orang tersebut : "Jika begitu, lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni."


5. TAQWA.

Taqwa akan mendatangkan kebaikan dan menolak "bencana" dengan tanpa disangka-sangka. Hal ini seperti yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Ath-Thalaq Ayat 2-3 : "Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya."





Allah juga berfirman dalam Surat Al-A'raaf Ayat 96 : "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."

6.Memperbanyak ISTIGHFAR.

Rasulullah bersabda : "Barangsiapa menetapi istighfar, maka Dia akan memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan, kebebasan dari setiap kesedihan, dan Dia akan memberinya rezki dari arah yang tidak diperhitungkannya." (HR. Abu Daud, Ibn Majah dan Imam Ahmad). Seperti yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an Surat Nuh Ayat 10-12 : "Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."

(Sumber : Ahmad Baghlabah dalam bukunya yang berjudul "Perilaku yang Dapat Memperpanjang Umur & Merubah Takdir")

"U J I A N DARI ALLAH"

"Ujian" bermanfaat untuk meningkatkan derajad orang-orang yang di"uji". "Ujian" dari Allah tidak akan pernah lepas dari hidup manusia, terutama orang-orang yang telah mengaku dirinya beriman."



Allah memberikan "ujian" kepada semua manusia, terutama kepada orang-orang yang beriman, seperti firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut Ayat 2-3 : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak di"uji" lagi? Dan sesungguhnya Kami telah meng"uji" orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."






Setiap muslim harus menyadari, bahwa "ujian" tidak hanya pada hal-hal yang tidak menyenangkan saja. Akan tetapi Allah juga meng"uji" hamba-Nya dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya' Ayat 35 : "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan meng"uji" kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."


Kalau kita semua menyadari akan hal itu, kita tidak akan lupa diri apabila mengalami hal-hal yang menyenangkan; dan tidak akan putus asa apabila mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan.


Semua yang datang dari Allah pasti ada maksud baik dan pasti ada manfaatnya. Manfaat "ujian" dari Allah antara lain :

1. "Ujian" bermanfaat untuk meningkatkan derajad orang-orang yang di"uji". "Ujian" dari Allah tidak akan pernah lepas dari hidup manusia, terutama orang-orang yang telah mengaku dirinya beriman. Semakin banyak Allah meng"uji" seseorang, akan semakin tinggi derajad orang tersebut apabila dia selalu lulus "ujian"nya.


2. "Ujian" bermanfaat untuk memberi kesadaran bahwa manusia membutuhkan pertolongan dari Allah. Dengan "ujian" dari Allah, manusia akan menyadari bahwa dirinya hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang sangat membutuhkan pertolonga-Nya. Dan hanya kepada Allah-lah kita memohon pertolongan.


3. "Ujian" sebagai pembersih jiwa manusia. Apabila kita lulus dari "ujian", maka akan membuat jiwa kita bersih dari hal-hal yang kotor. Hati kita akan selalu dijaga oleh Allah dari hal-hal yang menyesatkan.


4. "Ujian" merupakan teguran dari Allah. "Ujian" juga diharapkan bisa membuat manusia menyadari akan kesalahannya. Dengan teguran diharapkan manusia tidak berlarut-larut berbuat kesalahan dan memperbaiki dirinya untuk menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT.


5. "Ujian" akan menghilangkan orang-orang yang munafik. "Ujian" dari Allah juga merupakan alat seleksi yang alami untuk membedakan mana orang yang benar-benar beriman dan mana orang yang munafik,


6. "Ujian" merupakan sarana untuk menyadarkan manusia bahwa hidup ini penuh dengan tantangan. Allah tidak menyukai orang-orang yang hanya hidup bermalas-malasan. Manusia harus selalu berusaha untuk menghadapi tantangan.


Manusia harus pandai memaknai "ujian" yang diberikan oleh Allah. Kita harus pandai dalam mengambil hikmah dari suatu "ujian". Kita harus sensitif terhadap "ujian". Terlalu banyak dosa akan menjadikan kita tidak sensitif terhadap berbagai "ujian" yang diberikan oleh Allah SWT.


Semoga kita selalu diberi ketabahan iman dalam menghadapi segala cobaan ("ujian"). Didalam kesulitan pasti ada kemudahan. Itu adalah merupakan janji Allah, dan Allah selalu menepati janji-Nya, Allah tidak pernah ingkar janji. Sebagai umat Islam, kita harus selalu optimis dan selalu mengharapkan pertolongan dari Allah serta keridhaan dari Allah.





"KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA"

"Seiring dengan terbitnya Undang-Undang yang mengatur tentang Administrasi Kependudukan dan Undang-Undang yang mengatur Ke"warganegara"an Republik "Indonesia" telah memberikan payung hukum pelayanan publik yang demokratis, non diskriminatif dan akomodatif terhadap hak asasi manusia termasuk didalamnya warga negara keturunan."












































Penduduk "warga" keturunan yang telah mendapatkan Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MENHUM dan HAM) RI tentang penegasan sebagai "Warga Negara RI", proses selanjutnya yang harus dilaksanakan adalah segera melapor dan mengurus ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat guna mendapatkan dokumen kependudukan sebagai "Warga Negara Indonesia" sebagaimana penduduk yang lainnya sehingga mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai ("Warga Negara Indonesia""WNI").

Pada Tahun 2008 MENHUM dan HAM RI telah memberikan penegasan "Warga Negara " Keturunan sebagai "WNI" kepada penduduk di Propinsi Jawa sebanyak 432 orang diantaranya penduduk yang berdomisili di Jawa Timur. Di awal tahun 2009, penduduk tersebut menerima penegasan yang telah diterbitkan berupa Surat Keputusan MENHUM dan HAM RI Nomor : M.HH-492.AH.10.01 Tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang penegasan status "Kewarganegaraan RI" sejumlah 197 orang penduduk yang berdomisili di Jawa Timur; dan 5 orang diantaranya berdomisili di Kabupaten Sidoarjo, yaitu :

- Lie Se Hung
- Po Lian Foeng

- Hedwig Maria

- Nio Kwie Tjin
- Lo
Kiam Ing
(Sumber
: Buletin Kependudukan Warta "Warga" - Edisi XXV Tahun 2009).

Sampai dengan bulan September 2009, pendu
duk Sidoarjo yang tercatat masih berstatus "Warga Negara Asing (WNA)" sebanyak 20 orang yang tersebar di 7 kecamatan, yaitu :

- Kecam
atan Sidoarjo sebanyak 11 orang.
- Kecamatan Porong sebanyak 2 orang.
- Kecamatan Krian sebanyak 2 orang.

- Kecamatan Balongbendo sebanyak 1 orang.
- Kecamatan Prambon sebanyak 1 orang.
- Kecamatan Taman sebanyak 1 orang.
- Kecamatan Waru sebanyak 2 orang.

PENCATATAN PERUBAHAN STATUS KE"WARGANEGARA"AN "WARGA NEGARA" ASING (WNA)
MENJADI" WARGA NEGARA INDONESIA" (WNI).

Persyaratan :
a. Salinan Keputusan Presiden mengenai Perubahan Status Ke"warganegara"an menjadi "Warga Negara Indonesia" atau

b. Salinan Keputusan Menteri yang bidang tugasnya meliputi urusan ke"warganegara"an.


c. Kutipan Akta
Catatan Sipil.

d. Foto copy Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).


e. Foto copy Pasport.

Prosedur:
a. Pemohon berkewajiban mengisi dan menyerahkan formulir pelaporan perubahan status ke"warganegara"an dengan melampirkan persyaratan yang telah ditentukan.

b. Dinas berkewajiban menerima dan meneliti permohonan dan persyaratan yang telah diserahkan. Apabila permohonan dan persyaratan sudah lengkap dan benar, Pejabat membuat catatan p
inggir pada Register Akta Catatan Sipil dan Kutipan Akta Catatan Sipil.

(Sumber : Petunjuk Praktis Pengurusan Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo).