Sabtu, 23 Februari 2013

"KUPANG LONTONG MAKANAN KHAS SIDOARJO"

"Kupang Lontong", merupakan makanan khas kota "Sidoarjo" yang sudah mendunia". 


"Kupang" adalah hewan laut semacam kerang jenis tiram. Bentuknya kecil, berukuran sekitar tiga sampai lima milimeter, dengan warna tubuh cokelat agak pucat. Hewan kerang yang biasa disebut kerang putih atau corbula faba (latin) ini biasanya dapat ditemukan di pinggir pantai atau lumpur air asin.

Untuk menangkap "kupang", para nelayan menggunakan peralatan yang sederhana. Mereka cukup menyabit rerumputan dan tetumbuhan laut di mana "kupang" menempel. Habitat hidup "kupang" punya karakteristik tenang, ombak yang tidak terlalu besar, dan pada saat air laut surut. Dalam kondisi itulah gerombolan "kupang" diambil oleh para nelayan.


Di Jawa Timur ada dua daerah yang terkenal dengan makanan khas "Kupang Lontong", yakni "Sidoarjo" dan Surabaya, ada sedikit perbedaan pada ukuran "kupang". "Kupang Sidoarjo" lebih besar dari "kupang" di Surabaya . Meski demikian, kelezatannya hampir tiada beda. "Kupang" rasanya manis dan gurih. Konon, "kupang" mengandung protein dan zat besi yang cukup tinggi. Hanya saja, penggunaan "kupang" untuk bawah lima tahun (balita) harus lebih berhati-hati karena mungkin dapat menyebabkan alergi.

"Kupang", sebagaimana udang, memang dapat menyebabkan alergi pada pemakannya yang sensitif. Alergi tersebut bisa berupa gatal-gatal, mual-mual, atau murus alias sakit perut dan buang-buang air.  Kalau mengolahnya bersih maka dijamin tidak akan menimbulkan efek samping seperti diare dan penyakit sejenisnya. Namun untuk mereka yang rentan terkena alergi, para penjual "kupang" biasanya menyediakan es degan atau kelapa muda sebagai peneman utama "Kupang Lontong". Selain menuntaskan haus, es degan dipercaya dapat menetralisir alergi.
 
Untuk membuat "Kupang Lontong" bukanlah perkara sukar. "Kupang" cukup direbus sehingga isi kerang kecil ini akan keluar dan terpisah dari cangkangnya. Setelah dipisah, "kupang" sudah siap untuk diolah dengan tambahan bumbu, seperti bawang putih, gula, irisan jahe, dan irisan daun bawang merah. Dalam kondisi sudah dimasak, bagian kepala "kupang" akan berwarna hitam.

Proses selanjutnya adalah menggerusnya dengan petis "kupang" yang berwarna kecokelatan dan berasa gurih manis (bukan petis ikan/Madura yang rasanya asin). Tak lupa untuk mencampurkan cabai iris, gula, dan jeruk nipis campur, lalu tambahkan sedikit kuah "kupang". Setelah itu, potongan "lontong" yang sudah disiapkan disiram dengan "kupang" dan kuahnya.

Sebagai pelengkap, "Kupang Lontong" ini biasanya disajikan bersama dengan:

1. Lento, yakni makanan ini terbuat dari ketela yang diserut dan biasanya dikasih kacang polong , kacang hijau (sebelumnya kacang-kacang ini direndam dan direbus agar empuk), kelapa parut, garam, dan ketumbar. Semua bahan ini digerus dan dicampur menjadi satu. Lalu bentuk bulatan berukuran sedang dan digoreng hingga kekuningan.

2. Petis, merupakan komponen dalam masakan Indonesia yang dibuat dari produk sampingan pengolahan makanan berkuah (biasanya dari pindang, "kupang" atau udang) yang dipanasi hingga cairan kuah menjadi kental seperti saus yang lebih padat. Dalam pengolahan selanjutnya, petis ditambah karamel gula batok. Ini menyebabkan warnanya menjadi coklat pekat dan rasanya manis.

3. Sate kerang, yaitu makanan khas Indonesia terutama dari kota Surabaya. Sate kerang dibuat dari daging kerang. Unik bagi sate ini adalah bahwa daging kerang yang digunakan tidak dibakar atau dipanggang seperti layaknya sate lainnya, melainkan direbus dan dicampur dengan bumbu, gerusan bawang putih, dan garam. Sate kerang biasanya disantap dengan sambal yang terbuat dari campuran petis udang dan gula merah.. Sate ini biasanya juga disajikan bersama dengan "lontong" balap, kecap dan sambal.

Makanan laut yang dipadukan sama petis, "lontong", lento, sate kerang tak lupa es kelapa muda yang siap membuat anda terlena. "Kupang Lontong" memang terkenal di Jawa Timur khususnya "Sidoarjo". Banyak sekali orang berjualan "Kupang Lontong" di daerah "Sidoarjo" ada 2 tempat yang mungkin bisa kita pertimbangkan untuk mencicipi "kupang" ini, yaitu "Kupang Lontong" Pak Slamet Suko dan  "Kupang Lontong" Pujasera Gedangan. Di Pujasera Gedangan ini memang pusat makanan "Kupang Lontong" ada sekitar 8 sampai 10 pedagang "Kupang Lontong" yang siap melayani anda semua.

Sumber:
1. sepung.blogdetik.com/2010/12/26/kupang-lontong/
2. www.okefood.com/.../lontong-kupang-antara-surabaya-dan-sidoarjo
3. gudangkuliner.blogspot.com/2011/02/kupang-lontong-sidoarjo.html
4. bpras.com
5. tourismnews.co.id
6. indonesianculinary.tumblr.com

"LOMBA PANJAT POHON PINANG"

"Panjat pinang" adalah salah satu "lomba" tradisional yang populer pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia".


Setiap menyambut hari kemerdekaan atau 17 Agustusan di kampung atau desa kita sering sekali mengadakan "lomba panjat pinang" dan hampir seluruh masyarakat ini Indonesia selalu mengikuti "lomba panjat pinang". "Panjat pinang" itu sendiri adalah salah satu jenis per"lomba"an tradisional yang populer pada saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia. 

CARA PERMAINAN.

Ternyata "Panjat Pinang" ini juga punya aturan sendiri lo dalam permainannya.  Sebuah permainan yang memadukan kreatifitas, kesabaran, ketekunan, kerja sama, gotong royong, dan semangat keceriaan !

Sebuah "pohon pinang" yang tinggi dan batangnya dilumuri pelumas yang telah disiapkan oleh panitia per"lomba"an. Di bagian atas "pohon" tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik, seperti baju, sandal, boneka, kipas angin, dan lain-lain.  Para peserta ber"lomba" untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang "pohon". Kadang satu "pohon" di"panjat" oleh sekelompok grup yang terdiri dari lima sampai enam orang. hingga yang paling atas berhasil mendapatkan hadiah yang diinginkan. seru sekali ya. Oleh karena batang "pohon" tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para pemanjat batang "pohon" sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang "pohon" inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang "pohon", dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.

SEJARAH.

"Panjat pinang" berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. "lomba panjat pinang" diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.yang mengikuti "lomba" ini adalah orang-orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan biasanya bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja, maklum karena di kalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk mewah. Sementara orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah, para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. Tata cara permainan ini belum berubah sejak dulu. Bisa dibayangkan kondisi pada masa penjajahan, sementara warga negara Indonesia bersusah payah dengan berlumuran keringat, para Penjajah Belanda dan keluarganya tertawa terbahak-bahak melihat penderitaan Bangsa Indonesia. Dan mungkin saat ini, ketika perayaan 17 Agustus, mereka masih tertawa terbahak bahak, menyaksikan bahwa budaya yang mereka buat dengan tujuan melecehkan Bangsa Indonesia, ternyata justru dilestarikan.

Saat ini bentuk permainan ini masih bertahan hingga sekarang, ada pihak yang tidak mempermasalahkan sejarah permainan ini, tapi ada juga yang tidak setuju dengan budaya ini. Jika sejarah "panjat pinang" begitu menyakitkan mengapa harus dilestarikan. Ada beberapa kontroversi seputar "Panjat Pinang". Sementara sebagian besar rakyat Indonesia percaya itu adalah tantangan pendidikan yang mengajarkan orang untuk bekerja-sama dan bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka, ada orang-orang yang mengatakan "Panjat Pinang" adalah tampilan merendahkan yang mengirimkan salah satu jenis pesan untuk pemuda Indonesia. Ada juga isu lingkungan mengurangi sejumlah besar kacang-"pohon" untuk suatu perayaan hedonistik. Apapun kontroversi yang ada "Panjat Pinang" selalu menjadi tradisi yang unik di negara Indonesia.

"PANJAT PINANG" DALAM BUDAYA TIONGHOA.

Prosesi "Panjat Pinang" ini memang populer di Fujian, Guangdong dan Taiwan berkaitan dengan perayaan festival hantu . Ini dapat dimengerti dari kondisi geografis di kawasan itu yang beriklim sub-tropis, yang masih memungkinkan "pinang" atau kelapa tumbuh dan hidup. Perayaan ini tercatat pertama kali pada masa dinasti Ming. Lumrah disebut sebagai "qiang-gu". Namun pada masa dinasti Qing, permainan "Panjat Pinang" ini pernah dilarang pemerintah karena sering timbul korban jiwa. Sewaktu Taiwan berada di bawah pendudukan Jepang, "Panjat Pinang" mulai dipraktekkan lagi di beberapa tempat di Taiwan berkaitan dengan perayaan festival hantu. "Panjat Pinang" masih dijadikan satu permainan tradisi di berbagai lokasi di Taiwan. Tata cara permainan lebih kurang sama, dilakukan beregu, dengan banyak hadiah digantungkan di atas. Namun bedanya tinggi yang harus dipanjat bukan hanya setinggi "pohon pinang", namun telah berevolusi menjadi satu bangunan dari "pohon pinang" dan kayu-kayu yang puncaknya bisa sampai 3-4 tingkat bangunan gedung. Untuk meraih juara pertama, setiap regu harus memanjat sampai puncak untuk menurunkan gulungan merah yang dikaitkan di sana.

PRO DAN KONTRA.

Permainan "Panjat Pinang" yang begitu asik bagi mayoritas penduduk Indonesia, ternyata juga mengundang banayak pro dan kontra di kalangan masyarakat. Di satu sisi, ada pihak yang mendukung dan setuju banget dengan permainan ini. tapi di sisi lain banyak  juga  yang menentang adanya permainan "Panjat Pinang"  ini. Tentunya kedua sisi tersebut punya pemikiran yang jauh berbeda.

Beberapa orang berpikir bahwa "Panjat Pinang" tentunya suatu warisan budaya yang luhur, penuh keharmonisan, penuh sukacita dan penuh sejarah. "Panjat Pinang" mempunyai nilai luhur yang patut dilestarikan dan diwariskan sampai generasi ke generasi. karena di sini lah bangsa Indonesia menanamkan nila luhur dalam per"lomba"an ini seperti: kerja keras, pantang menyerah, kerja kelompok (team work), serta gotong royong.

Memang terjadi pro dan kontra mengenai per"lomba"an yang satu ini. satu pihak berpendapat bahwa sebaiknya per"lomba"an ini dihentikan karena dianggap mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Sementara pihak lain berpikir ada nilai luhur dalam per"lomba"an ini seperti: kerja keras, pantang menyerah, kerja kelompok/ gotong royong. Meski begitu, dibalik pro dan kontra keberadaan tradisi ini, "Panjat Pinang" telah mendarah daging dan menjadi hiburan istimewa saat hari raya kemerdekaan.

Sumber:
1. id.wikipedia.org/wiki/Panjat_pinang
2. vymubaya.wordpress.com/tag/panjat-pinang/
3. kidalnarsis.blogspot.com/.../panjat-pinang-sejarah-kelam-rakyat_17.html
4. www.republika.co.id/berita/shortlink/68830
5. arfurakingdom.blogspot.com
6. mr-astroboy.artician.com
7. flpjatim.wordpress.com


MusicPlaylistView Profile