Sabtu, 30 November 2013

"PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR"

"Bahasa" yang "baik" adalah "bahasa" yang sesuai dengan situasi dan kondisi". 



Ber"bahasa Indonesia" dengan "baik" dan "benar dapat diartikan pemakaian ragam "bahasa" yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah "bahasa" yang betul. Ungkapan "bahasa Indonesia" yang "baik" dan benar” mengacu ke ragam "bahasa" yang sekaligus memenuhi persyaratan ke"baik"an dan kebenaran. "Bahasa" yang diucapkan "bahasa" yang baku.

Ber"bahasa Indonesia" dengan "baik" dan "benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan "bahasa Indonesia" yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan "bahasa" seperti ini sering menggunakan "bahasa" baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian "bahasa" baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala "bahasa" seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan "bahasa"  gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan "bahasa" yang digunakan menjadi tidak "baik".

Sebagai alat komunikasi, "bahasa" harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras "bahasa" yang dipilih pun harus sesuai.

Ada lima laras "bahasa" yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.

1.    Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.

2.    Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.

3.    Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.

4.    Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.

5.    Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.


"Bahasa" yang "benar" adalah "bahasa" yang sesuai dengan kaidah "bahasa" baku, baik kaidah untuk "bahasa" baku tertulis maupun "bahasa" baku lisan. Ciri-ciri ragam "bahasa" baku adalah sebagai berikut.

1.    Penggunaan kaidah tata "bahasa" normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.

2.    Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik bangetuang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.

3.    Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam "bahasa Indonesia" adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). "Bahasa" baku harus mengikuti aturan ini.

4.    Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau "bahasa" daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.

5.    Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa "bahasa Indonesia" itu bertele-tele, "bahasa" baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

Dari semua ciri "bahasa" baku tersebut, sebenarnya hanya nomor 2 (kata baku) dan nomor 4 (lafal baku) yang paling sulit dilakukan pada semua ragam. Tata "bahasa" normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif dapat diterapkan (dengan penyesuaian) mulai dari ragam akrab hingga ragam beku. Penggunaan kata baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, santai, dan akrab malah akan menyebabkan "bahasa" menjadi tidak baik karena tidak sesuai dengan situasi.

Jika saya perhatikan, semakin tidak "benar" "bahasa" saya sewaktu menulis atau berbicara, berarti semakin akrab hubungan saya dengan lawan bicara saya.Maaf, Mas Amal, saya belum bisa memenuhi imbauan untuk menggunakan "bahasa" yang "benar" di seluruh kicauan saya.Tapi saya usahakan untuk menggunakan "bahasa" yang "baik".

Fungsi "Bahasa" sebagai alat komunikasi

"bahasa" merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
-  Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
- Penggunaan "bahasa" sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
"Bahasa" sebagai alat komunikasi, "bahasa" merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
·Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan dan ketahui kepada orang lain.
·         Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
"Bahasa" adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan ("bahasa" primer) dan tulisan ("bahasa" sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol  bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam "bahasa" Korea artinya cinta, sedangkan dalam "bahasa  Indonesia" artinya kandang atau tempat.
·         Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. "Bahasa" lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata se"baik"nya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
"Bahasa" sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama  "bahasa" adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan "bahasa" dengan manusia menyebabkan "bahasa" tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan "bahasa" dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada "bahasa" asing Sebagai contoh masyarakat "Indonesia" lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi "bahasa" sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu "bahasa" melainkan banyak "bahasa". 
Sumber:
1. zulfikar68.blogspot.com/.../penggunaan-bahasa-indon...
2. vhi3y4.wordpress.com/contoh-menggunakan-bahasa-i...
3. hadiyantopratomo.blogspot.com/.../contoh-penggunaa...
4. laely.widjajati.photos.facebook/29-30 Nov. 2013 — at Villa Vanda gardenia Trawas.
5. laely.widjajati.photos.facebook/add-a-description....

Jumat, 22 November 2013

"MANFAAT/KHASIAT BIJI BUAH ALPUKAT"

"Alpukat", atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama". 

 
Tumbuhan "Alpukat" berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.

"Khasiat Biji Buah Alpukat" Untuk Kesehatan - Selain buahnya yang dapat dimanfaatkan, ternyata "biji buah alpukat" juga sangat baik digunakan untuk kesehatan. "Alpukat" sendiri merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, mulai popular di Indonesia pada abad ke 19.
 

Memang  "Alpukat" merupakan salah satu buah lezat yang memiliki rasa hambar, akan tetapi bukan hanya daging buahnya yang bisa kita konsumsi, "manfaat biji alpukat" juga sangat baik untuk kesehatan dan berikut adalah beberapa dari "manfaat" yang bisa kita dapatkan :  

1. "Biji Buah Alpukat" dapat digunakan sebagai obat sakit gigi. 

2. "Biji Buah Alpukat" juga bisa sebagai obat sakit maag.  

3. "Biji Buah Alpukat" dapat mengobati penyakit kencing manis (diabetes) terutama diabetes melitus. 

4. "Biji Buah Alpukat" juga mampu menghilangkan stress akibat aktivitas yang padat.  

5. "Biji Buah Alpukat" dapat sebagai obat sariawan.

6. "Biji Buah Alpukat" juga mampu menghilangkan rasa nyeri  

7. Bagi penderita sakit ginjal, mohon jangan buru-buru cuci darah.Biji Buah Alpukat"  diiris kecil-kecil, lalu jemur sampai kering (seperti kerupuk). Lalu digiling sampai halus. Ambil serbuknya lalu hidangkan seperti kita membuat kopi atau teh. Minum 3 x sehari, sampai kembali normal. Insya Allah tidak ada efek samping...
Di atas adalah beberapa "manfaat" dari mengkonsumsi "Biji Buah Alpukat". Untuk mengkonsumsinya ada banyak sekali  cara yang bisa kita gunakan dan salah satunya adalah dengan meminum rebusan dari "Biji Buah Alpukat"

Sumber:
1. manfaatdankandungan.blogspot.com/.../manfaat-daun...
2. laely.widjajati.facebook/BIJI ALPUKAT sbg OBAT sakit GINJAL.......
3. Manfaat.Biji.Alpukat Untuk-Ginjal/date: 22 November 2013 1.21 - 
4. produkterlaris.com › blog
5. jamuputrisari-di.blogspot.com/Obat-sakit-gigi-alami-tradisional....
6. minumanbandrek.blogspot.com/.../manfaat-dan-khasi...

Kamis, 21 November 2013

"PERBEDAAN HIJAB, JILBAB DAN KERUDUNG"

"Sebagian besar masyarakat masih banyak yang salah kaprah tentang pemahaman arti istilah "Jilbab", "Hijab" dan "Kerudung"



Mereka menilai semua istilah tersebut memiliki makna sama yaitu penutup kepala. Padahal arti yang sebenarnya sangatlah berbeda.


Pengertian "Kerudung" sebenarnya sudah jelas. "Kerudung" umumnya dipakai oleh wanita muslim. Tetapi "Kerudung" juga sering dipakai oleh perempuan non muslim. "Kerudung" sendiri tidak dianjurkan dalam Islam, karena desain "Kerudung" cuma sebagai penutup kepala saja. "Kerudung" yang hanya sebagai penutup kepala, tidak sepanjang khimar yang mampu menutupi dada wanita sekaligus.
Perempuan Yahudi Ortodoks yang sudah menikah, misalnya, diwajibkan untuk menutupi rambut mereka, seringkali menggunakan
"Kerudung" yang dikenal dengan nama tiche atau snood, sesuai dengan aturan kesopanan tzniot. "Kerudung" dulunya dipakai juga oleh perempuan Kristen yang telah menikah di Eropa pada abad pertengahan, bahkan dipakai juga oleh perempuan yang belum menikah.

Hampir sama dengan
"Kerudung", ada istilah khimar. Sesuai yang tertera dalam surat An-Nur ayat 31 Khimar  adalah apa yang dapat menutupi kepala, leher dan dada tanpa menutupi muka. Khimar merupakan pakaian atas atau penutup kepala. Desain pakaian ini yaitu menutupi kepala, leher dan menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan (termasuk menutupi tulang selangka). Khimar ini tidak diikatkan ke leher seperti "Kerudung", karena jika hal tersebut dilakukan, maka akan memperjelas bentuk lekuk dada dari wanita. Jadi khimar harus menjulur lurus ke bawah dari kepala ke seluruh dada tertutupi.

"HIJAB"


"Hijab"menurut Al-Quran artinya penutup secara umum. Allah SWT. dalam surat Al Ahzabayat 58 memerintahkan kepada para sahabat Nabi SAW  waktu mereka meminta suatu barang pada istri Nabi SAW untuk memintanya dari balik"Hijab" . Jadi, "Hijab" berarti umum, bisa berupa tirai pembatas. 

Sehingga memang terkadang kata "Hijab" dimaksudkan untuk makna "Jilbab". Adapun makna lain dari "Hijab" adalah sesuatu yang menutupi atau menghalangi dirinya. "Hijab" berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi, dengan kata lain al-"Hijab" adalah benda yang menutupi sesuatu.

"JILBAB"


Sebagaimana disimpulkan oleh Al Qurthuby: "Jilbab" adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh". Kecuali Wajah dan telapak tangan.



Hal ini seperti yang tertuang juga dalam firman Allah "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri mukminin, "Hendaklah mereka mengulurkan "Jilbab"nya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak mudah diganggu (QS 33:59). 



Dengan melihat uraian diatas jadi "Jilbab" bukanlah kerudung, melainkan "Jilbab" adalah baju jubah atau pakaian longgar bagi perempuan yang menutupi seluruh anggota tubuh atau aurat perempuan. Karena itu, anggapan bahwa "Jilbab" sama dengan "Kerudung" merupakan sesuatu yang salah kaprah yg seharusnya diluruskan. 



Banyak perempuan muslim yang mengaku sudah ber"Jilbab", padahal dia hanya ber"Kerudung" karena menutup kepalanya saja sedangkan bagian lainnya terbuka atau meskipun tertutup tetapi sangat menonjolkan bagian tubuh dengan berpakaian ketat. Jadi jelas perbedaan antara "Hijab", "Jilbab" & Khimar / "Kerudung". Karena "Jilbab" tak sekedar penutup kepala hingga menutupi dada, ia melindungi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Sumber:
1. www.update-berita.com/.../Wajib-Anda-Ketahui-Perbe...
2. www.facebook.com/sifastore-facebook....
3. laely.widjajati.photos.facebook/jilbaber....
4. mashar2000.wordpress.com/01-Maret-2013....

Senin, 11 November 2013

"KEUTAMAAN SEDEKAH"

"Allah Subhanahu Wa Ta’ala benar-benar memuliakan orang-orang yang ber"sedekah"



Ia menjanjikan banyak "keutamaan"  dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar ber"sedekah". Sungguhkeajaiban "sedekah"  ini memiliki "keutamaan" yang besar. Terdapat ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, "keutamaan", kemuliaan  orang-orang yang ber"sedekah". Ibnu Hajar Al Haitami mengumpulkan ratusan hadits mengenai "keutamaan sedekah" dalam sebuah kitab yang berjudul Al Inaafah Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, meskipun hampir sebagiannya perlu dicek keshahihannya. Banyak "keutamaan" ini seakan-akan seluruh kebaikan terkumpul dalam satu amalan ini, yaitu "sedekah". Maka, sungguh mengherankan bagi orang-orang yang mengetahui dalil-dalil tersebut dan ia tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak ber"sedekah". Semoga kita senantiasa diberinikmat dan kesadaran untuk bers"sedekah".

"Sedekah" memiliki berbagai "keutamaan". sebagai berikut:

1. "SEDEKAH" DAPAT MENGHAPUSKAN KESALAHAN DAN MEREDAKAN MURKA ALLAH.

Rasulullah SAW. bersabda:
"Sedekah" meredakan kemarahan Allah dan menangkal (mengurangi) kepedihan sakaratul maut.” (dalam buku Fiqh Sunnah karangan Sayyid Sabiq)

2.
"SEDEKAH" MEMBUKA PINTU REZEKI.

Rasulullah SAW. bersabda
” Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan
"sedekah".” (HR Al-Baihaqi).

Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah berfirman:
” Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu. “(HR Muslim).

3.
"SEDEKAH" MELIPATGANDAKAN REZEKI.
"Sedekah"tidak saja membuka pintu rezeki/ tetapi juga melipatgandakan rezeki yang ada pada pemberinya.

“Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah 2:261)

4.
"SEDEKAH" MENJAUHKAN DIRI DARI API NERAKA

Rasulullah SAW. bersabda:
“Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (
"sedekah") sebutir kurma.” ( Mutafaq’alaih)

5.PELAKU
"SEDEKAH" BERADA DALAM NAUNGAN "SEDEKAH"NYA PADA HARI KIAMAT.

Rasulullah bersabda:
“Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah
"sedekah"nya ” (HR Ahmad).

6. AMALAN
"SEDEKAH" ADALAH PENAWAR UNTUK BERBAGAI JENIS PENYAKIT JASMANI

Sebagaimana sabda Nabi:
”Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan ber
"sedekah" dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR Ath-Thabrani)

7, AMALAN
"SEDEKAH" ADALAH PENAWAR BERBAGAI JENIS PENYAKIT HATI

Sebagaimana sabda Nabi kepada orang yang mengeluhkan kekerasaan hatinya kepada beliau:

”Jika kamu hendak melembutkan hatimu, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.”(HR Ahmad).

Rasulullah SAW. juga pernah bersabda bahwa
"sedekah" dari seorang Muslim meningkatkan (hartanya) di masa kehidupannya, meringankan kepedihan saat mautnya, dan Allah hilangkan perasaan sombong dan egois dari dirinya. (Fiqhus-Sunnah vol. 3, hal 97)

8. ALLAH MENOLAK BERBAGAI MACAM MUSIBAH DENGAN
"SEDEKAH".
"Sedekah"menolak berbagai bentuk musibah bagi siapapun, sekali pun mereka dari golongan orang zhalim, bahkan kafir sekali pun. Rasulullah SAW. bersabda’. "Sedekah" dapat menyelamat kan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

9, SEORANG HAMBA BARU BISA SAMPAI PADA HAKIKAT KEBAJIKAN SEJATI MELALUI AMALAN
"SEDEKAH" ,

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yg sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguh nya Allah mengetahuinya.” (QS. 3:92)

l0.SEORANG YANG BER
"SEDEKAH" DIDOAKAN OLEH MALAIKAT SETIAP HARI.

Nabi Saw bersabda:
“Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata ‘ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq’ sedang kan (malaikat) yang lainnya berkata.’ya Allah, berikanlah kehancur an kepada orang-orang yang menahan (hartanya)’,”(HR Bukhari-Muslim).

11.PELAKU
"SEDEKAH" DIKARUNIAKAN KEBERKAHAN BAGINYA DAN HARTANYA.

Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki -Nya (QS Saba 34: 39).

Dan jika di
"sedekah"kan, maka tidak berkurang karena Allah akan menggantinya.

12. TIDAK ADA HARTA YANG TERSISA BAGI PEMILIK HARTA MELAINKAN APA YANG TELAH DI
"SEDEKAH"KANNYA.

Sebagaimana dalam firman-Nya:
“…Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS.3 :92).

13. ALLAH MELIPATGANDAKAN GANJARAN BAGI ORANG YANG BER
"SEDEKAH",

sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang ber
"sedekah" baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka: dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS 57:18)

14.PENGAMAL "SEDEKAH" AKAN DIPANGGIL DARI ARAH PINTU KHUSUS DARI PINTU-PINTU SURGA,

“Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar ber
"sedekah" akan dipanggil dari pintu "sedekah".” (HR Bukhari).

15.PADA AMALAN "SEDEKAH" TERDAPAT DI DALAMNYA KELAPANGAN DADA, KENYAMANAN DAN KETENANGAN HATI.

Setiap kali ber
"sedekah", makin menguat kebahagiaan dan makin besar kesenangan. Allah Ta’ala berfirman :”Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS. 59: 9)

16.
"SEDEKAH" DAPAT MENGHAPUS DOSA

Pernyataan ini diperkuat dengan dalil hadist Rasulullah SWA.,
"Sedekah" dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).

17. KAYA YANG DISERTAI
"SEDEKAH" BERADA DI TINGKATAN YANG SAMA DENGAN AL-QUR’AN YG DISERTAI PENGAMALANNYA.

Rasulullah bersabda:
“Tidak boleh hasad (iri hati) kecuali (kepada) dua orang. (Yaitu) seorang yang diberikan Al-Qur’an oleh Allah, lalu ia mengamal kannya siang dan malam. Dan seorang yang dikaruniakan (kekayaan) harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya di (jalan) kebenaran siang & malam.”

18. SEORANG HAMBA DIANGGAP TELAH MENEPATI PERJANJIAN DENGAN ALLAH, PADA SAAT IA MENGORBANKAN JIWA DAN HARTANYA DI IALAN ALLAH.

Allah berfirman: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang-mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surqa untuk mereka. Mereka berperanq pada ialan Alah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, lnjil dan Al Qur’an. Dan siapakah yanq lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangah yang besar.(QS 9:111)

19.
"SEDEKAH" ADALAH PENSUCI BAGI HARTA DAN JIWA, MELEPASKAN DARI SIKAP SIKAP BURUK (AD-DAKHAN).

Nabi berwasiat kepada para pedagang:
‘Wahai para pedaganq,. sesungguhnva (pada) perdagangan ini terjadi kealphaan dan sumpah, maka campurilah dengan
"sedekah". (HR. Ahmad).

Allah berflrman:
“Ambillah zakat dari sebagian, harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…” (QS At-Taubah:103)

20.
"SEDEKAH" UNTUK JANDA DAN ORANG MISKIN DIIBARATKAN SEPERTI ORANG YG BERPUASA TERUS MENERUS.

Rasulullah bersabda,
”orang yg mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yg tidak pernah berbuka.” (HR Bukhari)

Sumber:
1. www.sahabatyatim.org/artikel/9-keutamaan-sedekah/
2. dianifan.blogspot.com/saling-mengisi-dan saling mengerti-Sedekah....
3. ordinary.blogspot.com/Mau-Kaya?-Makanya-Sedekah....
4. ndrihapsari.blogspot.com/nanoonanoo.....
5. azwarhadi.blogspot.com/Buat-Hidupmu-Lebih-Hidup.....