"Gunung Kawi" merupakan salah satu lokasi wisata ritual di Jawa Timur, letak tepatnya di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang."
Di lereng "Gunung Kawi" ini terdapat beberapa lokasi "wisata ritual"yang dapat dikunjungi, yang paling utama adalah pesanggrahan "mbah Jugo dan Imam Sujono". Sepanjang perjalanan menuju pesanggrahan terdapat banyak penjual bunga untuk nyekar, disamping itu juga penjual aneka suvenir untuk oleh-oleh sepulang dari tempat ini. Di sepanjang jalan ini juga terdapat beberapa penginapan. Bagi peziarah atau "wisata"wan yang ingin menginap tidak perlu khawatir, karena di tempat ini terdapat penginapan dari tarip murah sampai yang mahal. Sebelum pesa
nggrahan juga ada tempat pemesanan tumpeng bagi pengunjung yang ingin mengadakan selamatan bisa memesan tumpeng di tempat ini.
nggrahan juga ada tempat pemesanan tumpeng bagi pengunjung yang ingin mengadakan selamatan bisa memesan tumpeng di tempat ini.
Selain itu juga terdapat Keraton, yang tempatnya lebih tinggi lagi dari pesanggrahan, yaitu dibutuhkan waktu sekitar 1 (satu) jam untuk sampai ke tempat ini karena harus mendaki lagi sekitar 3 (tiga) kilometer.
Sebelum sampai Keraton, terdapat Belik, yaitu tempat pemandian terbuka yang terdapat beberapa pancuran, sebagian masyarakat ada yang mempercayai kalau seseorang mandi di Belik ini akan menyehatkan badan dan badan akan selalu nampak segar berseri.
Di sekitar Belik terdapat tempat sembahyangan, kalau ada "wisata"wan mau sembahyang di tempat ini, harus membeli sepincuk bunga dan 2(dua) bungkus kemenyan
sebagai sarana untuk berdo'a. Di
bawah tempat sembahyangan terdapat sumber air. Konon katanya kalau seseorang meminum air sumber ini akan selalu kelihatan awet muda.
O..... iya...... sebelum memasuki Belik jangan lupa beli karcis/tiket dulu seharga Rp. 1000,- (seribu rupiah).
Setelah dari Belik baru melanjutkan
bawah tempat sembahyangan terdapat sumber air. Konon katanya kalau seseorang meminum air sumber ini akan selalu kelihatan awet muda.
O..... iya...... sebelum memasuki Belik jangan lupa beli karcis/tiket dulu seharga Rp. 1000,- (seribu rupiah).
Setelah dari Belik baru melanjutkan
perjalanan ke K eraton. Sebelum sampai di Keraton ada penjual nasi pecel pincuk sebagai pengobat lapar perut karena habis menempuh perjalanan naik turun yang
sangat mengasyikkan..............Ada sebagian masyarakat yang percaya, bahwa pesanggrahan "Gunung Kawi" ini adalah tempat untuk mencari pesugihan. Pedagang atau apapun profesi mereka kalau ingin sukses, harus tidur di lokasi sekitar pesanggrahan, dan kalau
seseorang kejatuhan daun pohon dewandaru, maka ia akan sukses atau akan mendapat kekayaan yang berlimpah.............
Astaghfirullah hal adziim.............
Sebagai umat Islam.........,
kita harus percaya
bahwa seseorang dapat kaya
atau
sukses di dunia dan akhirat,
itu karena hasil usaha jerih payah kita
dan utamanya karena Kehendak atau Kekuasaan Allah.......
Bukan karena makam, atau jimat yang kita peroleh dari seseorang,
siapapun orangnya............
Allahu akbar.......................
BERITA TERKINI TENTANG "GUNUNG KAWI".
Hari Rabu tanggal 31 Maret 2010 pada dini hari tepatnya pukul 01.30 WIB, Komplek "wisata ritual Gunung Kawi" terbakar. Kebakaran tersebut mengakibatkan dua gedung tempat persembahyangan habis terbakar, yaitu Ciamsi dan patung Dewi Kwan Im. Api baru padam pada pukul 05.00 WIB.
Api diduga berasal dari lokasi Ciamsi, yaitu tempat "wisata"wan melihat keberuntungan yang di dalam gedung tersebut terdapat beberapa puluh lilin berukuran besar menyala. Api yang selalu menyala tersebut menyambar gedung dan merembet ke gedung lainnya dimana tempat patung Dewi Kwan Im berada hingga tak berbentuk dan meleleh.
Kondisi bangunan itu kini rusak berat dan atap gedung sudah mengelupas. Dalam waktu yang cukup lama, "wisata"wan yang akan berkunjung ke "Gunung Kawi" bakal tidak dapat berkunjung ke "wisata ritual" tersebut. Sebab, mayoritas "wisata"wan yang berkunjung ke "Gunung Kawi" belum merasa
puas, kalau tidak ke tempat Ciamsi.
Juru Kunci "Gunung Kawi", mengatakan bahwa kebakaran itu belum diketahui penyebabnya dari mana. Kebakaran di areal makam ini, baru pertama kali terjadi, sehingga membuat warga di sekitar makam merasa cemas. Menurutnya ini firasat yang tidak baik, karena sebelumnya tidak pernah terjadi kebakaran. Masih menurut Juru Kunci "Gunung Kawi", kalau kebakaran tersebut dikatakan dari lilin, tidak mungkin. Sebab lilin-lilin itu menyala setiap hari, dan nyalanya tidak satu-dua hari, namun sudah puluhan tahun. Kalau lilin habis langsung diganti, sehingga tidak ada berhentinya nyala api dari lilin itu. Dari peristiwa kebakaran ini ada suatu keanehan.
Dalam peristiwa kebakaran ini, tidak membawa korban jiwa, baik luka maupun tewas. Kerugian akibat kebakaran ditaksir puluhan miliar, karena patung Dewi Kwan Im yang terbuat dari perunggu dan emas termasuk dua bangunan dan seisi ruangannya itu ikut habis terbakar.
Itu barangkali merupakan suatu peringatan untuk kita semua, supaya kita selalu ingat akan kebesaran Allah SWT. Semua yang terjadi pasti kehendak Allah, dan semuanya pasti ada hikmahnya, termasuk peristiwa kebakaran yang terjadi di tempat "wisata ritual Gunung Kawi" dua hari yang lalu.
Api diduga berasal dari lokasi Ciamsi, yaitu tempat "wisata"wan melihat keberuntungan yang di dalam gedung tersebut terdapat beberapa puluh lilin berukuran besar menyala. Api yang selalu menyala tersebut menyambar gedung dan merembet ke gedung lainnya dimana tempat patung Dewi Kwan Im berada hingga tak berbentuk dan meleleh.
Kondisi bangunan itu kini rusak berat dan atap gedung sudah mengelupas. Dalam waktu yang cukup lama, "wisata"wan yang akan berkunjung ke "Gunung Kawi" bakal tidak dapat berkunjung ke "wisata ritual" tersebut. Sebab, mayoritas "wisata"wan yang berkunjung ke "Gunung Kawi" belum merasa
puas, kalau tidak ke tempat Ciamsi.
Juru Kunci "Gunung Kawi", mengatakan bahwa kebakaran itu belum diketahui penyebabnya dari mana. Kebakaran di areal makam ini, baru pertama kali terjadi, sehingga membuat warga di sekitar makam merasa cemas. Menurutnya ini firasat yang tidak baik, karena sebelumnya tidak pernah terjadi kebakaran. Masih menurut Juru Kunci "Gunung Kawi", kalau kebakaran tersebut dikatakan dari lilin, tidak mungkin. Sebab lilin-lilin itu menyala setiap hari, dan nyalanya tidak satu-dua hari, namun sudah puluhan tahun. Kalau lilin habis langsung diganti, sehingga tidak ada berhentinya nyala api dari lilin itu. Dari peristiwa kebakaran ini ada suatu keanehan.
Dalam peristiwa kebakaran ini, tidak membawa korban jiwa, baik luka maupun tewas. Kerugian akibat kebakaran ditaksir puluhan miliar, karena patung Dewi Kwan Im yang terbuat dari perunggu dan emas termasuk dua bangunan dan seisi ruangannya itu ikut habis terbakar.
Itu barangkali merupakan suatu peringatan untuk kita semua, supaya kita selalu ingat akan kebesaran Allah SWT. Semua yang terjadi pasti kehendak Allah, dan semuanya pasti ada hikmahnya, termasuk peristiwa kebakaran yang terjadi di tempat "wisata ritual Gunung Kawi" dua hari yang lalu.