"Buah "avokad" merupakan sumber lemak nabati yang memegang peranan penting di daerah-daerah pegunungan yang sukar mendapatkan susu sapi dan kelapa pantai."
Kandungan lemak yang ada pada buah "avokad" sekitar 6,5 gram, lebih besar dari pada susu sapi yang hanya mengandung lemak 3,5 gram. Disamping itu juga mengandung calcium 10 mgram, fosfor 20 mgram, protein 0,9 gram dan nilai kalorinya 85. Juga mengandung vitamin A 180 I U dan vitamin C 13 mgram.
Buah "avokad" datangnya musiman. Biasanya musim "avokad" pada bulan Desember sampai Pebruari saja ada buah "avokad" yang besar-besar. Sedangkan di sekitar bulan Mei, ada hujan "avokad" kricik-kricik, karena ada jenis "avokad" yang dipanggil Ijo Panjang, yang dapat berbuah deras, pada bulan di sekitar akhir kemarau (April, Mei, Juni). Seakan-akan lantas ada musim buah kedua yang pendek jadinya apabila memang beramai-ramai menanam jenis "avokad" Ijo Panjang. Bulan-bulan lain di musim kemarau (Juli-Nopember) pasaran sudah sepi dari buah "avokad".
Buah "avokad" dapat menghasilkan sangat memuaskan apabila ditanam di daerah dataran tinggi, antara 200 - 1000 meter di atas permukaan laut. Di dataran rendah juga dapat tumbuh akan tetapi hasilnya tidak dapat memuaskan seperti kalau ditanam di dataran tinggi.
Apabila menanam "avokad" dari biji, kita harus menunggu kira-kira sepuluh tahunan lamanya. Namun kalau menanam bibit berupa okulasi, kita sudah dapat memetik buah "avokad" kira-kira setelah umur enam tahunan.
Bibit-bibit okulasi biasanya dijual berupa 'puteran' yang susunan akarnya ditanam di dalam tanah yang dibungkus keranjang bambu kira-kira sebesar pot, karena akar tunggangnya mudah rusak. Apabila hendak menanam bibit okulasi ini, keranjang bambunya harus dibuang terlebih dahulu. Supaya nanti tidak diserbu rayap-rayap, namun harus hati-hati jangan sampai merontokkan tanah yang meliputi akar-akar "avokad" itu.
Bibit "avokad" ditanam dalam lubang penanaman berukuran 1 x 1 meter sedalam 50 cm. Cara menggali dan mengolah tanah seperti halnya penanaman pada buah-buah yang lain.
Okulasi "avokad" sangat mudah diserang berbagai macam cendawan di musim hujan, maka di masa mudanya harus disemprot dengan bubur Bordo 1 1/2 % yang dibuat dari larutan terusi 15 gram, dalam air 1/2 liter, yang dituangkan sedikit demi sedikit dalam larutan kapur tohor 15 gram dalam air 1/2 liter, kemudian diaduk-aduk sampai rata).
Untuk menanami pekarangan sendiri dengan maksud dimakan sendiri, lebih baik pilih jenis "avokad" Ijo Panjang. Sebab jenis "avokad" inilah yang terkenal dapat membentuk buah dengan penyerbukan sendiri, tepung sari dan pohon itu sendiri dapat menyerbuki putik pohon itu juga.
Jenis-jenis lain seperti Ijo Bunder, Merah, Panjang, Merah Bunder dan lain-lain tidak dapat dilakukan seperti ini. Jenis-jenis ini hanya dapat membentuk buah apabila ada penyerbukan silang oleh tepung-tepung sari dari pohon "avokad" yang lain. Karena itu jenis-jenis yang terakhir tadi juga hanya bagus untuk ditanam di kebun yang luas saja yang memang dapat menampung beberapa pohon sekaligus bersama-sama.
Pohon "avokad" memang aneh. Masaknya tepung sari dari bunga jantan selalu menjadi pada saat-saat yang berbeda dengan saat terbukanya putik dari bunga betina, dan sialnya bunga betina ini hanya sebentar saja bersedianya 'terima tamu'. Setelah itu sudah nyetet tidak mau buka pintu lagi.
Ada pohon-pohon yang benang sarinya hanya di waktu pagi hari saja masak dan siap sedia menyerbu ke bunga-bunga betina. Namun bunga-bunga betina pada pohon itu sendiri belum bangun. Baru mau berdandan sedia menerima tamu pupuran tepung sari kalau sudah siang. Namun kalau sudah siang, tepung sari pohon itu sendiri sudah habis.
Jadi kalau anda kebetulan menanam jenis "avokad" semacam itu hanya satu pekarangan (sedang di halaman tetangga tidak ada pohon "avokad" lain), maka sampai kapanpun pohon "avokad" anda tidak akan berbuah. Untunglah ada segolongan pohon yang bunga-bunganya justru bangun di waktu sebaliknya. Yang betina bangun pagi, yang jantan bangun siang.
Pohon demikian harus ditanam bersama-sama denga pohon lain, jarak tanam harus sepuluh meter, yang serba terbalik jadwal bangunnya. Jadi begitu tepung sari dari pohon yang pertama tadi mulai beterbangan, maka siaplah bunga-bunga betina dari pohon kedua yang suka rajin-rajin bangun pagi ini untuk menerima serbukan silangnya. Dan nanti siang, apabila bunga betina yang malas dari pohon yang pertama sudah bangun, maka giliran bunga-bunga jantan dari pohon yang kedua inilah yang kini harus bertandang ke pohon yang pertama tadi.
Jadi bunga yang meleknya pagi harus diserbuki oleh tepung sari yang bangun pagi juga, dari pohon lain. Dan bunga yang bangun siang, harus diserbuki oleh tepung sari yang bangunnya siang juga, dari pohon lain. Hanya jenis "avokad" yang bunga betinanya dapat terbuka terus menerus sampai lamalah yang tidak perlu diberi teman seperti itu. Sebab, sementara bunga-bunga betina itu belum tutup mulut, bunga jantan dari pohon itu sendiri sudah keburu masak mengeluarkan tepung sarinya. Dapat serbuk-serbukan sendiri......Jenis-jenis "avokad" yang semacam inilah yang sesuai untuk ditanam sendirian di halaman sempit untuk dimakan sendiri. Antara lain jenis Ijo Panjang tadi...........
Pendapat yang sudah menjadi rahasia umum, bahwa pohon "avokad" baru dapat berbuah apabila daunnya sudah habis dimakan ulat-ulat sampai gundul. Namun sebetulnya tidak perlu demikian...... "Avokad" yang tidak gundulpun asalkan sudah umur lewat enam tahun (bibit okulasi atau sepuluh tahun (bibit biji) dapat saja berbuah lebat.... Asalkan kita menanam jenisnya yang dapat Zelffertiel menyerbuki bunganya sendiri tadi..... Atau mengkombinasikan jenis-jenis yang bunga-bunganya berbeda bangunnya tadi dalam satu halaman.
Selamat bercocok tanam "avokad"......
Semoga anda sukses.................