"Kapan "dosa" pertama kali terjadi dan dilakukan manusia? Tentu kita akan langsung teringat pada sebuah kisah yang diabadikan dalam Al-Qur'an; yaitu kisah pengusiran Adam dan Hawa dari surga."
Hadits Riwayat Muslim menjelaskan, "Dari Nawwas bin Sam'an ra berkata, Rasulullah bersabda 'Kebaikan adalah akhlak terpuji, sedangkan "dosa" adalah apa yang meresahkan jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia'".
Hadits Hasan yang diriwayatkan dari dua musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi dengan sanad hasan, hadits Arbain ke-27, menjelaskan bahwa Wabishah bin Ma'bad ra berkata, saya mendatangi Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda: "Engkau datang untuk menanyakan kebaikan? Saya menjawab, "Ya, benar". Beliau bersabda, 'Tanyakan pada hatimu sendiri! Kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang karenanya, sedangkan "dosa" adalah sesuatu yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan rasa gundah dalam dada, meskipun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya'.
Jadi indikator "dosa" itu sangatlah jelas. Kalau hati seseorang tidak nyaman dengan sesuatu perbuatan dan menimbulkan kegundahan dalam hatinya, maka perbuatan itu adalah "dosa".
"Dosa" dapat dikategorikan ke dalam dua macam berdasarkan kadar beratnya, yaitu "dosa" besar dan "dosa" kecil. Pembagian "dosa" tidak hanya berdasarkan "dosa" besar dan kecil saja, namun ada juga kategori pembagian "dosa" yang lain, misalnya berdasarkan obyek "dosa", yaitu "dosa" langsung kepada Allah dan "dosa" kepada manusia.
Hadits Riwayat Bukhari Muslim, menjelaskan: "Tidakkah aku ceritakan kepadamu tentang "dosa"-"dosa" yang besar (3X). Mereka menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah', Beliau bersabda, 'Yaitu menyekutukan Allah, durhaka pada orang tua -- pada waktu itu beliau bersandar kemudian duduk, kemudian bersabda -- demikian juga persaksian palsu dan ucapan palsu'. Beliau selalu mengulang-ulangnya sehingga kami berkata, Andaikan beliau diam'"
Hadits Riwayat Bukhari Muslim, menjelaskan "Beliau bersabda, 'Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan (7 "dosa" besar)'. Mereka berkata, 'Apa saja, wahai Rasulullah? 'Beliau bersabda, 'Menyekutukan Allah, sihir, membunuh, memakan riba', makan harta anak yatim, berpaling dari medan perang dan menuduh keji wanita mukminat baik-baik'."
Ada 10 macam "dosa" besar:
1. Syirik/mempersekutukan Allah.
2. Sihir.
3.Durhaka kepada orangtua.
4.Lari dari medan perang.
5. Bersumpah palsu.
6. Membunuh.
7. Berzina.
8.Memakan riba'
9. Memakan harta anak yatim
10.Miras dan judi.
Macam-macam "dosa" kecil:
1. Dengki.
2. Iri.
3.Takabur.
4.Sombong.
5. Ujub.
6. Bergunjing.
Tanpa sadar, "dosa" kecil dapat menjelma menjadi "dosa" besar. Ibarat kotoran yang menempel di dinding kaca. Awalnya hanya sedikit dan tidak kelihatan. Namun hari berikutnya menjadi lebih tebal, hari berikutnya kaca tersebut sedikit gelap, kemudian semakin lama semakin gelap. Ada sejumlah sebab yang membuat "dosa" kecil berubah menjadi "dosa" besar, antara lain:
1. Dilakukan terus menerus.
2. Meremehkan "dosa" kecil.
3. Merasa gembira dengan "dosa" kecil dan memujinya.
4. Meremehkan dan menyepelekan kemurkaan Allah.
5. Membeberkan "dosa"nya di hadapan banyak orang.
6. "Dosa" kecil yang dilakukan oleh orang alim yang menjadi panutan atau teladan.
Kebiasaan-kebiasaan Positif Untuk Menjaga Diri dari "Dosa":
1. Kebiasaan Istighfar.
2. Berjabat tangan.
3. Mencari Lingkungan Yang Baik.
4. Evaluasi diri.
5. Shalat Malam.
(Sumber: Orang Ber"dosa" rindukan Surga, oleh Syailendra Putra).
"Dosa" dapat dikategorikan ke dalam dua macam berdasarkan kadar beratnya, yaitu "dosa" besar dan "dosa" kecil. Pembagian "dosa" tidak hanya berdasarkan "dosa" besar dan kecil saja, namun ada juga kategori pembagian "dosa" yang lain, misalnya berdasarkan obyek "dosa", yaitu "dosa" langsung kepada Allah dan "dosa" kepada manusia.
Hadits Riwayat Bukhari Muslim, menjelaskan: "Tidakkah aku ceritakan kepadamu tentang "dosa"-"dosa" yang besar (3X). Mereka menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah', Beliau bersabda, 'Yaitu menyekutukan Allah, durhaka pada orang tua -- pada waktu itu beliau bersandar kemudian duduk, kemudian bersabda -- demikian juga persaksian palsu dan ucapan palsu'. Beliau selalu mengulang-ulangnya sehingga kami berkata, Andaikan beliau diam'"
Hadits Riwayat Bukhari Muslim, menjelaskan "Beliau bersabda, 'Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan (7 "dosa" besar)'. Mereka berkata, 'Apa saja, wahai Rasulullah? 'Beliau bersabda, 'Menyekutukan Allah, sihir, membunuh, memakan riba', makan harta anak yatim, berpaling dari medan perang dan menuduh keji wanita mukminat baik-baik'."
Ada 10 macam "dosa" besar:
1. Syirik/mempersekutukan Allah.
2. Sihir.
3.Durhaka kepada orangtua.
4.Lari dari medan perang.
5. Bersumpah palsu.
6. Membunuh.
7. Berzina.
8.Memakan riba'
9. Memakan harta anak yatim
10.Miras dan judi.
Macam-macam "dosa" kecil:
1. Dengki.
2. Iri.
3.Takabur.
4.Sombong.
5. Ujub.
6. Bergunjing.
Tanpa sadar, "dosa" kecil dapat menjelma menjadi "dosa" besar. Ibarat kotoran yang menempel di dinding kaca. Awalnya hanya sedikit dan tidak kelihatan. Namun hari berikutnya menjadi lebih tebal, hari berikutnya kaca tersebut sedikit gelap, kemudian semakin lama semakin gelap. Ada sejumlah sebab yang membuat "dosa" kecil berubah menjadi "dosa" besar, antara lain:
1. Dilakukan terus menerus.
2. Meremehkan "dosa" kecil.
3. Merasa gembira dengan "dosa" kecil dan memujinya.
4. Meremehkan dan menyepelekan kemurkaan Allah.
5. Membeberkan "dosa"nya di hadapan banyak orang.
6. "Dosa" kecil yang dilakukan oleh orang alim yang menjadi panutan atau teladan.
Kebiasaan-kebiasaan Positif Untuk Menjaga Diri dari "Dosa":
1. Kebiasaan Istighfar.
2. Berjabat tangan.
3. Mencari Lingkungan Yang Baik.
4. Evaluasi diri.
5. Shalat Malam.
(Sumber: Orang Ber"dosa" rindukan Surga, oleh Syailendra Putra).