Jumat, 26 Maret 2010

"STROKE DAN CARA UNTUK MENGHINDARINYA"

"Stroke" merupakan gangguan aliran darah di otak sehingga sel-sel otak tidak memperoleh nutrisi dan oksigen yang cukup."


"Stroke" disebabkan oleh pembuluh darah buntu atau karena ada pendarahan. Hanya dalam hitungan menit sampai jam, sel otak yang tidak mendapatkan makanan akan mati.


Sekitar delapan puluh lima persen dari "stroke" disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah atau pembuntuan oleh bekuan darah (Ischemic "Stroke"). "Stroke" yang disebabkan oleh pendarahan disebut hemorrhagic "Stroke".


"Stroke" merupakan salah satu penyebab cacat tubuh dan kematian. Bagi orang tua, tiap pertambahan usia sepuluh tahun, kemungkinan terkena "stroke" naik dua kali lipat. Seringkali, apabila dijumpai "stroke" pada usia di atas enam puluh lima tahun, mayoritas akan berakhir dengan kematian.


Gejala "stroke" biasanya berupa:

1. Mendadak mati rasa, lemah atau kelumpuhan pada wajah, lengan, tangan atau tungkai bawah. Biasanya hanya separuh badan.


2. Sulit berbicara.


3. Penglihatan mendadak kabur.


4. Pusing, kehilangan keseimbangan.


5. Sakit kepala yang hebat, atau sakit kepala tidak seperti biasanya secara mendadak. Kadang disertai leher yang kaku, nyeri pada wajah, ada muntah atau kesadaran menurun.


6. Bingung, sukar berorientasi, hilang ingatan.


Beberapa gejala lain dapat timbul sebelum atau sesudahnya. Misalnya sulit menelan, tidak dapat berjalan, pendengaran hilang, bahkan tidak dapat mengontrol kencing atau berak. Daya ingat, kemampuan berpikir dan belajar, serta orientasi terganggu. Penderita "stroke" tidak dapat berkonsentrasi atau memperhatikan sesuatu. "Stroke" akibat pendarahan dapat menimbulkan rasa mual, muntah, pusing bahkan kesadaran menurun sampai koma.


"Stroke" mayoritas timbulnya secara mendadak tanpa ada tanda sebelumnya. Namun, ada beberapa penderita "stroke" dapat mengalami serangan transient ischemic attack (TIA) terlebih dahulu. TIA adalah serangan mirip "stroke" yang berlangsung hanya sekejap, beberapa detik hingga beberapa menit, dan kemudian menjadi normal kembali tanpa meninggalkan gejala sisa atau permanen. Bila ada TIA, harus segera waspada dan mengobatinya supaya tidak terjadi "stroke" yang sesungguhnya.


Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih mudah terkena "stroke", antara lain:

1. USIA. Mulai dari usia 35 tahun, tiap kenaikan 19 tahun, maka resiko terkena "stroke" akan naik dua kali lipat.


2. JENIS KELAMIN. Kemungkinan terkena "stroke" bagi pria dan wanita adalah sama. Namun, statistik menunjukkan bahwa wanita yang terkena "stroke" akan lebih cepat meninggal dari pada pria.


3. RAS. Orang berkulit hitam lebih mudah terserang "stroke" dari pada ras lainnya.


4. RIWAYAT KELUARGA. Bila ada orang tua atau saudara yang terkena "stroke", maka kemungkinan mengalami "strole" menjadi lebih besar.


5. TEKANAN DARAH TINGGI. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah, mempermudah terjadi plak atau penyumbatan (arteri osklerosis), sehingga lebih mudah terserang "stroke".


6. KOLESTEROL. Bila kolesterol LDL seseorang tinggi sedangkan kolesterol HDL rendah, maka seseorang akan mudah terserang "stroke".


7. MEROKOK. Orang yang merokok akan dua sampai tiga kali lebih mudah terserang "stroke".


8. HIDUP SANTAI. Orang yang jarang bergerak atau berolahraga cenderung lebih mudah mengalami "stroke".


9. DIABETES. Penderita diabetes lebih mudah mengalami arteri osklerosis dan terkena "stroke".


10. PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH. Gangguan kardiovaskuler seperti gagal jantung, penyakit klep jantung, pernah mengalami serangan jantung, atau gangguan irama jantung, mudah memicu timbulnya "stroke".


11. PERNAH "STROKE" ATAU TIA SEBELUMNYA. Apabila seseorang berusia lebih dari 45 tahun dan pernah terkena "stroke", maka kemungkinan terjadi "stroke" ulang menjadi besar, yaitu 10 sampai 20 kali lipat. Demikian pula apabila pernah terkena TIA, resiko terserang "stroke" bertambah besar. "Stroke" sering timbul pada bulan berikutnya setelah TIA.


Pada "stroke" akibat penyumbatan, maka pengobatan yang diberikan adalah untuk menghilangkan sumbatan dan melancarkan aliran darah kembali, antara lain:

1. OBAT ANTI PLATELET. Yakni obat yang menghambat pembentukan bekuan darah, melancarkan darah, sehingga penyumbatan tidak terjadi.


2. ANTIKOGULAN. Obat ini menghambat pembekuan darah.


3. TISSUE PLASMINOGEN ACTIVATOR (TPA). Obat ini menghancurkan bekuan darah, sehingga mengurangi dan mencegah kerusakan otak akibat penyumbatan darah. Harus diberikan segera atau dalam tiga jam setelah terjadi serangan "stroke". Pemakaian yang tidak hati-hati dapat memicu terjadinya pendarahan.


4. PEMBEDAHAN ATAU BALON. Kadang dibutuhkan untuk membersihkan bekuan darah di arteri karotid di leher, yaitu pembuluh darah yang dilewati darah menuju otak, supaya tidak mudah timbul "stroke" ulangan.


Apabila "stroke" yang disebabkan oleh pendarahan, penanganannya berbeda. Tekanan darah harus dikontrol dengan sangat cermat, jumlah cairan infus yang diberikan juga perlu dipantau ketat. Ini untuk mencegah penekanan jaringan otak akibat tekanan di dalam otak yang meninggi. Tindakan pembedahan dibutuhkan untuk menghentikan pendarahan dan membuang bekuan pendarahan, supaya tekanan dalam otak dapat normal kembali.


Tindakan rehabilitasi akan membantu penderita "stroke" untuk memulihkan kekuatan serta kemampuan untuk kembali melakukan aktivitas. Misalnya menambah kekuatan otot, melatih keseimbangan, serta menghilangkan kekuatan sendi. Latihan fisik juga dapat menumbuhkan kepercayaan diri, dan menghilangkan depresi. Rehabilitasi harus dimulai sedini mungkin, barangkali dalam beberapa hari setelah serangan "stroke" sudah dapat dimulai berlatih. Pasien "stroke" harus dimotivasi untuk mau berlatih. Tanpa berlatih, otot akan semakin lemah dan kecil, sendi semakin kaku. Akhirnya harus terus berbaring dan semakin tidak berdaya.

Kadang beberapa hal diperlukan selama perawatan "stroke". Misalnya oksigen, alat untuk membersihkan lendir di jalan napas, nebulizer untuk menguapi jalan napas, serta pemberian makanan melalui nasogastric tube (pipa melalui hidung ke lambung).


Kita harus selalu melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sehat. Hal ini bukan saja untuk menghindari "stroke", akan tetapi juga untuk mencegah supaya penderita "stroke" tidak mengalami serangan kedua, ketiga dan seterusnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari "stroke" antara lain:

1. DIET SEHAT UNTUK OTAK. Banyak mengkonsumsi buah, sayur, kacang, kedelai, oatmeal dan ikan.


2. HINDARI LEMAK JENUH ATAU KOLESTEROL. Apabila tidak dapat berdiet pantang kolesterol, anda butuh obat untuk menurunkan kolesterol.


3. JANGAN GEMUK. Berat badan berlebihan memicu timbulnya "stroke".


4. OLAHRAGA TERATUR. Olahraga dapat menurunkan tekanan darah dan membuatnya stabil. Olahraga juga menaikkan kolesterol HDL yang baik untuk pembuluh darah.


5. JAUHI ROKOK DAN ALKOHOL. Rokok dan alkohol dapat merusak pembuluh darah, menimbulkan hipertensi, seseorang menjadi lebih mudah terkena "stroke".


6. KONTROL GULA DAN TEKANAN DARAH. Kunci kesuksesan terletak bagaimana berdiet sehat, berolahraga teratur, mengatur berat badan yang ideal, serta minum obat yang benar.


7. JANGAN STRES. Stres membuat tekanan darah mendadak naik, memicu terjadinya pembekuan darah, dan akibatnya adalah "stroke".


COKELAT TURUNKAN RESIKO "STROKE".

Ada sebuah penelitian mengatakan bahwa makan satu potong cokelat per hari dapat menurunkan resiko serangan jantung dan "stroke" sampai 39 persen.


Penelitian lain juga mengatakan, bahwa makan cokelat 7,5 gram sehari akan menurunkan tekanan darah. Mereka yang makan paling banyak jumlah cokelatnya - rata-rata 7,5 gram per hari --- telah menurunkan kemungkinan serangan jantung dan "stroke" dibandingkan dengan mereka yang makan paling sedikit (rata-rata 1,7 gram per hari).


Penelitian yang diterbitkan dalam sebuah Jurnal Jantung Eropah, menyimpulkan bahwa apabila orang-orang yang makan sedikit cokelat kemudian meningkatkan asupannya enam gram sehari akan mengurangi resiko serangan jantung dan "stroke". Mereka yang makan paling banyak cokelat memiliki 27 persen penurunan resiko serangan jantung dan hampir setengah (48 persen) resiko "stroke" dibandingkan dengan mereka yang makan paling sedikit.


Seorang ahli epidemiologi nutrisi di Jerman, Dr. Brian Buijsse dari Institute of Human Nutrition, Nuthetal Jerman, mengatakan bahwa orang-orang yang makan paling banyak jumlah cokelat berada pada resiko 39 persen lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi cokelat terendah.

(Sumber: Buletin BAZ Edisi XII/Jumadats Tsani 1431 H).

Sabtu, 20 Maret 2010

"CARA MENANAM AVOKAD YANG BENAR"

"Buah "avokad" merupakan sumber lemak nabati yang memegang peranan penting di daerah-daerah pegunungan yang sukar mendapatkan susu sapi dan kelapa pantai."


Kandungan lemak yang ada pada buah "avokad" sekitar 6,5 gram, lebih besar dari pada susu sapi yang hanya mengandung lemak 3,5 gram. Disamping itu juga mengandung calcium 10 mgram, fosfor 20 mgram, protein 0,9 gram dan nilai kalorinya 85. Juga mengandung vitamin A 180 I U dan vitamin C 13 mgram.

Buah "avokad" datangnya musiman. Biasanya musim "avokad" pada bulan Desember sampai Pebruari saja ada buah "avokad" yang besar-besar. Sedangkan di sekitar bulan Mei, ada hujan "avokad" kricik-kricik, karena ada jenis "avokad" yang dipanggil Ijo Panjang, yang dapat berbuah deras, pada bulan di sekitar akhir kemarau (April, Mei, Juni). Seakan-akan lantas ada musim buah kedua yang pendek jadinya apabila memang beramai-ramai menanam jenis "avokad" Ijo Panjang. Bulan-bulan lain di musim kemarau (Juli-Nopember) pasaran sudah sepi dari buah "avokad".

Buah "avokad" dapat menghasilkan sangat memuaskan apabila ditanam di daerah dataran tinggi, antara 200 - 1000 meter di atas permukaan laut. Di dataran rendah juga dapat tumbuh akan tetapi hasilnya tidak dapat memuaskan seperti kalau ditanam di dataran tinggi.

Apabila menanam "avokad" dari biji, kita harus menunggu kira-kira sepuluh tahunan lamanya. Namun kalau menanam bibit berupa okulasi, kita sudah dapat memetik buah "avokad" kira-kira setelah umur enam tahunan.

Bibit-bibit okulasi biasanya dijual berupa 'puteran' yang susunan akarnya ditanam di dalam tanah yang dibungkus keranjang bambu kira-kira sebesar pot, karena akar tunggangnya mudah rusak. Apabila hendak menanam bibit okulasi ini, keranjang bambunya harus dibuang terlebih dahulu. Supaya nanti tidak diserbu rayap-rayap, namun harus hati-hati jangan sampai merontokkan tanah yang meliputi akar-akar "avokad" itu.

Bibit "avokad" ditanam dalam lubang penanaman berukuran 1 x 1 meter sedalam 50 cm. Cara menggali dan mengolah tanah seperti halnya penanaman pada buah-buah yang lain.

Okulasi "avokad" sangat mudah diserang berbagai macam cendawan di musim hujan, maka di masa mudanya harus disemprot dengan bubur Bordo 1 1/2 % yang dibuat dari larutan terusi 15 gram, dalam air 1/2 liter, yang dituangkan sedikit demi sedikit dalam larutan kapur tohor 15 gram dalam air 1/2 liter, kemudian diaduk-aduk sampai rata).

Untuk menanami pekarangan sendiri dengan maksud dimakan sendiri, lebih baik pilih jenis "avokad" Ijo Panjang. Sebab jenis "avokad" inilah yang terkenal dapat membentuk buah dengan penyerbukan sendiri, tepung sari dan pohon itu sendiri dapat menyerbuki putik pohon itu juga.

Jenis-jenis lain seperti Ijo Bunder, Merah, Panjang, Merah Bunder dan lain-lain tidak dapat dilakukan seperti ini. Jenis-jenis ini hanya dapat membentuk buah apabila ada penyerbukan silang oleh tepung-tepung sari dari pohon "avokad" yang lain. Karena itu jenis-jenis yang terakhir tadi juga hanya bagus untuk ditanam di kebun yang luas saja yang memang dapat menampung beberapa pohon sekaligus bersama-sama.

Pohon "avokad" memang aneh. Masaknya tepung sari dari bunga jantan selalu menjadi pada saat-saat yang berbeda dengan saat terbukanya putik dari bunga betina, dan sialnya bunga betina ini hanya sebentar saja bersedianya 'terima tamu'. Setelah itu sudah nyetet tidak mau buka pintu lagi.

Ada pohon-pohon yang benang sarinya hanya di waktu pagi hari saja masak dan siap sedia menyerbu ke bunga-bunga betina. Namun bunga-bunga betina pada pohon itu sendiri belum bangun. Baru mau berdandan sedia menerima tamu pupuran tepung sari kalau sudah siang. Namun kalau sudah siang, tepung sari pohon itu sendiri sudah habis.

Jadi kalau anda kebetulan menanam jenis "avokad" semacam itu hanya satu pekarangan (sedang di halaman tetangga tidak ada pohon "avokad" lain), maka sampai kapanpun pohon "avokad" anda tidak akan berbuah. Untunglah ada segolongan pohon yang bunga-bunganya justru bangun di waktu sebaliknya. Yang betina bangun pagi, yang jantan bangun siang.

Pohon demikian harus ditanam bersama-sama denga pohon lain, jarak tanam harus sepuluh meter, yang serba terbalik jadwal bangunnya. Jadi begitu tepung sari dari pohon yang pertama tadi mulai beterbangan, maka siaplah bunga-bunga betina dari pohon kedua yang suka rajin-rajin bangun pagi ini untuk menerima serbukan silangnya. Dan nanti siang, apabila bunga betina yang malas dari pohon yang pertama sudah bangun, maka giliran bunga-bunga jantan dari pohon yang kedua inilah yang kini harus bertandang ke pohon yang pertama tadi.

Jadi bunga yang meleknya pagi harus diserbuki oleh tepung sari yang bangun pagi juga, dari pohon lain. Dan bunga yang bangun siang, harus diserbuki oleh tepung sari yang bangunnya siang juga, dari pohon lain. Hanya jenis "avokad" yang bunga betinanya dapat terbuka terus menerus sampai lamalah yang tidak perlu diberi teman seperti itu. Sebab, sementara bunga-bunga betina itu belum tutup mulut, bunga jantan dari pohon itu sendiri sudah keburu masak mengeluarkan tepung sarinya. Dapat serbuk-serbukan sendiri......Jenis-jenis "avokad" yang semacam inilah yang sesuai untuk ditanam sendirian di halaman sempit untuk dimakan sendiri. Antara lain jenis Ijo Panjang tadi...........

Pendapat yang sudah menjadi rahasia umum, bahwa pohon "avokad" baru dapat berbuah apabila daunnya sudah habis dimakan ulat-ulat sampai gundul. Namun sebetulnya tidak perlu demikian...... "Avokad" yang tidak gundulpun asalkan sudah umur lewat enam tahun (bibit okulasi atau sepuluh tahun (bibit biji) dapat saja berbuah lebat.... Asalkan kita menanam jenisnya yang dapat Zelffertiel menyerbuki bunganya sendiri tadi..... Atau mengkombinasikan jenis-jenis yang bunga-bunganya berbeda bangunnya tadi dalam satu halaman.

Selamat bercocok tanam "avokad"......

Semoga anda sukses.................

Jumat, 19 Maret 2010

"CARA MENANAM ZUURZAK YANG BENAR"

"Zuurzak" (Nangka Belanda = Nangka Moris = Sirsak) merupakan tanaman yang dapat tumbuh bagus apabila ditanam di daerah dataran rendah. "



"Zuurzak" hanya dapat berbuah memuaskan apabila ditanam di daerah-daerah di bawah 900 meter." Di daerah yang lebih tinggi dari 900 m memang dapat tumbuh dan berbuah, namun tidak begitu memuaskan. Selain itu "Zuurzak" memang baru berbuah lebat apabila sudah berumur tiga tahun lebih. Masa pertumbuhan Vegetatifnya untuk membentuk dedaunan tajuk pohon-pohon kira-kira dua tahun lamanya, sedangkan masa transisi antara masa vegetatif dan masa produktif untuk membentuk buah kira-kira satu tahun.

Rontoknya bunga-bunga dan bakal buah "zuurzak" yang berumur dua tahun ini disebabkan karena imbangan antara pemakian Karbohydrat untuk pembentukan bagian-bagian vegetatif dan penimbunan Karbohydrat dalam bakal buah-buah dalam masa transisinya tadi belum stabil.

Seringkali buah yang sudah jadi karena penyerbukan yang normal lantas macet suply bahan makanannya yang akan ditimbun dalam buah itu karena Karbohydrat-karbohydrat yang ada masih banyak yang diperlukan untuk membuat mekar kuncup-kuncup daun yang dibangun di masa pertumbuhan vegetatif dulu yang barusan saja berakhir. Akibatnya buah-buah tidak selesai terbentuk dan rontok.

Supaya pohon "zuurzak" tidak kekurangan bahan makanan, harus dipupuk pada waktu menjalani masa transisinya tadi, sehingga segera menginjak ke fase pertumbuhan generatifnya yang yang produktif. Namun apabila pupuk-pupuk itu baru diberikan sekarang sudah terlambat, seharusnya sejak kecil dulu, setiap tahun, diberi sejumlah yang lumintu.

Meskipun "zuurzak" tidak meminta tanah yang istimewa, namun "zuurzak" tidak tahan terhadap air tanah yang terlalu dangkal. Jadi sebelum menanam "zuurzak", diperiksa terlebih dahulu berapa dalamnya air tanah yang terdapat dalam tanah yang akan ditancapi bibit pohon "zuurzak" itu. Minimal harus sedalam limapuluh cm.

Apabila lebih dangkal dari itu menyebabkan susunan akar menjadi jelek, sehingga mengurangi kemampuannya berbuah.

Disamping syarat-syarat iklim dan tanah tadi, lebat tidaknya buah disebabkan oleh baik buruknya bibit "zuurzak" itu sendiri. Apabila bibit diperoleh secara untung-untungan dari sesuatu buah yang kebetulan kita makan begitu saja, maka hasilnya kadang-kadang dapat membuat kita kecelik. Sebaiknya menanam bibit okulasi dari kebun bibit, karena bibit-bibit okulasi lebih manteab sifatnya dari pada anak-anak "zuurzak" yang tumbuh dari biji.

Atau barangkali anda ingin mengokulasi sendiri dari "zuurzak" yang sudah nyata berbuah lebat, besar-besar manis-manis dan tidak sakit-sakitan. Untuk itu harus menunggu permulaan musim hujan terlebih dahulu. Sebab okulasi "zuurzak" baru dapat berhasil tumbuh pesat apabila ada air hujan yang cukup. Namun saat mengokulasi itu sendiri harus pada waktu psgi terang benderang yang tidak hujan.

Sebagai 'mata', harus menggunakan tunas-tunas berasal dari cabang "zuurzak" pilihan yang kira-kira sebesar ibu jari yang masih belum mengalir benar. Jangan lupa memeriksa 'mata' ini dulu, apakah masih bernyawa atau tidak. Setelah disayat dengan pisau okulasi dari cabang sebesar ibu jaru tadi. Sebab kadangkala memang sulit mencukil kulit "zuurzak" bertunas yang sudah disayat dari tempatnya apabila tidak memiliki kuku jempol yang lumayan panjangnya. Bisa-bisa malah mati. Sekiranya agak sulit mencukil, jangan dipaksakan. Sayat lagi lebih dalam, sampai kayu cabang itu ikut terbawa. Okulasi jangan sampai gowang. Kayu yang terbawa nantinya boleh dibuang dengan hati-hati dalam rangka berusaha jangan sampai mati tadi. Sebagai batang bawah harus digunakan.

"Zuurzak" yang kira-kira satu tahun sebelumnya sudah ditanam dari biji di persemaian, pengokulasian macam ini batang bawah harus disayat dan dibeset dari atas ke bawah kira-kira sepanjang lima cm sampai dawel-dawel kulitnya. Diantara kulit dawel-dawel dan kayu dari batang bawah inilah 'mata' harus diselipkan. Kemudian semuanya harus diikat dengan tali rafia yang sudah dicelup parafin atau sobekan-sobekan kantong plastik yang bersih.

Namun 'mata' itu sendiri tidak boleh ikut terbungkus. Celah-celah sambungan antara kulit mata dan kulit batang bawah yang kemudian harus dilabur hati-hati (pakai kuas halus) dengan bubur Bordo supaya tidak diserang penyakit cendawan. Kemudian harus dilindungi dedaunan yang teduh supaya 'mata' "zuurzak" tidak kering. Beberapa hari kemudian sudah dapat dilihat apakah okulasi itu jadi atau tidak. Apabila jadi, sisa tangkai daun yang terdapat pada 'mata' itu akan mudah jatuh apabila disentuh sedikit. Namun ikatan tadi baru boleh dibuang pada hari ke empat belas nya. Batang bawah yang kemudian harus dipotong bagian atasnya kira-kira sepuluh cm di atas mata okulasi juga harus dipotong dan dilumuri paraffin pada hari ke 14 ini.

Apabila nanti tunas mata tadi sudah tumbuh sampai setinggi lima belas cm, tidak boleh lupa mengikatnya pada sisa batang bawah yang masih memanjang ke atas supaya dapat tumbuh lurus dan tidak akan rusak apabila digoyang oleh angin.

Apabila tunas sudah setinggi tiga puluh cm, sisa batang itu harus dipangkas, berikut semua tunas lain yang mungkin timbul di bawah 'mata' okulasi kalau kelak pada batang berasal dari mata tempelan itu juga ada tunas-tunasnya yang muncul di sana-sini juga harus dipotong. Yang boleh tumbuh hanya batang yang satu itu sendiri saja supaya naik lurus ke atas sampai benar-benar menjadi batang pohon.

Setelah berumur 1 1/2 tahun, okulasi itu baru boleh dipindah ke lubang penanamannya yang tetap, di bagian kebun yang dikehendaki dengan jarak enam meter.

Lubang penanamannya sudah harus dipersiapkan kira-kira satu bulan sebelum bertanam. Cara mempersiapkannya seperti cara lubang penanaman pohon belimbing wuluh.

Apabila sudah hampir berbuah seringkali "zuurzak" akan diserang kutu-kutu yang apabila merajalela dapat menggagalkan pembentukan buah. Walaupun tadinya sudah ada penyerbukan bunga sebagaimana mestinya dan buah-buahnya dapat rontok juga. Kutu-kutu disemprot medol saja 2 %. Namun kalau disamping kutu masih ada juga semut-semut yang menjadi majikan semut-semut tersebut, semprotlah dengan 2 % Dildrin 50 % W.P.

Hanya "zuurzak" yang bersih dari kutu-kutu sajalah yang dapat selamat membentuk buah........

Selamat bercocok tanam "zuurzak"..........

Semoga anda berhasil...........

"CARA MENANAM PEPAYA YANG BENAR"

"Buah "pepaya" sebenarnya berasal dari Amerika Tengah. Namun "pepaya" yang selama ini ada di tengah masyarakat sudah merupakan hasil pembasteran dari berbagai jenis yang sulit untuk ditelusuri dari mana asalnya."


"Pepaya" sepanjang tahun selalu ada dimana-mana dan terkenal dengan berbagai nama yang hampir sama dengan "pepaya" misalnya Papaya, Tapaya, Popaya, papal dan lain-lain.


Karena "pepaya" merupakan basteran, maka keturunan-keturunan yang timbul dari sebatang induk "pepaya" lantas dapat bermacam-macam sifatnya, sampai sangat sulit untuk diterka. Apabila anda mempunyai buah "pepaya" yang enak dan besar, misalnya kemudian anda menyebarkan biji-bijinya dengan harapan mendapat pohon "pepaya" baru yang juga enak dan besar buahnya seperti induknya..... Belum tentu harapan anda akan terpenuhi..... Sebab bunga yang timbul mudah sekali menyimpang dari bentuknya yang normal, sehingga sering sekali dalam satu pohon kita dapatkan campuran berbagai bentuk bunga yang benar-benar morat-marit. Dan sering pula terjadi, pohon "pepaya" muda yang kita harapkan bakal berbunga betina seperti induknya, ternyata tumbuh sebagai "pepaya" jantan...... Artinya, disamping bunga -bunga yang mayoritas jantan (dan tidak dapat jadi buah), masih ada juga bunga betinanya di ujung tangkai karangan bunga. Dan ini dapat menjadi buah seperti biasa, hingga buah itu terpaksa terletak di ujung tangkai yang panjang sekali sampai seyong-seyong menjadi "pepaya" gantung.

Dari pada menunggu barang yang belum pasti lebih baik kita bongkar saja seluruh pohon dan menyemaikan biji-biji baru.


PENYIAPAN TANAH UNTUK PENANAMAN "PEPAYA".

Apabila ingin menanam "pepaya" di pekarangan, pilihlah tempat yang paling tinggi letaknya supaya tempat penanaman "pepaya" itu nantinya tidak tergenang air hujan, karena begitu ada air menggenang, dengan segera dapat juga merembes ke tempat lain yang lebih rendah. "Pepaya" tidak tahan terhadap air becek yang menggenangi akar-akarnya terlalu lama.

Galilah lubang penanamannya berukuran 1 x 1 meter yang dalamnya 1 1/2 meter supaya susunan akarnya nanti dapat tertanam dalam tanah yang gembur dan mudah meneruskan air ke bawah.

Setelah lubang diisi kembali dengan tanah (yang tadinya di bawah dikembalikan juga ke bawah dan yang tadinya di atas harus dikembalikan lagi di atas). Jangan lupa mencampur tanah atas ini dengan pupuk kandang kering sebanyak dua kaleng minyak tanah.

Tumpukan tanah itu memang akan merupakan gundukan yang cembung. Namun biarkanlah semuanya mengendap selama tiga hari. Tunggulah tanahnya ambles lagi dengan sendirinya.

Apabila tanahnya memang agak liat tambahilah tanah lagi secukupnya, supaya gundukan itu cembung lagi, maksudnya supaya pohon "pepaya" nanti tidak akan terlalu dalam tertancapnya. Kita seringkali gagal menanam "pepaya", karena penanaman di tanah liat semacam itu cekung, hingga begitu ada air hujan jatuh, lubang itu menjadi kubangan. Akar "pepaya"nya megap-megap jadinya. Namun apabila tanahnya lebih berpasir atau memang tanah beranjangan, maka menanamnya harus lebih dalam, supaya pohonnya tidak mudah roboh.....


PENANAMAN "PEPAYA".

Biji-biji "pepaya" sebaiknya disebar langsung di atas lubang penanaman yang tadi sudah disiapkan. Namun biji-biji sebagai bibit tadi harus sudah merupakan biji-biji pilihan yang bagus.

Diantara kecambah-kecambah yang tumbuh nanti harus dipilih lagi yang bagus pertumbuhannya untuk dipertahankan. Dan yang jelek dicabuti.

Waktu yang paling baik untuk menanam "pepaya" ialah sekitar lima bulan sebelum musim hujan, supaya berbuahnya nanti dapat memperoleh air hujan yang cukup. Sebab proses pembentukan buahnya memang membutuhkan air yang cukup. Namun juga tidak boleh ada air ngecembeng terlalu lama menggenangi akar-akarnya. Karena menyemai di musim kemarau, sudah tentu kita harus rajin menyiram.


PEMELIHARAAN TANAMAN "PEPAYA".

Apabila pada umur empat sampai lima bulan sudah mulai berbunga, perhatikanlah bunga-bunganya. Kalau jantan, bongkar saja seluruhnya dan anda mulai lagi dari permulaan.....

Pada umur enam sampai tujuh bulan biasanya sudah dapat dipetik buahnya, dan sesudah itu masih dapat terus menerus berbunga sepanjang tahun.

Namun biasanya, setelah berumur empat tahun pohon "pepaya" mulai berkurang kemampuannya untuk berbuah, dan lebih baik diremajakan saja.


MANFAAT "PEPAYA".

1. Buah-buah "pepaya" yang masih mengkal biasanya enak untuk dirujak.

2. Buah "pepaya" yang sudah masak, dihidangkan sebagai buah.

3. Daun "pepaya" dapat dimanfaatkan sebagai sayuran.

4. Rebusan dun "pepaya" kalau diminum terkenal dapat menurunkan suhu orang demam dan sakit malaria.

5. Daun "pepaya" juga terkenal dapat melunakkan daging-daging yang alot karena papain yang dikandungnya.



Selamat mencoba untuk bercocok tanam "pepaya".......

Semoga anda berhasil............

Kamis, 18 Maret 2010

"CARA MENANAM BELIMBING WULUH YANG BENAR"

"Belimbing wuluh" sangat bagus apabila ditanam di dataran rendah, mulai dari tempat-tempat yang tingginya satu meter diatas permukaan laut sampai kira-kira 300 meter."



PENYIAPAN TANAH UNTUK PENANAMAN.

Apabila ditanam di daerah pegunungan hasilnya tidak akan bagus, karena suhu yang rendah akan menghambat pembentukan buah, sehingga tidak dapat masak pada waktunya, dan ukurannya akan tetap kecil saja serta rasanya tidak enak. "Belimbing wuluh" minta tanah yang gembur dan subur. Bibit-bibit "belimbing wuluh" harus ditanam dalam lubang tanaman berukuran 1 x 1 meter yang berkedalaman setengah meter. Pada waktu menggali lubang tanaman, lapisan tanah yang tadinya terletak di bagian atas harus ditumpuk di suatu tempat tersendiri, sedangkan lapisan tanah yang terletak di bawahnya ditumpuk di tempat lain yang tersendiri pula. Kemudian biarkanlah semuanya berangin-angin begitu saja selama tiga minggu.

Lubang tanaman harus digali kira-kira satu bulan sebelum bertanam. Begitu lubang selesai digali, cobalah menuangkan air, sampai penuh ke dalam lubang tadi. Apabila sebentar kemudian air becek sudah hilang lagi merembes ke bawah, maka ini berarti suatu tanda bahwa tanah tadi memang sudah bagus. Namun apabila sampai lama sekali tergenang dalam kubangan, maka tempat itu tidak bagus untuk menanam "belimbing wuluh", karena pembentukan akar akan terhambat sirkulasi udaranya (air conditioning) macet, dan daun "belimbing wuluh" akan kuning-kuning rontok, nanti kesulitan ini dapat diatasi dengan menggali selokan pengeringan buntu.

Namun, apabila tanahnya memang bagus, maka lubang tadi tetap harus betul-betul dibiarkan berangin dulu selama tiga minggu. Setelah itu, tanah galian yang tadinya ditumpuk, dikembalikan lagi ke dalam lubang menurut susunan semula, yang bawah kembali ke bawh yang atas kembali ke atas. Tanah atas ini dicampur terlebih dahulu dengan pupuk kandang kering yang sudah dingin, sebanyak dua kaleng minyak tanah, sebelum dimasukkan ke dalam lubang lagi. Dan memang nantinya bakal penuh sampai melending ke atas.

Tunggulah dua minggu lagi Tunggu ambles lagi. Barulah bibit "belimbing wuluh" boleh ditanam.


PENYIAPAN BIBIT "BELIMBING WULUH".

Bibit "belimbing wuluh" biasanya diperoleh dengan jalan mencangkok, menempel atau mengokulasi. Waktu penanaman bibit "belimbing wuluh" yang tepat adalah pada permulaan musim hujan, supaya nanti pada akhir musim kalau sudah kekurangan air, bibit itu sudah kuat dan tahan menghadapi kekeringan musim kemarau, karena saat-saat ini sudah banyak membentuk akar.


PEMINDAHAN BIBIT "BELIMBING WULUH" KE TEMPAT PENANAMAN.

Bibit "belimbing wuluh" yang biasanya berupa puteran dalam keranjang yang tidak dipotong daun-daun dan ujung akarnya, ditanam dengan menggali lubang dulu di atas gundukan tanah melending yang agak ambles tadi yang besarnya harus sesuai dengan lingkaran keliling yang ditempati akar-akar samping dari bibit tadi.

Menanam bibit "belimbing wukuh" tidak boleh terlalu dalam. Tempatkan batang tanaman itu persis di tengah-tengah lubang supaya akar-akarnya mengembang ke daerah seputarnya dapat sama rata menemukan tanah gembur yang sudah diberi pupuk kandang tempo hari. Mengisikan tanah diantara susunan akar-akar tadi harus hati-hati dan sedikit-sedikit. Apabila sudah tertimbun sebagian tekanlah sedikit dengan tangan, sebelum ditimbuni tanah lebih lanjut sapai penuh. Apabila sudah penuh, barulah boleh diinjak-injak dengan kaki supaya bibit itu lebih kuat menancap di atas tanah.

Apabila ingin menanam "belimbing wuluh" lebih dari satu batang di pekarangan yang agak luas, jarak tanam antara yang satu dengan yang lain minimal enam meter.


PEMELIHARAAN TANAMAN "BELIMBING WULUH".

Pada hari-hari pertama sesudah ditanamkan, bibit tadi harus dilindungi dengan atap rumbia atau daun kelapa.

"Belimbing wuluh" yang ditanam demikian sudah dapat berbunga dan berbuah setelah berumur tiga sampai empat tahun dan berbuahnya tidak terikat kepada sesuatu musim tetapi setiap waktu sepanjang tahun dapat saja berbunga dan berbuah.

Namun, sejak berumur satu tahun, harus diberi pupuk tambahan yang banyaknya sesuai dengan kebutuhan. Terutama umur satu sampai sepuluh tahun pertama, pohon "belimbing wuluh" harus mendapat pupuk yang cukup, supaya di kemudian hari tidak terlanjur menderita kekurangan makanan.

Semakin cukup mendapat makanan pada masa pertumbuhan, maka makin besarlah daya tahan pohon "belimbing wuluh" terhadap serangan hama penyakit.

Hama "belimbing wuluh" yang terkenal adalah lalat buah Dacus pedestris (Docus dorsalis) yang suka menyerang buah-buah di waktu muda. Hama ini menyerang dan menghabiskan pucuk-pucuk daun sehingga pohon itu dapat gundul. Apabila hama merajalela, dan daun-daun jadi gundul semua, pembentukan buah dapat terganggu karena buah yang menempel pada batang dan cabang memerlukan naungan. Ulat-ulat harus diberantas dengan semprotan larutan 0,2 % tepung DDT.


MANFAAT "BELIMBING WULUH".

Untuk pekarangan yang kering, pohon "belimbing wuluh" merupakan lumbung perbendaharaan jamu-jamu yang lumayan. Manfaat "belimbing wuluh" antara lain:

1. Sari daun "belimbing wuluh" dapat dimanfaatkan sebagai obat demam.

2. Sari bunga "belimbing wuluh" yang direbus dapat diminum sebagai obat batuk asalkan merebusnya dengan santen dan diminum waktu masih hangat-hangat kuku.

3. Ranting-rantingnya yang mudah dilumat dengan bawang merah boleh dipakai sebagai tapel.

4. Buah "belimbing wuluh" dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, sambal, dan bahkan dapat dimanfaatkan sebagai manisan yang rasanya sangat enak dan segar. Buah "belimbing wuluh" juga dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan noda dan dapat juga untuk mencuci tangan yang kotor.

Selamat mencoba menanam "belimbing wuluh" yang mempunyai banyak manfaat ini......

Semoga berhasil..........

Rabu, 17 Maret 2010

"CARA MENANAM SEMANGKA YANG BENAR"

"Buah "semangka" yang terkenal lezat menyegarkan itu, hanya mau tumbuh dengan bagus di tanah-tanah beranjangan gembur yang mengandung kadar kapur tinggi."


PENYIAPAN TANAH UNTUK MENANAM "SEMANGKA".

Di tanah lempung yang agak padat atau di tanah pasir yang mawur juga boleh. Apabila terpaksa benar dan memang mau nekat nyerempet-nyerempet bahaya, tapi tanah yang demikian juga harus diberi humus berupa pupuk kandang atau kompos yang cukup lumayan banyak, supaya struktur tanahnya menjadi agak gembur dan mampu memegang air yang agak lama. Pada umumnya sekitar 5 kg per meter persegi. Di daerah Tulung Agung, orang menanam "semangka" di tanah lempung. Namun yang benar-benar banyak mengandung kapur. Buahnya lantas dapat istimewa renyah dan harum.....
Namun..... tanah yang demikian itu harus dibajak dan dicangkul dengan seksama dulu, dengan tenaga kerja yang ekstra lebih banyak dari pada di tanah-tanah yang lain. Minimal dua kali. Dan biji-biji "semangka" yang akan disebarkan juga harus dilunakkan kulitnya dengan cara direndam dalam air terlebih dahulu..... selama dua hari. Kemudian dilumasi dengan minyak kesambi, supaya tidak kering lagi dan diricci-ricci serangga nakal.

"Semangka" lebih cocok ditanam di dataran rendah mulai dari satu meter di atas permukaan laut sampai kira-kira seribu meter. Walaupun tanah yang dikehendaki harus cukup lembab, namun tanaman "semangka" tidak tahan menghadapi hujan. Karena itu, "semangka" hanya diusahakan di musim kemarau saja. Susahnya kalau kemarau, tanahnya terpaksa harus diairi. Tapi tanamannya sendiri tidak boleh kecipratan air..... Apalagi basah kuyub...... Melihat syarat-syaratnya yang susah ini, maka hanya orang-orang yang mempunyai tanah kering di daerah kering sajalah yang dapat mengairi dengan air irigasi atau sumur saja.


Tanah kering yang sudah diolah tadi, cukup diolah satu kali saja kalau tanah beranjangan.... Dan dua kali kalau tanah lempung. Hanya perlu dileb sebentar saja supaya basah. Kemudian tidak perlu disusun menjadi bedengan-bedengan namun cukup diratakan saja. Barulah biji-biji "semangka" tadi boleh ditanam dengan ditunggalkan (ditanam di tanah yang dilubangi dengan tunggal) dengan jarak tanam 1 1/2 x 1 1/2 meter.


PENANAMAN BIBIT "SEMANGKA".

Tiap lubang diisi dengan 2 - 3 biji, supaya kalau satu tidak jadi yang lain masih bisa jadi. Baru 2 - 3 minggu kemudianlah mulai nampak jelas.... Apakah mereka berkecambah menjadi tanaman-tanaman yang jadi ataukah tidak.... Kalau jadi Alhamdulillah.... Kalau tidak jadi, harus segera diganti....

Satu bulan setelah ditanam, tanah itu harus disiangi lagi untuk kedua kalinya. Penyiangan yang kedua jangan sampai terlambat, supaya tidak keburu berbunga. Karena, apabila tanaman sudah berbunga dan kita baru menyiang, banyak sekali bunga-bunga yang akan rusak.... dan buah-buah juga tidak akan muncul.....

Setiap kali setelah disiangi, harus selalu membumbun tanaman, supaya akar-akar dapat menancap kukuh dalam tanah. Umur antara 3 minggu sampai sebelum membentuk bunga (kira-kira umur 2 bulan), tanah tempat "semangka" hidup harus betul-betul dibersihkan. Jangan sampai ada rumput, jangan ada sarang hama, dan pokoknya jangan sampai ada sesuatu yang dapat mengakibatkan pembusukan.....

Seharusnya tanaman yang sementara ini sudah menjalar kemana-mana itu harus dirambatkan ke atas, supaya buah-buah "semangka" tidak kotor terkena tanah dan busuk. Namun, biasanya prakteknya dibiarkan menjalar di atas tanah begitu saja juga tidak apa-apa. Tapi harus dijaga, pada waktu seperti ini, supaya tanah tidak becek.

Apabila buah "semangka" sudah mulai besar, perlu sekali agak diputar, kemudian diberi alas jerami atau apa sajalah yang dikeringkan di bawahnya, supaya buah "semangka"nya tidak busuk. Apabila daerah itu memang sering ada gangguan tikus, tempat sekitar buah "semangka" itu perlu dilindungi dengan duri-duri yang merupakan borikade yang cukup seram.


WAKTU MEMANEN BUAH "SEMANGKA".

Biasanya 2 1/2 - 3 bulan setelah ditanam, barulah boleh dipetik hasilnya. Namun sebelum itu jangan lupa memberi pupuk kandang ayam atau pupuk guano, dari pada pupuk kandang kuda atau sapi. Tidak perlu terlalu banyak. Cukup satu kg saja per batang tanaman. Memberikannya setelah tanaman berkecambah dan harus dibenamkan kira-kira lima cm dalam tanah sekitar batang (sejauh 29 cm dari batang) yang sekaligus waktu itu disiangi pula tanahnya untuk pertama kalinya, kemudian didangir supaya gembur.


Buah "semangka" yang kita kenal (Citrullus Vulgaris) ada dua varietas, yaitu "semangka" geringsing (atau "semangka" beureum) yang daging buahnya merah dan bulat panjang bentuknya.... Dan "semangka" penasan (atau "semangka" Bodas) yang putih atau agak muda warna daging buahnya dan yang lebih bulat bentuknya. Kira-kira bulat seperti kepala orang.


Biji-biji "semangka" juga dapat dimakan sebagai kwaci. Biji-biji "semangka" yang sudah dijemur di sinar matahari atau digarang di wajan, kemudian setelah didinginkan diasin dengan air garam selama satu hari satu malam, dan akhirnya dijemur di sinar matahari lagi. Kadar protein kwaci sangat tinggi yaitu 30,6 %, sedangkan kadar lemaknya 42,1 %. Walaupun vitamin-vitamin praktis tidak ada, namun kadar fosfornya sangat tinggi yaitu 312 mg dan kalorinya 515 mg.


Menurut penelitian, nilai gizinya cukup tinggi. Namun buah "semangka" 21 % terdiri dari air..... Namun buah "semangka" juga terkenal sangat segar...................


Selamat mencoba bercocok tanam "semangka"...........

Semoga berhasil.............