"Sosiologi Sastra" merupakan pendekatan yang bertitik tolak dengan orientasi kepada pengarang".
PENGERTIAN "SOSIOLOGI SASTRA".
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(
1989: 855 ). "Sosiologi Sastra" merupakan pengetahuan tentang sifat dan
perkembangan masyarakat dari atau mengenai "sastra" karya para kritikus
dan sejarawan yang terutama mengungkapkan pengarang yang dipengaruhi
oleh status lapisan masyarakat tempat ia berasal, ideologi politik dan
soaialnya, kondisi ekonimi serta khalayak yang ditujunya.
"Sosiologi" merupakan ilmu pengetahuan
kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir dari pada perkembangan
ilmu pengetahuan. "Sosiologi" lahir pada saat-saat terakhir perkembangan
ilmu pengetahuan, oleh karena "sosiologi" didasarkan pada
kemajuan-kemajuan yang telah dicapai ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.
Selanjutnya Camte berkata bahwa "sosiologi" dibentuk berdasarkan
pengamatan dan tidak pada spekulasi-spekulasi perihal keadaan masyarakat
dan hasil- hasil observasi tersebut harus disusun secara sistematis dan
motodologis (Suekanto, 1982: 4 ).
"Sastra" dapat dipandang sebagai suatu
gejala sosial. "Sastra" yang ditulis pada suatu kurun waktu tertentu
langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu.
Pengarang mengubah karyanya selaku seorang warga masyarakat pula (
Luxenburg, Bal, dan Willem G. W. terjemahan Dick Hartoko. 1084: 23
).
HUBUNGAN ANTARA "SASTRA" DENGAN MASYARAKAT.
Lebih lanjut dikatakan bahwa hubungan antara "sastra" dan masyarakat
dapat diteliti dengan cara:
- Faktor – faktor di luar teks, gejala kontek "sastra", teks itu tidak ditinjau. Penelitian ini menfokuskan pada kedudukan pengarang dalam masyarakat, pembaca, penerbitan dan seterusnya. Faktor-faktor konteks ini dipelajari oleh "Sosiologi Sastra" empiris yang tidak dipelajari, yang tidak menggunakan pendekatan ilmu "sastra".
- Hal-hal yang bersangkutan dengan "sastra" diberi aturan dengan jelas, tetapi diteliti dengan metode-metode dari ilmu "sosiologi". Tentu saja ilmu sastra dapat mempergunakan hasil "Sosiologi Sastra", khususnya bila ingin meniti persepsi para pembaca.
- Hubungan antara (aspek-aspek ) teks "sastra" dan susunan masyarakat sejauh mana system masyarakat serta jaringan sosial dan karyanya, melainkan juga menilai pandangan pengarang.
Pendekatan "Sosiologi Sastra" jelas
merupakan hubungan antara "sastra" dan masyarakat, literature is an
exspreesion of society, artinya "sastra" adalah ungkapan perasaan
masyarakat. Maksudnya masyarakat mau tidak mau harus mencerminkan dan
mengespresikan hidup ( Wellek and Werren, 1990: 110 ).
SASARAN PENELITIAN "SOSIOLOGI SASTRA".
Hubungan yang nyata antara "sastra" dan
masyarakat oleh Wellek dan Werren dapat diteliti melalui:
1. "Sosiologi" Pengarang.
Menyangkut masalah pengarang sebagai
penghasil Karya "sastra". Mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial
pengarang, dan ketertiban pengarang di luar karya "sastra".
2. "Sosiologi" Karya "Sastra".
Menyangkut eksistensi karya itu sendiri,
yang memuat isi karya "sastra", tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat
dalam karya "sastra" itu sendiri, dan yang berkaitan masalah-masalah
sosial.
3. "Sosiologi" Pembaca.
Mempermasalahkan pembaca dan pengaruh
sosial karya tersebut, yakni sejauh mana dampak sosial "sastra" bagi
masyarakat pembacanya ( Wellek dan Werren, 1990: 111 ).
Beberapa pengertian dan
pendapat di atas menyimpulkan bahwa pendekatan "Sosiologi Sastra" adalah
pendekatan terhadap karya sastra dengan tidak meninggalkan segi-segi
masyarakat, termasuk latar belakang kehidupan pengarang dan pembaca
karya "sastra".
Karya "sastra" kita kenal sebagai karya
imajinasi yang lahir bukan atas kekososngan jiwa namun juga atas
realitas yang terjadi di sekeliling pengarang. Hal ini tentu tidak lepas
dari unsur yang membangun karya "sastra" tersebut yang meliputi unsur
intrinsik (unsur yang membangun karya "sastra" dari dalam dan unsur
ekstrinsik (unsur yang membangun karya "sastra" dari luar). Salah satu
contoh kajian ekstrinsik karya "sastra" adalag konflik sosial yang hal
tersebut tercakup dalam kajian "Sosiologi Sastra".
"Sosiologi Sastra" merupakan kajian ilmiah
dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat , mengenai lembaga dan
proses sosial . "Sosiologi" mengkaji struktur sosial dan proses sosial
termasuk didalamnya perubahan-perubahan sosial yang mempelajari lembaga
sosial. agama, ekonomi, politik dan sebagainya secara bersamaan dan
membentuk struktur sosial guna memperoleh gambaran tentang cara-cara
manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mekanisme kemasyarakatan
dan kebudayaan. "Sastra" sebagaimana "sosiologi" berurusan dengan manusia ;
karena keberadaannya dalam masyarakat untuk dinikmati dan dimanfaatkan
oleh masyarakat itu sendiri. "Sastra" sebagai lembaga sosial yang
menggunakan bahasa sebagai mediumnya karena bahasa merupakan wujud dari
ungkapan sosial yang menampilkan gambaran kehidupan.
Menurut Wolf terjemahan Faruk
mengatakan, “Sosiologi" kesenian dan kesu"sastra"an merupakan suatu
disiplin ilmu yang tanpa bentuk; tidak terdefinisikan dengan baik ,
terdiri dari sejumlah studi empiris dan berbagai percobaan pada teori
yang agak lebih general; yang masing-masing hanya mempunyai kesamaan
dalam hal bahwa semuanya berurusan dengan antara seni dan kesu"sastra"an
dengan masyarakat (199 : 3).
RAGAM "SOSIOLOGI SASTRA".
Mengenai ragam pendekatan terhadap karya
"sastra" kajian "sosiologis" mempunyai tiga klasifikasi (Wellek dan Warren: 1986) (a) "Sosiologi" pengarang (b) "Sosiologi" karya "sastra" (c) "Sosiologi Sastra" dalam "sosiologi" pengarang. Wilayahya mencakup dan
memasukkan status sosial, ideologi sosial dan lain sebagainya
menyangkut pengarang, dalam hal ini berhubungan posisi sosial pengarang
dalam masyarakat dan hubungannya dengan rnasyarakat "sastra": mengenai
"sosiologi" karya "sastra", yaitu mempermasalahkan karya "sastra" itu sendiri
dengan kata lain menganalisis struktar karya dalam hubungannya antara
karya seni dengan kenyataan dengan tujuan menjelaskan apa yang dilakukan
dalam proses membaca dan memahami karya "sastra" "Sosiologi Sastra",
wilayah cakupannya dan mempermasalahkan pembaca sebagai penyambut dan
penghayat karya "sastra" serta pengaruh sosial karya "sastra" terhadap
pembaca atau dengan kata lain memasalahkan tentang pembaca dan pengaruh
sosialnya terhadap masyarakat.
Penelaahan unsur "sosiologis" karya "sastra"
khususnya roman juga dikaitkan dengan sistem kemasyarakatan karena
dalam sistem ini terjadi interaksi sosial yang cenderung menghasilkan
suatu kebudayaan .Dimana di dalamnya mengatur cara manusia hidup
berkelompok clan berinteraksi dalam jalinan hidup bermasyarakat. Hal ini
berpengaruh terhadap kehidupan manusia yang mengalarni berbagai
modernisasi. Manusia dalam menjalani kehidupan manusia harus menyadari
akan kefanaan hidup itu sendiri.
Sumber:
1. pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/sosiologi-sastra/
2. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17404/4/Chapter%20II.pdf
3. bocahsastra.wordpress.com/.../pendekatan-sosiologi-sastra-sebagai-alat- analisa-novel/
4. laely-widjajati/facebook.photos/Ayo-jalan2-dulu-biar-sehat/
5. laely-widjajati/facebook.photos/Nyantai-Sejenak/
6. laely-widjajati/facebook.photos/Foto-ini-waktu-
lamaran-e-sopo-yoo-???/