Senin, 30 Mei 2011

"ANUGERAH - KENIKMATAN"

"Nikmat"ilah kesedihanmu, karena tidak ada sesuatu yang abadi. Kesedihanmu itu juga tak akan abadi."


Setelah perjuangan terdapat "nikmat" kemenangan.

Engkau memiliki banyak "nikmat" yang tak terhingga. Terimalah apa yang telah Allah tetapkan buatmu, agar engkau menjadi orang paling kaya.

Terimalah "anugerah" yang diberikan dan gunakanlah.

Hitunglah "anugerah" Allah untukmu.

Hitunglah "nikmat" Allah uang di"anugerah"kan kepadamu sebagai ganti dari menghitung kelelahamu.

Berapa banyak "nikmat" yang harus disyukuri, yang tersembunyi pada yang menyebalkan.

Terkadang Allah memberi "nikmat" lewat musibah yang dahsyat, dan menguji sebagian kaum dengan berbagai "nikmat".

Peristiwa-peristiwa tak mengenakkan yang menimpamu, itulah yang akan mengajarkanmu bagaimana me"nikmat"i "anugerah".

Rasakan dan "nikmat"ilah yang ada, karena apapun akan berakhir seperti halnya juga bermula.

Penderitaan itu datang menghampiri, kemudian hilang dan tidak akan datanglagi. Alangkah "nikmat"nya keberhasilan setelah perjuangan.

Kesengsaraan bukan ke"nikmat"an yang lenyap dari diri seseorang. Kesengsaraan adalah lenyapnya usaha untuk memperbaiki diri.

Nilai kehidupan adalah jika seseorang dapat me"nikmat"i hidup setiap saat (dalam kondisi apapun).

Dan apa saja "nikmat" yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya)......

Dua hal: tekanan dan cobaan; dan dua "anugerah": "nikmat" dan kemudahan.

Ambillah ke"nikmat"an dunia itu, seluruhnya; dan tinggalkanlah hatiku bebas, merdeka dan tak terusik.

Dua "nikmat" yang tidak dipergunakan dengan baik oleh kebanyakan manusia adalah: kesehatan dan waktu luang.

Dan, jika kamu menghitung "nikmat" Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.

Sesungguhnya "nikmat" besar yang harus dijaga adalah ketika kebaikan itu memenuhi jiwa dan membahagiakan hati.

Perempuan adalah ke"nikmat"an dan keindahan.

Semoga engkau tetap me"nikmat"i hidup, meski kenyataan hidup pahit. Dan, semoga engkau tetap bergembira, ketika semua orang bersungut-sungut.

Ke"nikmat"an yang haram akan membuahkan penyesalan, kehinaan dan azab yang sangat pedih.

Kehidupan adalah "anugerah"dari Allah untuk manusia. Terimalah hadiah dari Yang Maha Esa. Ambillah dengan senang dan bangga. Sambutlah waktu pagi yang cerah dan senyum yang indah. Sambutlah malam yang tenang dan sunyi. Sambutlah siang yang bercahaya dan bersinar.

Carilah "anugerah" di bumi, di bunga, di mawar, di panasnya matahari dan lain-lain. Jadikanlah "anugerah" itu sebagai modal penolong untuk taat, bersyukur dan memuji Allah. Ketahuilah, bahwa Allah tidak menciptakan "nikmat"-"nikmat" ini kecuali dijadikan sebagai sarana untuk menyembah-Nya.

"Anugerah" kecerdasan, kekuatan, kecantikan dan pengetahuan, semuanya akan berubah menjadi derita dan musibah jika tidak memperoleh taufik (pertolongan) dan berkah dari Allah. Oleh karena itu Allah mengingatkan manusia akan akibat menjauh dari Allah.

'Wahai Allah, Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam janji dan akan menepati perjanjian itu semampuku. Aku berlindung dari buruk yang aku perbuat. Aku mengakui "nikmat"-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau'.

Para kuli bangunan itu bisa tidur lebih nyenyak dan lebih lahap me"nikmat"i  makanan ketimbang para bisnisman yang memiliki kedudukan.
Nilai kehidupan adalah jika seseorang dapat me"nikmat"i hidup setiap saat (dalam kondisi apapun).

"Nikmat"ilah harimu dan bersungguh-sungguhlah. Carilah sesuatu yang dapat mencegah penderitaan sebelum penderitaan itu datang menyerangmu.

Lakukanlah pekerjaan yang dicintai yang mengandung pengabdian kepada masyarakat dan merasakan "nikmat"nya waktu. 

Kunci bertambahnya ("nikmat") adalah bersyukur.

Tidak ada satupun "nikmat" yang ada pada kalian kecuali semuanya dari Allah. Apabila kalian didera marabahaya, maka kepada-Nya kalian tersedu-sedu. (Al-Qur'an, Surat An-Nahl, Ayat 53).

'Mereka mengetahui "anugerah" Allah, namun mereka mengingkarinya.' (Al-Qur'an, Surat An-Nahl, Ayat 83).

Ambillah seluruh "nikmat" dan terimalah dengan dada terbuka serta pujilah Allah atas semua "nikmat" yang di"anugerah"kan-Nya.

'Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang mengubah "nikmat" Allah dengan kekufuran'. (Al-Qur'an, Surat Ibrahim, Ayat 28).