Jumat, 16 Oktober 2009

"HEMAT AIR - ANTISIPASI KRISIS AIR GLOBAL"

"Persediaan "air" bersih di bumi semakin menipis dan "air" laut pun belum dapat diolah secara massal menjadi "air" siap konsumsi."


Apalagi volume "air" bersih yang hanya sedikit itu harus dibagi bersama seluruh penduduk bumi.

Persediaan "air" di permukaan bumi terdiri dari 97 % "air" laut dan 3 % "air" tawar. Dari 3 % ini hanya 1 % yang tersedia untuk dikonsumsi. Dari prosentase 3 % "air" tawar tersebut, sejumlah 69 % "air" ini tersimpan di gletser di kutub. Sedangkan 30 % merupakan "air" tanah, dan sisanya (1 %) berupa "air" permukaan (sungai, danau dan rawa). Persediaan "air" tawar yang sedikit itu harus dibagi dengan 6 milyard penduduk bumi dan makhluk hidup lainnya. Jadi, bijaksanalah mengkonsumsi "air".


Prediksi UNESCO Tahun 2020 dunia akan mengalami "krisis air global".



Indonesia merupakan negara ke 5 dari 9 negara terkaya yang memiliki cadangan"air" di dunia mengalami kelangkaan "air" terutama saat musim kemarau.




Kebutuhan "air" manusia 60-200 liter/orang/hari. Luas Pulau Jawa 7 % dari total luas daratan Indonesia. Penduduknya 65 % prnduduk Indonesia. "Air' tawar Pulau
Jawa 4,5 % total potensi "air" tawar nasional. Sehingga kelangkaan "air" akan terjadi.



Melihat kondisi sekarang yang sudah diambang krisis "air" ini, maka perlu ada budaya untuk menggunakan "air" secara bijak.



Untuk mengantisipasi krisis "air" ini telah dicanangkan Program 3P, yaitu:

1. Penghematan "air"


2. Pendayagunaan ulang "air" bekas pakai.


3. Pelestarian "air".


Untuk mendukung program di atas, maka perlu adanya Perubahan Perilaku dalam kehidupan sehari-hari kita, yaitu antara lain:

1. Tidak bergaya hidup boros "air", menggunakan "air" secukupnya saat mandi, gosok gigi, mencuci, masak, cuci mobil dan menyiram tanaman.


2. Jangan biasakan "air" terus mengalir saat anda sedang menggosok gigi. Dengan membiasakan diri menutup kran "air" selama menggosok gigi, pemakaian "air" dapat diirit 5 - 10 liter setiap waktunya.


3. Dapat memanfaatkan "air" bekas cucian sayur/daging/beras, "air" AC, menampung "air" hujan dari talang untuk menyiram tanaman.


4. Mematikan kran saat bak penuh dan saat meninggalkan rumah.


5. Tidak sesukanya menghambur-hamburkan "air" di fasilitas umum meskipun kita membayar.


6. Mematikan kran saat bak penuh dimanapun kita berada.


7. Mematikan kran "air" di wastafel saat menyabun tangan dan atau membersihkan muka.


8. Tidak membuang sia-sia sisa "air" mineral dalam kemasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar