Sabtu, 13 Juni 2009

"PENYAKIT PeNYeBaB KeMaTiaN"

"Ada 10 (sepuluh) "penyakit" penyebab kematian di Indonesia yang bisa dikategorikan perlu diwaspadai."



Menurut Hans Tandra dalam bukunya Jangan Mau (Dikatakan) Tua, penyebab-penyebab tersebut adalah :

1. "Penyakit" jantung koroner


2. "Penyakit" Tuberkulosa Paru


3. "Penyakit" Stroke


4. "Penyakit" Infeksi Paru Lain


5. "Penyakit" Infeksi Persalinan


6. "Penyakit" Paru Obstruksi Menahun


7. Kecelakaan Lalu Lintas


8. "Penyakit" Diabetes Mellitus


9. "Penyakit" Jantung Hipertensi


10."Penyakit" Diare
Untuk mengantisipasi berbagai "penyakit" di atas, marilah kita jangan segan-segan menjaga kesehatan dengan cara berolah raga sesuai aturan, mengkonsumsi makanan yang sehat dan rutin memeriksakan kesehatan kita atau check up untuk mengetahui kondisi kesehatan kita.


Barangkali setelah melihat banyaknya peristiwa akhir-akhir ini bisa ditambahkan pula dengan Kecelakaan Pesawat yang seharusnya bisa diantisipasi dengan pemeliharaan pesawat yang memang membutuhkan anggaran yang tidak kecil.

"PeNaWaR GuNDaH"

"Rasa "gundah", gelisah, khawatir dan rasa takut merupakan kodrat manusia atau manusiawi."


Bagi orang-orang beriman, ke"gundah"an, kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan itu tidak perlu. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengendalikannya.


Untuk menghilangkan ke"gundah"an, kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan yang ada pada diri kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :


Pertama, Husnudzon atau positive thinking/berbaik sangka kepada Allah SWT. Dalam kehidupan ini banyak hal-hal yang kita benci atai tidak kita sukai, tapi bisa jadi sesuatu itu justru bermanfaat buat kita. Atau sebaliknya, sesuatu yang kita cintai justru sebenarnya tidak baik atau malah berbahaya buat kita. Husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah SWT merupakan obat utama dan pertama pada saat kita merasa "gundah", gelisah, khawatir dan takut terhadap berbagai masalah yang kita alami.


Kedua, yang harus kita lakukan untuk mengobati ke"gundah"an, kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan adalah mengembangkan wawasan akhirat dengan senyum kesadaran. Salah satu ciri orang beriman adalah wa bil akhirati hum yuuqinun (mereka itu meyakini adanya akhirat). Dalam kehidupan akhirat nanti amalan setiap orang akan dipertanggungjawabkan sendiri-sendiri dan kita akan mendapati kitab (catatan) amalan kita secara terbuka. Dengan demikian, pengembangan wawasan akhirat merupakan suatu keharusan apabila kita ingin mengobati diri kita sendiri.


Ketiga, adalah berbakti kepada kedua orang tua, karena hal ini juga merupakan penawar ke"gundah"an, kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW bahwa Ridha orang tua adalah Ridhanya Allah SWT, murkanya orang tua yang beriman juga merupakan murka Allah SWT.


Keempat, adalah menciptakan kehidupan kebersamaan. Kita sebagai manusia harus saling tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. Berat sama dipilul ringan sama dijinjing.


Kelima, adalah menghindarkan diri dari sikap individualistis. Manusia adalah

makhluk sosial yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain. Dalam hidup bermasyarakat hendaknya menjauhkan sikap egoistis yang selalu ingin menang sendiri.

Keenam, adalah mencintai kehidupan dan pekerjaan. Kita harus mencintai kehidupan kita ini dengan cara bekerja, beramal dan berkarya untuk kebaikan yang dapat bermanfaat untuk orang lain dan kehidupan alam semesta ini.


Ketujuh, adalah dengan cara mendekatkan diri kepada Allah. Kalau kita selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas iman kita dengan tekun beribadah, maka kita tidak akan sampai berputus asa dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan yang menimpa diri kita, karena kalau kita selalu dekat dengan Allah SWT, maka Allah akan selalu menolong kita dalam mengatasi segala kesulitan yang terjadi.


Marilah kita amalkan ketujuh hal tadi supaya kita bisa mendapatkan kebahagiaan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Amiin ya Robbal alamiin.............